Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
atas kebaikannya yang telah melimpahkan berkat dan rahamatnya sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan praktikum rancangan percobaan yang berjudul
“Pengaruh pemberian POC Rebung BambuTerhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Tomat (Solanum Iycopersicum syn).

Adapun tujuan penulis dari laporan ini adalah untuk memenuhi laporan
praktikum pada mata kuliah rancangan percobaan . Selama pelaksanaan
praktikum ini, penulis mendapat banyak arahan, bimbingan dan serta dorongan
dari beberapa pihak sehingga pelaksanaan praktikum dan penulisan laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik dan benar. Oleh karenanya dari kerendahan hati
tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada

1. Dr. Yulinda Tanari SP.,M.Si. Selaku dosen pengampuh mata


kuliah Rancangan Percobaan.
2. Dilsa Selaku asisten dosen praktikum mata kuliah Rancangan Percobaan.

Terlepas dari semuanya itu, penulis menyadari bahwa laporan ini


masih memiliki kekurangan baik dari segi susunan kalimatnya maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima saran dan kritik
yang membangun dari pembaca.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasi, semoga laporan ini dapat


bermanfaat bagi pembaca serta dapat menjadi bahan bacaan untuk percobaan
selanjutnya.
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tomat(solanum iycopersicum) merupakan satu dari sayuran yang paling


banyak dibudidayakan di dunia. tanaman tomat yang berbunga seperti trompet.
Bentuk, warna, rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam. Ada yang bulat,
bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak bervariasi dari
kuning, orange, sampai merah, tergantung dari jenis pigmen yang dominan.
Rasanya pun bervariasi, dari asam hingga manis. Buahnya tersusun dalam tandan-
tandan dan. Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak mengandung air
(Iwanudin, 2010).

Tomat adalah tanaman yang paling mudah dijumpai, warnanya yang cerah
sungguh menarik. Selain kaya vitamin C dan A, tomat konon dapat mengobati
bermacam penyakit. Tomat dapat mengobati diare, serangan empedu, gangguan
pencernaan dan memulihkan fungsi lever Institute di Aberdeen, Skotlandia, juga
berhasil menemukan manfaat tomat lainnya (Rowett 1934). Sel berwarna kuning
yang menyelubungi biji tomat dapat mencegah penggumpalan dan pembekuan
darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke (Mumtazanas, 2007).

Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan


mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat
mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah tomat juga dapat
bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi (zat kapur dan fospor), sedangkan
zat besi (Fe) yang terkandung di dalam buah tomat dapat berfungsi untuk
pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Selain itu tomat mengandung zat
potassium yang sangat bermanfaat untuk menurunkan gejala tekanan darah tinggi
(Cahyono, 2005).

Tomat yang kaya akan nutrisi ini paling banyak di gemari dan di
konsumsi, serta semakin tingginya permintaan pasar sehingga banyak orang yang
membudidayakan tomat.
Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas holtikultura yang bernilai
ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal
peningkatan hasil dan kualitas buahnya. Apabilah dilihat hari rata-rata
produksinya, ternyata benar tomat di Indonesia masih rendah, yaitu 6,3 ton/ha jika
dibandingkan dengan negara-negara Taiwan, Saudi Arabia dan India
yang berturut-turut 21 ton ha, 13,4 ton/ha dan 9,5 ton/ha. Rendahnya
produksi tomat diIndonesia kemungkinan disebabkan varietas yang ditanam tidak
cocok, kulturteknis yang kurang baik atau pemberantasan hama/penyakit yang

kurang efisien. Kebanyakan varietas tomat hanya cocok ditanam di dataran

tinggi, tetapioleh Badan Penelitian dan Pengambangan Pertanian telah dilepas


varietas tomat untuk dataran rendah, yaitu Ratna, Berlian, Mutiara serta beberapa
varietas lainnya. Namun seringkali terjadi penanaman tomat tanpa memperhatikan
kualitasnya, sehingga hasil dan kualitas buahnya sangat rendah. Oleh karena itu
untuk memenuhi kebutuhan tomat yang semakin tinggi maka penelitian perlu
diarahkan untuk meningkatkan hasil dan kualitas buah tomat dengan menanam
varietas-varietas uanggul.

Kemampuan tomat untuk dapat menghasilkan buah sangat tergantung


pada interaksi antara pertumbuhan tanaman dan lingkungannya. Faktor lain yang
menyebabkan produksi tomat rendah adalah pupuk yang belum optimal serta pola
tanam yang belum tepat. Upaya untuk menanggulangi kendala tersebut adalah
dengan memperbaiki teknik budidaya. Salah satu teknik budidaya tanaman yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil dan kualitas tomat adalah pemilihan benih
tomat.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk peningkatan produksi Tomat yang


optimal antara lain dengan cara pemupukan. Pupuk melengkapi tanaman dengan
zat makanan yang kurang terdapat di dalam tanah. Jika salah satu unsur hara yang
dibutuhkan kurang, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan hasil panen
pun berkurang. Aplikasi pemupukan pada tanaman Tomat dapat menggunakan
pupuk organic maupun anorganik (Lingga, 2013). Pemupukan memegang peranan
penting untuk menyediakan dan menggantikan unsur hara yang habis terpakai
dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman serta
memperbaiki struktur tanah yang mengalami kerusakan. Salah satu pupuk organic
yang dapat digunakan alternatif dalam meningkatkan efesisensi dan ketersediaan
unsur hara serta memperbiki struktur tanah dalam budidaya adalah pupuk organik
cair (POC) Rebung Bambu.

Rebung Bambu disebut juga trubus atau tunas bambu merupakan kuncup
bambu mudah yang muncul dari dalam tanah berasal dari akar Rhizhoma maupun
buku-bukunya (Kencana, 1992). Tunas muda ini dapat dijadikan sebagai bahan
dasar pembuatan pupuk organik cair (POC). Menurut (Erwin, 2012) POC
rebung bambu mempunyai kandungan C organik dan giberelin yang sangat tinggi
sehingga mampu merangsang pertumbuhan tanaman. Selain it larutan POC
rebung bambu juga mengandung organisme yang penting untuk membantu
pertumbuhan tanaman.

Pupuk Organik Cair (POC) meruparakan teknologi untuk mendorong


perkembangan pertanian ramah lingkungan, menekan penggunaan pupuk kimia
dan menghasilkan bahan yang bebas bahan kimia sehingga sehat dan bersi untuk
dikonsumsi.

Berdasarkan keterangan diatas maka saya mencoba untuk melakukan


penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Pemberian POC
Rebung Bambu Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (solanum
Iycopersium).

Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara memproduksi benih
tomat secara benar. Dan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC rebung
bambu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Tomat (Solanum Iycopersicum).

Hipotesis

Ada pengaruh pemberian POC Rebung Bambu ke tanaman tomat dapat


meningkatkan tinggi tanaman, umur berbunga, bobot buah pertanaman, diameter
buah dan jumlah cabang tanaman pada tanaman tomat dan produksi buah.

Manfaat

Sebagai sumber informasi bagi petani dalam budidaya tanaman tomat


melalui pemberian POC (pupuk organic cair) terhadap pertumbuhan tanaman
tomat dan sebagai referensi dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang pertanian.
TINJAUAN PUSTAKA

Klarifikasi Tanaman Tomat

Tomat adalah tumbuhan dari keluarga solancaeae, tumbuhan asli


Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan
tumbuhan siklus hidupnya singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter.
Sistematika tanaman tomat merypakan keluarga dekat dari kentang (Cahyono,
2005 ) adalah sebagai beriut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub division : Angiospermae

Class : Monocotyledonae

Ordo : Solanales/Tubiflorae

Family : Solanaceae

Genus : Solanum

Species : Solanum Iycopersicum L.

Morfologi Tanaman Tomat

a. Akar
Akar tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar
serabut yang berwarna keputih-putihan yang menyabar ke semua arah
hingga kedalaman 30-40 cm. akar tomat tersebut dapat tumbuh baik di
tanah yang gembur dan meningkat air. Akar tomat memiliki fungsi
sebagai penopang berdirinya taaman, meyerap air serta unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman. Sistem akar tanaman tomat kuat dan
dapat menembus pada kedalam hingga 50 cm.

b. Batang
Batang tomat walaupun tidak sekeras tanaman tahunan, tetapi
cukup kuat. Batang tomat termaksuk jenis tanaman perdu semusim
batang lemah dan basah tinggi bisa mencapai 0,5 sampai 2,5 meter
batang tomat bisa tumbuh tegak bisa pula bersandar pada tumbuhan
lainnya. Warna batang hijau dan berbentuk persegi empat sampai
bulat. Pada permukaan batangnya bnyak ditumbuhi rambut halus
terutama dibagian berwarna hijau. Diantara rambut-rambut tersebut
terdapat rambut kelenjar.
c. Daun
Daun tomat mudah dikenali karena mempunyai bentuk yang
khas, yaitu berbentuk oval, bergerigi dan mempunyai celah yang
menyirip. Daunnya yang berwarna hijau dan berbulu mempunyai
panjang sekitar 20-30 cm dan lebar 15-20 cm. daun tomat ini tumbuh
didekat ujung dahan atau cabang
d. Buah
Buah tomat yang masih muda memiliki warna hijau dan
memiliki bulu serta relatif keras, setelah tua buah akan berwarna
merah muda, merah atau kuning mengkilat dan relatif lunak. Bentuk
buah tomat beragam: lonjong,oval,pipih, meruncing, dan bulat.
Diameter buah tomat antara 2-15 cm tergantung varietasnya, tomat
memiliki rasa yang berfariasi mulai dari asam hingga asam
kemanisan.
e. Tangkai

Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

Menurut Atani (2008) tanaman tomat memiliki beberapa


persyaratan untuk tumbuh diantaranya:

a. Temperatur (Suhu)
Tanaman tidak tahan dengan hujan, Terik sinar matahari, menyukai
iklim yang sejuk dan kering, suhu udara berkisar 18-27 oC pada siang
hari dan 15-20 oC pada malam hari. Dan tumbuh baik pada pH tanah 5-
6, serta menghendaki tanah yang subur, gembur dan banyak
mengandung zat-zat organis.
b. Ketinggian Tempat
Tanaman Tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun
dataran tinggi sesuai dengan varietas yang digunakan (Jaya, 2008).
Pertumbuhan yang baik dan optimal pada ketinggian 100-2000 meter
dpl.
c. PH Tanah
Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah
berpasir sampai tanah lempung berpasir yang subur, gembur,banyak
mengandung bahan organic serta unsur hara dan mudah merembeskan
air. Selain itu akar tanaman tomat rentan terhadap kekurangan oksigen,
oleh karena itu air tidak boleh tergenang. Tanah dengan derajat
keasaman (Ph) berkisar 5,5-7,0 sangat cocok untuk budidaya tomat,
dalam pembudidayaan tanaman tomat, sebaiknya dipilih lokasi yang
topografi tanahnya datar, sehingga tidak perlu dibuat teras-teras dan
tanggul.
d. Curah Hujan
Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat
adalah 750 mm- 1.250 mm/tahun. Keadaan ini berhubungan erat
dengan ketersediaan air tanah bagi tanaman, terutama didaerah yang
tidak terdapat irigasi teknis, curah hujan yang tinggi (banyak hujan)
juga dapat menghambat persarian.

Kekurangan sirnar matahari menyebabkan tanaman tomat mudah


terangsang penyakit, baik parasit maupun non parasit. Sinar matahari
berintensitas tinggi akan menghasilkan vitamin C dan karoten
(provitamin A) yang lebih tinggi. Penyerapan unsur hara yang
maksimal oleh tanaman tomat akan dicapai apabila pencahayaan
selama 12-14 jam/hari, sedangkan intensitas cahaya yang dikehendaki
adalah 0,25 mj/m2 per jam. Suhu udarah rata-rata harian yang optimal
untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah suhu siang hari 18-29
derajat C dan pada malam hari 10-20 derajat C.

e. Kelembaban
Kelembaban relative yang tinggi skitas 25% akan merangsang
pertumbuhan untuk tanaman yang masih muda karena Asimilasi CO2
menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih bnyak.
Tetapi, kelembaban relative yang tinggi juga merangsang mikro
organisme pengganggu tanaman.
POC Rebung Bambu

Anda mungkin juga menyukai