Machine Translated by Google

Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.net/publication/290453734

Cara budidaya kentang yang efektif

Artikel di Jurnal Ilmu Tanaman Afrika · Maret 2015
DOI: 10.5897/AJPS2015.1284

KUTIPAN BACA

5 316

3 penulis, antara lain:

Bobur Eshonkulov
Cabang Samarkand dari Universitas Agraria Negeri Tashkent

5 PUBLIKASI 71 KUTIPAN

LIHAT PROFIL

Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah oleh Bobur Eshonkulov pada 08 April 2021.

Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.

Machine Translated by Google

Jil. 9(3), hlm. 193-195, Maret 2015

DOI: 10.5897/AJPS2015.1284
Nomor Artikel: 5334F1751769
ISSN 1996-0824 Jurnal Ilmu Tanaman Afrika
Hak Cipta © 2015
Penulis (s) mempertahankan hak cipta dari artikel ini
http://www.academicjournals.org/AJPS

Komunikasi Singkat

Cara budidaya kentang yang efektif

BM Eshonkulov*, IT Ergashev dan DS Normurodov
Institut Pertanian Samarkand, Uzbekistan.

Diterima 26 Februari 2015; Diterima 10 Maret 2015

Kentang menempati tempat yang cukup besar dalam jatah makanan penduduk Uzbekistan. Itulah sebabnya selama
beberapa tahun terakhir, ada berbagai penelitian tentang cara tradisional untuk meningkatkan jumlah kentang
diproduksi serta metode budidaya yang diterima secara umum. Salah satu metode tersebut adalah
perbanyakan kentang secara generatif.

Kata kunci: Benih kentang sejati, rumah kaca, semai, umbi mini, umbi benih kentang.

PENGANTAR

Seperti diketahui, budidaya kentang dari biji botani memiliki
sejumlah keunggulan dibandingkan vegetatif
perambatan; termasuk bahan umbi bibit yang ekonomis 3,0-3,5 t
dari setiap hektar dan pengeluaran yang rendah
berhubungan dengan penyimpanan dan pengangkutan kentang
(Ergashev, 2006; Budin, 1987).
Ketika mempertimbangkan, bahwa pengeluaran
untuk bahan benih terdiri dari 55-60% dari total pengeluaran untuk
budidaya tanaman, menjadi jelas bahwa itu adalah biaya utama
dari produk yang dihasilkan (Ergashev, 2006; Ross, 1989).
Penelitian menunjukkan bahwa dalam perbanyakan generatif
tanaman seluas 1 ha, 70-100 g benih botani digunakan; dan
penyakit virus, viroidal, mikoplasma dan bakteri yang menyerang
kentang tidak menyebar ke generasi berikutnya, baik selama masa
vegetasi maupun penyimpanan umbi. Itulah sebabnya metode ini
paling baik untuk penanaman benih kentang karena tidak
mengandung virus (Ergashev,
2006).
Mempertimbangkan keadaan di atas, pada tahun 2012-2014
kami melakukan penelitian tentang pemilihan
jenis, hibrida, populasi hibrida dan galur kentang menyerbuk
sendiri, cocok untuk perbanyakan generatif dan juga untuk
penjabaran teknologi yang efektif untuk budidayanya, yang
mengarah pada memperoleh hasil tinggi kentang yang dapat
dipasarkan dan benih dengan biaya utama paling rendah untuk produk yang
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilakukan di petak percobaan Samarkand Strong Point
Institut Penelitian Ilmiah Tanaman Labu dan Kentang Republik
Uzbekistan.
Benih botani dari 42 jenis, hibrida, populasi hibrida dan galur
penyerbukan sendiri, diperoleh dari Asosiasi Produksi Ilmiah tentang
Penanaman Kentang (Moskow), Institut penanaman tanaman all-
union dan di perusahaan "Sedek" (Moskow) dan unit yang dikumpulkan
dari jenis yang dibudidayakan di bawah kondisi lokal Uzbekistan,
berfungsi sebagai bahan awal.
Benih ditaburkan di film hot-houses awal Maret untuk mendapatkan
bibit. Bibit ditanam di tanah terbuka pada tanggal 2 April sesuai
dengan skema 70 x 20 cm. Selama penelitian, daya berkecambah
benih dan aklimatisasi bibit ditentukan. Pengamatan fonologi,
pengukuran biometrik,

*Penulis yang sesuai. Email: b.eshonkulov@yahoo.de. Telp: +998966 2340786. Faks: +99866 2340786.

Penulis setuju bahwa artikel ini tetap membuka akses secara permanen di bawah ketentuan Lisensi Atribusi Creative Commons 4.0 Lisensi
Internasional
Machine Translated by Google

194 Af. J. Ilmu Tanaman.

Tabel 1. Serangan tanaman oleh virus terhadap produksi kentang dari benih kentang sejati (2012 – 2014 tahun).

