Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh dari Pemberian Pupuk Organik( C organik ≥ 15%) setiap hari terhadap

pertumbuhan Tanaman Tomat

Totok wicaksono,Wilda fortuna azizah

Jurusan fisika - UNEJ

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dari tanaman tomat dengan perlakuan
pemberian pupuk organik setiap hari. Dosis pupuk yang digunakan yaitu 0 gr/liter, 0,33gr/liter dan
3,33gr/liter. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, berat basah dan kering tanaman dan luas
daun tanaman. Pengaruh perlakuan pemberian pupuk organik dari parameter yang dilakukan tidak
menghasilkan perbedaan besar dari tanaman awalnya ini dikarenakan faktor cahaya yang kurang
sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman menjadi lebih lambat.

1.Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Semakin banyak tanaman tomat yang dijual di pasaran sehingga menimbulakan pemikiran
terhadap bagaimana tanaman tomat tersebut tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang segar
pula. Penelitian dilakukan menurut sudut pandang biofisikanya bagaimana pertumbuhan tomat yang
baik faktor – faktor apa yang mempengaruhi. Penelitain juga dilakukan karena ingin mengetahui
penyebab tanaman mengealami keterlambatan pertumbuhan dan sampai kenapa tanaman samapai
mati. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pupuk organik sebagai perlakuannya.

Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.), merupakan sayuran buah dengan banyak kegunaan.
Umumnya dikonsumsi sebagai bumbu sayuran, dan sebagai bahan untuk campuran sambal. Selain itu,
dapat dimakan segar, dibuat juice buah, diolah menjadi selay, saus, dodol, dan sari buah. Buah tomat
umumnya berbentuk bulat, bulat pipih, atau oval, berkulit tipis, halus dan bila sudah matang berwarna
merah muda, merah dan kuning. Berat buah sangat bervariasi antara 50 – 250 gr per buah. Setiap
100gr buah mngandung vitamin A 1500 SI, vitamin C 40 mg, fosfor 27 mg, dan kalori atau energi 20
kalori.

Perlakuan penelitian terhadap tanaman tomat ini yaitu memberikan pupuk organik setiap hari
dengan dosis 0gr, 0,33gr, dan 3,33gr. Tanaman yang ditanam didalam pot ini sebanyak 30 buah dan
khusus untuk 0 gr atau yang tidak diberikan pupuk sama sekali dibedakan tidak termasuk 30 buah.
Kemudian setiap minggunya dilakukan panen dengan mengukur parameter tinggi tanaman, berat
basah dan kering tanaman, mengukur suhu, kadar air, PH, dan intensitas cahaya. Perlakuan tersebut
untuk mengetahui pertumbuhan dari tanaman .

1.2 Tinjauan Pustaka

Tomat adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan
Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidupnya singkat, dapat
tumbuh tinggi 1 hingga 3 meter. Sistematika tanaman tomat merupakan keluarga dekat dari kentang
(Cahyono,1998) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)


Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : Solanum lycopercium L

Tanaman tomat dapat tumbuh pada kondisi lingkungan yang beragam. Untuk memperoleh
hasil yang optimal, tomat membutuhkan kondisi lingkungan yang baik. Ketersediaan cahaya, air, dan
unsur hara yang memadai. Pengairan yang berlebihan dapat menyebabkan kelembapan tanah
menjaditinggi sehingga timbul berbagai macam penyakit. Tomat membutuhkan media tanah yang
gembur, berpasir, subur, dan banyak mengandung humus. Untuk mendapatkan hasil yang baik, tomat
memerlukan tanah dengan derajat keasaman (ph tanah) 5,5 – 6,5. Tanah berpH rendah (asam), perlu
ditambahkan kapur dolomit (CaCO3) pada saat 3-4 minggu sebelum tanam denagn cara disebar
merata diatas media (Agromedia,2007).

Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup . sebaliknya,
padafase generatif memerlukan curah hujan yang sedikit. Curah hujan yang tinggi pada fase
pemasakan buah dapat menyebabkan daya tumbuh benih rendah. Curah hujan yang ideal selama
pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara 750 – 1.250mm per tahun. Curah hujan tidak menjadi
faktor penghambat dalam penangkaran benih tomat di musim kemarau jika kebutuhan air dapat
dicukupi dengan air irigasi, namun dalam musim yang basah tidak terjamin baik hasilnya. Iklim basah
akan membentuk tanaman yang rimbun, tetapi bungnya berkurang, dan didaerah pegunungan akan
timbul penyakit daun yang dapat membuat fatal pertumbuhannya. Musim kemarau yang terik dengan
angina kencang akan menghambat perumbuhan bunga (mengering dan berguguran). Tanaman tahan
terhadap kekeringan, namun tomat tidak dapat tumbuh subur dalam keadaan yang kering tanpa
pengairan. Oleh karena itu, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah dalam musim kemarau,
tomat memerlukan penyiraman atau pengairan demi kelangsungan hidup dan produksinya
(Pitojo,2005).

Pemupukan adalah pemberian pupuk kepada tanaman ataupun kepada tanah atau substract
lainnya, dan unsur hara adalah bahan organik maupun anorganik yang diberikan kepada tanaman baik
secara langsung maupun tidak langsung yang bertujuan mendorong pertumbuhan tanaman,
meningkatkan produksi. Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk organik maupun anorganik yang
masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan . pemberian kedua jenis pupuk tersebut
diharapakan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sekaligus memelihara kondisi
tanah yang baik. Pengelolaan tanah dengan pemberiaan pupuk kandang yang dicampur merata yang
dapat berfungsi memperbaiki lapisan tanah yang tandus dibawahnya. Tujuan lain dari pemupukan
adalah untuk menambah zat – zat hara dalam tanah sehingga kebutuhan makanan bagi tanaman dapat
tercukupi serta untuk memperbaiki struktur tanah (Surtinah,2007).

2. Metode penelitian
2.1 Tempat dan waktu

Penilitian dilakukan di laboratorium Biofisika FMIPA Universitas Jember. Temperatur rata-


rata 28 ° − 30℃. Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 19 Maret 2019 sampai dengan 4 Mei
2019.

2.2 Alat dan bahan

Bahan yang digunakan adalah benih tanaman tomat, pupuk organik, pasir, tanah liat. Alat
yang digunakan adalah semprotan, alat tulis, penggaris, botol bekas.

2.3 Rancangan Percobaan

Perlakuan ditentukan berdasarkan perlakuan pupuk yaitu 0 gr/liter, 0,33gr/liter dan


3,33gr/liter. Tanaman tomat dengan pupuk 0,33gr/liter dan 3,33gr/liter masing – masing 15 pot dan
khusus 0 gr/liter sebagai tanaman kontrol. Perlakuan yang dilakukan yaitu pemberian pupuk setiap
hari. Pengamatan parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, berat basah dan kering tanaman dan
luas daun tanaman. dilakukan saat panen pertama dan minggu terakhir atau panen terakhir .

2.4 Pelaksanaan penelitian

2.4.1 Pengolahan tanah dan penanaman tomat

Tanah yang digunakan yaitu pasir dan tanah diperkirakan pasir dan tanahnya sama banyak.
Pasir sebelum itu dicuci dengan air kemudian dimasukkan dalam pot dan dicampur dengan tanah liat.
Kemudian mencari bibit tomat yang mempunyai tinggi yang sama untuk ditanam.

2.4.2 Pemeliharaan tanaman

2.4.2.1 Pemupukan dan penyiraman

Menggunakan pupuk organik yang dilarutkan kedalam 1 liter air yang disiramkan setiap
hari kedalam tanaman dan penyiraman dilakukan pada minggu pertama.

2.4.2.2 Pemasangan ajir

Pemasangan ini berfungsi agar tanaman tetap tegak dan tidak mudah rebah, serta untuk
mengoptimalkan sinar matahari ke tanaman.

2.5 Variabel pengamatan

 Tinggi tanaman
 Jumlah daun perhelai
 Luas daun keseluruhan
 Berat basah dan kering

Anda mungkin juga menyukai