Anda di halaman 1dari 28

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Tomat (solanum lycopersicum) adalah sayuran buah yang sangat digemari karena rasanya enak,

segar, dan memiliki sedikit rasa asam. Tomat yang sudah matang dan berwarna merah juga

merupakan sumber vitamin A, vitamin C, serta sedikit kandungan vitamin B. Kandungan vitamin A

pada tomat bahkan lebih tinggi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan semangka.

Tomat bisa tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Jenis tomat sayur lebih cocok

ditanam di dataran rendah, sementara tomat apel lebih cocok ditanam di dataran tinggi.

Tanaman tomat sangat sensitif terhadap kekurangan unsur hara, terutama nitrogen (zat lemas),

sehingga penanaman harus dilakukan pada tanah yang gembur dan kaya bahan organik (subur),

serta sedikit mengandung pasir. Tanah liat dengan pH antara 5-6 sangat disukai oleh tanaman ini.

Untuk itu, penanaman tomat sebaiknya dilakukan pada tanah yang gembur dan kaya akan

bahan organik. Tanah liat dengan sedikit pasir dan pH antara 5-6 merupakan media tumbuh yang

ideal untuk tanaman ini. Namun demikian, tanaman tomat tidak tahan terhadap hujan sehingga

waktu penanaman sebaiknya dua bulan sebelum musim hujan atau setelah akhir musim hujan.

Meskipun dapat ditanam di awal musim hujan, serangan penyakit daun dan buah serta pecahnya

buah dapat menyebabkan penurunan mutu dan produksi yang signifikan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan konteks di atas, dapat diajukan beberapa permasalahan antara lain:

 Strategi penanaman atau budidaya tomat yang optimal

 Cara pengendalian masalah pada tanaman tomat secara efektif

1
1.3. Tujuan

1. Untuk memperoleh pengetahuan tentang teknik penanaman atau budidaya tanaman

tomat yang tepat.

2. Untuk mengetahui cara mengatasi masalah yang muncul dalam budidaya tanaman

tomat, seperti serangan hama dan penyakit.

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tomat

Tomat termasuk dalam keluarga Solanaceae (Dewi dan Jumini, 2012). Lycopersicum

esculentum, atau tomat dengan nama latinnya, adalah jenis sayuran yang sangat populer di

masyarakat sejak zaman dahulu. Kata "tomat" berasal dari bahasa Aztek yaitu xitomate atau

xitotomate (Fitriani, 2012). Secara botani, tanaman tomat diklasifikasikan sebagai berikut:

kingdom: Plantae, kelas: Magnoliopsida, ordo: Solanales,famili:Solanaceae, genus:Lycopersicon,

dan spesies:Lycopersicum esculentum Mill (cahyono,1998). Tanaman tomat berasal dari Amerika

Selatan terutama daerah Andes di Bolivia, Chili, Kolombia, Ekuador dan Peru (Esquinas dan

Alcasar ,1981; Badan Penelitian dan Pembangunan Hortikultura, 2004) . Tanaman ini menyebar

ke seluruh dunia melalui proses penyebaran oleh burung yang memakan buah tomat. Di

Indonesia sendiri, tomat telah tumbuh sejak tahun 1811 di daerah pegunungan (Intiyustuti and

Yunoharao ,1996).

2.2 Sejarah Singkat Tanaman Tomat

Tomat pertama kali dikenal sebagai tanaman liar yang tidak banyak

manfaatnya.Tanaman ini awalnya menyebar di Amerika Selatan serta beberapa negara di Eropa,

Afrika, dan Asia. Pada tahun 1523, pedagang-pedagang Spanyol membawa benih tanaman tomat

dari benua Amerika ke Eropa.

2.3 Klasifikasi Tanaman Tomat

Tomat termasuk dalam golongan tanaman semusim(annual), artinya tomata hanya

hidup satu musim saja setelah itu mati. Secara taksonomi, tomat digolongkan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

3
Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Species : Solanum lycopersicum L

2.4. Marfologi tanaman tomat

1. Batang

Batang tanaman tomat berpariasi ada yang tegak atau menjalar, padat dan

merambat,berwarnah hijauh, bentuk silinder dan tumbuhi rambut-rambut halus

terutelea di bagian yang berwarnah hijau.

2. Daun

Daun tanaman tomat berbentuk oval dan bergerigi da termaksud daun majemuk.

