PENDAHULUAN
Tomat (solanum lycopersicum) adalah sayuran buah yang sangat digemari karena rasanya enak,
segar, dan memiliki sedikit rasa asam. Tomat yang sudah matang dan berwarna merah juga
merupakan sumber vitamin A, vitamin C, serta sedikit kandungan vitamin B. Kandungan vitamin A
pada tomat bahkan lebih tinggi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan semangka.
Tomat bisa tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Jenis tomat sayur lebih cocok
ditanam di dataran rendah, sementara tomat apel lebih cocok ditanam di dataran tinggi.
Tanaman tomat sangat sensitif terhadap kekurangan unsur hara, terutama nitrogen (zat lemas),
sehingga penanaman harus dilakukan pada tanah yang gembur dan kaya bahan organik (subur),
serta sedikit mengandung pasir. Tanah liat dengan pH antara 5-6 sangat disukai oleh tanaman ini.
Untuk itu, penanaman tomat sebaiknya dilakukan pada tanah yang gembur dan kaya akan
bahan organik. Tanah liat dengan sedikit pasir dan pH antara 5-6 merupakan media tumbuh yang
ideal untuk tanaman ini. Namun demikian, tanaman tomat tidak tahan terhadap hujan sehingga
waktu penanaman sebaiknya dua bulan sebelum musim hujan atau setelah akhir musim hujan.
Meskipun dapat ditanam di awal musim hujan, serangan penyakit daun dan buah serta pecahnya
1
1.3. Tujuan
2. Untuk mengetahui cara mengatasi masalah yang muncul dalam budidaya tanaman
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tomat
Tomat termasuk dalam keluarga Solanaceae (Dewi dan Jumini, 2012). Lycopersicum
esculentum, atau tomat dengan nama latinnya, adalah jenis sayuran yang sangat populer di
masyarakat sejak zaman dahulu. Kata "tomat" berasal dari bahasa Aztek yaitu xitomate atau
xitotomate (Fitriani, 2012). Secara botani, tanaman tomat diklasifikasikan sebagai berikut:
dan spesies:Lycopersicum esculentum Mill (cahyono,1998). Tanaman tomat berasal dari Amerika
Selatan terutama daerah Andes di Bolivia, Chili, Kolombia, Ekuador dan Peru (Esquinas dan
Alcasar ,1981; Badan Penelitian dan Pembangunan Hortikultura, 2004) . Tanaman ini menyebar
ke seluruh dunia melalui proses penyebaran oleh burung yang memakan buah tomat. Di
Indonesia sendiri, tomat telah tumbuh sejak tahun 1811 di daerah pegunungan (Intiyustuti and
Yunoharao ,1996).
Tomat pertama kali dikenal sebagai tanaman liar yang tidak banyak
manfaatnya.Tanaman ini awalnya menyebar di Amerika Selatan serta beberapa negara di Eropa,
Afrika, dan Asia. Pada tahun 1523, pedagang-pedagang Spanyol membawa benih tanaman tomat
hidup satu musim saja setelah itu mati. Secara taksonomi, tomat digolongkan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
3
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
1. Batang
Batang tanaman tomat berpariasi ada yang tegak atau menjalar, padat dan
2. Daun
Daun tanaman tomat berbentuk oval dan bergerigi da termaksud daun majemuk.
