OLEH KELOMPOK 1
MEGA LISTIANA
KARTKA
RIAN SAPRIADI
AGUSTINA WULANDARI
HERU HARKANDI
C. MANFAAT
Kedua jenis tomat, yaitu jenis tomat buah dan tomat
sayur, sama sama berkhasiat bagi tubuh manusia, yaitu
untuk:
1. Mengatasi gusi berdarah. Cara penggunanaan adalah
tomat dicuci bersih lalu dimakan segar segar. Lakukan ini satu
kali sehariselama sebulan.
2. Mengatasi sembelit. Cara penggunaan dengan meminum
jus tomat sesudah makan.
3. Menghaluskan wajah. Cara penggunaannya dengan
memeras tomat yang berwarna merah tua. Oleskan airnya ke
wajah berkali kali setiap hari. Bisa juga, tomat diiris lalu
digosokkan kewajah.
Penggunaan buah tomat, antar lain sebgai bumbu sayur,
lalap, makananyang diawetkan, saus tomat, buah segar, atau
jus. Digunakan untuk bumbu misal untuk membuat bumbu
rendang, balado, dan digunakan untuk bahan dasar
pembuatan saus.
Tomat tidak mahal tapi kaya gizi. Pada lapisan luarnya
terdapat likopen, antioksidan yang dapat memecah berbagai
jenis kanker. Dapat juga diolah menjadi minuman segar dan
beragam makanan. Berikut ini adalah beberapa khasiat buah
tomat.
1. Tomat ungu penghalau kanker
Para ahli inggris saat ini tengah mengembangkan sejenis
tomat berwarna ungu yang diklaim memiliki faedah
menghambat pertumbuhan sel kanker. Tomat hasil
penyilangan gen ini diyakini para ahli mengandung pigmen
antioksidan yang disebut anthocyanin, yang berperan penting
dalam menghalau tumor dan kanker.
2. Tomat kaya vitamin C dan A
Tomat dapat digolongkan sebagai sumber vitamin C yang
sangat baik karena 100 gram tomat memenuhi 20% atau
lebih kebutuhan vitamin C sehari. Vitamin C memelihara gigi
dan gusi, mempercepat sembuhnya luka luka, mencegah
penyakit scurvy (skorbut), serta menghindarkan terjadinya
pembuluh darah halus.
3. Tomat memiliki kandungan likopen tinggi
Likopen merupakan pigmen yang menyebabkan tomat
berwarna merah. Likopen diketahui mempunyai kemampuan
sebagai antioksidan dan dapat melindungi tubuh terhadap
berbagai macam penyakit seperti kanker dan penyakit
jantung. Tomat yang dihancurkan atau dimasak meruakan
sumber likopen yang lebih baik dibandingkan dengan tomat
mentah.
A. TANAH
Tanah yang dikehendaki adalah tanah bertekstur liat yang
banyak mengandung pasir. Lebih baik lagi apabila tanah itu
banyak mengandung humus, gembur, sarang, dan
berdrainase baik, tidak mudah becek, bebas dari cacing atau
nematoda, dan penyaki menular. Keasaman tanah yang ideal
adalah netral,yaitu sekitar 5,5-7. Namun, tanaman tomat
masih toleran terhadap tanah masam yang ph nya kurang
dari 5. Di tanah dengan ph kurang dari 5, tanaman tomat
buahnya kurang lebat dan tumbuhnya kerdil.
Hal yang memengaruhi dalam pemeliharaan tomat adalah
letak geografis, kesuburan tanah, dan faktor biotik
pendukung lainnya.
1. Tinggi rendahnya letak geografis
Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik didataran rendah
atau dataran tinggi, tanaman tomat tidak memerlukan suatu
ketinggian tempat, tapi sebaiknya tidak terlalu rendah atau
terlalu tinggi dari tinggi permukaan laut.
2. Kesuburan tanah
Kesubuan tanah berperan penting untuk tanaman tomat,
selain sebagai penyangga akar, kesuburan tanah sebagai
penyedia zat zat hara, tanah yang subur menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman optimal, faktor
yang menyuburkan tanah, yaitu kandungan air tanah, bahan
organik, batuan induk, suhu udara, curah hujan, organisme
tanah dan lainnya.
3. Faktor biotik
Selain faktor faktor biotikyang perlu dipahami seperti
iklim
dan tanah, yang perlu diperhatikan juga faktor biotik, yaitu
hama dan penyakit patogen dan gulma yang tumbuh di tanah
yang sering menggagalkan panen tomat.
Tanaman tomat dapat tumbuh disegala macam tipe
tanah dan keinggian tempat. Akan tetapi, yang baik adalah di
dataran rendah pada tanah yang mengandung pasir, yakni
yang porositasnya baik.
Setelah persayaratan fisiologis dipenuhi dan jenis
tanaman sudah terpilih, langkah berikutnya adalah
memenuhi persyaratan agronomis lahan untuk jenis
tanaman. Lokasi sasaran bisa memenuhi persyaratan
fisiologis, tetapi belum tentu memenuhi persyaratan
agronomis. Persyaratan agronomis yang dimaksud adalah
tingkat kesesuaian lahan bagi tanaman.
Ekosistem tanah yang sehat dan subur mencerminkan
adanya interaksi harmonis, baik antara komponen abiotik
dengan biotik, maupun sesama komponen biotik. Komponen
biotik dari suatu ekosistem dapat dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu:
1. Produsen, yaitu tumbuhan dan mikroba yang mampu
menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi dan CO 2
Sebagai sumber energi karbon melalui proses fotosintesis
untu menghasilkan biomassa organik, yaitu perubahan energi
magnetik menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan
senyawa hidrokarbon atau senyawa organik.
2. Konsumen, yaitu organisme yang mengonsumsi senyawa
organik untuk memenuhi kebutuhan energinya.
3. Destruen atau pengurai (dekomposer), yaitu mikroba yang
merobak senyawa organik yang sudah mati yang berasal dari
tanaman, hewan, limbah organik dari perkotaan maupun
industri, untuk mendapatkan energi dan nutrisi melalui prose
respirasi dan fermentasi.
B. IKLIM
Faktor iklim yang memengaruhi pertumbuhan tanaman
tomat diantaranya adalah sinar matahari, curah hujan,
kelembapan, suhu udara, angin, dan penguapan. Tanaman
tomat memerlukan sinar matahari. Apabila kurang mendapat
sinar matahari di persemaian atau kurang sinar matahari
pada awal pertumbuhan, tanaman tomat akan mengalami
etiolasi, yaitu terhambatnya pertumbuhan jumlah cabang
yang akan tumbuh. Jenis tanaman tomat yang tidak tahan
terhadap curah hujan yang tinggi, dapat mengakibatkan gagal
panen.
Daerah yang beriklim basah memiliki curah hujan lebih
dari 2.500 mm/tahun dengan bulan kering kurang dari 3
bulan atau curah hujan kurang dari 100 mm/bulan atau tipe
agroklimat A, B, dan C1. Ikim basah seperti itu cocok untuk
tanaman tomat.
Tanaman tomat tumbuh baik di daerah yang tipe iklimnya
lembap sampai agak lembap. Tanaman tomat tidak tahan
dengan air tetapi pada stadia tertentu tanaman tomat
memerlukan banyak air. Curah hujan yang baiki untuk
pertumbuhan tanaman tomat berkisar 600-1.200 mm/tahun.
Bila pada waktu berbunga, tanaman tomat kekurangan air,
bunga yang tumbuh banyak yang gugur hingga tidak menjadi
buah. Itulah sebabnya, di daerah yang beriklim kering di
tegalan yang tidak terdapat sumber pengairan, tanaman
tomat harus ditanam menjelang awal musim kemarau atau
awal musim hujan, walaupun produksinya lebih rendah.
C. SUHU
Tanaman tomat secara umum dapat ditanam di dataran
rendah, medium, dan tinggi, bergantung pada varietasnya.
Namun, kebanyakan varuetas tomat, hasilnya lebih
memuaskan apabila ditanam di dataran tinggi yang sejuk dan
kering sebab tomat tidak tahan panas terik dan hujan. Suhu
optimal untuk pertumbuhannya adalah 23°C pada siang hari
dan 17°C pada malam hari.
Tanaman tomat dapat ditanam di dataran rendah sampai
pegunungan atau dataran tinggi, yang ketinggiannya
mencapai 2.500 meter diatas permukaan laut, yang
mempunyai iklim tidak terlalu dingin dan kelembapan tidak
terlalu tinggi. Tanaman tomat cocok ditanam di daerah
kering yang bersuhu panas, sekitar 30°C.
Suhu udara yang paling baik untuk pertumbuhan dan
pembuahan tanaman tomat berkisar antara 21°C-28°C. Suhu
harian yang terlalu panas, atau diatas 32°C menyebabkan
pembuahan tanaman tomat sangat sedikit. Selain itu, suhu
udara harian yabg terik dapat menyebabkan bunga dan
buahnya menjadi terbakar dan hangus. Suhu tanah
berpengaruh terhadap penyerapan unsur hara, terutama
nitrogen dan fosfor. Apabila, pada waktu berbunga, suhu
turun dibawah 15°C pembuahan dan pembijian tanamn
tomat akan terganggu. Pada suhu ini, unsur mikro yang
penting untuk pertumbuhan buah sukar diserap oleh
tanaman, hingga terjadi buah tanpa biji atau partenokorpi.