Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN

PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN


TANAMAN TOMAT HIJAU
DISUSUN OLEH

NAMA : AGNESIA PATRIA


NPM : 126511737
KELAS :3B
DOSEN PEMBIMBING : Ibnu Hajar, S. Pd., M. P
HARI/TGL PERCOBAAN : MINGGU/SEPTEMBER 2013

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM (PMIPA)
2013-2014

PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN


TANAMAN TOMAT HIJAU

I. Tujuan
 Mengetahui cara menanam tomat hiaju
 Mengetahui proses pekecambahan tomat hijau
 Mengetahui pertumbuhan normal dari tanaman tomat hijau
Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan tanaman tomat hijau
II. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara menanam tanaman tomat hijau dengan baik dan benar?
2. Apa yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkecambahan tanaman tomat hijau?
3. Berapa lama tanaman tomat hijau untuk menghasilkan buah?
Dasar Teori
a. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang
bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal) . Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau
diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang
sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Terdapat tiga faktor lingkungan utama yang memengaruhi produktivitas tanaman tomat, yaitu ketinggian
tempat, suhu, dan kelembapan udara. Ketiga faktor tersebut mengatur sejumlah proses pertumbuhan
dan perkembangan hingga terjadinya polinasi, fertilisasi, serta pembentukan buah dan biji (Moore &
Janick 1983: 52). Tanaman tomat dapat tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian 200-- 500 m di
atas permukaan laut, tetapi biasanya tumbuh lebih baik di dataran tinggi (> 900 m dpl) (Supriati
dkk.2008: 12). Relf dkk. (2004: 428) menyatakan bahwa titik kritis pada pembentukan buah
tomatadalah suhu malam hari. Kisaran suhu malam hari yang optimal untuk tanaman tomat adalah 15-
- 20oC. Suhu malam hari yang rendah (< 13oC) akan menurunkan produksi dan viabilitas polen,
sedangkan suhu tinggi (> 32) bersamaan dengan kelembapan yang rendah disertai angin kering, dapat
menghambat polinasi dan fertilisasi sehingga buah tidak dapat terbentuk. Sebaliknya kelembapan udara
yang tinggi akan menyebabkan tanaman tomat banyak diserang penyakit busuk daun. Kelembapan
relatif yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat adalah 80% (Relf dkk. 2004:
428).

c. Manfaat
Buah tomat kaya vitamin, mineral, dan asam organik sehingga sangat berguna bagi kesehatan tubuh
manusia (Garg dkk. 2006: 275). Buah tomat mengandung alkaloid solanin (0,007%), saponin, asam
folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid, protein, lemak, gula (glukosa, fruktosa), adenin, trigonelin,
kholin, tomatin, mineral (Ca, Mg, P, K, Na, Fe, S, Cl), dan vitamin (B1, B2, B6, C, E, likopen, niasin)
(Cox 2000: 3). Buah tomat dapat dikonsumsi segar misalnya untuk campuran salad atau sebagai buah-
buahan pencuci mulut. Tomat untuk konsumsi segar dipilih yang berwarna kemerahan dan masak secara
alami. Buah tomat juga dapat dikonsumsi setelah melalui proses pengolahan terlebih dahulu seperti jus,
saus, sarden, pasta, sirup, dan puree. Sup tomat sangat baik untuk proses remediasi bagi penderita
konstipasi (Kusumo & Sunarjono 1992: 28; Garg dkk. 2006: 275--276).

d. Penyakit

Serangan penyakit akan mengganggu metabolisme tanaman tomat, sehingga memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan. Penyakit pada akar dan batang akan memengaruhi penyerapan air dan transportasi
zat-zat makanan pada jaringan-jaringan, sehingga pertumbuhan tanaman terganggu. Penyakit pada
tanaman tomat mempunyai kemampuan merusak tanaman sejak dari biji sampai masa panen sehingga
mengakibatkan nilai ekonomisnya menurun (Soewito 1987: 29). Penyakit pada tanaman tomat yang
umum ditemukan adalah kelayuan yang disebabkan oleh kapang Fusarium oxysporum Schlechtendahl
emend. Syder & Hansen (Fusarium wilt). Penyakit tersebut menyebabkan dedaunan yang dekat dengan
tanah berubah warna menjadi kuning, layu, dan akhirnya mati. Penyakit tersebut menjalar ke arah
batang dan seluruh bagian tanaman, sehingga akhirnya menyebabkan kematian tanaman tomat
(Damicone dkk. 2003: 2). Penyakit lain yang sering menyerang tanaman tomat adalah busuk leher akar
yang disebabkan oleh Corticium rolfsii (Sacc.) Curzi dan busuk batang yang disebabkan oleh
Thanatephorus cucumeris (Frank.) Donk. Kedua penyakit tersebut lebih sering menyerang tanaman
tomat pada kondisi tanah yang basah (Tindall 1983: 248; William dkk. 1993: 222).

e. Klasifikasi Tanaman Tomat


Menurut Lawrence (1951: 354, 370, 438, 676, & 693), Backer dan Backhuizen van den Brink, Jr. (1965:
476--477) serta Heywood (1974: 15) tanaman tomat diklasifikasikan sebagai berikut:

Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Superorder : Asteridae
Order : Polemoniales
Family : Solanaceae
Genus : Lycopersicon
Species : Lycopersicon esculentum Mill.

