5.Keputusan
- Perlakuan : Karena F hitung> F tabel maka H0 ditolak
- Kelompok :Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima
6. Kesimpulan
- Perlakuan :Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan terhadap yang diteliti.
-Kelompok : Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan apabila tidak
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan terhadap yang diteliti.
Model Acak, Tetap, dan Campuran.
5.Keputusan
- Perlakuan : Karena F hitung> F tabel maka H0 ditolak
- Kelompok :Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima
6. Kesimpulan
- Perlakuan :Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan terhadap yang diteliti.
-Kelompok : Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan apabila tidak
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan terhadap yang diteliti.
RAK anak contoh dengan interaksi
KT
Bahwa galat percobaan tersebut tidak lagi berfungsi sebagai galat percobaan tetapi
sebagai interaksi antara kelompok dengan perlakuan.
Untuk mengetahui apakah perlakuan tersebut berperilaku sama dari kelompok yang
satu ke kelompok yang lain atau tidak.
Jika kita sengaja menentukan kelompok’’ berbeda satu dengan yang lain, maka galat
percobaan tersebut sebenarnya merupakan interaksi antara kelompok dengan
perlakuan.
Contoh : di dalam pengujian beberapa varietas tebu di atas apabila kelompok 1 pada
pasir kel 2 pada tanah berlempung kel 3 pada tanah peralihan berpasir kel 4 pada
tanah peralihan berlempung, maka jelas bahwa galat percobaan merupakan interaksi
antara struktur tanah dan varietas.
Demikian pula dalam suatu industri pengalengan ikan misalnya jika mesin mesin
yang digunakan bukan dari tipe yang sama maka ini juga merupakan interaksi antara
mesin dan perlakuan.
RAK data hilang
1. 1 data hilang
2. 2 data hilang
3. 3 data hilang
- Bias
nilai dugaan data hilang yang disisipkan berpengaruh terhadap analisis varian. Pengaruh
pertama adalah derajat bebas dari Total dan Galat percobaaan masing -masing berkurang
satu. Pengaruh kedua JK[P] perlu dikoreksi dengan bias
Melalui prosedur pendugaan, maka hasil analisis yang didapat adalah sebagai berikut:
Dari proses iterasi diperoleh nilai dugaan 75 .16A dan 75 .14B Dengan
menyisipkan nilai dugaan, diperoleh: 27 .44an]JK[Perlaku Faktor koreksi untuk Bias
sebesar: 00 .45Bias Ternyata dari hasil perhitungan terlihat bahwa Faktor Koreksi B
ias lebih besar dari Jumlah Kuadrat Perlakuan, sehingga Jumlah Kuadrat Perlakuan
Terkoreksi bernilai negatif. Jika Jumlah Kuadrat Perlakuan Terkoreksi bernilai negatif,
maka pengujian dengan Analisis Varian tidak dapat dilakukan. Agar Analisis Varian
tetap bisa digunakan, formula untuk JK[Perlakuan Terkoreksi] adalah sebagai berikut:
Jkp tak berbias=jkp-bias
Ktp terkoreksi =jkp tak berbias/dbp
F hitung=ktp terkoreksi/ktg
Dan jika f hitung terkoreksi sama dengan hasil f hitung tidak terkoreksi maka uji masih
bisa dilanjutkan apabila berbeda maka tidak bisa dilanjutkan.
2. Rancangan Bujur Sangkar Latin
apabila kita mengelompokkan dalam dua arah (barisdan kolom) dari dua sumber keragaman
Keheterogenan unit percobaan tidak bisa dikendalikan hanya dengan pengelompokkan satu sisi
keragaman hanya dengan pengelompokkan satu sisi keragaman. SyaratRBSL Jumlah perlakuan =
jumlah baris = jumlah kolom y Pengacakan, setiap perlakuan harus muncul sekali di setiap baris dan
sekali di setiap kolom.
Mengapa disebut Mengapa disebut Mengapa disebut Mengapa disebut Bujur Sangkar Bujur Sangkar
Bujur Sangkar Bujur Sangkar? ?? ? Desainnyaberbentukbujursangkardan perlakuannyadisimbol huruf
latin kapital(misal: A,B,C,D)
Keuntungan dan kerugian RBSL
Keuntungan :
Jika andaian heterogenitas ke dua arah terpenuhi maka jelas presisinya akan lebih tinggi
dibandingkan dengan ral dan rak keragaman galat percobaan dapat dikendalikan dengan
adanya pengelompokan ke dua arah tersebut sehingga peluang untuk dapat melacak adanya
perbedaan antar perlakuan jika memang ada makin meningkat.
Meskipun analisis ragam gak lebih kompleks dari ral dan rak tetapi masih termasuk
sederhana.interpretasi hasil penelitian dengan menggunakan rbsl ini cukp mudah. Jika ada
data yang hilang masih mudah untuk diperhitungkan.
