Oleh : Kelompok 1
JURUSAN BIOLOGI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tomat termasuk sayuran buah yang paling digemari oleh setiap orang karena rasanya
enak, segar, dan sedikit asam. Selain itu, tomat setelah tua dan berwarna merah merupkan
sumber vitamin A, vitamin C, dan sedikit vitamin B. Kandungan vitamin A-nya lebih tinggi 2-3
kali dari semangka.
Tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi.Jenis tomat sayur lebih baik
ditanam di dataran rendah.Sementara tomat apel lebih baik ditanam di dataran tinggi.Tanaman
tomat sangat peka terhadap tanah yang sedikit kekurangan zat-zat hara terutama unsure nitrogen
(zat lemas).Oleh karena itu, penanaman tomat harus pada tanah yang gembur, sedikit
mengandung pasir dan banyak mengandung bahan organik (subur).Tanah liat yang sedikit
mengandung pasir dengan derajat keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat disukai tanaman ini.
Tanaman tomat pun tidak tahan terhadap hujan.Oleh karena itu, waktu tanam terbaik
adalah 2 bulan sebelum musim hujan hingga akhir musim hujan.Waktu tanam pun dapat
dilakukan pada awal musim hujan.Akan tetapi, tanaman sering mengalami kegagalan karena
banyak terjadi serangan penyakit daun dan buahnya banyak yang pecah sehingga mutunya dan
produksinya menurun.
B. Tujuan
Pembuatan paper budidaya tanaman hidroponik tomat bertujuan :
1. Agar mahasiswa mengerti dan mengetahui cara penanaman atau budidaya tanaman tomat
dengan benar.
2. Agar mahasiswa dapat belajar menanggulangi permasalahan yang timbul dalam budidaya
tanaman tomat (seperti serangan hama, kekurangan unsur hara, dll)
3. Sebagai pembelajaran bagi semua pihak yang akan mengusahakan komoditas tanaman
tomat.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara/praktik budidaya tanaman tomat dengan benar agar
memperoleh hasil produksi yang maksimal.
2. Mahasiswa dapat mengatasi masalah didalam usaha budidaya tanaman tomat dengan
teknik yang benar dan tepat sasaran
3. Para pengusaha tomat dapat memahami dan mengetahui cara atau tehnik budidaya tomat
yang benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Komoditas
Kata tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu suku Indian, yaitu xitomate atau
xitotomate.Tanamantomat berasal dari negara Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke seluruh
Amerika, terutama ke wilayahyang beriklim tropik, sebagai gulma.Penyebaran tanaman tomat ini
dilakukan oleh burung yang makan buahtomat dan kotorannya tersebar kemana-
mana.Penyebaran tomat ke Eropa dan Asia dilakukan oleh orangSpanyol.Tomat ditanam di
Indonesia sesudah kedatangan orang Belanda.Dengan demikian, tanaman tomatsudah tersebar ke
seluruh dunia, baik di daerah tropik maupun subtropik.
Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan
kualitas masih rendah.Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan
mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan.Buah tomat juga mengandung
karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah tomat juga adalah komoditas yang multiguna
berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, minuman, bahan
pewarna makanan, sampai kepada bahan kosmetik, obat-obatan dan bahan baku industri saus.
Dengan tehnik budidaya tomat yang baik diharapkan kualitas dan kuntitas produksi tomat dapat
ditingkatkan sehingga dapat dijadikan sebagai sebuahpeluang usaha yang menjanjikan.
Famili :Solanaceae
Genus : Lycopersicon
3. Syarat Tumbuh
a. Keadaan Iklim
Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik pada musim kemarau dengan pengairan yang
cukup.Kekeringan banyak mengakibatkan banyak bunga yang gugur, lebih-lebih bila disertai
dengan angin kering. Sebaliknya pada musim hujan pertumbuhannya kurang baik karena
kelembaban dan suhu yang tinggi akan menyebabkan timbulnya banyak penyakit.
b. Keadaan Tanah
Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir sampai tanah
lempung. Akan tetapi tanah yang ideal adalah tanah lempung berpasir yang subur, gembur,
banyak mengandung unsur organik serta unsur hara dan mudah merembeskan air. Tanah yang
selalu tergenang air menjadi tanaman yang kerdil dan mati.
Tanaman tomat tumbuh baik dengan tanah ber-pH 6,0-7,0. Bila pH tanah kurang dari 5,5
sebaiknya tanah ditaburi kapur. Misalnya, kapur bangunan Ca (OH)2 atau dolomit (kapur
pertanian) yang mengandung CaCO3 dan MgCO3. Pemberian kapur jangan keliru dengan
kliserit yang mengandung MgSO4, H2O karena hanya akan menurunkan pH. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tanah ber-pH 4,8 yang diberi kapur dolomit sekitar 7,413 ton/ha akan
menaikkan hasil tomat sekitar 10 ton. Untuk memperbaiki struktur tanah perlu diberi tamabahan
pupuk kandang yang telah jadi atau kompos sebanyak 25-50 ton/ha. Pada tanah yang kurang
subur ditanami pupuk hijau misalnya orok-orok (Crotalalia juncea) (Pracaya,1998).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Budidaya Tomat
Tanaman tomat ditanam secara intensif artinya bahwa tomat diusahakan secara sungguh-
sungguh hal ini juga dipengaruhi oleh faktor resiko yang cukup besar dan iklim yang sudah tidak
bisa dibaca secara pasti. Adapun cara-cara budidaya tanaman tomat yang dilakukan sebagai
berikut:
1. Pembibitan
a. Persyaratan Benih
1) Pilih biji yang utuh, tidak cacat atau luka, karena biji yang cacat biasanya sulit tumbuh.
2) Pilih biji yang sehat, artinya biji tidak menunjukkan adanya serangan hama atau penyakit.
1) Persemaian di Bedengan
a) Olah lahan yang akan digunakan sebagai bedengan agar gembur dengan cara dicangkul
sedalam 30 cm.Lebar bedengan 110-120 cm dan tinggi sekitar 30 cm. Bedengan dibuat secara
membujur dari Utara ke Selatan.
b) Tambahkan pupuk kandang halus yang telah matang ke dalam lahan bedengan, aduk secara
merata. Untuk ukuran bedengan 1 x 2 m, pupuk kandang yang diberikan sebanyak 10-20 kg.
Perbandingan antara tanahdan pupuk kandang yang biasa digunakan adalah 1 : 3 atau 1 : 4.
c) Kering anginkan terlebih dahulu bedengan yang akan digunakan sebagai tempat persemaian
selama 4-5 hari.Selain itu, bersihkan bedengan dari gulma yang tumbuh
d) Buat naungan di atas bedengan guna menghindari cahaya matahari yang terlalu terik dan air
hujan. Naungandibuat tidak permanen, sehingga mudah dibuka ketika bibit membutuhkan
cahaya matahari dalam jumlah banyak.Naungan bisa dibuat dari daun pakis, daun kelapa, atau
plastik.Naungan di pasang miring dengantinggi sebelah Timur sekitar 100 cm dan sebelah Barat
sekitar 75 cm.
f) Sebar benih tomat ke dalam bedengan secara merata, kemudian tutup benih dengan tanah tipis-
tipis.
g)Buka naungan saat kecambah mulai tumbuh, sekitar 4-10 hari setelah tanam. Pembukaan
naungansebaiknya dilakukan pada pagi hari (pukul 06.00 - 10.00) dan pada sore hari (pukul
15.00-17.00).Pada kedua waktu tersebut, pengaruh sinar matahari dan temperature tidak terlalu
tinggi. Pada kondisi hujan,sebaiknya naungan dibiarkan tertutup.
a) Kotak semai terbuat dari kayu dengan panjang 50-60 cm, lebar 30-40 cm, dan tinggi 25-30
cm. Selain kayu,kotak juga bisa terbuat dari plastik atau semen dengan ukuran yang sama. Dasar
kotak tersebut harusdilubangi dengan diameter lubang 0,5 cm.
b) Isi kotak semai dengan media berupa campuran tanah dan pupuk kandang setinggi 12 cm.
Perbandingankomposisi antara tanah dan pupuk kandang adalah 1 : 1 atau 1 : 2. Media semai
tersebut kemudiandipadatkan sedikit demi sedikit.
d) Benih ditanam dengan jarak antar baris 5 cm dan kedalaman 0,5 - 1 cm, kemudian ditutup
tanah halus.
e) Bibit yang tumbuh setelah 7-10 hari dapat dipindahkan ke dalam polybag/bumbunan untuk
disemaikanhingga mencapai ukuran tertentu.
2. Penyapihan
Sebelum ditanam di lahan permanen, bibit yang telah berumur 2 minggu atau telah
mempunyai 2-3 helai daun sebaiknya dipindahkan ke tempat penyapihan terlebih dahulu.
Penyapihan berperan penting dalam proses adaptasi bibit. Peluang bibit dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik dapat terlihat dari penyapihan.Wadah yang digunakan untuk
penyapihan dapat berupa bumbunan yang terbuat dari daun pisang atau polybag berukuran 5 cm
x 8cm.
b. Pilih bibit yang akan disapih dari tempat persemaian untuk dipindahkan ke kantong plastik
atau bumbunan.
c. Lubangi media dalam bumbunan dengan jari sedalam kurang lebih 1 cm.
*Tanam bibit, lalu timbun kembali dengan tanah, serta sedikit ditekan.
e. Siram bibit dengan air secukupnya setiap pagi dan sore hari.
f. Penyapihan berlangsung selama 14-21 hari atau setelah bibit memiliki tinggi 15 cm dan
berdaun 4 atau 5 helai.
3. Pemindahan Bibit
Bibit tomat dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-35 hari di persemaian. Bibit
yang dipilihsebaiknya yang berpenampilan menarik dan baik, yaitu penampakannya segar dan
daun-daunnya tidak rusak. Pilihlah bibit yang kuat, yaitu tegak pertumbuhannya, dan pilihlah
bibit yang sehat, artinya bibit tidak terserang hama dan penyakit.
Waktu yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun adalah pagi atau sore hari.Pada
saat itu keadaan cuacatidak panas sehingga mencegah kelayuan pada tanaman.Ketika memindah
bibit di kebun, hendaknya memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang
ceroboh dapat merusak perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan
mengalami hambatandalam pertumbuhan, bahkan mati.
a. Sistem cabut, yaitu bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut dengan
hati-hati. Namunsebelum dilakukan pencabutan, bedeng persemaian harus dibasahi dengan air
untuk memudahkan pencabutandan tidak merusak akar.
b. Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun sebelum bibit diambil,tanah
dibasahi dengan air terlebih dahulu.
c. Kedua cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secara langsung dilakukan
pada bedeng tanah persemaian, sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam bumbunan atau
polybag cara pemindahannya adalah: basahi bumbunan/polybag terlebih dahulu, kemudian
keluarkan bibit dari bumbunan/polibag beserta tanahnyadengan menyobek bumbunan/kantong
polybag.
4. Pengolahan Media Tanam
1) Tahap pertama adalah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada pada lapisan
dalam dapat terangkat ke permukaan. Pengolah tanah tahap ini sebaiknya dilakukan dengan
bajak yang ditarik oleh tenaga hewan ataudengan menggunakan traktor. Tanah diolah dengan
kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah dibajak, tanah dibiarkanselama 1 minggu agar bongkahan-
bongkahan tanah hasil pembajakan cukup terkena angin, terkena cahayamatahari, dan supaya
terjadi proses oksidasi (pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah, seperti asam sulfidayang
sangat membahayakan kehidupan tanaman.
2) Tahap kedua, tanah digemburkan dengan cara dicangkul tipis-tipis sehingga diperoleh struktur
tanah yanggembur atau remah, sekaligus untuk meratakannya. Selanjutnya, tanah hasil
pengolahan tahap ini dibiarkanselama 1 minggu.
3) Tahap ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang matang sebanyak 15-
20 ton/ha. Pemberian pupuk kandang yang belum matang dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, bahkan dapat mematikan tanaman karena akar tanaman tidak kuat menahan panas.Pada
tahap ini, tanah yang telah ditaburipupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.
c. Pembentukan Bedengan
d. Pemupukan
Sebelum bibit tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar. Pemupukan dapat dilakukan
dengan 2 carayaitu:a. Kompos atau pupuk kandang yang telah matang dan SP36 ditabur secara
merata ke seluruh bedengan.Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen agar kompos atau
pupuk kandang dan SP36 tercampur meratadengan tanah. b. Pada jarak yang telah ditentukan
dibuat lubang sedalam + 15 cm dan bergaris tengah + 20 cm. Lubang-lubangtersebut kemudian
diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5 kg (satu genggam besar). Lubang
ditimbuntanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk kandang dan tanah
tercampur rata.
BAB IV
KESIMPULAN
Budidaya tanaman tomat dapat dilakukan dengan baik, pencegahan dan pengendalian hama
penyakit sudah dilakukan dengan maksimal. Situasi dan kondisi cuaca juga mendukung dan
pencegahan serta pengendalian dapat bekerja secara efektif dan efisien walaupun belum
sempurna.
Tanaman tomat adalah jenis tanaman sayuran buah yang memiliki peranan yang cukup
penting dalam pemenuhan gizi yang diperlukan manusia. Agar tanaman tomat dapat tumbuh
dengan baik, hendaknya jenis dan varietasnya ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan kondisi
dan keadaan alam tempat yang akan dijadikan lahan. Selain di ladang atau di kebun, tanaman
tomat juga bisa di budidayakan di dalam pot-pot bunga yang tentunya memiliki fungsi ganda,
yaitu sebagai tanaman sayur dan sebagai tanaman hias.
Pada saat proses penyemaian benih dilakukan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan,
seperti ciri-ciri benih yang sehat, tempat penyemaian dan pemeliharaan tanaman tomat tersebut
Tanaman tomat yang dibudidayakan tidak gagal dan cukup berhasil walaupun belum maksimaL.
DAFTAR PUSTAKA