Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

PENGANTAR ILMU TANAMAN (PNU 1105)

BUDIDAYA TANAMAN TOMAT DAN CABAI RAWIT

Oleh:
MUHAMMAD FAHRAN FAREZI
211510501141 / PIT A

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan akan pangan selalu menjadi dilema. Kekurangan pangan
sepertinya sudah menjadi masalah yang tidak asing lagi bagi masyarakat.
Kegiatan pertanian, termasuk budidaya pertanian, merupakan kebudayaan
manusia yang paling tua. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia,
teknik menanam tanaman juga berkembang menjadi banyak sistem yang berbeda.
Dari sistem yang paling sederhana hingga sistem yang paling kompleks. Berbagai
teknologi pertanian telah dikembangkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Istilah budidaya tanaman berasal dari arti kata teknis, budidaya dan tanaman.
Teknik berarti pengetahuan atau kemampuan untuk menghasilkan sesuatu,
sedangkan budidaya berarti usaha untuk menghasilkan hasil. Kata tanaman
mengacu pada konsep tanaman yang dibudidayakan oleh manusia, setelah sering
melewati proses domestikasi (Hanum, 2008)
Budidaya Tanaman adalah proses menghasilkan makanan atau bahan pangan
dan produk industri pertanian dengan menggunakan sumber daya tanaman. Areal
budidaya meliputi tanaman pangan, tanaman hortikultura dan perkebunan
(Hanum, 2008). Budidaya tanaman adalah usaha mengelola tanaman di lapangan
mulai dari pengelolaan tanah, pengadaan benih atau bibit, tanaman sampai panen
sehingga tanaman memberikan produksi maksimum dengan mengoptimalisasikan
penggunaan sumber daya alam (Rai, 2018).
Untuk lebih memahami tentang budidaya tanaman dan agar bisa merasakan
seperti apa melakukan budidaya tanaman, praktikan diminta menanam dua
komoditas tanaman yang berhubungan dengan tanaman hortikultura, tanaman
sayuran dan tanaman pangan. Tanaman yang ditanam oleh praktikan untuk
mencoba melakukan budidaya tanman adalah tanaman tomat dan tanaman cabai
rawit. Kedua tanaman tersebut baik itu tanaman cabai rawit maupun tanaman
tomat termasuk kedalam tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura merupakan
tanman yang bisa ditanam di kebun atau di halaman rumah.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum budidaya tanaman ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara melakukan budidaya tanaman yang baik dan benar
2. Untuk mengetahui bagaimana cara merawat tanaman budidaya
3. Untuk mengetahui solusi jika tanaman budidaya terkena OPT atau
menagalami kendala lainnya pada pertumbuhannya.

2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Tomat


Tomat merupakan tanaman yang bisa tumbuh dimana saja. Tanaman tomat
dapat tumbuh baik di dataran tinggi (di atas 700 m dpl), dataran sedang (200-700
m dpl) dan dataran rendah (di bawah 200 m dpl), untuk pertumbuhan yang baik
tanaman tomat membutuhkan tanah yang subur dengan pH 5 sampai 6, tanah
mengandung sedikit pasir, dan banyak mengandung humus, serta pengairan yang
teratur dan memadai. Pada suhu tinggi (di atas 32 derajat Celcius) warna buah
tomat cenderung menguning, sedangkan pada suhu yang tidak stabil warna buah
cenderung tidak merata. Suhu ideal dan pengaruh yang baik pada warna tomat
adalah antara 24 sampai 28 derajat Celcius. Secara umum, warna merahnya
seragam, dan suhu dan kelembaban yang tinggi mempengaruhi pertumbuhan,
hasil, dan kualitas tomat asam. Kelembaban relatif yang dibutuhkan tanaman
tomat adalah 80%. Tanaman tomat membutuhkan sinar matahari sekitar 10
sampai 12 jam per hari (Distan Buleleng, 2020).
Menurut penelitian Shabira dkk. (2019) karakter vegetatif pada tanaman tomat
seperti warna batang, habitus tanaman, dan warna daun pada beberapa jenis
tanaman tomat memiliki karakter yang sama, yaitu warna batang hijau tua, habitus
tanaman yang tegak, serta daun yang berwarna hijau. Bentuk daun standard pada
tanaman tomat lebih dominan terlihat pada setiap jenis tomat