Daun tomat beiasa berukuran panjang sekitar 20-30 cm serta lebar nya 16-20 cm daun

tanaman Tomat memiliki jarak yang dekat dengan ujung dahan sementara tangkai daun

nya berbentuk bulat berukuran 7-10 cm.

3. Bunga

Bunga tanaman tomat berukuran kecil. berdiameter sekitar 2cm dan berwarna

kuning cerah. kelopak bunga yg berjumlah 5 buah da berwarna hijau terdapat pada

4
bagian bawa atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat adalah mahkota bunga

yaitu bagian terendah dari buah tomat.

4. Akar

Tanaman tomat memiliki akar tunggang dengan akar samping yang menjalar ke

samping

5. Buah

Warna buah Tomat bervariasi dari kuning, Orange sampai merah tergantung dari

pigmen yang dominan. Buah tomat adalah buah yg masih mudah memiliki warna hijau

dan memiliki bulu yg keras. Setelah tua buah akan berwarna merah mudah, merah atau

kuning mengkilat dan relatif lunak buah tomat memiliki diameter sekitar 4-15 cm

rasanya juga berpariasi mulai dari asam kemanisan buah tomat berdaging dan banyak

mengandung air. Dalamnya terdapat biji berbentuk pipi berwarna coklat kekuningan

buah tomat memiliki panjang 3-5 mm dan lebar 2-4 mm. Biji tomat saling melekat,

diselimuti daging buah dan tersusun berkelompok dengan di batasi daging buah. Jumlah

biji tomat di setiap tomat berpariasi ukuran nya adalah 200 biji/buah. Tomat

mengandung vitamin yakini Alkalod solami, asam malat, asam sitrat, adenin, vitamin B1,

B2, B6, C dan E yang berfungsi untuk mengobati beberapa penyakit seperti sariawan,

beri- beri, radang saraf dan sebagainya.

2.5. Syarat tumbuh

Tanaman tomat toleran terhadap beberapa kondisi lingkungan. Suhu optimum

untuk budidaya tanaman tomat berkisar 21°C-24°C. Apabila suhu melebihi 26°C. Hujan

lebat dan mendung menyebabkan dominasi pertumbuhan vegetatif dan masal terhadap
5
serangan penyakit ( Zanzibar 2001). Tomat yang tumbuh pada kisaran pH tanah sekitar

6,0 - 6,5 karena jika PH tanah terlalu tinggi mengakibatkan defesieni mineral. Taman

Tomat merupakan tanaman perdu atau sumak yg dapat tumbuh pada ketinggian 1-1600

MDPL, pada suhu tinggi produksi rendah dan warna buahnya lebih pucat (Risaketta,

2006). Tanaman tomat dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, baik dataran tinggi

maupun dataran rendah.

6
BAB III

METODE PRAKTEK

3.1. Waktu dan Tempat

• Waktu

Waktu pelaksanaan kegiatan ini mulai dari Tanggal: 21 Agustus 2023 sampai

dengan 21 November 2023

• Tempat

Tempat pelaksanaan kegiatan di lahan PT East West Seed Indonesia.

Lokasi =

Desa : Lamomea

Kecamatan : Konda

Kabupaten : Konawe Selatan

Propensi : Sulawesi Tenggara

3.2. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang di gunakan dalam kegiatan ini tercantum dalam tabel berikut

Tabel 3.1 : alat dan bahan

NO ALAT BAHAN

1 Cultivator Mulsa

2 Pacul Benih tomat

7
3 Meteran Tanah bambu

4 Parang Pasak plastik

5 Tali gawar Pupuk kandang

6 Sepatu bot Pupuk NPK mutiara

7 Skop Pupuk Karate boron

8 Gerobak dorong Pupuk KCL kanada

9 Mesin air Insektisida Winder 100 EC

10 Drum Insektisida Samite 135 EC

11 Tangki semprot Insektisida Abacros 50 EC

12 gembor Fungisida Tanaka 80 WP

13 Gunting Kapur cair (Top pH balencer)

14 selang Gramoxone 276 SL

15 ember

16 Ajir

3.3. Prosedur kerja


8
Prosedur kerja dalam penanaman tomat sebagai berikut:

1. Sanitasi lahan

2. pengolahan tanah

3. Pembuatan bedengan

4. Pemupukan dasar

5. Pemasangan mulsa MPHP

6. Membuat jarak tanam

7. Pembuatan lubang tanam

8. Penyemaian

9. Pindah tanam

10. Perawatan/ pemeliharaan

- Penyulaman

- Penyiraman

- Pemasangan ajir/lanjaran

- Pemasangan tali gawer

- Pemupukan

- Pengendalian HPT

11. proses panen

12. Pasca panen

- Sortasi
- Grading

BAB IV
9
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil kegiatan

Hasil kegiatan adalah suatu yang didapatkan setelah melakukan sebuah usaha

Tabel 4.1: hasil kegiatan.

