Anda di halaman 1dari 6

RESPON PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH SAYURAN

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN


TOMAT (Lycopersicum esculentum L.)

Widya Lestari, Novilda Elizabeth Mustamu dan Maxwell


Program Studi Agroteknologi, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Labuhabatu
Jl. SM. Raja No. 126A Rantauprapat, Sumatera Utara
e-mail : widya.chubby@yahoo.co.id

ABSTRACT
The Research Design used was randomized factorial (RAK) group with 1 factors and five
levels of treatment: L0:0 ml/plant, L1:125 mL/plant, L2:250 mL/plant, L3:375 mL, 500 ml:
L4/plant, and continued with the test Duncan's Multiple Range tests. The parameters
observed were higher plants (cm) Weight (kg) pertanaman fruit, fruit diameter. From the
results of this research were obtained the following conclusions: (1) the grant of a Liquid
organic fertilizer (POC) influential real Vegetables Waste against the plant, fruit weights
pertanaman, and the diameter of the fruit. But it has no effect against a real high plants 10
days after planting.

Keywords: Waste, production of Vegetables, tomato (Lycopersicum esculentum L.).

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tomat (Lycopersicum esculentum Bahan baku pupuk organik cair
L.) merupakan sayuran dan buah yang yang sangat bagus yaitu bahan organik
tergolong tanaman semusim berbentuk basah atau bahan organik yang mempunyai
perdu dan termasuk kedalam famili kandungan air tinggi seperti sisa buah-
Solanaceae. Tomat termasuk sayuran yang buahan dan sisa-sisa sayuran. Semakin
paling digemari oleh setiap orang karena besar kandungan selulosa dan bahan
rasanya enak, segar, dan sedikit asam. organik, maka proses penguraian oleh
Selain itu, tomat yang telah tua dan bakteri akan semakin lama. Bahan organik
berwarna merah merupakan sumber yang paling bagus adalah sayuran wortel,
vitamin A, vitamin C, dan sedikit vitamin sawi, selada, kulit jeruk, pisang, durian,
B. Kandungan vitamin A buah tomat lebih kol. Selain mudah terdekomposisi, bahan
tinggi 2-3 kali dari semangka (Sunarjono, ini juga kaya akan nutrisi yang dibutuhkan
2006). tanaman (Musnamar, 2003).
Menurut asalnya, tanaman ini Limbah sayur banyak ditemukan di
berasal dari benua Eropa, yang telah area pasar tradisional. Keberadaannya
beratus-ratus tahun bermukim dan sangat mengganggu bagi pembeli yang
menyesuaikan diri di alam indonesia. ingin berbelanja. Limbah-limbah tersebut
Tomat merupakan salah satu komoditas sama sekali tidak dihiraukan dan hanya
pertanian unggulan yang dianggap diletakkan begitu saja. Jenis sayuran yang
memiliki prospek yang baik dalam sering busuk dan tidak dapat dikonsumsi
pemasaran. Hal ini terkait dengan semakin di pasar adalah kubis, kangkung, bayam,
meningkatnya permintaan akan buah buncis, wortel, dan lain sebagainya. Bila
tomat. Selain itu, harganya relatif dapat ditinjau dari kandungan nutrisi, limbah
dijangkau oleh lapisan masyarakat. Untuk tersebut masih memiliki kandungan nutrisi
memenuhi tingginya permintaan tersebut, meskipun tidak sesempurna pada sayur
budidaya tomat harus terus dikembangkan yang masih segar.
(Purwati & Khairunnisa, 2007).

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 21


Berdasarkan uraian diatas, maka • L2 : Pemberian Pupuk Organik
penulis tertarik melakukan penelitian Cair 250 mL/tanaman,
mengenai respon pemberian pupuk • L3 : Pemberian Pupuk Organik
organik cair (POC) limbah sayuran Cair 375 mL/tanaman,
terhadap pertumbuhan dan produksi • L4 : Pemberian Pupuk Organik Cair
tanaman tomat (Lycopersicum esculentum 500 mL/tanaman.
L.).
2.3 Prosedur Penelitian
1.2 Tujuan Penelitian 2.3.1 Penyiapan Lahan
Untuk mengetahui respon Tempat pembibitan dilakukan pada
Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) lokasi yang memiliki sumber air yang
limbah sayuran terhadap pertumbuhan dan cukup, areal yang rata dan drainase harus
produksi tanaman tomat (Lycopersicum baik pula, sehingga tidak terjadi genangan
esculentum L.) air sewaktu terjadi hujan lebat, dan aman
dari gangguan hama binatang besar
1.3 Manfaat Penelitian maupun serangga. Waktu yang terbaik
Memberikan informasi kepada dalam penyiapan lahan diatur minimal dua
masyarakat dalam melakukan pengolahan minggu sebelum tanam atau dapat juga
limbah sampah organik khususnya limbah bersamaan dengan waktu semai benih.
organik pasar, dan memberikan solusi pada Tata cara penyiapan lahan untuk
masyarakat sekitar pasar-pasar tradisional tanaman tomat yaitu bersihkan rumput-
dalam mengatasi permasalahan sampah rumputan liar atau pepohonan serta akar-
organik yang semakin menumpuk. akar tanaman yang terdapat sekitar lahan,
olah tanah dengan alat bantu seperti
METODOLOGI PENELITIAN cangkul atau bajak sedalam 30-35 cm
2.1 Bahan dan Alat sehingga menjadi gembur. Penggemburan
Bahan yang digunakan adalah tanah dapat menciptakan kondisi lahan
benih tomat, pupuk kandang sebagai yang dibutuhkan oleh tanaman agar
pupuk dasar, pupuk organik cair limbah mampu tumbuh dengan baik.
sayuran, polybag, dan bahan lain yang
mendukung pelaksanaan penelitian ini. 2.3.2 Pembersihan Lahan
Alat yang digunakan dalam Pembersihan lahan dilakukan
penelitian ini adalah cangkul, gembor, sebelum melakukan pembibitan yaitu
parang babat, alat tulis, plang/papan, dengan mengendalikan gulma seperti
meteran, jangka sorong untuk mengukur memotong rumput-rumputan dan memagar
diameter batang, meteran/penggaris lahan agar terhindar dari serangan hama
mengukur tinggi, dan luas daun tanaman. binatang besar. Pelaksanaan pembersihan
lahan ini dilakukan selama 1 minggu.
2.2 Metode Penelitian Sebelum penanaman tanaman tomat,
Rancangan yang digunakan dalam dilakukan pengisian polibag menggunakan
percobaan ini adalah Rancangan Acak tanah subur (top soil). Media tanam yang
Kelompok (RAK) dengan 5 ulangan digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan 1 faktor yaitu pupuk organik tanah top soil yang berasal dari pekarang
cair limbah sayuran dengan 5 taraf dosis. sekitar rumah. Media tanam dimasukkan
Faktor pemberian kandang ayam kedalam polibag. Pengisian media tanam
dengan 5 taraf yaitu : dilakukan sampai batas 5 cm dari mulut
• L0 : Tanpa pemberian Pupuk polibag bagian atas.
Organik Cair, Sebelum dilakukan penyemaian
• L1 : Pemberian Pupuk Organik perlu dilakukan pemilihan benih yang baik
Cair 125 mL/tanaman, untuk mengurangi persentase kegagalan