Tomat merupakan tanaman herba semusim yang tumbuh tegak dengan tinggi berkisar antara 0,5--2,5 m dan
bercabang (Tindall 1968: 242). Tomat memiliki akar tunggang. Batang berbentuk silinder dan
bercabang. Kulit batang berwarna hijau dan berambut. Warna daun hijau tua dan merupakan daun
majemuk menyirip ganjil (Backer & Backhuizen van den Brink, Jr. 1965: 476--477).

Alat
1. Cangkul
2. Pengaris
3. Alat tulis

BAHAN
1. Polybag
2. Tanah
3. Abu
4. Air beras
5. Pupuk NPK
6. Air
7. Bibit tomat hijau

Cara kerja
1. Rendam bibit selama 1 (±24 jam) hari
2. Siapkan tanah, abu serta polybag
3. Campukan tanah dengan abu dengan perbandingan 4 : 1
4. Masukkan tanah yang telah di campurkan tadi ke dalam polybag
5. Tebar bibit di atas polybag
6. Siram dengan air
7. Amati dan catat hasil percobaan hingga bibit tomat hijau menghasilkan tomat hijau
8. Menganalisa hasil pengamatan yang dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan laporan hasil
pengamatan.

Data Hasil Praktikum

- Hari pertama (22 september 2013)


Tanaman tomat yang dikecambahkan ini masih belum ada perubahan pertumbuhannya dihari kedua.

- Hari kedua (23 september 2013)


Tanaman tomat yang dikecambahkan sudah tumbuh akar diujung tengah biji dengan panjang sekitar 0,2
cm

- Hari ketiga (24 september 2013)


Tanaman ini mengalami pertumbuhan pesat dimana batangnya sudah tumbuh sepanjang 2 cm dan
beberapa biji ada yang berada di atas bersama daun yg panjangnya sekitar 0,2 cm dan ada juga biji
tersebut jatuh kebawah.

Gambar tanaman tomat yang berumur 3 hari

- Hari keempat (25 september 2013)


Tanaman tomat ini mengalami pertumbuhan yang dimana batangnya memiliki panjang 7 cm, bijinya
banyak berjatuhan kebawah serta daunnya berwarna hijau.

Gambar tanaman tomat yang berumur 4 hari

- Hari kelima (26 september 2013)


Pertambahan pertumbuhan tomat semakin tinggi, dengan panjang batang 7,2 cm dan tumbuh daun yang
berwarna hijau yang memiliki panjang 0,4 cm

- Hari keenam (27 september 2013)


Pertumbuhan batang sama kayak kemarin dimana batangnya sepanjang 7,5 cm dan daunnya 0,6 cm yang
berwarna hijau.

Gambar tanaman tomat dihari keenam

- Hari ketujuh (28 september 2013)


Pada hari ketujuh ini tanaman tomat sudah memiliki panjang batang 8 cm, daun berwarna hiaju yang
panjangnya 0,7 cm serta akar tanaman ini memiliki panjang 2 cm

Gambar tanaman tomat dihari ketujuh

setelah memasuki usia 3 bulan tanaman tomat hijaunya tumbuh dengan sangat baik dimana akar
batangnya menjalar dan subur tanaman tomat hijau ini
ini beberapa foto buah tanaman tomat selama 3 bulan

buah tanman tomat umur 3 bulan


buah tanaman tomat umur 3 bulan

Diposting oleh GALERI D

BAB 1PENDAHULUAN1.1

Latar Belakang Penilitian1.2

Rumusan Masalah1.2.1

apa pengaruh pupuk ZA terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat ?1.2.2

apa pengaruh pupuk TSP terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat ?1.2.3

apa pengaruh pupuk UREA terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat ?1.2.4

apa pengaruh pupuk NPK terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat ?1.2.5

Bagaimana pengaruh terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat, jika tidak
diberipupuk ?1.3

TujuanMengetahui keefektifan jenis pupuk buatan dalam meningkatan kesuburan dan


produksitanaman tomat1.4

Manfaat PenelitianUntuk mengetahui pengaruh pupuk ZA, TSP, UREA, NPK terhadap
kesuburan dan produksitanaman tomat dan bagaimana pengaruhnya apabila tidak diberi
pupuk1.5

Hipotesis
1.
Adanya pengaruh pupuk ZA terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat2. Adanya
pengaruh pupuk TSP terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat3. Adanya
pengaruh pupuk UREA terhadap kesuburan dan
produksi tanaman tomat4. Adanya pengaruh pupukNPK terhadap kesuburan dan produksi
tanaman tomat5. Adanya pengaruh terhadap kesuburan dan produksi tanaman
tomat yang tidak diberi pupuk

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Botani Tanaman TomatTomat (


Lycopersicum esculentum
) adalah salah satu komoditas pertanian yang sangatbermanfaat bagi tubuh karena
mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untukpertumbuhan dan kesehatan. Buah
tomat mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori.Buah tomat merupakan
komoditas multiguna yang berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buahmeja,
penambah nafsu makan, bahan pewarna makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan
obat-obatan. Sebagai sumber mineral, buah tomat dapat bermanfaat untuk pembentukan
tulang dan gigi(zat kapur dan fospor), sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung di dalam
buah tomat dapatberfungsi untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Selain
itu tomat mengandung zatpotassium yang sangat bermanfaat untuk menurunkan gejala
tekanan darah tinggi (Cahyono, 2005).Oleh karena itu, permintaan akan komoditas tomat
akan terus meningkat seiring dengan semakinbertambahnya jumlah penduduk dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.Tanaman tomat (
Lycopersicum esculentum
Mill) merupakan tanaman yang secara lengkapdiklasifikasikan ke dalam golongan sebagai
berikut:Divisio : SpermatophytaSubdivisi : AngiospermaeKelas : DicotyledoneaeOrdo : T
ubifloraeFamili : SolanaceaeGenus : LycopersicumSpesies :
Lycopersicum esculentum
Mill (Redaksi Agromedia, 2007).2.2 Syarat TumbuhTanaman tomat pada fase vegetatif
memerlukan curah hujan yang cukup. Sebaliknya, padafase generatif memerlukan curah
hujan yang sedikit. Curah hujan yang tinggi pada fase pemasakanbuah dapat
menyebabkan daya tumbuh benih rendah. Curah hujan yang ideal selama
pertumbuhantanaman tomat berkisar antara 750 - 1.250 mm per tahun. Curah hujan
tidak menjadi faktorpenghambat dalam penangkaran benih tomat di musim kemarau jika
kebutuhan air dapat dicukupidari air irigasi, namun dalam musim yang basah tidak akan
terjamin baik hasilnya. Iklim yang basahakan membentuk tanaman yang rimbun, tetapi
bunganya berkurang, dan di daerah pegununganakan timbul penyakit daun yang dapat
membuat fatal pertumbuhannya. Musim kemarau yang terikdengan angin yang kencang
akan menghambat pertumbuhan bunga (mengering dan berguguran).Walaupun tomat
tahan terhadap kekeringan, namun tidak berarti tomat dapat tumbuh subur
dalamkeadaan yang kering tanpa pengairan. Oleh karena itu baik di dataran tinggi
maupun dataran rendahdalam musim kemarau, tomat memerlukan penyiraman atau
pengairan demi kelangsungan hidupdan produksinya,Suhu yang paling ideal untuk
perkecambahan benih tomat adalah 25 - 30
0
C. Sementara itu,suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24 - 28
0
C. Jika suhu terlalu rendahpertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga
pertumbuhan dan perkembangan bunga danbuahnya yanng kurang sempurna. Kelembaban
relatif yang diperlukan untuk pertumbuhan tanamantomat adalah 80%. Sewaktu musim
hujan, kelembaban akan meningkat sehingga resikoterserangbakteri dan cendawan
cenderung tinggi. Karena itu, jarak tanamnya perlu diperlebar dan arealpertanamannya
perlu dibebaskan dari segala jenis gulma.

Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi


yanngmenguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak sesuai untuk pertumbuhan
tanaman tomat.Tanaman yang ada di daerah dengan kondisi demikian akan mudah
terserang cendawan busuk daundan sejenisnya. Angin kering dan udara panas juga
kurang baik bagi pertumbuhannya dan seringmenyebabkan kerontokan bunga.2.3 Peran
Pupuk ZA terhadap tanaman tomat2.3 Peran Pupuk TSP terhadap tanaman tomat2.3
Peran Pupuk urea terhadap tanaman tomat2.3 Peran Pupuk NPK terhadap tanaman tomat

BAB IIIBAHAN DAN METODA PENELITIAN3.1 Alat dan


Bahan3.1.1 Alat : 5 buah polybag3.1.2 Bahan : Pupuk ZaPupuk TSPPupuk NPKPupuk urea5
tanaman tomat3.2 Waktu dan TempatPenelitian dilaksanakan muhlai 5 September 2013

19 September 2013, di Jalan KalimantanPerumahan GKR Blok J8 Kecamatan
Sananwetan Kota Blitar3.3 Cara Kerja Penelitian3.3.1 Siapkan 5 buah polybag berisikan
tanaman tomat3.3.2 Berilah perlakuan yang berbeda padasetiap polybag tersebut.
Polybag ke-1 diberipupuk ZA, ke-2 diberi pupuk TSP, ke-3 diberi pupuk NPK, ke-4 diberi
pupuk urea, ke-5 tidakdi beri pupuk3.3.3 Amatilah tingkat kesuburan dan produksi
tanaman tomat dari setiap polybag3.3.4 Tulislah hasil pengamatan pada tabel
pengamatan3.4 Cara Pengambilan Data 3.5 Hasil dan Pembahasan3.5.13.5.2

LAPORAN PENGAMATAN TANAMAN TOMAT

Dosen Pembimbing : IBNU HAJAR, S.Pd, M.P

Disusun oleh :

Nama kelompok:
Dian Ariska 126511949
Eva Yanti 12651
Nurzakiani 126510144
Siti Hernawati 126511706
Yunia Witriani 12651
Kelas : 3B

Mata kuliah : Morfologi Tumbuhan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2013

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan.


Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible. Perkembangan pada tumbuhan merupakan proses pertumbuhan dan
diferensiasi individu sel menjadi jaringan, organ, dan individu tanaman. Pertumbuhan dan
perkembangan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam ( internal ) dan faktor luar (
eksternal ).

1.2 Rumusan Masalah

- Bagaimana proses pertumbuhan pada tanaman tomat?


- Bagaimana proses perkembangan tanaman tomat?
BAB 11
ISI DAN PEMBAHASAN

11.1Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan bersifat
kuantitatif artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Sedangkan perkembangan
merupakan proses pertumbuhan dan diferensiasi individu sel menjadi jaringan, organ,
sistem organ dan individu tanaman. Perkembangan bersifat kualitatif artinya tidak dapat
diukur dan dinyatakan dengan satuan bilangan.

1. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan


 Perkecambahan
Berdasarkan letak letak kotiledon pada saat berkecambah dikenal dua macam tipe
perkecambahan, yaitu sebagai berikut:
a. Perkecambahan Epigeal, merupakan pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang
menyebabkan plumula terdorong ke permukaan tanah.
b. Perkecambahan Hipogeal, merupakan pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar memebus kulit biji dan muncul di atas tanah, tetapi kotiledon
tetap berada di dalam tanah.

 Pertumbuhan
Pertumbuhan dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut;
a. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan proses aktivitas sel-sel meristem yang
menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang. Berdasarkan aktivitasnya, daerah
pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar di belakang meristem apikal dibedakan
menjadi tiga daerah yaitu sebagai berikut:
1) Daerah pembelahan sel
2) Daerah pemanjangan sel
3) Daerah diferensiasi
b. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan proses bertambahnya besar pada akar, batang
dan daun. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas kambium yang memberntuk xilem
dan floem sekunder pada tumbuhan.
 Perkembangan
Perkembangan yaitu proses diferensiasi, dari pertumbuhan untuk menuju ke proses
perkembangan diikuti oleh proses perkembangan diikuti oleh proses diferensiasi untuk
menuju proses spesialisasi. Suatu tumbuhan dikatakan sudah dewasa, apabila alat
perkembangannya secara kawin telah berfungsi, misalnya mampu berbunga.

2. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


 Faktor Dalam (Internal)
a. Gen
Gen merupakan substansi hereditas dan penentu sifat individu yang terdapat di dalam
kromosom.
b. Hormon Tumbuhan (Fitohormon)
Fitohormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh tumbuhan, yang dalam
konsentrasi rendah dapat mengatur proses fisiologis.
Ada beberapa macam fitohormon antara lain sebagai berikut:
1) Auksin
Auksin merupakan hormon tumbuhan yang dihasilkan pada ujung koleopil(titik tumbuh)
tumbuhan.Pengaruh auksin pada tumbuhan yaitu:
a) Merangsang pemanjangan sel batang dan menghambat pemanjangan sel
akar.
b) Menghambat pertumbuhan tunas lateral.
c) Merangsang pertumbuhan akar lateral dan akar serabut.
d) Merangsang kambium,untuk membentuk xilem dan floem.

2) Giberelin
Giberelin merupakan zat tumbuh yang dihasilkan oleh jamur gibberella fujikuroi yang hidup
sebagai parasit.Peranannya yaitu:
a) Berperan dalam pembungaan dan pematangan buah.
b) Menghilangkan dormansi biji dan memperbesar ukuran buah.
c) Berpengaruh terhadap terjadinya genetic dwarfism.
d) Berpengaruh terhadap partenokarpi.

3) Asam absisat
Yaitu hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman,dengan mengurangi pembelahan
sel maupun perbesaran sel.
4) Sitokinin
Sitokinin merupakan zat tumbuh yang bersama-sama dengan auksin mendorong
pembelahan sel.
5) Asam Traumalin
Merupakan hormon yang merangsang pembelahan sel-sel di bagian tubuh tumbuhan yang
mengalami kerusakan.
6) Etilen
Merupakan hormon yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua
7) Kalin
Kalin di bedakan atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar,kaulokalin untuk
merangsang pembentukan batang,filokalin untuk merangsang pembentukan
daun,antokalin untuk merangsang pembentukan bunga.

 Faktor Luar (Eksternal)


a. Cayaha
Cahaya khususnya cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat penting
untuk melaksanakan proses fotosintesis. Respon tumbuhan terhadap lama penyinaran dan
intensitas cahaya disebut fotoperiodisme. Periodisme dikendalikan oleh pigmen yang
mengabsorpsi warna disebut fitokrom.

Berdasarkan lama dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi empat


sebagai berikut:
1) Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang perbungaannya tidak dipengaruhi oleh perubahan
panjang,misal mawar,bunga matahari,dan tomat.
2) Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang akan bunganyan diakhir musim panas atau
musim dingin,misal,aster,dahlia,dll
3) Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang penyinarannya mendapat cahaya sekitar 12 jam,
misal, tebu dan kacang.
4) Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang akan bunganya pada musim semi atau pada
awal musim panas, misal, bayam,selada,kentang,dan kol.

b. Air dan Oksigen


Air sangat mutlak di butuhkan oleh tumbuhan.Tanpa air tumbuhan tidak dapat
hidup. Be
berapa fungsi air dalam tubuh tumbuhan antara lain sebagai pelarut universal dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,menentukan proses transportasi unsur hara yang
ada didalam tanah.

c. Nutrisi (Nutrien)
Nutrisi diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan.Adapun nutrisi
dibagi menjadi dua yaitu unsur mikro yang meliputi karbon (C),oksigen
(O),fosfor(P),hidrogen(H),kalium(K),nitrogen(N),sulfur(S),besi(Fe),kalsium(Ca),dan
magnesium(Mg),sedangkan unsur mikro adalah
Mangan(Mn),tembaga(Cu),klor(Cl),boron(B),seng(Zn),dan melibdenum(Mo).

d. Suhu
Suhu yang terbaik atau ideal yang diperlukan tumbuhan sehingga
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung baik disebut suhu optimum.

e. Kelembapan
Kelembapan udara mempengaruhi air yang berhubung dengan penyerapan nutrient.
Penguapan air akan meningkat apabila kelembapan rendah,akibatnya tumbuhan dapat
menyerap nutrien.Keadaan ini memacu pertumbuhan tanaman.

BAB 111
HASIL PENGAMATAN

111. 1 Perkecambahan

 Pada pengamatan fase perkecambahan


- Hari pertama biji tomat ditanam dengan media kapas

- Hari kedua kecambah mulai muncul ( pada kecambah tomat terjadi perkecambahan
hipogeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul diatas tanah , tetapi kotiledon tetap berada didalam tanah.

- Hari ketiga kecambah sudah memiliki daun yang masih kecil

- Hari keempat pertumbuhan kecambah semakin bertambah


- Hari kelima kecambah tomat terus berkembang

- Hari keenam tanaman tomat sudah memiliki akar dan daun yang berjumlah dua

- Hari ketujuh tomat semakin bertumbuh dan berkembang

111.2 Pengamatan satu minggu

Pengukuran tanaman tomat pada satu minggu pertama, yaitu sebagai berikut :

 Lebar daun = 0,6cm


 Panjang daun =1,5cm
 Tinngi batang = 3,7cm
 Panjang akar = 2cm
111. 3 Pengamatan tiga minngu

Pengukuran tanaman tomat pada tiga minggu, yaitu sebagai berikut :

 Lebar daun = 0,10cm


 Panjang daun =2,5cm
 Tinngi batang = 5,5cm
 Panjang akar = 2,5cm
111.4 Pengamatan 1 bulan

Pengukuran tanaman tomat pada satu bulan, yaitu sebagai berikut :

 Lebar daun = 1cm


 Panjang daun =3,5cm
 Tinngi batang = 6,5cm
 Panjang akar = 4cm

111.5 Pengamatan 1 Setengah bulan

Pengukuran tanaman tomat pada satu setengah bulan, yaitu sebagai berikut :

 Lebar daun = 1,3 cm


 Panjang daun = 3,7cm
 Tinngi batang = 6,9cm
 Panjang akar = 4,4cm
111.6 Fase Pembungaan

Pembungaan

Proses pembungaan mengandung sejumlah tahap penting, yang semuanya harus berhasil
dilangsungkan untuk memperoleh hasil akhir yaitu biji. Proses pembungaan tanaman terutama pada
tanaman tahunan adalah sangat kompleks. Secara fisiologis proses pembungaan ini masih sulit
dimengerti, hal ini disebabkan kurangnya informasi yang tersedia. Dalam perkembangannya, proses
pembungaan ini meliputi beberapa tahap dan semua tahap harus dilalui dengan baik agar dapat
menghasilkan panen tinggi (Ashari,1998).

Menurut Elisa (2004) tahapan dari pembungaan meliputi :

1.Induksi bunga (evokasi)


Adalah tahap pertama dari proses pembungaan, yaitu suatu tahap ketika meristem vegetatif diprogram
untuk mulai berubah menjadi meristem reproduktif.
Terjadi di dalam sel
Dapat dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat dan protein, yang dibutuhkan
dalam pembelahan dan diferensiasi sel.

2. Inisiasi bunga
Adalah tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif mulai dapat terdeteksi
secara makroskopis untuk pertama kalinya.
Transisi dari tunas vegetatif menjadi kuncup reproduktif ini dapat dideteksi dari perubahan bentuk
maupun ukuran kuncup, serta proses-proses selanjutnya yang mulai membentuk organ-organ
reproduktif.

Menurut Ashari (1998) tanaman keras ternyata mempunyai periode inisiasi dan pembungaan yang
sangat beragam. Pada umumnya periode antara inisiasi dan pembungaan berkaitan dengan sifat
tumbuhnya yang juga dipengaruhi oleh iklim. Kebanyakan tanaman tropis dan subtropis mempunyai
periode inisiasi bunga dan antesis yang sangat singkat.

111.7 Pengamatan 2 bulan

Pengukuran tanaman tomat pada dua bulan, yaitu sebagai berikut :

 Lebar daun = 1,7 cm


 Panjang daun = 5cm
 Tinngi batang = 73cm
 Panjang akar = 5,1cm
111.8 Tanaman tomat siap panen

Pengukuran tanaman tomat pada saat panen, yaitu sebagai berikut :

 Lebar daun = 1,7cm


 Panjang daun = 5cm
 Tinngi batang = 73cm
 Panjang akar = 5,1cm
BAB 1V
PENUTUP

1V.1 Kesimpulan

Pertumbuhan tomat mengalami perkecambahan hipogeal, yaitu pertumbuhan


memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul
diatas tanah , tetapi kotiledon tetap berada didalam tanah. Dan pada saat fase pengukuran
mulai dari satu minggu, tiga minggu,satu bulan, satu setengah bulan, dua bulan hingga
panen mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lambat karena tanaman tomat
bisa hidup ditanah yang tidak kering dan tidak terlalu lembab, tomat bisa hidup pada tanah
yang mencukupi kadar air yang normal. Tanaman tomat dipupuk supaya cepat tumbuh dan
berkembang.

1V. 2 Saran

Jika ada kekurangan dan kesalahan pada hasil laporan pengamatan pada tomat kami ini
kritik dan saran kami harapkan dari pembaca.

Laporan Tanaman Tomat


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang diberlakukan bagi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) maka siswa/siswi SMK dituntut untuk menguasai Standar Kompetensi yang sesuai
dengan program pembelajarannya.

Untuk itu perlu diadakannya kegiatan praktek Penelitian Ilmiah yang mengacu kepada Standar
Kompetensi yang harus dikuasai siswa/siswi. Kegiatan praktek ini dimaksudkan untuk menyalurkan
kemampuan siswa/siswi serta memberikan kesempatan untuk menghayati dan mendalami
kemampuan siswa/siswi dalam kegiatan praktek Penelitian Ilmiah.
Kegiatan praktek Penelitian Ilmiahh juga dapat memberikan pengalaman siswa/siswi dalam
kehidupan di masa yang akan datang, maka dari itu mata pelejaran Ilmu Pengetahuan
Alam mengadakan kegiatan Praktek Penelitian Ilmiah sehingga kelak keluar dari sekolah mempunyai
keahlian sedikit banyaknya dari pengalaman praktek tersebut.
Dalam penelitian ilmiah ini mempunyai manfaat agar di lingkungan kita masih banyak tanaman
yang dapat memberi kehidupan bagi kita dan untuk melestarikan alam agar di masa yang akan datang
masih ada tumbuhan karena kita sebagai manusia memerlukan tumbuhan untuk bertahan hidup.

1.2. Tujuan Penelitian


1. Memantapkan pembelajaran.
2. Membekali siswa/siswi dengan pengalaman praktek Penelitian Ilmiah sesuai dengan program
pembelajaran.
3. Untuk mendapatkan nilai Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Untuk memenuhi salah satu program kurikulum semester genap.
5. Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman tomat yang dirawat dan yang tidak dirawat.
6. Membuktikan bahwa tanaman berhantung pada cahaya dan air.
1.3. Tempat dan waktu Penelitian
1. Hari : Jumat s.d Selasa
Tanggal : 31 Maret 2011 s.d 5 April 2011
Tempat : Rumah
2. Hari : Rabu s.d Rabu
Tanggal : 6 April 2011 s.d 13 April 2011
Tempat : Sekolah

1.4. Rumusan Masalah


Pengaruh sinar matahari terhadap tumbuhan tanaman tomat.
Keterangan:
Variabel manipulasi atau bebas : Pertumbuhan tanaman tomat
Variabel respon atau terkait : Tanah
Variabel kontrol atau pengendali : Sinar matahari
Rumusan masalah :
1. Berapa lama benih tanaman tomat tumbuh menjadi pohon tomat?
2. Bagaimana pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman tomat?
3. Bagaimana keadaan batang dan daun tanaman tomat yang disimpan ditempat terang dan tanaman
tomat yang disimpan di tempat gelap?

1.5. Hipotesis
Kemungkinan dugaan sementara dari penelitian yang dilakukan tentang pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan tanaman tomat, besar kemungkinan bahwa benih tomat pada Pot A yang
ditanam di tanah yang gembur akan tetapi tidak menggunakan pupuk dan tidak terkena oleh sinar
matahari sehingga pertumbuhannya kurang subur sedangkan pada Pot B benih tomat ditanam dengan
menggunakan tanah yang gembur, diberi pupuk, disiram setiap hari dan terkena sinar matahari tumbuh
subur. Pertumbuhan benih tomat pada Pot B terbilang cepat karena dengan waktu hanya 2 hari benih
tomat sudah mulai tumbuh dan sangat cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan Pot A yang tidak
dirawat. Hal ini dipengaruhi oleh faktor luar yang diantaranya adalah cahaya.
Cahaya mutlak diperlukan oleh seluruh makhluk hidup. Tumbuhanpun memanfaatkan energi
cahaya matahari dalam fotosintesisnya. Secara tidak langsung eneri cahaya juga dibutuhkan oleh
manusia dan hewan.

1.6. Sistematika Penyusunan Laporan


a. Merumuskan masalah yang akan diteliti.
b. Menentukan tujuan penelitian yang akan dilakukan.
c. Menentukan alat dan bahan yang akan diperlukan untuk kegiatan penelitian.
d. Menentukan urutan atau langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan penelitian.
e. Menentukan faktor-faktor (variabel) yang terlibat dan mempengaruhi sesuatu yang diamati.
f. Menentukan apa yang harus diamati, diukur, dan dibandingkan dalam kegiatan penelitian tersebut.
g. Merencanakan bagaimana mengumpulkan dan mengolah data hasil penelitian untuk disimpulkan.
h. Membuat simpulan dari hasil penelitian.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Tomat


Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk
buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar bijitumbuhan.
Tomat berasal dari Amerika tropis, ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan, atau
ditemukan liar pada ketinggian 1–1600 m dpl. Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari terik, serta
menghendaki tanah yang gembur dan subur. Terna setahun ini tumbuh tegak atau bersandar pada
tanaman lain, tinggi 0,5–2,5 m, bercabang banyak, berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, menebal
pada buku-bukunya, berambut kasar warnanya hijau keputihan. Daun majemuk menyirip, letak
berseling, bentuknya bundartelursampai memanjang, ujung runcing, pangkal membulat, helaian daun
yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya bergerigi, panjang 10–40 cm, warnanya
hijau muda. Bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai, mahkota
berbentuk bintang, warnanya kuning. Buahnya buah buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengilap,
beragam dalam bentuk maupun ukurannya, warnanya kuning atau merah. Bijinya banyak, pipih,
warnanya kuning kecokelatan. Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat jus, saus tomat, dimasak,
dibuat sambal goreng, atau dibuat acar tomat. Pucuk atau daun muda bisa disayur. Buah tomat yang
umum ada di pasaran bentuknya bulat. Yang berukuran besar, berdaging tebal, berbiji sedikit, dan
berwarna merah disebut sebagai tomat buah. Tomat jenis ini biasa disantap segar sebagai buah. Yang
berukuran lebih kecil dikenal sebagai tomat sayur karena digunakan di dalam masakan. Yang kecil-
kecil sebesar kelereng disebut tomat ceri dan digunakan untuk campuran membuat sambal atau dalam
hidangan selada.
Manfaat buah Tomat
Tomat rasanya manis, asam, sifatnya sedikit dingin yang memiliki khasiat menghilangkan
haus, antiseptik usus, pencahar ringan (laksatif), menambah nafsu makan dengan cara
memperbanyak keluarnya air liur, merangsang keluarnya enzim lambung, dan melancarkan aliran
empedu ke usus.
Daun tomat berkhasiat penyejuk. Jus tomat dapat menurunkan kadar serum kolesterol yang
tinggi dan menurunkan jumlah kolesterol di dalam hati. Sirup tomat dapat menurunkan tekanan darah
tanpa mengganggu denyut jantung dan menstimulir otot polos. Tomat berkhasiat antiradang dan
menurunkan permeabilitas pembuluh darah. Tomatine efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur
pada tubuh manusia.

