Anda di halaman 1dari 7

“VIGORITAS”

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh:

Nama : Fandy Anggara G. M.


NIM : 175040207111034
Kelas/kelompok : I/11

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada bidang pertanian banyak cara yang dapat dilaukan dalam
memperbanyak tanaman salah satunya melalui benih. Pada setiap tanaman
memiliki benih yang mempunyai stuktur yang berbeda antara biji dikotil dan
monokotil. Kualitas suatu benih biasanya dapat di lihat secara fisik, bentuk, warna
maupun dari ukurannya. Vigor adalah sekumpulan sifat yang dimiliki benih yang
menentukan tingkat potensi aktivitas dan kinerja atau lot benih selama
perkecambahan dan munculnya kecambah. Vigor adalah suatu indikator yang
menunjukan bagaimana benih tumbuh pada kondisi lapang yang bervariasi. Vigor
dipisahkan antara vigor genetik dan vigor fisiologi. Vigor genetik adalah vigor
benih dari galur genetik yang berbeda-beda sedang vigor fisiologi adalah vigor
yang dapat dibedakan dalam galur genetik yang sama. Vigor fisiologi dapat dilihat
antara lain dari indikasi tumbuh akar dari plumula atau koleptilnya, ketahanan
terhadap serangan penyakit dan warna kotiledon dalam efeknya terhadap
Tetrazolium Test.
Dalam pengujian vigoritas sendiri terdapat berbagi macam metode yang
dapat diterpakan pada benih. Denga adanya pengujian vigor digunakan untuk
mengetahui mutu suatu benih serta dapat membantu dalam menentukan cara
menempatka benih dalam sutu media tumbuh . maka dari itu dilakukanlah
pengujian vigor pada benih tanaman

1.2 Tujuan
Pengujian vigor benih bertujuan untuk megetahui daya perkecmabha benih
serta mengetahui uji vigor dan cara identifikasinya
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metode Uji Vigor Benih
Menurut Zanzibar dan Pramono (2009), Vigor benih merupakan ilustrasi
potensi benih tumbuh normal dalam keadaan sub-optimum dan diatas normal.
Bebrapa metode uji vigor, yaitu :
1. Uji kecepatan perkecambahan
2. Uji daya hantar listrik
3. Penuaan dipercepat
4. Uji tekanan
5. Uji pertumbuhan semai

2.2 Penilaian Hasil Uji Vigor dan Gambar Kriteria Komoduitas Uji
Menurut Syafriuddin dan Miranda (2015), kriteria vigor benih tanaman
terbagi menjadi dua yaitu bervigor tinggi dan bervigor rendah. Indikasi tananman
yang memiliki vigor tinggi dapat dilihat dari performasi fenotip kecambah yang
sempurna, ketahanan terhadap berbagai unsur pencemar, tanaman memiliki
produksi yang relevan dan kecepatan tumbuh yang merata serta seragam.
Sebaliknya tanaman yang memiliki vigor rendah memilik ciri-ciri yang
berkebalikan dengan tanaman bervigor tinggi. Berikut gambar hasil uji vigor
tanaman jagung :

a. Vigor tinggi b. Vigor rendah

2.3 Rumus Indeks Vigor


Menurut Tefa (2017), indeks vigor dapat hihitung dengan rumusan, jumlah
kecambah yang tumbuh normal dibagi banyaknya benih yang ditanam dan dikali
100%.
∑ 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
Berikut rumus IV (%) = ∑ 𝐵𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛
x 100%
3. BAHAN DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
- Nampan : Sabagai wadah pasir
- Penggaris : Mengukur panjang akar dan tanaman
- Kemera : Mendokumentasi kegiatan praktikum
- Alat tulis : Mencatat hasil praktikum
Bahan :
- Benih jagung : Objek pengamatan
- Pasir : Media tumbuh tanaman
- Air : Menmbasahai media tumbuh

3.2 Cara Kerja


Menyiapkan alat dan bahan

Mengisi nampan pasir

Membagi nampan menjadi beberapa grid sesuai dengan perlakuan

Menanam biji jagung sesuai dengan perlakuan kedalaman

Menutup lubang tanam

Mendokumentasikan kegiatan praktikum

Mengamati dan mencatat pengamatan setiap perlakuan


4. HASIL
4.1 Tabel Data Pengamatan
No Variabel Kedalaman Kedalaman Kedalaman Kedalaman
Pengamatan 2 cm 4 cm 6 cm 8 cm
1 Panjang Kecambah 20,9 cm 23,42 cm 22,28 cm 21,83 cm
2 Panjang Akar 7,64 cm 6,07 cm 5,87 cm 7,65 cm
3 Panjang Tunas 16,78 cm 14,83 cm 16,41 cm 14,18 cm
4 % Tumbuh 70% 70% 80% 70%
5. SVI 13,95 9,04 15,9 12,39

4.2 Tabel Data Jumlah Kecambah Per Kriteria


No Kedalaman Vigor Less vigor Non Vigor Dead
1 2 CM 7 - - 3
2 4 CM 7 - - 3
3 6 CM 7 1 - 2
4 8 CM 7 - - 3

4.3 Pembahasan
Berdasarkan data uji vigor yang telah diperoleh pada kedalaman 6 cm
memiliki presentase tumbuh 80% yang memiliki nilai paling tinggi dari perlakuan
lainnya. Rata-rata panjang kecambah palig tinggi diperoleh pada perlakuan
kedalaman 4 cm dengan panjang 23,42 cm. Rerata panjang akar dan panjang tunas
paling tinggi diperoleh pada perlakuan 8 cm dan 2cm dengan panjang 7,65cm dan
16,78 cm. Dari data didapatkan bahwa kedalam 6 cm merupakan vigor yang baik

Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa kedalam tanaman berpengaruh


terhadap vigor benih tanaman. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Pratama et
al. (2015), menyatakan bahwa kedalam tanam optimal tanaman jagung adalah 5
sampai 7 cm diatas permukaan tanah.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penguujian vigor benih jagung dengan perlakuan
kedalaman yang berbeda didapatkan bahwa, kedalam tanam benih optimal
terdapat pada kedalam 6 cm dengan jumlah benih yang tumbuh sebesar 80%.
Sehingga dapat dinyatakan sebagai vigor yang paling baik diantara perkauan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pratama, H. W., Baskara, Medha., dan Guritno, Bambang. Pengaruh Ukuran Biji
dan Kedalaman Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung
Manis (Zea mays saccaharata Sturt). Jurnal Produksi Tanaman Vol. 2 (7)
hal. 576-582.
Syafruddin dan Miranda, Tagur. 2015. Vigor Benih Beberapa Varietas Jagung
Pada Media Tanam Tercemar Hidrokarbon. J. Floratek Vol. 10 (1) hal. 18-
25.
Tefa, Anna. 2017. Uji Viabilitas dan Vigor Benih Padi (Oryza sativa, L.) selama
Penyimpanan pada Tingkat Kadar Air yang Berbeda. Jurnal konservasi
lahan kering. Vol. 2 (3) hal. 48-50.
Zanzibar, M. dan Pranomo, A. 2009. Penentuan Vigor Kekuatan Tumbuh dan
Vigor Daya Simpan Relatif Benih Merbau, Akor dan Mindi. Jurnal
Penelitian Hutan Tanaman. Vol. 6 (3) hal. 145-155.

Anda mungkin juga menyukai