NO Jenis tanaman Luas lahan Volume (Kg) Harga(Rp) Total(Rp)

1 Tomat 20 are 4.000 5.000 20.000.000

4.2. Pembahasan

1). Sanitasi lahan

Sanitasi lahan adalah pembersihan lahan dari gulma (rumput) dan menghilangkan

tumbuhan lain/tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada serta

memberantas atau mengendalikan mikroorganisme (hama dan penyakit yang ada dalam

tanah) untuk mempermudah pengolahan tanah

2). Pengolahan tanah

Pengolahan tanah adalah proses pembalikan atau pembongkaran tanah

menggunakan traktor, bajak atau hand traktor tujuan untuk mengubah sifat fisik tanam

yaitu struktur dan teksturnya agar lapisan yang semula keras jadi datar dan gembur

manfaatnya untuk memperbaiki sifat fisik tanah dan mempermudah pertumbuhan akar.

10
Di lokasi tempat PKL pengolahan lahan di lakukan sekali Karena lahan yang di gunakan

sudah dalam bentuk bedengan

Pengolahan tanah ( pertama) Membongkar bedengan lama menggunakan

cultivator hingga bedengan gembur dan rata

3). Pembuatan bedengan

Bedengan adalah gundukan tanah yang di buat memanjang sesuai luas lahan

penanaman budidaya bedengan berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah menjadi

lebih stabil karena dengan menggunakan bedengan sirkulasi udara di dalam tanah

menjadi baik serta membuat jarak tanam menjadi lebih rapi dan tertata sehingga

perlakuan seperti pemupukan dan pengendalian menjadi lebih mudah untuk di lakukan

tujuan pembuatan bedengan sebagai tempat penanaman tanaman budidaya.

Langkah kerja pembuatan bedengan pada lahan PKL:

a. bentangkan tali dan ikat di patok kayu yang sudah di tancap dikedua ujung lahan

bertujuan agar dalam proses pembuatan bedengan menjadi lurus.

b. Buat bedengan dengan ukuran lebar 100 cm, tinggi 30 cm dan lebar parit 100 cm

serta panjang bedengan menyesuaikan panjang lahan PKL yaitu 70 meter.

Dengan cara tanah yang ada pada baris parit di cangkul lalu di angkat kepinggir

bedengan hingga membentuk parit

4). Pupuk dasar dan pengapuran

Pupuk dasar adalah pupuk yang diberikan pada awal masa tanam dengan Tujuan

meningkatkan pertumbuhan tanaman karena unsur sudah tersedia, mempercepat

produksi buah karena tanah yang subur. Sementara pengapuran adalah salah satu

tindakan perbaikan agar pH tanah meningkat mendekati netral yaitu 7 atau sesuai

11
kebutuhan tanaman. Dan tujuan pengapuran adalah menetralkan pH tanah atau kadar

keasaman tanah maupun air, juga bermanfaat menyediakan unsur kalsium dan

meningkatkan kesuburan tanah.

Pada lahan PKL dilakukan dua kali pemupukan dasar yaitu pupuk dasar dengan

kotoran hewan dan kimia pupuk dasar. Kohe yaitu kotoran hewan (ayam) yang sudah

tercampur dengan sekam dengan dosis 3 karung/bedeng. Pengapuran di lakukan

dengan cara di semprot menggunakan top pH balencer dengan dosis 333ml/16 L air

5). Pemasangan mulsa plastik

Mulsa plastik merupakan material penutup bedengan yang dimaksud untuk menjaga

kelembapan tanah menghambat pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga tanaman

tumbuh dengan baik.

Pemasangan mulsa bertujuan agar tanah tetap terjaga kelembapannya menjaga

terjadinya erosi pada tanah dan dapat menghambat pertumbuhan gulma serta dapat

mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman.

Di lokasi PKL ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam pemasangan

mulsa yaitu pacul, mulsa plastik, pasak pelastik. cara pemasangan mulsanya yaitu

bedengan yang sudah jadi digali ujung bedengannya menggunakan pacul, lalu ujung

mulsa di timbun dengan tanah agar mulsa tidak terlepas saat ditarik, kemudian mulsa

ditarik hingga keujungan bedengan kemudian ditimbun lagi ujungnya. Setelah itu pasak

plastik di tancap di samping mulsa dan bedengan agar mulsa tidak terlepas dari

bedengan, pasak ditancap dengan jarak 1 meter itu dilakukan bagian kiri dan kanan

bedengan.

6). membuat jarak tanam

12
Jarak tanam bertujuan agar tanaman mendapatkan pembagian yang sama

terhadap unsur hara dan sinar matahari yang cukup dan memudahkan penghitungan

Populasi agar memudahkan pemeliharaan tanaman. adapun jarak tanam yang di

gunakan pada lokasi PKL untuk tanaman tomat yaitu 60×60 cm dengan jarak antar baris

60 cm dan jarak dalam baris 60 cm.lalu diberi tanda untuk memudahkan dalam

pembuatan lubang tanam.

7). pembuatan lubang tanam

Tujuan pembuatan lubang tanam mempermudah proses penanam menjadi tempat

yang disediakan bagi akar tanam, menyediakan lingkungan perakaran yang baik untuk

tanaman agar dapat mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman. Di lokasi PKL

pembuatan lubang tanam menggunakan besi pelubang yang bergerigi dengan diameter

lingkaran 30cm dengan cara ditancapkan sesuai jarak tanam yang sudah dibuat.

8). penyemaian

Penyemaian merupakan suatu proses penyiapan bibit tanaman baru sebelum

ditanam pada lahan penanaman. Penyemaian ini sangat penting terutama pada benih

tanaman yang kecil ukurannya dan tidak tahan faktor-faktor luar yang dapat

menghambat proses pertumbuhan benih menjadi bibit tanaman. manfaatnya agar bibit

yang dihasilkan berkualitas dan tahan terhadap kondisi lingkungan.

• Media semai

Media semai adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan benih menjadi

bibit tanaman, sebagai tempat benih untuk berkecambah dan tumbuh sampai menjadi

bibit yang sudah siap tanam, pada lokasi PKL media semai yang di gunakan yaitu tanah

yang dimasukan kedalam pot tray.

13
• Bahan

Bahan semai adalah material digunakan dalam proses penyemaian sebagai tempat

perkembangan akar bibit tanaman tujuannya untuk menumbuhkan benih tanaman

karena struktur bahan yang gembur dan penuh nutrisi, pada lokasi PKL bahan-bahan

semai yang digunakan adalah tanah dipepohonan bambu karena tanah dibawah pohon

bambu mengandung mikroorganisme yang dapat membantu tanaman.

• Benih

Benih adalah biji yang telah mengalami perlakuan khusus sehingga dapat dijadikan

sarana dalam memperbanyak tanaman. Benih tumbuh menjadi bibit melalui proses

perlakuan dan penyemaian benih agar menjadi bibit tanaman yang mampu beradaptasi

dengan kondisi lahan dalam menyiapkan benih ada dua proses yaitu seleksi dan

perlakuan benih. Seleksi benih adalah proses memilih benih berkualitas, adapun kriteria

benih yg baik adalah penampilan fisiknya yang bersih, cerah, bernas, dan berukuran

seragam.

Perlakuan benih adalah proses menyiapkan benih yang akan di semai dengan

beberapa cara perlakuan tehnik khusus yang bertujuan untuk menghilangkan bahan-

bahan penghambat pertumbuhan mempercepat keluarnya akar dan mempersingkat

waktu semai.

9). Pindah tanam

Pindah tanam adalah proses memindahkan tanaman dari penyemaian ke lahan

penanaman yg telah siap tanam, tujuannya untuk mempercepat adaptasi tanaman

terhadap lingkungan, sehingga pertumbuhan tanaman tidak terlambat dan dapat

menghasilkan bagian vegetatif yg lebih baik. Manfaat dari pindah tanam adalah

mempercepat pertumbuhan bibit memudahkan bibit, memudahkan bibit menyesuaikan

14
dengan lingkungan barunya, mengurangi tingkat kematian bibit di lapangan, dan

memudahkan dalam pemindahan bibit ke lapangan.

Pada lahan praktek PKL transplanting di lakukan dengan cara mengambil bibit dari

tempat persemaian menggunakan tray ke lahan penanaman lalu lubang tanaman di

buat dengan cara di tugal kemudian masukkan bibit ke dalam lubang tugal kemudian

tutup sampai ke pangkal akar lalu siram.