Daun tomat beiasa berukuran panjang sekitar 20-30 cm serta lebar nya 16-20 cm daun
tanaman Tomat memiliki jarak yang dekat dengan ujung dahan sementara tangkai daun
3. Bunga
Bunga tanaman tomat berukuran kecil. berdiameter sekitar 2cm dan berwarna
kuning cerah. kelopak bunga yg berjumlah 5 buah da berwarna hijau terdapat pada
4
bagian bawa atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat adalah mahkota bunga
4. Akar
Tanaman tomat memiliki akar tunggang dengan akar samping yang menjalar ke
samping
5. Buah
Warna buah Tomat bervariasi dari kuning, Orange sampai merah tergantung dari
pigmen yang dominan. Buah tomat adalah buah yg masih mudah memiliki warna hijau
dan memiliki bulu yg keras. Setelah tua buah akan berwarna merah mudah, merah atau
kuning mengkilat dan relatif lunak buah tomat memiliki diameter sekitar 4-15 cm
rasanya juga berpariasi mulai dari asam kemanisan buah tomat berdaging dan banyak
mengandung air. Dalamnya terdapat biji berbentuk pipi berwarna coklat kekuningan
buah tomat memiliki panjang 3-5 mm dan lebar 2-4 mm. Biji tomat saling melekat,
diselimuti daging buah dan tersusun berkelompok dengan di batasi daging buah. Jumlah
biji tomat di setiap tomat berpariasi ukuran nya adalah 200 biji/buah. Tomat
mengandung vitamin yakini Alkalod solami, asam malat, asam sitrat, adenin, vitamin B1,
B2, B6, C dan E yang berfungsi untuk mengobati beberapa penyakit seperti sariawan,
untuk budidaya tanaman tomat berkisar 21°C-24°C. Apabila suhu melebihi 26°C. Hujan
lebat dan mendung menyebabkan dominasi pertumbuhan vegetatif dan masal terhadap
5
serangan penyakit ( Zanzibar 2001). Tomat yang tumbuh pada kisaran pH tanah sekitar
6,0 - 6,5 karena jika PH tanah terlalu tinggi mengakibatkan defesieni mineral. Taman
Tomat merupakan tanaman perdu atau sumak yg dapat tumbuh pada ketinggian 1-1600
MDPL, pada suhu tinggi produksi rendah dan warna buahnya lebih pucat (Risaketta,
2006). Tanaman tomat dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, baik dataran tinggi
6
BAB III
METODE PRAKTEK
• Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan ini mulai dari Tanggal: 21 Agustus 2023 sampai
• Tempat
Lokasi =
Desa : Lamomea
Kecamatan : Konda
Alat dan bahan yang di gunakan dalam kegiatan ini tercantum dalam tabel berikut
NO ALAT BAHAN
1 Cultivator Mulsa
7
3 Meteran Tanah bambu
15 ember
16 Ajir
1. Sanitasi lahan
2. pengolahan tanah
3. Pembuatan bedengan
4. Pemupukan dasar
8. Penyemaian
9. Pindah tanam
- Penyulaman
- Penyiraman
- Pemasangan ajir/lanjaran
- Pemupukan
- Pengendalian HPT
- Sortasi
- Grading
BAB IV
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil kegiatan adalah suatu yang didapatkan setelah melakukan sebuah usaha
4.2. Pembahasan
Sanitasi lahan adalah pembersihan lahan dari gulma (rumput) dan menghilangkan
tumbuhan lain/tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada serta
memberantas atau mengendalikan mikroorganisme (hama dan penyakit yang ada dalam
menggunakan traktor, bajak atau hand traktor tujuan untuk mengubah sifat fisik tanam
yaitu struktur dan teksturnya agar lapisan yang semula keras jadi datar dan gembur
manfaatnya untuk memperbaiki sifat fisik tanah dan mempermudah pertumbuhan akar.
10
Di lokasi tempat PKL pengolahan lahan di lakukan sekali Karena lahan yang di gunakan
Bedengan adalah gundukan tanah yang di buat memanjang sesuai luas lahan
lebih stabil karena dengan menggunakan bedengan sirkulasi udara di dalam tanah
menjadi baik serta membuat jarak tanam menjadi lebih rapi dan tertata sehingga
perlakuan seperti pemupukan dan pengendalian menjadi lebih mudah untuk di lakukan
a. bentangkan tali dan ikat di patok kayu yang sudah di tancap dikedua ujung lahan
b. Buat bedengan dengan ukuran lebar 100 cm, tinggi 30 cm dan lebar parit 100 cm
Dengan cara tanah yang ada pada baris parit di cangkul lalu di angkat kepinggir
Pupuk dasar adalah pupuk yang diberikan pada awal masa tanam dengan Tujuan
produksi buah karena tanah yang subur. Sementara pengapuran adalah salah satu
tindakan perbaikan agar pH tanah meningkat mendekati netral yaitu 7 atau sesuai
11
kebutuhan tanaman. Dan tujuan pengapuran adalah menetralkan pH tanah atau kadar
keasaman tanah maupun air, juga bermanfaat menyediakan unsur kalsium dan
Pada lahan PKL dilakukan dua kali pemupukan dasar yaitu pupuk dasar dengan
kotoran hewan dan kimia pupuk dasar. Kohe yaitu kotoran hewan (ayam) yang sudah
dengan cara di semprot menggunakan top pH balencer dengan dosis 333ml/16 L air
Mulsa plastik merupakan material penutup bedengan yang dimaksud untuk menjaga
terjadinya erosi pada tanah dan dapat menghambat pertumbuhan gulma serta dapat
Di lokasi PKL ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam pemasangan
mulsa yaitu pacul, mulsa plastik, pasak pelastik. cara pemasangan mulsanya yaitu
bedengan yang sudah jadi digali ujung bedengannya menggunakan pacul, lalu ujung
mulsa di timbun dengan tanah agar mulsa tidak terlepas saat ditarik, kemudian mulsa
ditarik hingga keujungan bedengan kemudian ditimbun lagi ujungnya. Setelah itu pasak
plastik di tancap di samping mulsa dan bedengan agar mulsa tidak terlepas dari
bedengan, pasak ditancap dengan jarak 1 meter itu dilakukan bagian kiri dan kanan
bedengan.
12
Jarak tanam bertujuan agar tanaman mendapatkan pembagian yang sama
terhadap unsur hara dan sinar matahari yang cukup dan memudahkan penghitungan
gunakan pada lokasi PKL untuk tanaman tomat yaitu 60×60 cm dengan jarak antar baris
60 cm dan jarak dalam baris 60 cm.lalu diberi tanda untuk memudahkan dalam
yang disediakan bagi akar tanam, menyediakan lingkungan perakaran yang baik untuk
tanaman agar dapat mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman. Di lokasi PKL
pembuatan lubang tanam menggunakan besi pelubang yang bergerigi dengan diameter
lingkaran 30cm dengan cara ditancapkan sesuai jarak tanam yang sudah dibuat.
8). penyemaian
ditanam pada lahan penanaman. Penyemaian ini sangat penting terutama pada benih
tanaman yang kecil ukurannya dan tidak tahan faktor-faktor luar yang dapat
menghambat proses pertumbuhan benih menjadi bibit tanaman. manfaatnya agar bibit
• Media semai
Media semai adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan benih menjadi
bibit tanaman, sebagai tempat benih untuk berkecambah dan tumbuh sampai menjadi
bibit yang sudah siap tanam, pada lokasi PKL media semai yang di gunakan yaitu tanah
13
• Bahan
Bahan semai adalah material digunakan dalam proses penyemaian sebagai tempat
karena struktur bahan yang gembur dan penuh nutrisi, pada lokasi PKL bahan-bahan
semai yang digunakan adalah tanah dipepohonan bambu karena tanah dibawah pohon
• Benih
Benih adalah biji yang telah mengalami perlakuan khusus sehingga dapat dijadikan
sarana dalam memperbanyak tanaman. Benih tumbuh menjadi bibit melalui proses
perlakuan dan penyemaian benih agar menjadi bibit tanaman yang mampu beradaptasi
dengan kondisi lahan dalam menyiapkan benih ada dua proses yaitu seleksi dan
perlakuan benih. Seleksi benih adalah proses memilih benih berkualitas, adapun kriteria
benih yg baik adalah penampilan fisiknya yang bersih, cerah, bernas, dan berukuran
seragam.
Perlakuan benih adalah proses menyiapkan benih yang akan di semai dengan
beberapa cara perlakuan tehnik khusus yang bertujuan untuk menghilangkan bahan-
waktu semai.
menghasilkan bagian vegetatif yg lebih baik. Manfaat dari pindah tanam adalah
14
dengan lingkungan barunya, mengurangi tingkat kematian bibit di lapangan, dan
Pada lahan praktek PKL transplanting di lakukan dengan cara mengambil bibit dari
buat dengan cara di tugal kemudian masukkan bibit ke dalam lubang tugal kemudian
10). perawatan/pemeliharaan
• penyulaman
hewan dan penyakit atau organisme lalu ganti dengan bibit yg baru. Tujuan dari penyulaman
adalah untuk meningkatkan presentase jumlah tanaman pada suatu lahan sehingga
• penyiraman
Penyiraman adalah salah satu perawatan tanaman untuk mempertahankan kadar air
• pengendalian gulma
Pengendalian gulma adalah usaha yang dilakukan untuk menekan laju perkembangbiakan
gulma agar tidak mengganggu tanaman budidaya. Gulma di lahan pertanian tidak harus
selalu dikendalikan dari awal sampai panen. Pengendalian harus dilakukan pada waktu yang
tepat, sehingga biaya, waktu, dan tenaga dapat lebih hemat. Di lokasi PKL pengendalian
• Pemasangan ajir/lanjaran
Ajir adalah alat penegak/penyangga yang terbuat dari batang/bilah bambu atau kayu
atau bahan lainnya yang berfungsi sebagai tempat bersandar tanaman, penyangga batang
15
yang lemah, atau tempat merambatnya tanaman. Pada lokasi PKL pemasangan ajir di
lakukan dengan cara menacapkan ajir 10 cm dari tanam kemudian di miring kan ke arah
pasang satu ajir lagi di tengah agar ajir lebih kokoh lalu di ikat menggunakan tali pada bagian
atas ajir.
Tali gawar adalah tali yg di gunakan untuk menopang tanaman agar tidak rebah.
Di lokasi PKL pemasangan tali gawar dilakukan dengan cara mengikat tali pada lanjaran
dengan tujuan menghubungkan lanjaran satu dengan yang lainnya. Dengan cara mengikat
tali gawar pada lanjaran agar kuat supaya ajir kokoh menahan tanaman yang rebah.
• Pemupukan susulan
Pemupukan adalah material yang ditambahkan pada media tanam untuk mencukupi
16
• Pengendalian hama dan penyakit
serangan hama dan penyakit yang fatal, adapun hama dan penyakit yang menyerang
Serangan hama Thrips biasanya dikenali dengan ciri- ciri timbulnya bercak perak
kekuningan pada daun, lalu berubah menjadi keriting kering dan mati. Hama Thrips
merusak tunas, daun, dan bunga dengan menusuk jaringan tanaman dan mengisap
Serangga dewasa kutu kebul berwarna putih dengan sayap jernih, dengan ukuran
tubuh berkisar antara 1- 1,5 mm. Serangga dewasa biasanya berkelompok dalam jumlah
banyak di bawah permukaan daun. Bila tanaman tersentuh serangga akan berterbangan
seperti kabut atau kebul putih.Gejala serangan bermula dari penampilan daun yang
mengeriting dan menguning, lambat laun tanaman akan menjadi kerdil dan malas
berproduksi.
17
- pengendalian secara alami
Ulat penggerek buah akan menyerang buah tomat yang masih muda dengan cara
melubanginya. Pada musim hujan, ulat buah sering terkontaminasi dengan jamur
Pengendalian hama ulat penggerek buah dapat dilakukan dengan membuang ulat
• Downy Mildew
Gejala yang terjadi pada tanaman yaitu munculnya bintik pada bagian atas daun,
biasanya akan berwarna biru pucat, kekuningan, keunguan dan kecoklatan tergantung
18
• Alternaria solani
Alternaria solani adalah patogen penyakit yang sering muncul pada budidaya
Gejala awal tanaman terinfeksi yaitu terdapat bercak cokelat pada daun.
Salah satu cara yang digunakan petani untuk mengendalikan Alternaria solani yaitu
• Layu Fusarium
Layu fusarium adalah salah satu penyakit tanaman yang menular melalui tanah.
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh serangan jamur. Serangan penyakit layu
mengakibatkan tanaman mati. Gejala awal penyakit layu fusarium tanaman tomat
adalah tulang-tulang daun sebelah atas menjadi pucat, tangkai daun merunduk dan
tanaman menjadi layu dalam dua sampai tiga hari setelah infeksi.
- Memperbaiki pH tanah
Tomat di panen pada umur 60-100 HST dalam proses pemanenan buah tomat di
petik mengunakan tangan dengan cara pegang buah tomat kemudian petik ke atas Agar
tanaman tomat tdk patah, kemudian di masukkan ke dalam ember lalu di kumpulkan
untuk di sortasi
19
Ciri-ciri tomat siap panen, Pemanenan buah tomat dilakukan setelah tumbuhan
berumur 60-100 hari, tergantung dengan jenisnya. Buah siap dipetik bila dilihat dari
ukuran buah, warna kulit, bab batang menguning dan bab tepi daun tua mengering.
- Sortasi
Sortasi adalah pemilihan atau pemisahan buah tomat yang baik dan bermutu
dari yang kurang baik atau rusak lecet, busuk dan lain-lain. Tujuannya adalah
- Grading
- Pemasaran hasil
(solanum licopersicum) di lokasi PKL dilakukan dengan cara menjual kepada pedagang/
pengumpul.
A. Output
20
Tabel 4.3.1 out put
B. Input (Biaya)
Input (biaya) adalah semua yang bernilai ekonomi yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu produk yang dapat menghasilkan uang. Input yang digunakan untuk
Biaya tidak tetap ( variable cost ) adalah biaya yang tergantung dari besar kecilnya
Biaya sarana produksi adalah biaya yang di keluarkan unuk menyediakan sarana
Harga Volume/
No. Jenis saprodi Satuan Nilai ( Rp )
satuan (Rp) Satuan
1. Benih Tomat Gustavi F1 Bungkus 230.000 2 460.000
2. Pupuk dasar ;
- kotoran hewan Karung 10.000. 40 400.000
- Kapur cair ( top Liter 65.000 2 130.000
PH belencer)
3 Pupuk kimia:
- NPK Mutiara Kg 18.000 40 720.000
- Karate Boroni Kg 8.000 18 144.000
- KCL Kanada kg 13.000 8 104.000
21
4 Insektisida:
- Winder ml 350 80 28.000
- Samite ml 400 80 32.000
- Abacros ml 550 80 44.000
5 Fungisida:
- Tanaka gram 160 240 38.000
6 Herbisida
- Gramoxone ml 400 160 64.000
7 Mulsa rol 1.000.000 2 2.000.000
8 Tanah bambu karung 10.000 3 30.000
9 Pasak batang 500 700 350.000
10 Ajir/lanjaran batang 500 3.000 1.500.000
TOTAL 6.044.000
Tenaga kerja dapat di hitung dengan satuan HOK (Hari Orang Kerja)
P = (n x w x h x u )
- Dimana :
h = Jumlah hari
u = upah
untuk lebih jelasnya biaya tenaga kerja dapat di lihat pada table berikut ini:
22
Tabel 4.3.3 biaya tenaga kerja
Jumlah/ Waktu
NO Jenis kegiatan Hari Upah (Rp) NILAI (Rp)
orang (jam)
1 Tehnik produksi
Sanitasi lahan 4 3 1 100.000 150.000
Pengolahan tanah 1 6 1 100.000 75.000
Pembuatan bedengan 4 6 2 100.000 600.000
Pupuk dasar dan 4 4 1 100.000 200.000
pengapuran
Pemasangan mulsa 4 6 1 100.000 300.000
Jarak tanam 2 1 1 100.000 25.000
Lubang tanam 1 2 1 100.000 25.000
Penyiapan media semai 3 1 1 100.000 37.500
Penyemaian 4 2 1 100.000 100.000
Penanaman 4 6 1 100.000 300.000
2 PEMELIHARAN
Penyiraman 2 2 30 100.000 1.500.000
Pengendalian gulma 1 1 2 100.000 25.000
Pemasangan lanjaran 4 6 1 100.000 300.000
Pemasangan tali gawer 4 6 2 100.000 600.000
pemupukan 4 2 8 100.000 800.000
Pengendalian HPT 1 2 8 100.000 200.000
Panen 4 3 7 100.000 1.050.000
Paska panen
- sortasi 4 2 7 100.000 700.000
- Grading 4 1 7 100.000 350.000
TOTAL 7.337.500
C. Penyusutan Alat
Penyusutan alat dapat diartikan sebagai pengalokasian harga suatu barang tetap,
23
akibatkan berkuranya manfaat dari suatu alat /barang dari waktu ke waktu yang
P = NB – NS X 3
JUE 12
dimana:
NB = nilai baru
NS = nilai sisa
Vol/ Harga
NO Jenis alat NB NS JUE NILAI
satuan satuan(Rp)
TOTAL 1.032.375
D. Income ( pendapatan )
Income adalah jumlah uang yang didapat dari hasil penjulan dalam jangka waktu
tertentu yang telah di kurangi dengan harga pokok penjualan dan biaya-biaya
lainya.
Pendapatan usaha tani tanaman tomat dapat di lihat pada table berikut:
NO Uraian Nilai ( Rp )
1 0utput
- Tomat 20.000.000
Jumlah output 20.000.000
2 Input
a. Input pariabel ( variable cost )
- Biaya saprodi 6.044.000
- Biaya tenaga kerja 7.337.500
Jumlah input variable ( VC ) 13.381.500
25
E. Analisis ratio
Ratio adalah angka yang menunjukan hubungan secara matematis antara satu
a. R/C ratio
R/C ratio adalah sebuah nilai yang di peroleh dari pembagian antara
penerima total ( total output ) dengan total biaya tani (total imput)
= total output
Total input
= 20.000.000
14.413.875
= 1,38
Jadi, setiap Rp.1 input/biaya yang di hasil kan dengan total biaya penjualan
sebanyak 1,38
= 20.000.000
5.586.125
= 3,58
Nilai B/C Ratio sebesar x,xx menunjukkan bahwa dengan biaya/modal Rp.nnn akan
diperoleh penerimaan sebesar x,xx kali lipat. Dengan kata lain hasil penjualan mencapai
26
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari kegiatan PKL di lokasi PT East West Seed Indonesia dapat mengambil
1. Mengetahui cara membudidaya tanam tomat dengan baik mulai dari proses
pemupukan, pengendalian hama dan penyakit hingga panen dan pasca panen.
5.2. Saran
a. Agar kegiatan PKL yang akan datang waktunya lebih panjang sehingga ilmu dan
b. Agar sekolah mencari Dunia Usaha yang memberikan bantuan biaya dalam
penyelenggaraannya.
27
28