NIM : 061301072
B. Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah usulan keterangan untuk gejala. Hipotesis yang berguna akan
memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi tersebut mungkin meramalkan hasil
suatu eksperimen dalam laboratorium atau observasi suatu fenomena di alam. Prediksi
tersebut dapat pula bersifat statistik dan hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan
oleh prediksi tersebut haruslah belum diketahui kebenarannya (apakah benar-benar akan
terjadi atau tidak). Hanya dengan demikianlah maka terjadinya hasil tersebut menambah
probabilitas bahwa hipotesis yang dibuat sebelumnya adalah benar. Jika hasil yang
diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut konsekuensi dan seharusnya sudah
diperhitungkan saat membuat hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diobservasi,
hipotesis yang mendasari prediksi tersebut belumlah berguna bagi metode bersangkutan dan
harus menunggu metode yang mungkin akan datang.
Persyaratan untuk membuat hipotesis yang baik yaitu :
Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian dan dirumuskan dengan
jelas.
Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris.
Menunjukkan dengan nyata adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.
Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat
dibandingkan dengan hipotesis rivalnya dan didukung oleh teori-teori yang
dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.
a) Harus mengekpresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam
merumuskan hipotesis seorang peneliti harus setidak-tidaknya mempunyai dua
variabel yang akan dikaji. Kedua variabel tersebut adalah variabel bebas dan variabel
tergantung. Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variabel tergantung dua
variabel bebas.
b) Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis
harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan
penafsiran lebih dari satu makna. Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka
hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris.
c) Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk diungkapkan
dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data yang didapatkan
secara empiris. Sebaiknya hipotesis jangan mencerminkan unsur-unsur moral, nilai-
nilai atau sikap.
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa
yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang
memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus
menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya
seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia
dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut
ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus
jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk
mencari kebenaran.
C. Tingkat Signifikansi
menolak atau mendukung hipotesis nol memiliki probabilitas kesalahan sebesar 5% atau
10%. Dalam beberapa program statistik berbasis komputer, tingkat signifikansi selalu
disertakan dan ditulis sebagai Sig. (= significance), atau dalam program komputer lainnya
ditulis r-value. Nilai Sig atau r – value, seperti telah diuraikan di atas, adalah nilai probabilitas
kesalahan yang dihitung atau menunjukkan tingkat probabilitas kesalahan yang sebenarnya.
Tingkat kesalahan ini digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dalam pengujian
hipotesis.
D. Distribusi Sampling
Distribusi sampling menunjukkan distribusi dari nilai nilai yang berbeda statistik
sampel atau penduga dari banyak sampel yang berukuran sama. Sebuah statistik sampel akan
berbeda-beda nilainya dari satu sampel ke sampel yang lain karena adanya perbedaan
sampling acak atau kesalahan sampling. Dari suatu populasi X, dapat dilakukan sejumlah
sampling yang menghasilkan himpunan sampel dengan ukuran yang berbeda. Setiap
himpunan sampel tersebut akan menghasilkan estimasi nilai menengah sampel ¯x dan
variansi sampel S2 yang berbeda. Estimator adalah fungsi-fungsi yang digunakan untuk
menghitung nilai estimasi-estimasi tersebut. Contohnya:
(= nilai menengah sampel) adalah estimator untuk mengestimasi nilai menengah populasi,
dan
(= variansi sampel) adalah estimator untuk mengestimasi nilai variansi populasi.
E. Daerah Penolakan
Daerah
penerimaan
hipotesis nol
0 Penolakan Ha 1
Letak daerah penolakan hipotesis dipengaruhi oleh sifat hakikat H alternatif yang
menunjukan arah perbedaan yang diprediksikan, maka akan muncul suatu tes yang disebut
satu sisi (one tailed test). Jika hipotesis alternatif tidak menunjukan arah perbedaan yang
diprediksikan, maka digunakan tes dua sisi (two tailed test). Test satu sisi dan dua sisi
berbeda dalam letak penolakan hipotesis, tetapi tidak berbeda dalam besarnnya. Dalam tes
satu sisi daerah penolakan sepenuhnya ada di suatu ujung (sisi) distribusi sampling. Dalam
tes dua sisi daerah penolakan itu terdapat pada kedua ujung (sisi) distribusi samplingnya.
Penolak Penolak
an an
hipotesi hipotesi
s nol s nol
0 1
Ho = μ1≠ μ2
Ha = μ1= μ2
F. Kolmogrov-Smirnov
nominal.
Data diatas selanjutnya disusun dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif, seperti tabel di
bawah ini.
TINGKAT KESALAHAN KERJA OPERATOR LULUSAN SMK
No. Interval f Kumulatif
1 1-2 7 7
2 3-4 1 8
3 5-6 2 10
4 7-8 0 10
Untuk pengujian dengan Kolmogorov-Smirnov, maka kedua tabel diatas disusun ke dalam
satu tabel. Nilai kumulatifnya dinyatakan dalam bentuk proporsional, jadi semuanya dibagi
dengan n = 10.
TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN DENGAN KOLMOGOROV-SMIRNOV
Kesalahan Kerja
1-2% 3-4% 5–6% 7–8%
Kelompok
S10 (X) 7/10 1/10 2/10 0/10
S10 (X) 1/10 3/10 3/10 3/10
Sn1X-Sn2X 6/10 2/10 1/10 3/10
Berdasarkan perhitungan pada tabel tersebut, terlihat bahwa selisih yang terbesar Sn1(X)-
Sn2(X) = 6/10. Dalam hal ini pembilang (KPd)nya = 6. Harga ini selanjutnya dibandingkan
dengan harga Kd tabel. Bila pengujian hipotesis dengan uji satu pihak, kesalahan = 5%,
dan n = 10, maka harga Kd dalam tabel = 6. Harga Kd hitung = 6, ternyata sama dengan Kd
tabel (6 = 6). Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara produktivitas kerja lulusan SMK dan SMU.
4).Kekuatan Efisiensi
Uji Kolmogorov-Smirnov Sampel Tunggal dianjurkan dipakai untuk data yang
memiliki skala ordinal, namun bisa juga digunakan untuk data berskala nominal. Fungsi Uji
ini adalah untuk menguji perbedaan proporsi populasi, yaitu antara data yang diamati dengan
yang telah ditentukan menurut Ho, berdasarkan proporsi data yang berasal dari sampel
tunggal. Uji Kolmogorov-Smirnov dapat dipakai untuk sampel berukuran kecil, dan uji ini
tidak akan mengaburkan kesimpulan karena tidak perlu melakukan penggabungan beberapa
jenjang data yang memiliki frekuensi kecil seperti halnya jika menggunakan Uji c2. Oleh
karena itu bisa dikatakan, bahwa Uji Kolmogorov-Smirnov memiliki kekuatan yang lebih
besar kalau dibandingkan dengan Uji c2. Dengan demikian, seandainya data yang diperoleh
dari sebuah penelitian yang berasal dari sampel tunggal memenuhi syarat untuk
menggunakan ketiga pengujian yang telah disebutkan di atas, maka pilihan terbaik adalah
memakai Uji Kolmogorov-Smirnov.
G. McNemar Test
1). Fungsi dan dasar pemikiran
Tes McNemar merupakan tes non-parametrik yang berguna untuk mengukur dua
variabel dikotomi(pembagian menjadi dua) yangb erhubungan. Tes dilakukan untuk
melakukan pengubahan pada penggunaan distribusi Chisquare. Tes ini digunakan untuk
menguji perbedaan atau perubahan proporsi dua buah populasi yang hanya memiliki dua
kategori berdasarkan proporsi dua sampel berpasangan. Uji ini juga banyak dipakai untuk
mengetahui apakah ada perbedaan atau perubahan proporsi sebelum dan sesudah kelompok
sampel tertentu yang hanya memiliki dua kategori diberi perlakuan, dimana anggota
kelompok sampel tersebut merupakan kontrol terhadap dirinya sendiri.