10). perawatan/pemeliharaan

• penyulaman

Penyulaman tanaman adalah kegiatan Menganti tanaman yg mati baik yg di akibatkan

hewan dan penyakit atau organisme lalu ganti dengan bibit yg baru. Tujuan dari penyulaman

adalah untuk meningkatkan presentase jumlah tanaman pada suatu lahan sehingga

penggunaan lahan menjadi lebih optimal.

• penyiraman

Penyiraman adalah salah satu perawatan tanaman untuk mempertahankan kadar air

tanah sebagai sumber makanan tumbuhan

• pengendalian gulma

Pengendalian gulma adalah usaha yang dilakukan untuk menekan laju perkembangbiakan

gulma agar tidak mengganggu tanaman budidaya. Gulma di lahan pertanian tidak harus

selalu dikendalikan dari awal sampai panen. Pengendalian harus dilakukan pada waktu yang

tepat, sehingga biaya, waktu, dan tenaga dapat lebih hemat. Di lokasi PKL pengendalian

gulma di lakukan dengan cara di semprot mengunan herbisida:

- Gramoxone 80ml/16L air

• Pemasangan ajir/lanjaran

Ajir adalah alat penegak/penyangga yang terbuat dari batang/bilah bambu atau kayu

atau bahan lainnya yang berfungsi sebagai tempat bersandar tanaman, penyangga batang
15
yang lemah, atau tempat merambatnya tanaman. Pada lokasi PKL pemasangan ajir di

lakukan dengan cara menacapkan ajir 10 cm dari tanam kemudian di miring kan ke arah

bedengan hal yg sama di lakukan di sampingnya hingga membentuk segitiga kemudian

pasang satu ajir lagi di tengah agar ajir lebih kokoh lalu di ikat menggunakan tali pada bagian

atas ajir.

• Pemasangan tali gawar

Tali gawar adalah tali yg di gunakan untuk menopang tanaman agar tidak rebah.

Di lokasi PKL pemasangan tali gawar dilakukan dengan cara mengikat tali pada lanjaran

dengan tujuan menghubungkan lanjaran satu dengan yang lainnya. Dengan cara mengikat

tali gawar pada lanjaran agar kuat supaya ajir kokoh menahan tanaman yang rebah.

• Pemupukan susulan

Pemupukan adalah material yang ditambahkan pada media tanam untuk mencukupi

kebutuhan Hara yg dibutuhkan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.

Pemupukan susulan dilakukan dengan menggunakan pupuk sebagai berikut:

Tabel 4.2 : pemupukan susulan

WAKTU PUPUK DOSIS APLIKASI KETERANGAN

Minggu Mutiara 2 kg Kocor Untuk pertumbuhan


1,2,3 200 L/air vegetative
Karate boroni 1 kg 1.000 tanaman
Minggu Mutiara 3 Kg Kocor Untuk membantu peroses
4,5,6 200 L/air pembungaan dan
Karate boroni 2 kg 1.000 tanaman pembentukan buah tomat

Minggu Mutiara 5 kg Kocor Pemupukan masih di


7,8 200 L/air teruskan apa bila daun
KCL kanada 2 kg 1.000 tanaman masih segar

16
• Pengendalian hama dan penyakit

Salah satu faktor penghambat peningkatan produksi tomat adalah adanya

serangan hama dan penyakit yang fatal, adapun hama dan penyakit yang menyerang

tanaman tomat ini berupa:

a). Hama utama tanaman tomat

• TRIPS ( Thrips parvispinius )

Serangan hama Thrips biasanya dikenali dengan ciri- ciri timbulnya bercak perak

kekuningan pada daun, lalu berubah menjadi keriting kering dan mati. Hama Thrips

merusak tunas, daun, dan bunga dengan menusuk jaringan tanaman dan mengisap

cairan tanaman (Kalshoven, 1981).

- pengendalian secara alami

Dengan cara membersihkan gulma/Rumput liar yang berbada di sekitar tanaman.

- pengendalian secara kimiawi

adalah melakukan penyemprotan dengan mengunakan insektisida yang tepat

sasaran. Dengan menggunakan insektisida seperti,

Winder 100EC 20ml + Samite 10ml dan

Abacros 50EC 20 ml + samite 10ml Untuk 16 L air, Pengaplikasian secara bergantian

• kutu kebul ( Aleyrodidae )

Serangga dewasa kutu kebul berwarna putih dengan sayap jernih, dengan ukuran

tubuh berkisar antara 1- 1,5 mm. Serangga dewasa biasanya berkelompok dalam jumlah

banyak di bawah permukaan daun. Bila tanaman tersentuh serangga akan berterbangan

seperti kabut atau kebul putih.Gejala serangan bermula dari penampilan daun yang

mengeriting dan menguning, lambat laun tanaman akan menjadi kerdil dan malas

berproduksi.

17
- pengendalian secara alami

Lakukan penyiangan dengan cara membersihkan gulma/Rumput liar

- pengendalian secara kimiawi

adalah melakukan penyemprotan dengan mengunakan insektisida yang tepat

sasaran. dengan menggunakan insektisida seperti,

Winder 100EC 20ml + Samite 10ml

Abacros 50EC 20 ml + Samite 10ml

Untuk 16 liter air

Pengaplikasian secara bergantian

• Ulat penggerek buah ( Heliothis armigera Hubner )

Ulat penggerek buah akan menyerang buah tomat yang masih muda dengan cara

melubanginya. Pada musim hujan, ulat buah sering terkontaminasi dengan jamur

sehingga tomat yang terserang mudah busuk.

- pengendalian secara alami

Pengendalian hama ulat penggerek buah dapat dilakukan dengan membuang ulat

dan telur yang terlihat di lahan.

b). Penyakit tanaman tomat

• Downy Mildew

Gejala yang terjadi pada tanaman yaitu munculnya bintik pada bagian atas daun,

biasanya akan berwarna biru pucat, kekuningan, keunguan dan kecoklatan tergantung

jenis tanaman yang diserang.

Pengendalian dengan cara menyomprot mengunakan fungisida

Tanda merek dagang

- Tanaka, Dosis 3 SDM/ 16 L air

18
• Alternaria solani

Alternaria solani adalah patogen penyakit yang sering muncul pada budidaya

tanaman tomat, kerusakannya cukup tinggi berakibat pada pengurangan produksi.

Gejala awal tanaman terinfeksi yaitu terdapat bercak cokelat pada daun.

Salah satu cara yang digunakan petani untuk mengendalikan Alternaria solani yaitu

dengan aplikasi fungisida.

- Tanaka, Dosis 3 SDM/ 16 L air

• Layu Fusarium

Layu fusarium adalah salah satu penyakit tanaman yang menular melalui tanah.

Penyakit layu fusarium disebabkan oleh serangan jamur. Serangan penyakit layu

fusarium menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan bahkan bisa

mengakibatkan tanaman mati. Gejala awal penyakit layu fusarium tanaman tomat

adalah tulang-tulang daun sebelah atas menjadi pucat, tangkai daun merunduk dan

tanaman menjadi layu dalam dua sampai tiga hari setelah infeksi.

Cara pengendalian penyakit layu Fusarium adalah

- Memperbaiki pH tanah

- Memperbaiki sirkulasi udara dan air pada lahan

11). Proses panen

Tomat di panen pada umur 60-100 HST dalam proses pemanenan buah tomat di

petik mengunakan tangan dengan cara pegang buah tomat kemudian petik ke atas Agar

tanaman tomat tdk patah, kemudian di masukkan ke dalam ember lalu di kumpulkan

untuk di sortasi

19
Ciri-ciri tomat siap panen, Pemanenan buah tomat dilakukan setelah tumbuhan

berumur 60-100 hari, tergantung dengan jenisnya. Buah siap dipetik bila dilihat dari

ukuran buah, warna kulit, bab batang menguning dan bab tepi daun tua mengering.

12). Pasca panen

Pasca panen merupakan kegiatan penanganan hasil pemanenan setelah panen.

Kegiatan paskah panen meliputi

- Sortasi

Sortasi adalah pemilihan atau pemisahan buah tomat yang baik dan bermutu

dari yang kurang baik atau rusak lecet, busuk dan lain-lain. Tujuannya adalah

untuk memudahkan dalam melakukan penggradingan

- Grading

Cara melakukan grading yaitu mengklasifikasikan hasil pertanian ke dalam

beberapa golongan yaitu : keseragaman bentuk, ukuran, tampilan.

- Pemasaran hasil

Sesuai pengamatan tentang peroses pemasaran hasil buah tomat

(solanum licopersicum) di lokasi PKL dilakukan dengan cara menjual kepada pedagang/

pengumpul.

4.3 ANALISIS USAHA

A. Output

Output adalah jumlah produksi berupa produk utama maupun sampingan.

Adapun output yg di dapatkan dapat di lihat pada tabel berikut ini:

20
Tabel 4.3.1 out put

NO Output Volume Satuan Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)

1. Tomat 4.000 Kg 5.000 20.000.000

B. Input (Biaya)

Input (biaya) adalah semua yang bernilai ekonomi yang diperlukan untuk

menghasilkan suatu produk yang dapat menghasilkan uang. Input yang digunakan untuk

menghasilkan suatu produk dapat dibedakan menjadi:

1). Input tidak tetap ( variable cost )

Biaya tidak tetap ( variable cost ) adalah biaya yang tergantung dari besar kecilnya

volume produksi. Biaya tidak tetap terdiri atas:

- Biaya sarana produksi

Biaya sarana produksi adalah biaya yang di keluarkan unuk menyediakan sarana

produksi. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada table berikut:

Tabel 4.3.2 input

Harga Volume/
No. Jenis saprodi Satuan Nilai ( Rp )
satuan (Rp) Satuan
1. Benih Tomat Gustavi F1 Bungkus 230.000 2 460.000
2. Pupuk dasar ;
- kotoran hewan Karung 10.000. 40 400.000
- Kapur cair ( top Liter 65.000 2 130.000
PH belencer)
3 Pupuk kimia:
- NPK Mutiara Kg 18.000 40 720.000
- Karate Boroni Kg 8.000 18 144.000
- KCL Kanada kg 13.000 8 104.000

21
4 Insektisida:
- Winder ml 350 80 28.000
- Samite ml 400 80 32.000
- Abacros ml 550 80 44.000
5 Fungisida:
- Tanaka gram 160 240 38.000
6 Herbisida
- Gramoxone ml 400 160 64.000
7 Mulsa rol 1.000.000 2 2.000.000
8 Tanah bambu karung 10.000 3 30.000
9 Pasak batang 500 700 350.000
10 Ajir/lanjaran batang 500 3.000 1.500.000
TOTAL 6.044.000

- Biaya tenaga kerja

Tenaga kerja dapat di hitung dengan satuan HOK (Hari Orang Kerja)

menggunakan rumus sebagai berikut:

P = (n x w x h x u )

- Dimana :

n = Jumlah tenaga kerja

w = Jumlah waktu (jam)

h = Jumlah hari

u = upah

untuk lebih jelasnya biaya tenaga kerja dapat di lihat pada table berikut ini:

22
Tabel 4.3.3 biaya tenaga kerja

Jumlah/ Waktu
NO Jenis kegiatan Hari Upah (Rp) NILAI (Rp)
orang (jam)
1 Tehnik produksi
Sanitasi lahan 4 3 1 100.000 150.000
Pengolahan tanah 1 6 1 100.000 75.000
Pembuatan bedengan 4 6 2 100.000 600.000
Pupuk dasar dan 4 4 1 100.000 200.000
pengapuran
Pemasangan mulsa 4 6 1 100.000 300.000
Jarak tanam 2 1 1 100.000 25.000
Lubang tanam 1 2 1 100.000 25.000
Penyiapan media semai 3 1 1 100.000 37.500
Penyemaian 4 2 1 100.000 100.000
Penanaman 4 6 1 100.000 300.000
2 PEMELIHARAN
Penyiraman 2 2 30 100.000 1.500.000
Pengendalian gulma 1 1 2 100.000 25.000
Pemasangan lanjaran 4 6 1 100.000 300.000
Pemasangan tali gawer 4 6 2 100.000 600.000
pemupukan 4 2 8 100.000 800.000
Pengendalian HPT 1 2 8 100.000 200.000
Panen 4 3 7 100.000 1.050.000
Paska panen
- sortasi 4 2 7 100.000 700.000
- Grading 4 1 7 100.000 350.000
TOTAL 7.337.500

C. Penyusutan Alat

Penyusutan alat dapat diartikan sebagai pengalokasian harga suatu barang tetap,

Selama masa kegunaanya degan metode tertentu. jadi, timbulnya penyusutan di

23
akibatkan berkuranya manfaat dari suatu alat /barang dari waktu ke waktu yang

mencangkup harga perolehan, umur ekonomis barang dan nilai residu.

Biaya penyusutan alat dapat di hitung mengunakan rumus :

P = NB – NS X 3

JUE 12

dimana:

NB = nilai baru

NS = nilai sisa

JEU = siklus produksi ( 3 bulan )

Adapun biaya penyusutan alat dapat di lihat pada table berikut:

Tabel 4.3.4 penyusutan alat

Vol/ Harga
NO Jenis alat NB NS JUE NILAI
satuan satuan(Rp)

1 Cultivator 1 buah 15.000.000 15.000.000 1.500.000 5 675.000

2 Pacul 4 buah 80.000 320.000 32.000 3 24.000

3 Parang 1 buah 100.000 100.000 10.000 2 11.000

4 Gembor 2 buah 50.000 100.000 10.000 1 22.000

5 Ember 2 buah 25.000 50.000 5.000 1 11.250

6 Gerobak dorong 1 buah 500.000 500.000 50.000 5 22.500

7 Pelubang mulsa 1 buah 100.000 100.000 10.000 3 7.500

8 Potrey 10 buah 10.000 100.000 10.000 2 11.250

9 Topi 4 buah 15.000 60.000 6.000 1 13.000

10 Mesin air 1 buah 2.500.000 2.500.000 250.000 5 112.500

11 Skop 2 buah 100.000 200.000 20.000 3 15.000

12 Meteran 1 buah 25.000 25.000 2.500 1 5.625


24
13 Gunting 1 buah 15.000 15.000 1.500 1 3.375

14 Drum 1 buah 300.000 300.000 30.000 2 33.750

15 Tangki semprot 1 buah 500.000 500.000 50.000 5 22.500

16 Sepatu bot 4 buah 100.000 400.000 40.000 2 45.000

TOTAL 1.032.375

D. Income ( pendapatan )

Income adalah jumlah uang yang didapat dari hasil penjulan dalam jangka waktu

tertentu yang telah di kurangi dengan harga pokok penjualan dan biaya-biaya

lainya.

Pendapatan usaha tani tanaman tomat dapat di lihat pada table berikut:

Tabel 4.3.5 pendapatan

NO Uraian Nilai ( Rp )
1 0utput
- Tomat 20.000.000
Jumlah output 20.000.000
2 Input
a. Input pariabel ( variable cost )
- Biaya saprodi 6.044.000
- Biaya tenaga kerja 7.337.500
Jumlah input variable ( VC ) 13.381.500

b. Input tetap ( fixed cost )


 Biaya penyusutan alat 1.032.375
Jumlah input tetap ( FC ) 1.032.375
Total input = Total VC + total FC 14.413.875
3 Pendapatan pengolahan/musim
 Output 20.000.000
 Input 14.413.875
Pendapatan = output - input 5.586.125

25
E. Analisis ratio

Ratio adalah angka yang menunjukan hubungan secara matematis antara satu

jumlah dengan jumlah lainnya

a. R/C ratio

R/C ratio adalah sebuah nilai yang di peroleh dari pembagian antara

penerima total ( total output ) dengan total biaya tani (total imput)

= total output

Total input

= 20.000.000

14.413.875

= 1,38

Jadi, setiap Rp.1 input/biaya yang di hasil kan dengan total biaya penjualan

sebanyak 1,38

B. B/C Ratio = total pendapatan

total biaya produksi

= 20.000.000

5.586.125

= 3,58

 Nilai B/C Ratio sebesar x,xx menunjukkan bahwa dengan biaya/modal Rp.nnn akan

diperoleh penerimaan sebesar x,xx kali lipat. Dengan kata lain hasil penjualan mencapai

xxx% dari modal yang dikeluarkan

26
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari kegiatan PKL di lokasi PT East West Seed Indonesia dapat mengambil

Kesimpulan sebagai berikut:

1. Mengetahui cara membudidaya tanam tomat dengan baik mulai dari proses

perlakuan benih, pemilihan lokasi, Persiapan lahan, persiapan persemaian,

persemaian, proses sebelum pindah tanam, penanaman, pemeliharaan,

pemupukan, pengendalian hama dan penyakit hingga panen dan pasca panen.

2. Mengetahui cara analisis usahatani tanaman tomat.

5.2. Saran

Saran yang dapat kita berikan dari kegiatan ini yaitu:

a. Agar kegiatan PKL yang akan datang waktunya lebih panjang sehingga ilmu dan

keterampilan peserta yang diperoleh lebih banyak dan bervariasi

b. Agar sekolah mencari Dunia Usaha yang memberikan bantuan biaya dalam

penyelenggaraannya.

27
28

Anda mungkin juga menyukai