2.2 Tanaman Cabe Rawit


Cabai merupakan komoditas strategis yang memiliki nilai ekonomi penting di
Indonesia. Kementerian Pertanian memasukkan cabai dalam Program Upaya
Khusus (Upsus) sejak 2015, untuk bisa meningkatkan produksi cabai (Polii,
2019). Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan jenis cabai yang
memiliki rasa sangat pedas dibandingkan dengan jenis cabai lainnya. Bentuk buah
cabai rawit pada umumnya memiliki panjang kira-kira 1-2 cm dengan diameter
0,5-1 cm serta memiliki biji yang banyak dan padat. Jenis cabai ini memiliki

3
ketahanan yang kuat dari berbagai serangan hama, dan mudah dalam
perawatannya (Nunuela dkk, 2016)
Teknik budidaya pada tanaman cabai sangat penting untuk memperoleh hasil
cabai sesuai yang diharapkan. Teknik budidaya meliputi semai benih, penanaman,
pemupukan, pemeliharaan (penyiraman, pemangkasan, penyiangan), dan panen
(frekuensi panen, cara panen, kriteria panen). Penanganan teknik budidaya
tanaman cabai sangat perlu diperhatikan untuk meningkatkan produksi tanaman
cabai (Polii dkk, 2019).

4
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 2 September 2021 pada pukul
15.00-17.00 WIB di kediaman rumah praktikan yang beralamat di Komplek
Depag Blok H No. 15 Rt. 02 Rw. 07 Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang,
Provinsi Banten.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1. Polybag
2. Skop kecil/Cetok
3. Handsprayer
4. Ember atau Baskom Plastik

3.2.2 Bahan
1. Tanah
2. Air Bersih
3. Pupuk kandang
4. Arang sekam
5. Benih Tomat
6. Benih Cabai Rawit
7. Pupuk NPK
8. Label

3.3 Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dicampur media tanah, pupuk kendang, dan arang sekam sesuai perlakuan
yang telah ditentukan
3. Media tanah yang telah dicampur dimasukkan ke dalam polybag
4. Benih tomat dan cabai disemai dalam polybag yang berbeda dan beri label

5
5. Setelah tanaman sekiranya sudah berdaun 5 tanaman siap di pindah tanam ke
polybag yang besar
6. Sebelum pindah tanam buat media tanah baru Kembali seperti sebelumnya
7. Setelah dipindah tanam, tanaman yang di tanam diberi pupuk NPK sebagai
perawatan
8. Dilakukan pengamatan setiap dua minggu sekali sesuai parameter yang telah
ditentukan dan catat perkembangannya dalam logbook
9. Tanamn jika sudah bisa di panen maka lakukanlah pemanenan

6
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Grafik 1. Tinggi Tanaman Tomat Dan Cabai Rawit

0
2 MST 4 MST 6 MST 8 MST 10 MST

TOMAT CABAI RAWIT

Grafik 2. Banyaknya Daun Tanaman Tomat Dan Cabai rawit

Chart Title
7

0
2 MST 4 MST 6 MST 8 MST 10 MST

TOMAT CABAI RAWIT

7
4.2 Pembahasan
Budidaya tanaman yang dilakukan dilakukan saat pagi hari. Media tanam
yang digunakan adalah campuran tanah kompos, arang sekam, dan pupuk
kendang kotoran kambing dengan perbandingan 1:1:1 baik itu pada tanman tomat
maupun pada tanaman cabai rawit. Menurut penelitian Totong dkk. (2016) pada
tanaman tomat media tanam terdiri dari campuran beberapa media seperti tanah,
kotoran ayam, kotoran sapi, arang sekam, serta serbuk gergaji. Setiap media
dicampur tanah dengan perbandingan 1:1. Menurut Bahar dkk. (2009) media
tanam persemaian baik itu di bedengan atau di polybag menggunakan campuran
pupuk organik, tanah, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1.
Penyiraman pada tanaman Tomat dan Cabai Rawit dilakukan secukupnya
hanya jika media tanam sudah mulai kering. Menurut penelitian Totong dkk.
(2016) pada tanaman tomat untuk mrnjaga kelembaban tanaman sebaiknya
disiram setiap hari. Menurut penelitian Polii dkk. (2019) menyatakan bahwa
pengairan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil cabai. Penyiraman harus
dilakukan secara kontinyu terutama pada fase vegetatif, frekuensi penyiraman 1-2
kali sehari terutama pada musim kemarau.
Tanaman Tomat ini berkecambah pada hari ke-3 setelah benih disemai.
Sedangkan pada tanaman Cabai rawit benih berkecambah pada hari ke-8 setelah
disemai. Daun pada bibit tanaman tomat menguning lalu kering.pada minggu ke 3
dan 4. Pada minggu ke-5 total helai daun seharusnya sudah berhelai 6 karena ada
dua daun yang menguning dan akhirnya saya cabut daun yang menguning tersebut
Pertumbuhan tanaman lambat dan pertumbuhan masih belum terlalu nampak.
Pada 6 MST tanaman masih di persemaian karena masih kecil dan
pertumbuhannya yang lambat. Tanaman tomat dan cabai rawit mulai dipindah
tanam pada minggu ke 7 setelah tanam dikarenakan kemungkinan tanaman masih
kecil karena tanahnya yang kurang baik, makanya di pindah tanam ke poly bag
yang lebih besar. Menurut penelitian Totong dkk. (2016) pada tanaman tomat
setelah bibit berumur 3 minggu, bibit siap untuk ditanam. Menurut penelitian Polii
dkk. (2019) bibit tanaman cabai dipindah tanam pada umur 1 bulan setelah tanam.
Menurut Nunuela dkk. (2016) bibit cabai bisa dipindah tanam ke lahan atau