● Pembahasan:
H0: Perilaku konsumen tidak berubah walaupun diberlakukan kebijakan baru
H1: Perilaku konsumen berubah akibat diberlakukannya kebijakan baru
= 0.05
Hasil analisis data dengan McNemar Test:
= = = 3,15
Jadi, hitung = 3,15, sedangkan harga tabel = 3,481, yang artinya tabel lebih besar
4).Kekuatan Efisiensi
Diantara beberapa teknik pengujian di atas, hanya Uji Chi Kuadrat (c2) Mc. Nemar
yang dapat digunakan untuk data berskala nominal yang hanya memiliki dua kategori. Uji ini
sering digunakan untuk melakukan pengujian, apakah ada perubahan atau perbedaan proporsi
antara dua populasi berdasarkan dua sampel berpasangan sebelum dan sesudah diberi
perlakuan. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah perubahan proporsi pasangan variabel
dikotomus sama atau tidak. Yang dimaksud variabel dikotomus disini adalah variabel yang
saling berlawanan misalnya :”benar-salah”, “suka-tidak suka”, ’berhasil-gagal” dan lain-lain.
H. Sign Test
1). Fungsi dan dasar pemikiran
Untuk menguji perbedaan/perubahan ranking (median selisih skor/ranking) dua buah
populasi berdasarkan ranking (median selisih skor/ranking) dua sampel berpasangan.
Untuk pengujian dengan sign test, data yang dianalisis adalah data ordinal, yang disusun
dalam tabel dibawah ini :
PERINGKAT PERUBAHAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MENURUT PASANGAN
ISTERI DAN SUAMI
No. Tingkat Perubahan
Isteri Suami
Arah Tanda
1 4 1 4 > 1 -
2 5 4 5 > 4 -
3 4 5 4 < 5 +
4 4 5 4 < 5 +
5 5 4 5 > 4 -
6 4 3 4 > 3 -
7 4 3 4 > 3 -
8 2 1 2 > 1 -
9 1 3 1 < 3 +
10 4 5 4 < 5 +
11 3 2 3 > 2 -
12 2 3 2 < 3 +
13 4 1 4 > 1 -
14 4 2 4 > 2 -
15 3 2 3 > 2 -
16 2 1 2 > 1 -
17 4 5 4 < 5 +
18 1 2 1 < 2 +
19 5 4 5 > 4 -
20 5 4 5 > 4 -
Catatan : N berkurang bila terjadi angka sama, perbedaannya = 0, tidak ada (+) maupun (-).
Ho : Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan insentif terhadap kesejahteraan
keluarga baik menurut isteri maupun suami.
Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan kenaikan insentif yang diberikan oleh
perusahaan terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut isteri maupun suami.
Pembahasan :
Berdasarkan tabel tersebut terlihat tanda (+) sebanyak 7 dan (-) sebanyak 13. Berdasarkan
tabel binomial dengan N = 20, dan p = 7 (tanda yang kecil) diperoleh p tabel = 0,132. Bila
taraf kesalahan sebesar 5% (0,05), maka harga 0,132 ternyata lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan kenaikan insentif terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut suami
maupun isteri. Kalaupun dalam data terlihat ada pengaruh positif, tetapi adanya pengaruh itu
hanya terjadi pada sampel itu, dan hal ini tidak dapat digeneralisasikan untuk populasi
dimana sampel tersebut diambil.
4).Kekuatan Efisiensi
Untuk tujuan yang hampir sama dengan pengujian Chi Kuadrat (c2) Mc. Nemar,
dapat digunakan pula Uji Tanda, dengan syarat datanya paling tidak berskala ordinal. Namun
demikian, Uji Tanda hanya bisa digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan median
antara dua buah populasi berdasarkan median dua sampel yang berpasangan. Oleh karena itu,
pengujian ini masih dianggap lemah.
I. Cochran Test
1). Fungsi dan dasar pemikiran
Cochran test merupakan non-parametrik test yang berguna untuk mengukur dua
variabel dikotomi(pembagian menjadi dua) yang berhubungan. Tes dilakukan untuk
melakukan pengubahan pada penggunaan distribusi Chisquare. Menguji perbedaan proporsi
populasi yang hanya memiliki dua kategori berdasarkan proporsi k (k > 2) sampel
berpasangan.
4).Kekuatan Efisiensi
Tes ini sangat tepat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel
berpasangan bila datanya berbentuk nominal dan frekuensi dikotomi.