Dalam Dalam Serangan tanaman oleh virus (%)

S/T Asal usul biji
bentuk terbuka (%) bentuk laten (%) S kamu

1 Surkhan-1 0 4.0 - 1.0 2.0 1.0

2 Curado 0 2.3 - - - 2.3
3 Kemenangan 0 1.5 1.5 - - -
4 balada 0 4,5 2.5 - - 2.0
5 dewa 0 3.6 0.6 2.0 1.0 -
6 Assol 0 3.8 3.5 0,3 - -
7 vila 0 2.9 0,7 1.2 - 1.0
8 Sante (saat menanam dengan 9.2 35.2 8.2 11.2 6.3 9.1
umbi reproduksi pertama

Tabel 2. Ciri-ciri pertumbuhan, perkembangan dan pembentukan umbi kentang pada perbanyakan generatif.

S/N Asal usul benih

Perbanyakan generatif
1 Surkhan-1 92 97 520 160,0 201,7
2 Curado 89 93 210 149.0 147.2
3 Kemenangan 91 96 580 150.0 152,7
4 balada 85 90 286 130.0 166.0
5 dewa 88 92 450 185.0 212.2
6 Assol 86 91 320 145.0 140.8
7 vila 90 94 380 135.0 128.2

8 Sante (saat menanam dengan

umbi reproduksi pertama - - 465 232.0 126.7

Analisis serologi dan imunofermental, metode visual untuk populasi.

menentukan infeksi virus pada tanaman, produktivitas tanaman dan
kapasitas hasil sampel juga dilakukan (Okhrimenko, 2013). Metodologi
Penelitian Tanaman Kentang (1967)
diikuti.
Efektivitas ekonomi budidaya kentang dengan benih kentang sejati
ditentukan menurut metode yang berlaku umum (Tabel 1, 2).
Perlu diketahui, masa tumbuh tumbuhan rata-rata 120-136
hari tergantung asal genetiknya. Analisis serologis dan
imunofermental menunjukkan bahwa infeksi virus total
tanaman pada perbanyakan generatif memiliki indeks paling
rendah dibandingkan dengan tanaman asal umbi dan
1,5-4,5%, tergantung pada sampel dan tahun budidaya.

Infeksi ringan pada tanaman yang tumbuh dari biji botani

HASIL DAN DISKUSI
Hasil penelitian memastikan bahwa sampel memiliki indeks
yang berbeda menurut daya berkecambah benih, dan
aklimatisasi bibit. Dengan demikian, mereka adalah hibrida
intersort yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hibrida intertype.
Terdapat hubungan positif antara daya berkecambah benih
dengan aklimatisasi semai. Itu
indeks tertinggi dalam hal ini diperoleh dari hybrid
dapat disebabkan oleh infeksi mereka selama periode
vegetasi. 35,2% tanaman dari reproduksi pertama bereaksi
positif terhadap kandungan virus dalam bentuk laten dalam
kondisi produktif pada perbanyakan umbi. Produktivitas
tanaman pada perbanyakan generatif adalah 210-580 gr/
semak tergantung pada asal genetiknya.
Selama budidaya kentang dengan umbi-umbian, produktivitas
rata-rata tanaman mencapai 465 g dari setiap semak.
Penentuan efektivitas ekonomi dari
Machine Translated by Google
metode budidaya yang berbeda telah menunjukkan keuntungan besar
dari perbanyakan generatif dibandingkan dengan metode yang diterima
secara umum. Dengan demikian, dengan penghematan bahan tanam dan
diperolehnya tanaman yang sehat, bebas dari virus dan karena
produktivitas yang tinggi, keuntungan produksi mencapai 212,2%.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan perbanyakan generatif, 1-2
umbi kentang dapat digunakan sebagai benih. Terlepas dari keragaman
genetik kualitas, mereka memberikan hasil yang tinggi dan kualitatif. Ini
menegaskan bahwa metode baru dapat berfungsi sebagai metode yang
efektif untuk menciptakan bahan awal untuk penanaman benih kentang
sejati.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa perbanyakan kentang secara
generatif dapat berfungsi sebagai cara yang efektif untuk mendapatkan
benih kualitatif dan kentang yang dapat dipasarkan.
Lihat statistik publikasi
Eshonkulov dkk. 195
Konflik kepentingan
Para penulis tidak menyatakan adanya konflik kepentingan.
REFERENSI
Budin KZ (1987). Menanam kentang dari benih kentang sejati. Instruksi metodis.
NI Vavilov Lembaga Penelitian Industri Tanaman. hal.10-
11.
Ergashev IT (2006). Kentang benih bebas penyakit. Tashkent. hal.110-
128.
Ergashev IT (2006). Penyakit dan rekomendasi virus kentang.
Samarkand. hal.150-210.
Okhrimenko LV (2013). Meningkatkan daya kecambah benih kentang sejati.
Rusia J. Kentang dan Sayuran. 1:30-32.
Ross X (1989). Pemilihan kentang. Masalah dan Prospek. Terjemahkan dari
Bahasa Inggris ke Bahasa Rusia BA Lebedov. Agropromizdat. hal.183-184.
Metodologi penelitian tanaman kentang (1967). Lembaga ilmiah negara Institut
penelitian pertanian kentang All-Rusia oleh AG Lorh. oscow.