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 22


perkecambahan. Benih tomat direndam ke 2.3.5 Pengamatan Parameter
dalam air hangat selama 10 menit. Benih 2.3.5.1 Tinggi tanaman (cm)
tomat disemai kedalam contongan yang Tinggi tanaman diukur dengan
terbuat dari daun pisang dan telah berisi satuan centimeter (cm), diukur mulai dari
media berupa campuran tanah dengan pangkal batang sampai titik tumbuh
pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. tertinggi. Pengamatan dilakukan setiap 10
Setelah berkecambah dan berumur 3-4 hari sekali, dimulai pada saat tanaman
minggu selanjutnya bibit dipindah berumur 10 HST. Pengamatan dilakukan
kedalam polibag. sebanyak 4 kali yaitu pada saat 10, 20, 30,
dan 40 HST.
2.3.3 Aplikasi Pupuk Organik (POC)
Aplikasi pupuk organik cair limbah 2.3.5.2 Diameter Buah (cm)
sayuran dengan cara disiramkan pada Diameter buah (cm) diukur dengan
tanah di sekitar tanaman sesuai dosis. mengukur buah menggunakan jangka
sorong. Pengambilan sampel dengan cara
2.3.4 Pemeliharaan memilih 3 sampel buah secara acak dalam
Pemberian ajir dilakukan supaya satu petak perlakuan dari tujuh kali panen.
batang tanaman dapat tumbuh tegak dan
tidak mudah rebah, serta untuk 2.3.5.3 Bobot Buah (Kg)
mengoptimalkan sinar matahari ke Bobot buah pertanaman (kg)
tanaman. Ajir dipasang pada saat tanaman dihitung dengan cara menimbang bobot
berumur 4-5 hari setelah pindah tanam di buah per tanaman mulai dari panen
polibag. Ajir dipasang dengan jarak 5 cm pertama hingga panen ke tujuh.
dari tanaman tomat dengan kedalaman
minimum 20 cm. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyiraman diawal penanaman
dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari 3.1 Tinggi Tanaman
dengan menggunakan gembor atau selang. Hasil pengamatan dan sidik ragam
Penyiraman air yang cukup selama masa tinggi tanaman tomat pada umur 40 hari
pertumbuhan akan mempengaruhi setelah tanam menunjukkan bahwa, pupuk
kesehatan dan produksi tanaman. organik cair limbah sayuran berpengaruh
Pemangkasan tunas air bermanfaat sangat nyata terhadap tinggi tanaman
untuk pembentukan tanaman tomat. tomat pada umur 40 hari setelah tanam.
Pemangkasan harus dilakukan secara rutin, Tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap
agar tunas-tunas yang tidak diharapkan tinggi tanaman saat umur 10 HST.
tumbuh tidak semakin banyak, sehingga Berdasarkan Tabel 1 perlakuan
dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan dosis 500 ml/tanaman
tomat. menghasilkan tinggi tanaman tomat
Pengendalian gulma perlu tertinggi 10, 20, 30 dan 40 HST.
dilakukan sebab gulma dapat Banyaknya jumlah unsur hara yang dapat
menimbulkan kompetisi dalam disediakan didalam tanah mampu diserap
mendapatkan ruang, unsur hara, cahaya oleh tanaman tomat dengan baik sehingga
matahari, dan air. Penyiangan gulma memicu pada tinggi tanaman. Tinggi
dilakukan dengan cara penyiangan dan tanaman 10 HST tidak berpengaruh nyata
menyemprotkan herbisida. hal ini diduga disebakan pada konsentrasi
Pengendalian hama dan penyakit 125 ml/tanaman, air tidak mencukupi
diperlukan untuk mencegah hama dan untuk mendukung berbagai proses
penyakit yang menyerang tanaman tomat. metabolisme di dalam tubuh tanaman.
Pengendalian hama dan penyakit biasanya
menggunakan pestisida.

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 23


Tabel 1. Rataan Tinggi tanaman perlakuan Hanolo (1997) menyatakan bahwa,
POC unsur hara nitrogen (N) pada pupuk
Tinggi Tanaman (cm)
organik memacu pertumbuhan tanaman,
karena nitrogen membentuk asam-asam
10 20 30 40 amino menjadi protein. Protein yang
HST HST HST HST
terbentuk digunakan untuk membentuk
L0 15,52 21,37 d 35,67 e 64,17 e hormon pertumbuhan. Hal ini sejalan
L1 15,79 23,29 c 37,49 d 69,26 d dengan pendapat Rizqiani et al. (2007)
L2 16,11 22,14 c 39,11 c 70,26 c menyatakan bahwa penggunaan
konsentrasi pupuk organik cair yang tepat
L3 16,19 22,39 b 39,80 b 71,98 b
dapat memperbaiki pertumbuhan,
L4 16,44 22,67 a 42,51 a 74,89 a mempercepat panen, memperpanjang masa
atau umur produksi dan dapat
3.2 Bobot Buah Pertanaman (Kg) meningkatkan hasil tanaman. Buckman &
Hasil pengamatan dan sidik ragam Brady (1982) juga menyatakan
bobot buah pertanaman tomat pertumbuhan dan hasil tanaman akan lebih
menunjukkan bahwa, pupuk organik cair baik apabila semua unsur hara yang
limbah sayuran berpengaruh sangat nyata dibutuhkan tanaman berada dalam keadaan
terhadap bobot buah pertanaman (kg) yang cukup.
tomat pada umur 40 hari setelah tanam.
Bobot buah pertanaman pada tomat 3.3 Diameter Batang (mm)
disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan analisis sidik ragam
diketahui bahwa perlakuan pemberian
Tabel 2. Rataan Bobot buah pertanaman (kg) pupuk organik cair limbah sayuran
Perlakuan Bobot Buah Pertanam berpengaruh nyata terhadap parameter
(Kg) pengamatan diameter buah (cm). Diameter
L0 ( 0 ml ) 2,60 e buah dapat dilihat pada Tabel 3.
L1 ( 125 ml ) 2,86 d
L2 ( 250 ml ) 2,94 c Tabel 3. Rataan Diameter buah (cm)
L3 ( 375 ml ) 3,13 b Perlakuan Diameter Buah (cm)
L4 ( 500 ml ) 3,35 a
L0 ( 0 ml ) 4,06 e
Tabel 2 menunjukkan bahwa L1 ( 125 ml ) 4,88 d
perlakuan pupuk organik cair limbah L2 ( 250 ml ) 5,02 c
sayuran berpengaruh nyata terhadap bobot L3 ( 375 ml ) 5,38 b
buah pertanaman (kg). Hal ini disebabkan L4 ( 500 ml ) 5,97 a
pupuk organik limbah sayuran memiliki .
unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan Tabel 3 menunjukkan bahwa
dan produksi tanaman tomat. Menurut diameter buah tertinggi terdapat pada
Siboro et al., (2013) limbah sayuran perlakuan L4 sebesar 5,97 (cm) dan
setelah fermentasi dengan penambahan diameter buah terendah terdapat pada
EM4 350 mL menghasilkan pupuk organik perlakuan L0 sebesar 4,06 (cm). Hal ini
cair dengan kandungan unsur hara disebabkan karena L4 mendapatkan
tertinggi yaitu 1% N; 1,98% P; 0,85% K; konstribusi hara yang lebih besar
dan rasio C/N 30, total solid 34,78%; dibandingkan perlakuan lainnya dan
Chemical Demand Oxygen (COD) 2386 berperan menambah ketersediaan unsur
mg. L-1; biogas 13 mL; dan pH 5,55. hara tanaman. Oleh karena itu suplay
Kandungan yang terdapat pada limbah unsur hara yang cukup dapat merangsang
sayuran sangat dibutuhkan tanaman. dan mempercepat pertumbuhan organ
tanaman sehingga tanaman memberikan

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 24


hasil akhir yang lebih besar terhadap pengaruh yang nyata terhadap
produksi tanaman tomat. diameter buah tomat.
Menurut Buckman (1969), suatu
tanaman akan tumbuh dan mencapai 4.2 Saran
tingkat produksi tinggi bila unsur hara Berdasarkan hasil penelitian ini
yang di butuhkan tanaman berada dalam penggunaan pupuk organik cair limbah
keadaan cukup tersedia dan berimbang sayuran sangat ramah lingkungan, selain
didalam tanah dan unsur N, P, K itu pupuk organik cair limbah sayuran
merupakan tiga (3) dari 6 unsur hara dapat dijadikan sebagai alternatif pupuk
makro yang mutlak diperlukan tanaman. kimia. Diharapkan melalui penelitian ini
Bila salah satu unsur tersebut kurang atau petani dapat mengetahui bahwa pupuk
tidak tersedia dalam tanah, akan organik cair limbah sayuran layak
mempengaruhi pertumbuhan dan produksi digunakan sebagai alternatif pupuk an
tanaman. organik.
Pupuk organik cair limbah sayuran
berpengaruh nyata terhadap diameter buah DAFTAR PUSTAKA
tanaman tomat karena pupuk organik cair
memiliki unsur N yang mampu menyusun Buckman HO, Brady NC. 1969. Ilmu
klorofil dan pertumbuhan vegetatif Tanah. Bhratara Karya Aksara,
tanaman tomat, sehingga membantu proses Jakarta.
fotosintesis, selain itu juga untuk
Etti Purwati dan Khairunisa. 2007.
membentuk asam nukleat. Hal ini
Budidaya Tomat Dataran Rendah.
diperjelas oleh pendapat Gonggo dkk,
Penebar Swadaya. Jakarta.
(2006) menyatakan bahwa unsur nitrogen
sangat penting keberadaanya dalam Gonggo M, Bambang, Hasanudin, Yuni
pembentukan protein, merangsang Indriani. 2006. Peran Pupuk N dan P
pertumbuhan vegetatif dan meningkatkan Terhadap Serapan N, Efisiensi N dan
hasil buah, sehingga dengan adanya Hasil Tanaman Jahe Di Bawah
pemberian pupuk organik cair dan pupuk Tegakan Tanaman Karet. Fakultas
nitrogen mampu menyediakan hara makro Pertanian Universitas Bengkulu. J
maupun mikro pada produksi tanaman Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 8(1).
tomat.
Hanolo W. 1997. Tanggapan Tanaman
KESIMPULAN DAN SARAN selada dan Sawi Terhadap Dosis dan
4.1 Kesimpulan Cara Pemberian Pupuk Cair sitimulan.
1. Aplikasi pupuk organik cair limbah J Agotropika. 1(1):25-29.
sayuran dengan dosis 125, 250, 375
dan 500 ml/tanaman memberikan Musnamar EI. 2003. Pupuk Organik,
pengaruh yang nyata terhadap tinggi Cair, dan Padat, Pembuatan dan
tanaman tomat 20, 30, 40 HST, Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.
tetapi tidak berpengaruh nyata pada Rizqiani Nur Fitri. 2007. Pengaruh Dosis
10 HST. dan Frekuensi Penberian Pupuk
2. Aplikasi pupuk organik cair limbah Organik Cair Terhadap Pertumbuhan
sayuran dengan dosis 125, 250, 375 Dan Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris
dan 500 ml/tanaman memberikan L.). Dataran Rendah.Yogyakarta
pengaruh yang nyata terhadap bobot UGM.
buah pertanaman.
3. Aplikasi pupuk organik cair limbah Sunarjono. 2006. Bertanam 30 Jenis
sayuran dengan dosis 125, 250, 375 Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
dan 500 ml/tanaman memberikan

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 25


Siboro ES, Surya E, Herlina N. 2013.
Pembuatan pupuk cair dan biogas dari
campuran limbah sayuran. J Teknik
Kimia USU. 2(3): 40-43.

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 26

Anda mungkin juga menyukai