Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotrof dapat mensintesa
komponen molekular organik yang dibutuhkannya, selain juga membutuhkan hara
dalam bentuk anorganik dari lingkungan sekitarnya. Hara mineral diabsorpsi dari
tanah oleh akar dan akan bergabung dengan senyawa organik yang esensial untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Penggabungan hara mineral dengan senyawa
organik membentuk pigmen, kofaktor enzim, lipid, asam nukleat dan asam amino.
Proses inilah yang disebut dengan asimilasi hara mineral.
Asimilasi nitrogen membutuhkan serangkaian reaksi biokimia yang komplek
yang membutuhkan energi. Asimilasi kation melibatkan pembentukkan komplek
dengan senyawa organik. Pada makalah ini diulas mengenai reaksi primer untuk
asimilasi dua unsur hara utama nitrogen dan sulfur.

Unsur nitrogen di dalam tanaman dijumpai dalam bentuk anorganik atau organik
yang bergabung denagn C, H, O dan kadangkala dengan S untuk membentuk asam
amino , asam nukleat, klorofil, alkanoid, dan basa purin. Unsur N tersebut berkorelasi
sangat erat dengan perkembangan jaringan meristem, sehingga sangat menentukan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Nitrogen merupakan elemen yang sangat esensial, menyusun bermacam-macam


persenyawaan penting, baik organik maupun anorganik. Nitrogen menempati porsi 1-
2 % dari berat kering tanaman. Ketersediaan nitrogen dialam berada dalam beberapa
bentuk persenyawaan, yaitu berupa N2 (72 % volume udara), N2O, NO, NO2, NO3
dan NH4+. Di dalam atanah, lebih dari 90% nitrogen adalah dalam bentuk N-organik.

1 |Asimilasi nitrogen dan sulfur


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Asimilasi ?
2. Bagaimana proses terjadinya asimilasi nitrogen ?
3. Bagaimana proses terjadinya asimilasi sulfur?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian nitrogen.
2. Untuk Mengetahui proses terjadinya asimilasi nitrogen.
3. Untuk Mengetahui proses terjadinya asimilasi sulfur.

2 |Asimilasi nitrogen dan sulfur


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asimilasi
Asimilasi adalah transport komponen metabolik terlarut dari luar ke dalam
lingkungan sel, baik secara pasif (difusi) maupun transport aktif. Sel yang
mendapatkan semua komponen metabolic melalui asimilasi
disebut osmotrof, contohnya jamur, algae, dan bakteri. Asimilasi dipenuhi dengan
mekanisme transportasi dengan energi pasif (energi netral) dan energi aktif (energi
konsumsi). Transport pasif dilakukan berdasarkan driving force yang berupa gradient
konsentrasi, dengan mekanisme difusi. Proses ini bersifat spontan, tidak
membutuhkan energi dari luar dan akan berlangsung sampai konsentrasi di area
perbatasan sel dengan daerah luar menjadi homogen . Transport pasif akan terjadi
hanya ketika molekul mampu berdifusi melalui membran sel.
2.2 Asimilasi Nitrogen
Proses di mana nitrogen diambil oleh tanaman untuk sintesis protein disebut
asimilasi nitrogen. Tanaman yang tinggi menyerap nitrogen nitrat lebih banyak. Oleh
karena itu nitrogen harus ditransformasikan ke dalam bentuk nitrat yang tersedia.
Kemudian setelah nitrat masuk ke dalam akar dikonversi atau dikurangi menjadi
jaringan yang digunakan dalam membuat berbagai senyawa organik Tanaman
mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion
nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang
mereka makan. Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui
rambut akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan
kemudian ion amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan
klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik
dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion amonium langsung
dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain
mendapatkan nitrogen sebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik kecil.

3 |Asimilasi nitrogen dan sulfur


Ada beberapa sumber nitrogen yang dapat diambil tumbuhan yakni NO3,
NH4+, N-organik dan N2, terutama pada bakteri dan algae tertentu. Pada tumbuhan
tinggi umumnya, sumber nitrogen yang paling banyak diserab adalah NO3 dan NH4+
dan beberapa N-organik.
Pada tumbuhan tinggi umumnya, sumber terpenting nitrogen adalah ion nitrat
(NO3=) yang diambil dari larutan tanah. Di dalam tanah, spesiasi ion nitrat tidaklah
stabil. Dalam situasi aerobik, ion nitrogen lebih banyak dalam bentuk nitrat.
Sebaliknya, dalam suasana anarobik, nitrat akan tereduksi secara bertahap menjadi
ion amonia (NH4+). Bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi berperan pada proses
konversi tersebut. Di alam dikenal ada banyak bakteri terlibat dalam konversi nitrat
menjadi amonia, atau sebaliknya. Proses-proses pengubahan dari amonia menjadi
nitrat disebut nitrifikasi. Sebaliknya, terjadi peristiwa pengubahan nitrat , nitrit
menjadi amonia atau N2 yang disebut denitrifikasi. Proses nitrifikasi melibatkan
bakteri nitrosomonas dan nitrobakter. Pada proses pembusukan dari senyawa N-
organik, akan dihasilkan ion-ion amonia, yang prosesnya disebut amonifikasi.
Yang dibutuhkan dalam asimilasi nitrogen yaitu :
o Memerlukan cadangan sumber energi
o Energi berasal dari fotosintesis
o Reaksi terjadi pada jaringan dan kompartemen sel yang berbeda.
o Berkaitan erat dengan metabolisme karbon.
Siklus Nitrogen
Siklus nitrogen sendiri adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung
unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini
dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Siklus nitrogen secara khusus
sangat dibutuhkan dalam ekologi karena ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi
tingkat proses ekosistem kunci, termasuk produksi primer dan dekomposisi. Aktivitas
manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pupuk nitrogen buatan,
dan pelepasannitrogen dalam air limbah telah secara dramatis mengubah siklus

4 |Asimilasi nitrogen dan sulfur


nitrogen global. Pembukaannya sudah cukup, sekarang kita menginjak ke detail
proses daur / siklus nitrogen.
1 Reduksi Nitrat dan Nitrit
Reduksi nitat terjadi di dalam sitoplasma, sedangkan reduksi nitrit terjadi di
kloroplas.

Dari skema tersebut di atas, tampak jelas bahwa reduksi nitrat dan nitrit sangat
dipengaruhi oleh cahaya dan respirasi. Disamping ke dua faktor tersebut,
ternyata reduksi nitrat juga dipengaruhi oleh kadar CO2 dan kalsium (Ca).
Tampaknya peran CO2 sangat erat kaitannya dengan proses fotosintesis, sebagai
penyedia substrat respirasi. Sedangkan peran Ca tampaknya sangat erat kaitannya
dengan peran Ca di dalam membran plasma. Dari skema tersebut diatas, nampak
bahwa senyawa yang bertindak sebagai donor elektron adalah NADH2.
Namun demikian, senyawa lainpun dapat sebagai donor elektron misalnya:
NADPH2, FMNH2 ataupun FADH2.

5 |Asimilasi nitrogen dan sulfur


2 Hubungan Timbal Balik antara Status Karbohidrat, Reduksi Nitrat, dan
Asimilasinya

3. Fiksasi dan Reduksi N2 udara oleh Bakteroid Rhizobium sp.


Bakteri Rhizobium sp. adalah salah satu simbion yang hidup pada akar tumbuhan
dan mampu memfiksasi dan mereduksi N2 udara. Proses memfiksasi dan
mereduksinya adalah seperti terlihat pada skema berikut :

6 |Asimilasi nitrogen dan sulfur


Nitrogen sangatlah penting untuk berbagai proses kehidupan di
Bumi. Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya
dimasukkan ke dalam protein, tahu kan kalau protein adalah zat yang sangat kita
butuhkan dalam pertumbuhan.Nitrogen juga hadir di basis pembentuk asam
nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas. Pada
tumbuhan, banyak dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting
untuk fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer bumi
merupakan sumber berlimpah nitrogen, sebagian besar relatif tidak dapat
digunakan oleh tanaman. Pengolahan kimia atau fiksasi alami (melalui proses
konversi seperti yang dilakukan bakteri rhizobium), diperlukan untuk
mengkonversi gas nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh organisme
hidup, oleh karena itu nitrogen menjadi komponen penting dari produksi pangan.
Kelimpahan atau kelangkaan dari bentuk "tetap" nitrogen, (juga dikenal
sebagai nitrogen reaktif), menentukan berapa banyak makanan yang dapat tumbuh
pada sebidang tanah.
Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen
organik, amonium (NH4 +), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen
(N2). Nitrogen organik dapat berupa organisme hidup, atau humus, dan dalam
produk antara dekomposisi bahan organik atau humus dibangun. Proses siklus
nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain. Banyak proses yang
dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau
menumpuk nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Diagram
di atas menunjukkan bagaimana proses-proses cocok bersama untuk
membentuk siklus nitrogen (lihat gambar).
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam
bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari
tanaman yang mereka makan.

Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut
akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan
kemudian ion amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat,

7 |Asimilasi nitrogen dan sulfur


dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia,
nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion amonium langsung dari nodul.
Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai asam
amino, nukleotida dan molekul organik kecil.
Peranan Nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman
Ada beberapa peranan nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman diantaranya
adalah memacu pertumbuhan tanaman secara umum terutama pada fase
vegetative, berperan dalam pembentukan klorofil, dan merangsang perkembang
biakan mikroorganisme.
Peranan nitrogen dalam tanaman yaitu mensintesis karbohidrat menjadi
protein dan protoplasma (melalui mekanisme respirasi) yang berperan dalam
pembentukan jaringan fegetatif tanaman. Sedangkan peranan nitropgen dalam
tanah yaitu nitrogen diserap tanaman dalam bentuk nitrat (NO3) dan ammonium
(NH4), akan tetapi nitrat akan segera tereduksi menjadi amonium melalui enzim
yang mengandung Mo.
Amonium merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan yang hidup di tanah
masam, terutama tanah humus, nitrat, merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan
yang hidup di tanah netral atau basa selanjutnya organic, merupakan sumber
nitrogen bagi tumbuhan yang hidup di tanah organic. Nitrogen udara merupakaan
sumber nitrogen bagi tumbuhan yang bersimbiosis dengan organisme penambat
nitrogen.
2.3 Asimilasi Sulfur
Asimilasi sulfur hampir sama dengan asimilasi nitrogen, yaitu pada
umumnya sulfur diserap oleh tumbuhan dalam bentuk teroksidasi. Dalam proses
asimilasinya, sufur harus berada dalam bentuk tereduksi. Dengan demikian, sulfur
yang dalam bentuk teroksidasi, untuk kepentingan asimilasi, harus direduksi
terlebih dahulu. Proses reduksinya adalah sebagai berikut:

8 |Asimilasi nitrogen dan sulfur


9 |Asimilasi nitrogen dan sulfur
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asimilasi adalah transport komponen metabolik terlarut dari luar ke dalam
lingkungan sel, baik secara pasif (difusi) maupun transport aktif. Sel yang
mendapatkan semua komponen metabolic melalui asimilasi
disebut osmotrof, contohnya jamur, algae, dan bakteri. Asimilasi dipenuhi
dengan mekanisme transportasi dengan energi pasif (energi netral) dan
energi aktif (energi konsumsi).
Asimilasi nitrogen membutuhkan serangkaian reaksi biokimia yang
komplek yang membutuhkan energi.
Ada beberapa peranan nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman
diantaranya adalah memacu pertumbuhan tanaman secara umum terutama
pada fase vegetative, berperan dalam pembentukan klorofil, dan
merangsang perkembang biakan mikroorganisme.
Asimilasi sulfur Dalam proses asimilasinya, sulfur harus berada dalam
bentuk tereduksi. Dengan demikian, sulfur yang dalam bentuk
teroksidasi, untuk kepentingan asimilasi, harus direduksi terlebih
dahulu.
3.2 Saran
Adapun saran dari makalah ini yaitu semoga pembaca dapat memahami isi
makalah ini sehingga dapat dijadikan sebagai referensi dalam proses
pembelajaran

10 |Asimilasi nitrogen dan sulfur


DAFTAR PUSTAKA

Campbell Dan Reece.(2008), Asimilasi tanaman Jakarta, Erlangga.

Ganong (1983), Asimilasi nitrogen pada tumbuhan, Jakarta, EGC.

Guyton (1991), Asimilasi sulfur, Jakarta, EGC

Subowo (2012), Fisiologi tumbuhan, Bandung,CVAngkasa

11 |Asimilasi nitrogen dan sulfur

Anda mungkin juga menyukai