Kerugian:
2. Statistik Uji
- α =0.05
- F tabel Perlakuan
- F tabel Baris
- F tabel Lajur
3. Analisis Statistik
❑ ❑ 2
- FK =
( ∑ ∑ Yij ( k )
❑
i j
) /r 2
- JKT= ∑ ¿¿ ¿
i
❑ ❑ 2
- JKP= ∑
k
❑
( )∑ Yijk /r -FK
i. j
❑ 2
- JKB= ∑ (∑ Yijk ) /r -FK
i j
❑ ❑ 2
- JKL= ∑ (∑ Yijk ) /r -FK
j i
- JKG= JKT-JKB-JKL-JKGP
4.Tabel Analisis Ragam
SK Db JK KT
Baris (r-1) JKB JKK/dbB
Lajur (r-1) JKL JKP/dbL
Perlakuan (r-1) JKP JKP/dbp
Galat Percobaan (r-1)(r-2) JKG Percobaan JKGpercobaan/dbg
Total (r^2-1) JKT
5.Keputusan
- Perlakuan : Karena F hitung> F tabel maka H0 ditolak
- Baris :Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima
- Lajur :Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima
6. Kesimpulan
- Perlakuan :Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan terhadap yang diteliti.
-Baris : Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan apabila tidak
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan baris terhadap yang diteliti.
-Lajur : Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan apabila tidak
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan lajur terhadap yang diteliti.
Rumus Rancangan Bujur Sangkar Satu Data Hilang
Bias
Keterangan db-1
Rancangan Bujur Sangkar Latin yang diulang
Datanya di acak seperti rancangan bujur sangkar latin
Atau juga boleh sama
4. Hipotesis
- Hipotesis Perlakuan
H0 :τ i=0
H1: Setidaknya ada satu i dimanaτ i≠0
- Hipotesis Lajur
H0 : βi=0
H1: Setidaknya ada satu j dimana βi ≠ 0
- Hipotesis Baris
H0 :αi=0
H1: Setidaknya ada satu j dimana αi ≠ 0
5. Statistik Uji
- α =0.05
- F tabel Perlakuan
- F tabel Baris
- F tabel Lajur
6. Analisis Statistik
❑ ❑ 2
- FK =
( ∑ ∑ Yij ( k )
❑
i j
) /r 2 s
- JKT= ∑ ¿¿ ¿
i
❑ ❑ 2
- JKP=
k
(
∑ ∑ Yijk
❑
) /rs
i. j
❑ 2
-FK
❑ ❑ 2
- JKB/L= ∑ (∑ Yijk ) /rs -FK atau ∑ ( )
∑ Yijk /r -FK
i j j i
❑ ❑ 2 ❑ ❑ 2
- JKL/B= ∑ (∑ Yijk ) /r -FK atau ∑ ∑ Yijk ( ) /rs -FK
j i i j
- JKG= JKT-JKB-JKL-JKGP
4.Tabel Analisis Ragam
SK Db JK KT
Baris (r-1) atau (rs-1) JKB JKK/dbB
Lajur (rs-1) atau (r-1) JKL JKP/dbL
Perlakuan (r-1) JKP JKP/dbp
Galat Percobaan (r-1)(sr-2) JKG Percobaan JKGpercobaan/dbg
Total (r^2s-1) JKT
5.Keputusan
- Perlakuan : Karena F hitung> F tabel maka H0 ditolak
- Baris :Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima
- Lajur :Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima
6. Kesimpulan
- Perlakuan :Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan terhadap yang diteliti.
-Baris : Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan apabila tidak
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan baris terhadap yang diteliti.
-Lajur : Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan apabila tidak
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan lajur terhadap yang diteliti.
Transformasi dta
11 Cara : apabila gugus data hasil pengamatan adalah Xi, maka sebelum di analisis
varian semua data ditransformasi dengan logaritma, atauX = Log XiApabila gugus
data nilainya kecil, misal <10, maka digunakanX = Log (Xi+1)
5.Keputusan
- Perlakuan : Karena F hitung> F tabel maka H0 ditolak
- faktor a :Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima
- faktor b:Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima
- faktora b:Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima
- kelompok:Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima
6. Kesimpulan
- Perlakuan :Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa
terdapat perbedaan pengaruh perlakuan terhadap yang diteliti.
-faktor a: Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan apabila tidak
terdapat perbedaan pengaruh faktor a baris terhadap yang diteliti.
-Faktor b: Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan apabila tidak
terdapat perbedaan pengaruh faktor blajur terhadap yang diteliti.
- Faktor a b : Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan apabila tidak
terdapat interaksi kedua faktor terhadap yang diteliti.
- kelompok: Dengan taraf nyata 5% sudah cukup bukti untuk menyatakan apabila tidak
terdapat perbedaan pengaruh kelompok terhadap yang diteliti.