Anda di halaman 1dari 11

DESKRIPSI VARIETAS

DISUSUN OLEH
Kelompok 3

MUHAMMAD FACHREZY 1813010116


PUTRI NAMBARI GINTING 1813010120
SANDRO SIMANJUNTAK 1813010117

LABORATORIUM KEBUN PERCOBAAN DAN PETERNAKAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCABUDI
MEDAN
2021
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tomat merupakan salah satu sayuran penting yang dibudidayakan pada iklim tropis.
Tomat selain sebagai bumbu utamamasakan dan bahan baku industri juga memiliki nilai
ekonomis dan kandungan gizi. Seiring dengan semakin berkembangnya pengolahan bahan
makanan menggunakan tomat sebagai bahan bakunya, seperti sambal, saus, minuman segar
sumber vitamin dan mineral, dan bahan pewarna alami, tomat juga digunakan sebagai bahan
dasar kosmetik atau obat-obatan (Febriana. 2011).

Produksi tomat pada tahun mencapai 629.744 ton dan pada tahun 2005sebesar 647.020
ton.Secara nasional, rata-rataproduksi mencapai 12,64 ton/ha dan khusus diJawa 19,96 ton/ha
serta luar jawa 8,37 ton/ha. Biladibandingkandengan produksi di Amerika Serikatdan Eropa
dapat mencapai 100 ton/ha.Rendahnyaproduksi tomat di Indonesia kemungkinandisebabkan
varietas yang ditanam tidak cocok,kultur teknis yang kurang baik atau
pemberantasanhama/penyakit yang kurang efisien.Untukmeningkatkan produksi dapat dilakukan
denganberbagai cara sepertiintensifikasi maupunekstensifikasi.Guna menopang program
tersebutperlu ditunjang dengan ketersediaan benih atauvarietas unggul yang dihasilkan para
pemulia.Berkenan dengan itu, pada tanaman tomat sudahdilepas oleh Departemen Pertanian
beberapavarietas unggul, antara lain varietas Mirah, Opal,Zamrud, Intan, Mutiara, Berlian dan
Ratna.Varietas-varietas tersebut memiliki berbagai sifatyang berbeda satu sama lain seperti
produksi,rasa,bentuk, umur panen, ketahanan simpan danketoleranan terhadap penyakit tertentu.
Dari sekianbanyak varietas tomat yang ada, yang banyakditanam petani adalah tomat varietas
Ratna,Berlian, Precious 206, Kingkong dan Intan.Di sisilain, tanaman tomat dapat tumbuh di
berbagaiketinggian tempat, baik di dataran tinggi maupun didataran rendah, tergantung
varietasnya (Mangoendidjojo, 2011).

Produksi adalah salah satu sifat akhir yangpenampilannya dikendalikan oleh faktor
genetik danatau lingkungan maupun gabungan ke duafaktortersebut.Dalam arti luas, pengertian
lingkunganmencakup faktor-faktor intra maupun ekstra selluleryang dapat mempengaruhi
perwujudan genotipa(Brewbaker, 1964).Itu berarti, produksi sebagaisifat akhir merupakan wujud
akhir atauseringkalidisebut penampilan.,sifat yang ada dapat langsung dilihat sepertiwarna
bunga, warnadaun, dan bentuk biji (berkerutatau tidak), namun ada juga yang
memerlukanpengamatan dan pengukuran seperti tinggitanaman, jumlah anakan, dan
produksi.Selanjutnya sifat yang memerlukan pengukuran dikenal sebagai sifat kuantitatif dan
keberadaannyaditentukan oleh faktor genetik dan sangattergantung pada faktor lingkungan
(Adiyoga, 2012).

Komponen lingkungan luar sel dapat berupa:1) tinggi tempat dari permukaan laut, 2)
temperatur(maksimum-minimum), 3) fotoperiod, 4) keasamantanah (pH), keracunan Aluminium
(Al) dan Besi(Fe), 5) curah hujan dan pengairan, 6) hamapenyakit dan 7) keadaan yang kurang
baik lainnya(kesuburan rendah).Dijelaskan bahwa varietasyang dapat mengatasi keadaan yang
tidakmenguntungkan akan memiliki stabilitas yang baikdan dapat digunakan dalam program
pemuliaantanaman untuk berbagai kegiatan (Dahlan, 2012).

Tujuan Praktikum

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi tiap-tiap tanaman secara


keseluruhan.
TINJAUAN PUSTAKA

Upaya untuk meningkatkan produksi tomat adalah dengan memperhatikan aspek


budidaya dengan menggunakan varietas unggul yang dapat beradaptasi baik pada lingkungan
tumbuhnya. Varietas unggul mempunyai tingkat kepekaan yang berbeda terhadap keadaan
lingkungan.Perolehanhasil akanoptimalapabila dibudidayakan pada lingkungan yang sesuai,
sebaliknya akan berkurangapabila keadaan lingkungannya tidak sesuai (Islami, 2013).

Usaha untuk meningkatkan hasil selain harus terpenuhinya syarat-syarat kultur teknis
yang baik, juga melalui usaha pemuliaan tanaman. Setiap program pemuliaan tanaman bertujuan
untuk mendapatkan varietas baru yang dikembangkan dari hasil seleksi terhadap suatu populasi
tertentu.Kebanyakan varietas tomat hanya sesuaiditanam di dataran tinggi.Badan Penelitian
danPengembangan Pertanian telah melepas varietas tomat untuk dataran rendah, yaitu Ratna,
Intan, Karinaserta beberapa varietas lainnya. Varietastomatberdayahasiltinggi yang
dikembangkan di dataran rendahsedikitmengalami hambatan karena tidak tahan terhadap
temperatur tinggi, masihsedikitnyavarietas yang cocokdan adanya penyakit layu bakteri
(Sunarjono, 2011).

Berkenan dengan itu, kecocokan suatuvarietas padakondisi tertentu yang


dinamakanspesifik lokasi juga perlu diketahui. Untuk maksudtersebut ingin dipelajari bagaimana
penampilanbeberapa varietas tomat pada dua kondisilingkungan jarak tanam karena para petani
dilapang, ada yang menanam secara tunggalyaitusatu petak hanya ada satu baris tanaman
ataupungandadi mana satu petak terdapat dua baristanaman tomat.Cara bertanam tomat ada dua
cara, yaitu : 1) sistembedengan dengan dua baris tanaman untuk setiapbedengan dan 2)sistem
guludan dengan satu baristanaman.Cara bedengan umumnya dilakukan didaerah dataran rendah
dan medium, sedangkancara barisan tunggal biasa dilakukan di datarantinggi.Dalam penyiapan
lahan, maka pilih lahanyang gembur dan subur yang sebelumnyatidakditanami tomat,
cabai,terong, tembakau dankentang.Buatlah bedengan selebar 120 sampai160cm untuk barisan
ganda, dan 40 hingga 50 cmuntukbarisan tunggal (Prabowo, 2010).

Pengembangan varietas tomat di dataran rendah mengalami hambatan karena tidak tahan
terhadap temperatur tinggi dan adanya penyakit layu bakteri. Namun pada saat ini sudah banyak
dihasilkan varietas-varietas yang berdaya hasil tinggi dan dapat beradaptasi di dataran rendah,
baik itu varietas unggul maupun varietas hibrida. Beberapa varietas yang cocok ditanam di
dataran rendah seperti varietas Intan, Berlian, Idola, Ratna, Niki, Permata, Montero dan Mutiara.
(Nurita, 2013).

Varietas Permata merupakan tomat hibrida turunan pertama (F1) yang memiiki tipe
tumbuh determinate dengan potensi hasil mencapai 3 kg tanaman -1atau 50-70 ton ha -1.
Varietas Montero merupakan tomat turunan pertama yang juga memiliki tipe tumbuh
determinate dengan potensi hasil 5-6 kg tanaman -1. Varietas Niki memiliki tipe tumbuh semi
determinate dengan potensi hasil hasil 5-6 kg tanaman-1. Varietas Montero dan Niki mempunyai
buah yang lebih tahan terhadap pengangkutan (transportasi) dengan jarak yang jauh, sehingga
sangat cocok untuk diekspor (Bintang Asia 2012).
METODE PRAKTIKUM

Waktu dan tempat

Adapun kegiatan percobaan I biologi bunga dilaksanakan pada tanggal 15 april


2021 di Desa sei mencirim kecamatan sunggal pada pukul 15:00 WIB.
Alat dan bahan

Alat

Alat tulis, penggaris, dan busur derajat

Bahan

Tanaman tomat yang berbunga (memasuki masa generative)

Prosedur kerja

1. Amati penampilan tanaman yang akan dideskripsikan berdasarkan pendeskripsian


tomat
2. Buatlah data hasil amatan tanaman dibuat berdasarkan analisa yang diperoleh
HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Varietas tomat Varietas Varietas Varietas Varietas Varietas Varietas


