Tomat pertama kali dikenal sebagai tanaman liar yang tidak banyak
Negara di Eropa, Afrika, dan Asia. Pada tahun 1523, pedagang-pedagang Spanyol
tanaman tomat ini di kawasan Eropa terjadi pada tahun 1600. Peru merupakan negara
yang menjadikan tomat sebagai bahan makanan. Di Filipina, tanaman tomat mulai
diperkenalkan pada tahun 1571. Tanaman ini kemudian menyebar ke berbagai negara
lainnya di Asia, termasuk ke Indonesia pada tahun 1811 (Tim Bina Karya Tani,
2009).
Dengan rasa yang segar dan bermacam-macam khasiat, tomat dapat dijadikan
petani, masuknya modal atau investasi, membuka kesempatan usaha atau lowongan
mendapat prioritas perhatian sejak tahun 1961. Sampai dengan sekarang tingkat
tomat di negara maju seperti Amerika dan Eropa mencapai 100 ton/ha. Permintaan
pasar (konsumen) terhadap produk tomat dunia cendrung terus meningkat dari waktu
Potensi pasar buah tomat dimasa depan dapat menyita perhatian masyarakat hal itu
dilihat dari peningkatan jumlah penduduk, harga yang terjangkau oleh seluruh
Salah satu jenis tomat yang umum digunakan oleh masyarakat yaitu tomat
ceri berbentuk bulat atau bulat panjang, berwarna merah atau kuning, ruang buah
vitamin C lebih tinggi serta rasa yang lebih manis dan segar dari tomat biasa. Tomat
ceri merupakan tanaman perdu semusim dari famili solanaceae. Tanaman tomat ceri
yang menyebar ke segala arah pada kedalaman 60-70 cm. Perakaran tomat cherry
cukup kuat dan berwarna kecokelatan (Rukmana, 2003). Tomat ceri memiliki batang
bulat dan pada bagian buku–bukunya membengkak. Bagian yang masih muda mudah
patah dan dapat naik bersandar pada turus atau merambat pada tali. Ada bagian
batang yang dibiarkan melata menutupi tanah dengan rimbun. Ada juga yang bagian
Daun tomat ceri umumnya lebar, bersirip dan berbulu, panjangnya antara 2-3
cm atau lebih. Tangkai daun bulat panjang sekitar 7-10 cm dan tebalnya antara 0,3-
0,5 cm. Daun tomat berjumlah antara 5-7 helai. Umumnya diantara pasangan daun
Tomat ceri biasanya memiliki bunga berwarna kuning dan tersusun dalam
dompolan dengan jumlah 5-10 bunga. Kuntum bunga terdiri dari lima helai daun
kelopak dan lima helai daun mahkota. Serbuk sari bunga memiliki kantong, letaknya
menjadi satu dan membentuk bumbung mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga
7
tomat ceri dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu
(Wiryanta, 2004).
Buah tomat ceri berbentuk bulat dengan diameter1,5-3 cm. Bobot buah
sekitar 25-30 gram, serta memiliki kulit buah yang tipis. Kulit buah ada yang
berwarna merah muda, merah, orange atau kuning (Opena dan Vossen, 1994). Biji
tomat ceri umumnya berukuran kecil dan berbentuk pipih, berbulu serta diselimuti
daging buah. Warna bijinya ada yang putih, putih kekuningan, serta kecoklatan. Biji
(1999) dalam Yana (2003), nilai gizi buah tomat segar pada umumnya (per 100
gram) adalah Karoten (vitamin A) 1500 SI, Thiamin (vitamin B) 60 g, Asam Akorbat
(vitamin C) 40 mg, Protein 1 gram, Karbohidrat 4,2 gram, Lemak 0,3 mg, Kalsium
(Ca) 5 mg, Posfor (P) 27 mg, Zat Besi (Fe) 0,5 mg.
Tomat baik dalam bentuk segar maupun olahan, memiliki kandungan zat gizi
yang cukup lengkap dan vitamin yang penting bagi tubuh. Buah tomat terdiri dari
90–95% berat kering mengandung air dan 1% kulit dan biji. Jika buah tomat
dikeringkan sekitar 50% dari berat keringnya terdiri dari gula-gula pereduksi seperti
glukosa dan fruktosa, sisanya asam-asam organik, mineral, pigmen, vitamin dan lipid
(Prahasta, 2009).
Syarat tumbuh yang penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman tomat ceri
8
diantaranya adalah iklim dan tanah. Tomat ceri tumbuh dan berproduksi dengan baik
pada daerah yang mempunyai ketinggian di atas 700 mdpl. Suhu yang optimum
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat cherry adalah 21-24ºC. Suhu
di atas 27ºC akan menghambat pertumbuhan dan pembentukan buah (Yamin, 2012).
Tomat ceri memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari dengan curah
hujan sekitar 5750-1250 mm per tahun. Keadaan temperatur dan kelembaban yang
tinggi, berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas buah
Selain itu, tanaman tomat membutuhkan konsentrasi nutrisi yang tinggi yaitu 180
kg N, 150 kg P2O5 dan 100 kg K2O per ha (Balai Penelitian Tanaman Sayuran,
1997). Masukan pupuk kimia yang tinggi dapat mengakibatkan tanaman peka
terhadap kelebihan unsur karena dapat menyebabkan busuk ujung buah dan gugur
bunga (Rukmana, 1994) serta dapat menimbulkan efek samping bagi ekosistem juga
Tomat ceri dapat ditanam pada jenis tanah, seperti andosol, regosol, latosol,
ultisol, dan grumusol. Tanah yang paling ideal adalah jenis lempung berpasir, subur,
gembur, memiliki kandungan bahan organik tinggi, serta mudah mengikat air
(porous). Jenis tanah berkaitan dengan peredaran dan ketersediaan oksigen di dalam
tanah bagi kebutuhan akar tanaman. Ketersediaan oksigen penting bagi pernapasan
akar yang rentan terhadap kekurangan oksigen. Kadar oksigen harus mencukupi di
sekitar akar sehingga pernapasan akar berlangsung dengan baik. Tanaman tomat
(Agromedia, 2007).
9
maupun kualitas hasil tanaman tomat ceri dengan penggunaan pupuk organik dan
pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk
hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik
dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan biologitanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik dari pada kadar
haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang,
sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut
dan limbah kota (sampah). Salah satu sumber pupuk organik yaitu ampas teh hijau.
ampas teh yangdihasilkan. Saat ini pemanfaatan ampas teh lebih banyak digunakan
negara serta berbagai lapisan masyarakat (Tuminah, 2004). Teh juga mengandung
tanaman yang paling baik adalah pada tanaman dengan 300 mL air ditambah 3 gram
Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata)” bahwa ampas teh berpengaruh
10
sangat nyata pada peningkatan produksi kelobot jagung. Kompos ampas teh dapat
Leri Dan Ampas Teh Terhadap Pertumbuhan Aglaonema golden bay Pada Media
Tanam yang Berbeda” bahwa penyiraman (air leridan ampas teh) berpengaruh
terhadap pertumbuhan A. golden bay. Perlakuan pada kombinasi media arang sekam
Sisa teh atau ampas teh dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat
limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi.Ampas
diampas teh selain polyphonel juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira
10 kali lipat sereal dan sayuran.Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis
tanaman. Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman obat-
obatan, hal ini dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung Karbon Organik,
Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium (Ca) 13%, kandungan
tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman. Salah satu jenis teh unggul dari
Teh hijau merupakan teh yang tidak mengalami proses fermentasi dan banyak
dikonsumsi orang karena nilai medisnya. Teh hijau kerap digunakan untuk
bakteri. Di Indonesia, teh hitam lebih banyak dikonsumsi dibandingkan teh hijau.
Padahal sebetulnya teh hijau mempunyai khasiat lebih baik untuk kesehatan dan
11
kecantikan karena teh hijau tidak mengalami proses fermentasi sehingga zat kimia
teh masih utuh terutama kadar polifenolnya. Kandungan polifenol yang tinggi dalam
teh hijau dimanfaatkan untuk membunuh bakteri-bakteri perusak dan juga bakteri
al., 2009).
Kandungan teh hijau antara lain magnesium, kalium, flour, nitrogen, kalsium,
enzim-enzim ini adalah sebagai biokatalisator pada setiap kali reaksi kimia di dalam
tanaman. Enzim lain yang tidak penting dalam proses kehidupan tanaman tetapi
penting pada proses pengolahan teh adalah polifenol oksidase yang dapat
sedangkan katekin ada dalam vakuola. Oleh karena itu, dalam keadaan tidak ada
perusakan sel, kedua bahan ini tidak saling bertemu untuk bereaksi.
Ukuran porsi 1 cangkir (180 ml) pada teh hijau, memliki kalori 2 kkal, lemak
0 g, lemak jenuh 0,004 g, lemak tak jenuh ganda 0,009 g, lemak tak jenuh tunggal
Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan
meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. Misalnya urea berkadar
N 45-46% (setiap 100 kg urea terdapat 45-46 kg hara nitrogen) (Lingga dan
Marsono, 2000). Pupuk anorganik atau pupuk buatan dapat dibedakan menjadi
pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya
sebagainya. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur
12
2004).
dapat terukur dengan tepat, (2) Kebutuhan tanaman akan hara dpat dipenuhi dengan
perbandingan yang tepat, (3) Pupuk anorganik tersedia dalam jumlah cukup, dan (4)
dengan pupuk organik. Pupuk anorganik mempunyai kelemahan, yaitu selain hanya
mempunyai unsur makro, pupuk anorganik ini sangat sedikit ataupun hampir tidak
Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang kandungan
unsur utamanya terdiri dari tiga unsur hara sekaligus. Pupuk ini merupakan unsur
makro yang sangat mutlak dibutuhkan tanaman. Sesuai dengan namanya, unsur-
unsur tersebut terdiri dari unsur N, P dan K. Unsur NPK ini adalah unsur penting
tanaman kekurangan salah satu unsur hara, maka dapat dipastikan pertumbuhan
sementara kebutuhan unsur P dan K masih terpenuhi maka tanaman tidak dapat
tumbuh dengan baik, warna hijau daun memudar hingga menguning. Pada kondisi
akan terhambat, bahkan jika kekurangan unsur N sangat signifikan, maka lama-
kelamaan tanaman menjadi kerdil bahkan akhirnya mati. Begitu juga sebaliknya, jika
unsur P tidak terpenuhi, maka tanaman juga tidak dapat tumbuh dengan baik, akar
makanan oleh akar. Selain itu, pembentukan bunga juga kurang sempurna, tanaman
13
kesulitan menghasilkan bunga. Demikian juga jika unsur K tidak tersedia, maka
pembungaan banyak terjadi kerontokan, jika akhirnya mau berbuah, buah yang
terbentuk juga kurang sempurna, bahkan kualitas buah sangat rendah. Selain itu
Kalium (K2 O) : 15%, Sulfur (S) : 10% Kadar air maksimal 2%, bentuk butiran,
Pupuk jenis NPK dapat berupa padat (granule) maupun cair. Baik NPK padat
maupun NPK cair, kandungan unsur haranya tetap mengutamakan unsur N, P dan K.
NPK padat biasanya lebih banyak dimanfaatkan sebagai pupuk akar, yaitu
diaplikasikan ke dalam tanah agar pupuk diserap oleh akar. Sedangkan NPK cair
lebih banyak dimanfaatkan sebagai pupuk daun, aplikasinya dilakukan dengan cara
haranya cukup merata. sesuai buat berbagai jenis tanaman, sebab kandungannya
merata dan lengkap, meningkatkan produksi dan kualitas panen, karena petani tidak
ini dilaksanakan selama 4 bulan mulai Desember 2017 sampai Maret 2018
(Lampiran 1).
Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bibit tomat
varietas Tropical Ruby F1 (deskripsi pada lampiran 2), pupuk kandang sapi,
ampas teh hijau, pupuk NPK 16:16:16, polybag 35 x 40 cm, Dithane M-45,
tali plastik, Curater 3-G, Metilat. Sedangkan alat yang akan digunakan dalam
sabit, paku, cat, sarung tangan, meteran, ember, parang, timbangan, kamera
C. Rancangan Percobaan
Lengkap Faktorial. Faktor pertama yaitu faktor A merupakan dosis ampas teh
hijau, faktor kedua yaitu faktor N merupakan dosis pupuk NPK 16:16:16.
percobaan (plot). Setiap plot terdiri dari 4 tanaman dan 2 tanaman dijadikan
Faktor A adalah dosis ampas teh hijau terdiri atas 4 taraf yaitu :
PERLAKUAN
Faktor N
Faktor A
N0 N1 N2 N3
Apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan lahan
dengan sabit dan cangkul. Lahan penelitian kemudian diratakan agar memudahkan
penanaman.
3. Persemaian
diisi tanah ditambah dengan pupuk kandang sapi. Setelah benih berkecambah
ukuran 35 x 40 cm.
4. Pemasangan Label
5. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara pemindahan bibit tomat dari polybag kecil
ke polybag besar. Bibit tomat dipilih yang pertumbuhannya sehat dan normal
dan telah memiliki 5 helai daun. Kriteria bibit yang dipilih sebaiknya terlihat
segar dan daun-daunnya tidak rusak. Penanaman bibit tomat dilakukan pada pagi
17
hari atau sore hari untuk menghindari panas matahari pada waktu siang yang
6. Pemupukan Dasar
Banyak dosis pupuk kandang sapi yang digunakan adalah sebanyak 9,37
dikeringkan sampai mengering agar tidak lembab serta berjamur. Kemudian jika
sudah kering ampas teh dapat disimpan maupun langsung diaplikasikan pada
tanaman.
8. Pemberian Perlakuan
Pemberian dilakukan dengan mencampur ampas teh hijau pada tanah sesuai
dosis.
b. NPK 16:16:16
Pupuk NPK 16:16:16 diberikan 2 minggu setelah tanam sesuai dengan dosis
9. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore) dengan menggunakan
b. Penyulaman
Bibit tomat yang baru ditanam, baik melalui persemaian tidak semuanya
dapat tumbuh dengan baik dan bertahan menjadi tanaman dewasa, salah satu
c. Penyiangan
sekali.
d. Pemangkasan
daun dengan melakukan pembuangan tunas air, pucuk daun, daun yang
e. Lanjaran
hama dan penyakit pada tanaman tomat ceri selama pelaksanaan penelitian
dilakukan. Adapun jenis hama yang menyerang pada tanaman tomat ceri
daun, bunga dan buah tomat. Ulat ini membuat lubang pada buah tomat
berkutil dan dtumbuhi bulu. Warna ulat ini bervariasi dari mulai hijau, hijau
memiliki panjang 2 cm, dengan warna sayap bagian luar coklat dan bagian
Panjang lalat ini kurang lebih 1 mm, rentangan sayapnya sekitar 2 mm.
Tanaman tomat yang terserang lalat putih akan terlihat seperti terselubungi
tepung putih. Bila disentuh tepung putih tersebut akan berhamburan. Akibat
serangan hama ini pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan kerdil. Daun
akan mengecil dan menggulung ke atas. Dan hama lainnya adalah lalat buah
ini terletak dalam daging buah. Buah tomat yang terserang lalat buah menjadi
busuk, bila dibuka terdapat belatung. Pupa lalat buah hidup dipermukaan
pembuluh. Tanaman tomat yang terkena penyakit ini akan berubah menjadi
20
layu dan mati. Pengendalian penyakit ini yaitu tanaman yang terkena penyakit
dibakar atau dibuang sejauh mungkin dari tanaman tomat ceri agar tidak
menyerang buah, daun dan batang tanaman tomat. Pada buah pada mulanya
terlihat bercak berair dan berubah menjadi bercak bergabus. Daun yang
Pengendalian tanaman yaitu tanaman yang terserang dicabut dan dibakar dan
10. Panen
Panen dilakukan setelah buah berwarna merah dan berumur 60-100 hari
setelah tanam. Kriteria masak petik yang optimal dapat dilihat dari warna
kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tanaman dan batang tanaman. Kriteria
tomat telah siap panen yaitu kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi
E. Parameter Pengamatan
sekali dan pengukuran dilakukan dari ajir (1 m dari permukaan tanah) sampai
ketitik tumbuh. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dan
hari sejak mulai tanam sampai 50% keluar bunga. Data yang diperoleh
Umur panen dihitung sejak penanaman dari populasi tanaman pada plot
sudah menunjukkan siap panen sesuai dengan kriteria panen pada setiap plot.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dan disajikan dalam
bentuk tabel.
Pengamatan dilakukan sekali pada saat panen. Data yang diperoleh kemudian
Buah yang dihitung adalah buah semuanya yang terdapat pada tanaman,
tidak termasuk buah yang jatuh, pada saat pemanenan. Data yang diperoleh
Buah yang dihitung adalah buah yang masih ada pada tanaman, setelah
batang dengan tanaman bawah yaitu akar. Dengan cara dioven pada suhu
65ºC selama 48 jam. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik
dan disajikan dalam bentuk tabel. Dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝐵𝐾.𝑡𝑎𝑗𝑢𝑘
Nisbah tajuk akar = 𝐵𝐾.𝑎𝑘𝑎𝑟