2.2 Sinar Matahari


Matahari dikatakan sebagai sumber energi utama bagi makhluk hidup. Semua makhluk hidup yang
ada bumi ini, secara langsung atau tidak langsung, kehidupannya bergantung pada energi cahaya
matahari. Energi cahaya matahari di manfaatkan secara langsung oleh manusia sebagai sumber
cahaya dan sumber panas.
Pada suatu ekosistem, cahaya matahri merupakan sumber energi yang digunakan langsung oleh
produsen untuk proses fotosintesis. Tumbuhan hijau menyerap energi cahaya matahari melalui klorofil
pada daun. Proses fotosintesis menghasilkan zat makanan yaitu karbohidrat. Hasil fotosintesis tersebut
selanjutnya digunakan oleh makhluk hidup lain, yaitu hewan dan manusia. Oleh karena itu, hewan dan
manuasia memanfaatkan energi cahaya sinar matahari secara tidak langsung. Cahaya juga
berpengaruh pada proses fisiologi pada makhluk hidup. Perlu diketahui, bahwa energi cahaya matahari
ini jumlahnya sangat melimpah namun pemanfaatan energi cahaya matahri pada manusia masih
sedikit.

2.3 Tanah
Tanah merupakan tempat hidup hampir semua organisme, seperti manusia, hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme. Bagi tumbuhan selain untuk menancapkan akarnya, tanah juga merupakan sumber
bahan-bahan mineral (zat-zat hara). Tanah yang kaya akan bahan-bahan mineral memungkinkan
tumbuhan dapat tumbuh subur.
Tanah yang baik adalah tanah yang gembur dan banyak mengandung mineral, butiran-butiran
tanah yang gembur, tidak terlalu rapat sehingga banyak mengandung udara dan mampu mengikat air.
Udara di dalam tanah dibutuhkan oleh mikroorganisme pengurai untuk melakukan proses hidupnya.
Adapun air di dalam mineral diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis. Untuk menggemburkan tanah
biasanya tanah tersebut di cangkul dan untuk menambah bahan-bahan mineral pada tanah, biasanya
diberi pupuk, seperti pupuk kandang.

2.4 Air
Sebagian besar tubuh organisme terdiri atas air. Oleh karena itu, air mutlak dibutuhkan oleh semua
organism. Di dalam tubuh, air berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut zat-zat yang dibutuhkan oleh
semua organism. Pada tumbuhan, air digunakan untuk membuat zat makanan melalui proses
fotosintesis. Mineral-mineral di dalam tanah, umumnya terlarut dalam air. Dengan demikian,
memudahkan penyerapan mineral-mineral oleh akar. Bagi makhluk hidup tertentu, air merupakan
habitat untuk hidup dan berkembang baik. Adapun untuk makhluk hidup yang hidup di darat, air
merupakan zat yang diperlukan untuk metabolism tubuh.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tanaman Tomat sebenarnya


Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu harus mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan,
seperti alat dan bahan juga harus mengetahui langkah kerja yang harus dilakukan agar proses
penelitian berjalan dengan baik.
Di bawah ini merupakan data hasil penelitian tanaman tomat yang telah dilakukan. Adapun
perlengkapan dan langkah kegiatannya sebagai berikut:

Alat dan bahan:


 2 buah pot atau polibag.
 2 tanaman tomat.
 Tanah kebun yang subur.

Langkah kegiatan:
1. Beri tanda A dan B pada kedua pot. Kemudian isikan dengan tanah kebun dan siramlah dengan air
secukupnya.
2. Tanamkan tanaman (benih) tomat pada tiap-tiap pot.
3. Simpan tanaman pada Pot A di dalam ruangan yang gelap (tidak terkena cahaya matahari) dan tidak
disiram. Adapun tanaman pada Pot B diletakkan pada tempat yang terkena cahaya matahari dan
disiram secara rutin.
4. Amati kedua tanaman tersebut selama beberapa hari. Catat perbedaan yang terjadi di antara kedua
tanaman tersebut.
Tanaman pada Pot A