Ratna IPBT57- IPBT65- IPBT3-8- Intan IPBT30-
3 6-2012 10 4-4
Tinggi Tanaman (cm) 92.87a 75.60b 68.83bc 64.93bc 63.83c 62.20c
Diameter Batang (cm) 62.20c 2.20b 1.43c 1.42c 1.41c 1.34c
UmurMulaiBerbunga(HS 53.00a 48.33b 47.67b 45.33b 43.33bc 40.00c
S)
UmurMulaiPanen(HST) 48.36a 39.33b 38.40b 37.40 b 37.65b 36.33b
Panjang Buah (cm) 4.85a 4.53a 3.43b 3.27b 3.26b 3.19b
Diamater Buah (cm) 3.81a 3.65ab 3.63ab 3.30ab 3.24b 1.94c
BobotperBuah (g) 40.153 a 28.357b 26.825b 25.680b 19.790b 17.617b
c c
Bobot TotalBuah per 1144.0a 796.0ab 734.6ab 605.6ab 404.9b 343.9b
Tanaman (g)
PEMBAHASAN

Untuk varietas yang paling baik itu terdapat pada varietas Ratna dengan Tinggi Tanaman
(cm) 92.87a, Diameter Batang (cm) 62.20c, UmurMulaiBerbunga(HSS) 53.00a,
UmurMulaiPanen(HST) 48.36a, Panjang Buah (cm) 4.85a, Diamater Buah (cm) 3.81a,
BobotperBuah (g) 40.153 a, Bobot TotalBuah per Tanaman (g) 1144.0a.

Varietas yang kurang baik terdapat pada varietas IPBT30-4-4 Tinggi Tanaman (cm)
62.20c, Diameter Batang (cm) 1.34c, Umur Mulai Berbunga (HSS) 40.00c, Umur Mulai
Panen(HST) 36.33b, Panjang Buah (cm) 3.19b, Diamater Buah (cm) 1.94c, BobotperBuah (g)
17.617bc, Bobot Total Buah per Tanaman (g) 343.9b.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari galur-galur tomat yang diuji, diameter batang pada galur IPB T3-8-10lebih baik
dibanding dengan varietas Ratna dan Intan. GalurtomatIPB T3-8-10 dan IPB T30-4-4yang diuji
memiliki 9Jom Faperta Vol 1 No 2 Oktober 2014produksilebih baik dari varietas Ratna dan Intan
sebagai varietas pembanding.
Hasil bobot totalbuahper tanaman tertinggi terdapat pada galur IPB T3-8-10 (1144 g) dan
diikutiIPB T30-4-4 (796 g), galur IPB T57-3 (734.6 g) dan IPB T65-6-2012 (605.6 g) merupakan
galur denganhasilbobottotalbuahper tanaman sedang sementara hasilbobottotalbuahper tanaman
terendah terdapat pada varietas Intan (404.9g) yang diikuti oleh varietas Ratna (343.9 g

Saran

Galur IPB T3-8-10memiliki hasil tinggidibanding varietas Intan dan Ratnasehingga baik
dibudidayakan di dataran rendah seperti Riau, namunperlu dilakukan uji ketahanan terhadap
beberapa penyakit penting tanaman tomat seperti layu bakteri dan busuk buah.
DAFTAR PUSTAKA

Febriana. 2011. Evaluasi Karakter Morfologi dan Daya Hasil 11 Galur Cabai (Capsicum
Annuum L.). Introduksi Avrdc Di Kebun Percobaan IPB Tajur.
Mangoendidjojo, W. 2011. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Kanisius.Yogyakarta.
Adiyoga. 2012 .Profil Komoditas Tomat.Pusat Penelitian dan PengembanganHortikultura
Republik Indonesia, Jakarta.

Dahlan, M. 2012. Peran Statistik dalam PemuliaanTanaman.Prosiding SimposiumPemuliaan


Tanaman I. PerhimpunanPemuliaan Tanaman Indonesia.Komisariat Daerah Jawa Timur,
Surabaya.

Islami, T., W.H. Utomo. 2013. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP Semarang Press

Sunarjono, H. 2011. BudidayaTomat. IPB, Bogor.

Bintang Asia. 2012. Tanggapan Tanaman Selada dan Sawi Terhadap Dosis dan Cara Pemberian
Pupuk Cair Stimulan. Jurnal Agrotropika. I (1): 25-29.

Nurita, N., E. Fauziati., Maftu’ah &R.S. Simatupang. 2004. Pengaruh Olah Tanah Konservasi
Terhadap Hasil Varietas Tomat diLahan Lebak. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa.
Hlm 360-367.

Anda mungkin juga menyukai