8
lapangan saat bibit cabai mencapai tinggi ±7-10 cm atau berumur 18-21 hari
setelah tanam. Namun, pada tanaman yang ditanam praktikan masih kecil dan
daun kurang dari 5 helai makanya hingga 7 MST baru dipindah tanam.
Tinggi tanaman berkurang karena saat pindah tanam saya menanamnya sedikit
lebih dalam. Pada minggu ke-9 tanaman tomat diberi pupuk NPK Mutiara 16-16-
16 dengan cara pupuk dihaluskan dan di tabur di sekitar tanman. Pada Minggu ke
10 pertumbuhan tanaman Tomat dan Cabai Rawit belum terlihat dengan jelas
meskipun sudah diberi pupuk NPK. Akhir pengamatan pada kedua tanaman
tersebut tanaman masih dengan kondisi pertumbuhan yang stagnan, dengan tinggi
tanaman yang kecil atau kerdil dan pada daun tua berwarna hijau tapi agak sedikit
kekuningan dan daun juga tidak bertambah banyak. Melihat dari kondisi tersebut
dapat diduga jika kedua tanaman tersebut kekurangan unsur hara Nitrogen (N).
Salah satu manfaat unsur hara N pada tanaman adalah membantu pertumbuhan
tanaman. Menurut Hutapea dan Apriliya (2020) unsur hara Nitrogen berperan
sebagai komponen utama penyusun protein, hormon, klorofil, vitamin dan enzim.
Unsur hara nitrogen juga berperan sebagai faktor utama pertumbuhan vegetatif
batang dan daun (Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman). Menurut Hanum
(2008) gejala kekurangan unsur N berupa tanaman yang kerdil dan daun kuning
akan terlihat, terutama pada bagian tanaman yang lebih tua. Menurut Hutapea dan
Apriliya (2020) menyatakan gejala kekurangan atau defisiensi nitrogen pada
tanaman adalah tanaman tumbuh dengan lambat (kurus, kerdil, berwarna pucat)
dibandingkan dengan tanaman sehat dan produksi protein terbatas. Gejala awal
kekurangan Nitrogen pada tanman akan terlihat pada daun-daun tua akibat N nya
dimobilisasi (proteolisis menghasilkan Asam Amino) untuk pembentukan daun-
daun muda. Gejala lainnya yaitu batang pendek, tipis, daun-daun kecil, pucat
hijau kekuningan, kuning, orange, merah, coklat, kadang-kadang ungu dimulai
dari daun tua, kemudian berkembang ke daun-daun muda.

9
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada budidaya tanaman tomat dan cabai rawit ini tidak ditemukan kendala
hama OPT tetapi ada kendala lainnya seperti pertumbuhan tanman yang stagnan
yaitu kecil atau kerdil dan daun tua berwarna hijau kekuningan, hal ini disebabkan
karena kurangnya unsur hara Nitrogen (N) untuk tanaman. Unsur hara nitrogen
berfungsi untuk membantu pertumbuhan tanaman. Pada tanaman tomat dan cabai
rawit mengalami penurunan tinggi tanaman pada 8 MST karena pada saat pindah
tanam pada 7 MST praktikan menanamnya sedikit kedalaman. Dan pada tanaman
cabai rawat berkurangnya helai daun karena daun tanman tersebut daun tua yang
menguning lalu mengering.

5.2 Saran
Sebaiknya saat praktikum jangan lupa-lupaan untuk memberi air pada
tanaman. Dan juga lebih sering untuk memerhatikan kondisi tanmannya. Dan jika
terjadi kendala maka harus segera diatasi.

10
DAFTAR PUSTAKA\

Bahar, Y. H., A. Andayani, Y. D. Agustini, M. Tahir, I. Adam, E. H. Suwarno,


P.Suryani, A. Utomo, J. Waludin, S. Suwartini, dkk. 2009. Standar
Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Cabai Rawit. Jakarta: Departemen
Pertanian Direktorat Jendral Hortikultura.
Distan Buleleng. 2020. Budi Daya Tanman Tomat. Dinas Pertanian Kabupaten
Buleleng. https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/budi-
daya-tanaman-tomat-25. [Diakses Pada 17 November 2021 Pukul 16.00
WIB].
Hanum C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejujuran Departemen Pendidikan Nasional.
Hutapea S., dan I. Apriliya. 2020. Nitrogen Tanah dan tanaman, Universitas
Medan Area.
https://pertanian.uma.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/Kesuburan-
Tanah-6.pdf. [Diakses Pada 17 November 2021 Pukul 20.00 WIB].
Nunuela M., G. P. Dorninanto, dan S. Wulandari. 2016. Petunjuk Teknis
Budidaya Cabai Rawit Spesifik Lokasi Di Papua. Senatni: Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Papua.
Polii, M. G. M., T. D. Sondakh, J. S. M. Raintung. 2019. Kajian Teknik Budidaya
Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) Kabupaten Minahasa Tenggara.
Eugenia. 25(3): 72-77.
Rai, I. N. 2018. Dasar-Dasar Agronomi. Denpasar: Percetakan Pelawa Sari.
Shabira, S. P., A. I. Hereri, dan E. Kusumawati. 2019. Indentifikasi Karakteristik
Morfologi dan Produktivitas Beberapa Jenis Tanaman Tomat
(Lycopersicum esculentum) di Dataran Rendah. Ilmiah Mahasiswa
Pertanian. 4(2): 51-60.

11
LAMPIRAN

DATA MENTAH
Data Logbook ke-1
Parameter Tanaman 1 (Tomat) Tanaman 2 (Cabai Rawit)
Tinggi Tanaman 4 cm 2 cm
Jumlah Daun 2 helai 2 helai
Waktu Muncul Bunga - -
Hasil Panen - -

Data Logbook ke-2


Parameter Tanaman 1 (Tomat) Tanaman 2 (Cabai Rawit)
Tinggi Tanaman 5 cm 4 cm
Jumlah Daun 4 helai 3 helai
Waktu Muncul Bunga - -
Hasil Panen - -

Data Logbook ke-3


Parameter Tanaman 1 (Tomat) Tanaman 2 (Cabai Rawit)
Tinggi Tanaman 7 cm 5 cm
Jumlah Daun 4 helai 4 helai
Waktu Muncul Bunga - -
Hasil Panen - -

Data Logbook ke-4


Parameter Tanaman 1 (Tomat) Tanaman 2 (Cabai Rawit)
Tinggi Tanaman 6 cm 4,5 cm
Jumlah Daun 5 helai 3 helai
Waktu Muncul Bunga - -
Hasil Panen - -
Data Logbook ke-5
Parameter Tanaman 1 (Tomat) Tanaman 2 (Cabai Rawit)
Tinggi Tanaman 6 cm 4,5 cm
Jumlah Daun 6 helai 4 helai
Waktu Muncul Bunga - -
Hasil Panen - -

DOKUMENTASI

Gambar 1. Tanaman Cabai Rawit Gambar 2. Tanaman Tomat


Minggu ke-2 Minggu Ke-2

Gambar 3. Dokumentasi Pengamatan Minggu Ke-2


Gambar 4. Tanaman Cabai Rawit Gambar 5. Tanaman Tomat
Minggu ke-4 Minggu Ke-4

Gambar 6. Dokumentasi Pengamatan Minggu Ke-4

Gambar 7. Tanaman Cabai Rawit Gambar 8. Tanaman Tomat


Minggu ke-6 Minggu Ke-6
Gambar 9. Dokumentasi Pengamatan Minggu Ke-6

Gambar 10. Tanaman Cabai Rawit Gambar 11. Tanaman Tomat


Minggu ke-8 Minggu Ke-8

Gambar 12. Dokumentasi Pengamatan Minggu Ke-8


Gambar 13. Tanaman Cabai Rawit Gambar 14. Tanaman Tomat
Minggu ke-10 Minggu Ke-10

Gambar 15. Dokumentasi Pengamatan Minggu Ke-10


JURNAL / BUKU RUJUKAN

Anda mungkin juga menyukai