Hari
Tinggi tanaman Keadaan Tanaman
ke-
1 0 cm Belum tumbuh tanaman tomat.
2 0cm Belum tumbuh tanaman tomat.
3 0 cm Belum tumbuh tanaman tomat.
4 0,5 cm Mulai tumbuh tanaman tomat.
5 0,8 cm Mulai tumbuh tanaman tomat
Mulai tumbuh tinggi dan tetapi belum
6 1,1 cm
berdaun.
Mulai tumbuh tinggi dan tetapi belum
7 1,3 cm
berdaun.
Mulai tumbuh tinggi dan tetapi belum
8 1,6 cm
berdaun.
9 1,9 cm Mulai tumbuh tinggi dan berdaun.
10 2,1 cm Mulai tumbuh tinggi dan berdaun.
11 2,5 cm Mulai tumbuh tinggi dan berdaun.
Mulai tumbuh tinggi dan berdaun tetapi
12 2,7 cm
tidak banyak/lebat.
Mulai tumbuh tinggi dan berdaun tetapi
tidak banyak/lebat.
13 3.1 cm
Mulai tumbuh tinggi dan berdaun tetapi
14 3,4 cm tidak banyak/lebat serta batang tanamannya
kecil.

Tanaman pada Pot B

Hari
Tinggi tanaman Keadaan Tanaman
ke-
1 0 cm Belum tumbuh kecambah
2 0cm Belum tumbuh kecambah
Mulai tumbuh kecambah tetapi belum
3 1.1 cm
tumbuh daun.
4 1,7 cm Mulai berdaun tetapi sedikit.
Mulai tumbuh tinggi dan berdaun agak
5 2,8 cm
banyak/lebat.
Mulai tumbuh tinggi dan berdaun agak
6 3,4 cm
banyak/lebat.
Mulai tumbuh daun agak lebar dan batang
7 3,7 cm
pohon yang agak besar.
Mulai tumbuh daun agak lebar dan batang
8 4,1 cm
pohon yang agak besar.
Berdaun lebat tetapi daunnya belum
9 5,0 cm
berbentuk seperti daun tomat yang besar.
Berdaun lebat dan banyak tetapi daunnya
10 5,6 cm belum berbentuk seperti daun tomat yang
besar.
Berdaun lebat, batang pohon mulai tumbuh
besar dan daunnya sedikit ada yang sudah
11 6,0 cm
berbentuk seperti daun tomat pada
umumnya.
Berdaun lebat, batang pohon mulai tumbuh
12 6,4 cm besar dan daunnya sudah berbentuk seperti
daun tomat pada umumnya.
Berdaun lebat, batang pohon mulai tumbuh
besar dan daunnya sudah berbentuk seperti
13 6,9 cm
daun tomat pada umumnya.
Berdaun lebat, batang pohon mulai tumbuh
14 7,3 cm besar dan daunnya sudah berbentuk seperti
daun tomat pada umumnya.

3.2 Pengaruh sinar matahari terhadap tanaman tomat


Setelah melakukan penelitian ternyata sinar matahari atau cahaya sangat penting bagi
pertumbuhan tanaman. Cahaya mutlak diperlukan oleh seluruh makhluk hidup. Tumbuhanpun
memanfaatkan energi cahaya matahari dalam fotosintesisnya. Tanaman tomat pada Pot B benih tomat
ditanam dengan menggunakan tanah yang gembur, diberi pupuk, disiram setiap hari,terkena sinar
matahari dan disiram dengan air secara teratur dapat tumbuh subur. Pertumbuhan benih tomat pada
Pot B terbilang cepat karena dengan waktu hanya 2 hari benih tomat sudah mulai tumbuh dan sangat
cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan Pot A yang tidak dirawat. Hal ini dipengaruhi oleh faktor
luar yang diantaranya adalah cahaya.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu harus mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan,
seperti alat dan bahan juga harus mengetahui langkah kerja yang harus dilakukan agar proses
penelitian berjalan dengan baik.
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman tomat, besar kemungkinan bahwa benih
tomat pada Pot A yang ditanam di tanah yang gembur akan tetapi tidak menggunakan pupuk dan tidak
terkena oleh sinar matahari sehingga pertumbuhannya kurang subur sedangkan pada Pot B benih
tomat ditanam dengan menggunakan tanah yang gembur, diberi pupuk, disiram setiap hari dan terkena
sinar matahari tumbuh subur. Pertumbuhan benih tomat pada Pot B terbilang cepat karena dengan
waktu hanya 2 hari benih tomat sudah mulai tumbuh dan sangat cepat pertumbuhannya dibandingkan
dengan Pot A yang tidak dirawat. Hal ini dipengaruhi oleh faktor luar yang diantaranya adalah cahaya.
Cahaya mutlak diperlukan oleh seluruh makhluk hidup. Tumbuhanpun memanfaatkan energi
cahaya matahari dalam fotosintesisnya. Secara tidak langsung eneri cahaya juga dibutuhkan oleh
manusia dan hewan.

4.2 Saran
 Setelah melakukan penelitian ada saran-saran sebagai berikut:
 Jika ingin menanam tanaman tomat ditanam di tanah yang gembur.
 Diberi pupuk yang cukup agar tanaman dapat tumbuh besar dan menghasilkan buah yang berkualitas
bagus.
 Dirawat dan disiram setiap hari secara teratur.
 Harus disimpan di tempat yang terkena cahaya matahari agat tanaman dapat tumbuh dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Yusa, Ida Juariah. Sains Biologi Jilid 1: Bandung. 2005. Hal: 43


Arisworo Djoko, Yusa, Nana Sutresna. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 2: Bandung. 2007. Hal: 7
Yusa, Yuvan Hadian. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 3: Bandung. 2008. Hal: 3
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai