Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PUPUK BUATAN AIR LERI DENGAN MOL TAPE PADA

TANAMAN TOMAT
Ervita Anggraini dan Resy Suhendri
Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung

ABSTRAK
Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman
komoditas pertanian, mempunyai rasa yang unik. Tomat ( Lycopersicum esculentum Mill)
merupakan sayuran buah multi guna terutama untuk bumbu masak sehari- sehari, sebagai bahan
baku saos tomat, serta buah segar yang rasanya enak dan sedikit masam. Buah tomat
mempunyai kandungan zat gizi yang cukup lengkap terutama sebagai sumber vitamin A dan C.
Produktifitas tomat di Indonesia masih tergolong rendahn dan pernintaan pasar terhadap
komuditas tomat dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi turunnya produktifitas tanaman tomat. Salah satunya penggunaan pupuk yang
tepat. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan pupuk skan berpengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman tomat. Data disajikan secara deskriptif
dengan melakukan kajian literature sesuai dengan hasil pengamatan yang diperoleh.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari 3 media yang berbeda pupuk buatan dari
fermentasi air leri dan mol tape berpengaruh pada perkembangan tinggi tanaman tomat.

Kata Kunci : tinggi tanaman, tomat, fermentasi air leri dan mol tape

A. PENDAHULUAN
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman hortikultara yang
sangat banyak manfaatnya. Menurut Pudjiatmoko (2008) bahwa dalam 100 g buah
tomat mengandung protein (1 g), karbohidrat (4,2 g), lemak (0,3g), kalsium (5 mg),
fosfor (27 mg), zat besi (0,5 mg), vitamin A (karoten ) 1500 SI, vitamin B (tiamin) 60
mg dan vitamin C 40 mg. Buah tomat adalah komoditas multiguna yang dapat
digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan (kaya
akan mineral), minuman, bahan pewarna makanan, bahkan dapat dijadikan sebagai
bahan kosmetik dan obat-obatan.
Produktivitas tomat di Indonesia masih tergolong rendah. Menurut data BPS
(2010) bahwa produktivitas tomat baru mencapai 14,58 ton ha-1 pada tahun 2010,
apabila dibandingkan dengan negara- negara lainnya seperti USA telah mencapai 69,41
ton ha-1 pada tahun 2002 (Adiyoga et al. 2004) .
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya produktivitas tomat yaitu
penggunaan varietas yang kurang sesuai, pengaruh iklim yang tidak menentu dan
penggunaan pupuk yang tidak sesuai. Salah satunya penggunaan pupuk organik cair dari
air lery mol tape, pupuk organik cair ini dapat mempertahankan keseimbangan
lingkungan. Penggunaan pupuk organik cair harus dengan konsentrasi yang tepat.
Menurut Hanolo (1997) menyatakan pemberian pupuk organik cair harus
memperhatikan konsentrasi yang diaplikasikan terhadap tanaman yang dibudidaya.
Penggunaan konsentrasi pupuk organik cair yang tepat dapat memperbaiki
pertumbuhan, mempercepat panen, memperpanjang masa atau umur produksi dan dapat
meningkatkan hasil tanaman (Rizqiani et al. 2007).

B. LANDASAN TEORI
Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman
komoditas pertanian, mempunyai rasa yang unik, yakni perpaduan rasa manis
dan asam, menjadikan tomat sebagai salah satu buah yang memiliki banyak penggemar.
Tomat ( Lycopersicum esculentum Mill) merupakan sayuran buah multi guna terutama
untuk bumbu masak sehari- sehari, sebagai bahan baku saos tomat, serta buah segar
yang rasanya enak dan sedikit masam. Buah tomat mempunyai kandungan zat gizi yang
cukup lengkap terutama sebagai sumber vitamin A dan C (Rismunandar dan Muryadin
2002).
Permintaan pasar terhadap komoditas tomat dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Luas areal budidaya tomat di Indonesia juga semakin bertambah. Sentra
tanaman tomatpun bermunculan. Namun hingga saat ini masih banyak kendala yang
dialami para petani tomat, mulai dari masalah penerapan teknik budidaya yang tepat,
masalah hama dan penyakit, hingga masalah pemasaran hasil panen. Salah satu faktor
yang sangat berpengaruh terhadap produksi tanaman tomat adalah pemupukan, karena
ketersediaan unsur hara didalam tanah sangat terbatas. Dalam pertumbuhan dan
produksi tanaman tomat unsur hara merupakan salah satu faktor mutlak yang diperlukan
oleh tanaman, karena itu memperoleh hasil mutu tanaman tomat yang maksimum, maka
diadakan pemupukan, perawatan secara teratur dan tepat.
Hasil tanaman tomat ditingkatkan melalui pemupukan yang efektif. Pemberian
pupuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tanaman atau sesuai dengan tahap
perkembangan tanaman. Jumlah hara yang dibutuhkan untuk setiap fase pertumbuhan
tanaman berbeda-beda, oleh karena itu pemberian perlu dilakukan beberapa kali
(Haryanto, 1999).
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil
(Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk
melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan,
menghasilkan energy dan bereproduksi dengan sendirinya. Larutan MOL (Mikro
Organisme Lokal) adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai
sumber daya yang tersedia setempat baik dari tumbuhan maupun hewan. Larutan MOL
mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang
berpotensi sebagai perombak bahan organik dalam tanah, perangsang pertumbuhan pada
tanaman, dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman. MOL digunakan
sebagai decomposer, larutan MOL mengandung unsure hara makro dan mikro dan juga
mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organic, perangsang
pertumbuhan dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman.

C. METODE PENELITIAN
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan di Desa .........................................
selama ....................................
b. Aat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tersebut antara lain
benih tomat atau bisa juga menggunakan buah tomat yang sudah matang dan dibelah
menjadi 4 bagian, pupuk buatan dari air leri dengan campuran mol tape, air, besek,
kertas tebal, botol aqua bekas, besek nasi, ember, dan kamera hp.
c. Prosedur kerja
Adapun cara kerja penanaman tomat menggunakan pupuk buatan dari air leri
yang dicampur mol tape seperti berikut :
1. Sebelum membuat media dan bibit tomat terlebih dahulu kita membuat pupuk
yang akan digunakan yang dibuat dari mol tape dan campuran air leri. Ambilah
air cucian beras ke-2 tuangkan dalam wadah. Setelah itu ambil gula merah dan
larutkan menggunakan air bersih, setelah gula merah larut campurkan dengan air
leri dan tuang kedalam botol aqua bekas setelah itu tutup botol tersebut
menggunakan kain dan diikat menggunakan karet gelang.
2. Ambilah tape singkong lalu hancurkan tape singkong tersebut, setelah tape
singkong hancur pisahkan air tape singkong dan masukkan kedalam botol aqua
bekas dan tutup menggunakan kain yang diikat menggunakan karet gelang.
3. Setelah didiamkan selama 1 minggu lebih air leri dan air tape dicampur dan
diaduk. Pupuk buatan air leri dan mol tape siap digunakan.
4. Ambilah 2 buah tomat yang sudah matang berwarna merah kemudian belah
tomat menjadi 4 bagian.
5. Siapkan besek nasi yang telah dilapisi kertas tebal di dalamnya kemudian
diisikan tanah dan sekam setengah besek.
6. Kemudian letakkan potongan buah tomat kedalam media tersebut dan diberi
tanah sedikit untuk menutupi bagian tomat, lalu siram bibit tersebut
menggunakan air secukupnya.
7. Dari hari pertama sampai pada hari ke-7 bibit tomat belum diberi pupuk buatan
hanya dikontrol menggunakan air biasa.
8. Ketika usia bibit tomat sudah mencapai 8 hari, bibit tomat dipindahkan kedalam
polybag yang berukuran 30x30 dan dibedakan ke dalam 3 polybag sesuai ukuran
pupuk yang akan diberikan.
9. Setelah dipindahkan dan dibedakan kedalam 3 polybag dengan ukuran pupuk
yang berbeda bibit tomat sudah bisa disiram pupuk air leri yang dicampur mol
tape.
10. Pemberian pupuk ini dianjurkan 2 kali sehari pagi dan sore. Tetapi jika cuaca
hujan atau mendung penggunaan pupuk dianjurkan hanya sekali saja.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengaruh Pupuk Buatan Air Leri dan Mol Tape Terhadap Hasil Tanaman
Tomat
Hasil uji pada tanaman tomat dengan menggunakan pupuk buatan dari bahan air leri
dengan campuran mol tape berpengaruh pada tinggi tanaman. Dimana ada 3 media yang
diperlakukan berbeda, media pertama tidak diberi pupuk, media kedua diberi pupuk
dengan konsentrasi normal, dan media yang ke tiga diberi pupuk dengan konsentrasi
tinggi.

Gambar perbedaan pertumbuhan tanaman tomat


Pada gambar diatas dapat dilihat perbedaan antara tanaman yang tidak diberi pupuk,
tanaman yang diberi pupuk dengan konsentrasi normal dan tanaman yang diberi pupuk
dengan konsentrasi tinggi. Pada tanaman yang tidak diberi pupuk perkembangannya
cukup lama selain itu tanaman tomat yang tidak diberikan pupuk mudah layu dan tidak
terlalu subur, tetapi pada hasil akhir tanaman tomat yang tidak diberi pupuk mengalami
perkembangan tinggi yang meningkat. Sedangkan pada tumbuhan tomat yang diberikan
pupuk normal tidak mengalami hambatan sama sekali dalam perkembangan tinggi
tanaman, dan pada tanaman yang diberikan pupuk dengan konsentrasi tinggi tanaman
tidak tumbuh dengan subur, bahkan perkembangan tinggi tanamannya terhambat. pada
hasil akhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Jenis 1 2 3 4 1,5
pupuk minggu minggu minggu minggu bulan
tanaman
Pupuk 2 cm 5,5 cm 6 cm 6,5 cm 38 cm
Sedang
Pupuk 2 cm 5,5 cm 6 cm 6,3 cm 18 cm,
banyak 28 cm
Non 2 cm 5,5 cm 6 cm 6,2 cm 32 cm
Pupuk

Minggu pertama sampai minggu ke tiga tanaman tomat mengalami perubahan tinggi
yang sama. Pada minggu keempat dan kelima mulai terlihat perbedaan tinggi tanaman
tomat dimana tomat yang diberikan pupuk dengan konsentrasi tinggi pertumbuhannya
terhambat. Sedangkan tanaman tomat yang tidak diberikan pupuk mengalami
pertumbuhan yang normal. Pada tanaman tomat yang diberikan pupuk normal
perkembangan tinggi tanaman sangat signifikan dan tanaman tomat yang diberikan
pupuk dengan konsentrasi normal sangat subur.

E. KESIMPULAN DAN SARAN


a. Kesimpulan
Dari 3 media dengan perlakuan yang berbeda dapat dilihat perbedaan
perkembangan tanaman pada perubahan tinggi tanaman dimana jika kita menggunakan
pupuk yang terbuat dari leri yang dicampurkan mol tape dengan takaran yang sesuai
akan berpengaruh pada tinggi dan kesuburan tanaman.
Jika kita menggunakan pupuk buatan dengan berlebihan maka akan
mempengaruhi perkembangan pertumbuhan pada tanaman juga bahkan tanaman juga
bisa saja mati karena terlalu banyak pemberian pupuknya.
b. Saran
Jika ingin menggunakan pupuk buatan dari mol terlebih dahulu menyesuaikan
jenis tanaman dan ukuran pemberian pupuk agar tanaman dapat tumbuh dengan subur.

DAFTAR PUSTAKA
Rizqiani, N., F.A. Erlina & W.Y. Nasih. 2007. Pengaruh Dosis dan Frekuensi
Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis. Jurnal
Ilmu Tanah dan Lingkungan VII (1) : 43-45.
Pudjiatmoko. 2008. Budidaya Tomat. Jurnal Atani Tokyo. http://www.atanitokyo.
blogspot.com (20 Mei 2022).
Adiyoga, W., R. Suherman, T.A. Soetiarso, B. Jaya, B.K. Udiarto, R. Rosliani & D.
Mussadad. 2004. Profik Komoditas Tomat. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura. Badan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Hanolo, W. 1997. Tanggapan Tanaman Selada dan Sawi Terhadap Dosis dan Cara
Pemberian Pupuk Cair Stimulan. Jurnal Agrotropika. I (1): 25-29.
Rismunandar, Muryadin. 2002. Bertanam Tomat. Yogyakarta
Haryanto. 1999. Bertanam Tomat. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai