Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FARMAKOGNOSI

“TANAMAN TOMAT”

Disusun oleh:

FITRI MARBUN NIM : 1801021028


JEREMIA NOVITA DAMAYANTI SIAGIAN NIM : 1801021036
NADRA ANGGREINI NIM : 1801021022
NUF FADILAH NIM : 1801021009
SIDILIA HARITA NIM : 1801021014

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nyalah makalah yang berjudul “Identifikasi Tanaman Tomat” ini dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan berguna bagi teman-
teman yang membacanya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapakan kritikkan dan saran
dari teman-teman yang membacanya.
Atas kritikkan dan saran yang teman-teman berikan kami ucapkan terimakasih.

Medan, 18 Oktober 2019

Penulis
BAB I
PEMBAHASAN

A. SEJARAH
Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) termasuk tumbuhan dari ordo solanales
dan famili Solanaceae. Tomat merupakan tanaman perdu semusim dengan
perakaran yang dangkal. Yang dimaksud dengan tanaman semusim yaitu tanaman
yang hidup satu kali produksi saja dan setelah itu mati. Tomat merupakan jenis
sayuran buah yang memiliki rasa asam manis yang dapat memberikan kesegaran
pada tubuh kita.
Tomat yang kini terdapat di seluruh penjuru dunia ini pertama kali di temukan
di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Lebih tepatnya terdapat di Peru sampai
dengan Meksiko. Colombus menemukan Benua Amerika pada tahun 1492, dan
sejak itu pula tomat menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Dari situlah orang-orang Amerika Serikat mulai percaya bahwa tomat aman
untuk dikonsumsi. Pada awal abad ke 19 tomat menjadi sangat populer dan
digemari. Tomat menjadi salah satu tanaman sayur yang diproduksi dan
dikonsumsi oleh masyarakat seluruh dunia. Maka dari itu tomat memiliki nilai
ekonomi tinggi dan banyak dibudidayakan di tempat- tempat yang syarat
tumbuhnya mendukung.
Penyebaran tanaman tomat di Asia pada abad ke 16 melalui pedagang Spanyol
dan Portugis. Sementara itu masuknya tomat ke Indonesia diperkirakan pada tahun
1811 yang dimulai dari Philipina dan negara- negara Asia lainya. Sejak itu tomat
semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan banyak di budidayakan di
berbagai wilayah di Indonesia. Hingga saat ini tanaman tomat banyak diusahakan
di dataran tinggi dan telah menyebar luas di seluruh Indonesia.
Supaya dapat mengenal tanaman tomat secara lebih jelas maka perlu
mengetahui klasifikasi dan morfologi tanaman tomat secara lengkap. Akan tetapi
sebelum mengetahui klasifikasi dan morfologi tanaman tomat secara lengkap kita
perlu tahu dulu daerah-daerah sentra tomat di Indonesia.
B. Klasifikasi Tanaman Tomat
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Asteranae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum L.
Spesies : Solanum lycopersicum L.
C. Morfologi Tanaman Tomat
Morfologi dari tanaman tomat terdiri dari morfologi akar, daun, batang, bunga,
buah dan biji. Berikut ini adalah penjelasan secara lengkap terkait morfologi
tanaman tomat.
1. Morfologi Akar
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan
yang tumbuh menuju inti bumi. Akar memiliki fungsi utama yaitu untuk
menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan pada tempat hidupnya.
Akar juga berfungsi untuk menghisap air dan garam mineral (zat-zat hara)
dari dalam tanah. Pada tanaman tomat terdapat dua perakaran, yaitu akar
tunggang dan akar serabut.
Akar tunggang dari tanaman tomat tumbuh menembus kedalam tanah,
sedangkan akar serabutnya tumbuh ke arah samping tetapi dangkal. Dari
karakter perakaran tanaman tomat sebaiknya tanaman ini ditanaman pada
kondisi tanah yang gembur dan banyak mengandung unsur hara.
2. Morfologi Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting.
Daun berfungsi sebagai tempat pengolahan makanan. Dimana proses
pengolahan makanan atau yang disebut fotosintesis ini melalui daun. Daun
tanaman tomat memiliki bentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan
membentuk celah-celah yang menyirip agak melengkung ke dalam.
Daun tanaman ini merupakan daun majemuk ganjil dengan jumlah 5-7
dan memiliki warna hijau. Ukuran daun tomat, yaitu 15-30 cm dan lebar 10-
25 cm, serta panjang tangkai antara 3-6 cm.
3. Morfologi Bunga
Tanaman tomat memiliki bunga berukuran kecil dan merupakan bunga
hermaprodit dengan diameter sekitar 2 cm. Bunga berwarna kuning dan
berbentuk seperti terompet. Kelopak bunga berjumlah 5 buah dengan warna
hijau berbentuk meruncing yang terdapat pada pangkal bunga.
Bunga tomat memiliki tangkai yang pendek dan mahkotanya berbentuk
bintang berjumlah 6. Benang sari mengelilingi putik bunga dengan jumlah 6
buah. Letak bunga menggantung dan tumbuh dari batang yang masih muda.
4. Morfologi batang
Tanaman tomat memiliki batang yang unik, yaitu dengan bentuk segi
empat hingga bulat. Batang tanaman ini memiliki struktur yang lunak, akan
tetapi dapat dapat dikatakan kuat karena mampu menopang seluruh buahnya
walapun dengan bantuan ajir. Batang tomat memiliki bulu- bulu halus dan
diantara bulu-bulu terdapat kelenjar.
Batang tersebut berwarna hijau memiliki ruas yang tebal dan bagian
bawah tumbuh ruas akar yang pendek. Selain itu batang tanaman ini
bercabang banyak, apabila tidak dilakukan pemangkasan maka tidak akan
beraturan.
5. Morfologi Buah
Buah tomat memiliki bentuk yang bervariasi terantung dari varietasnya.
Macam- macam bentuk buah tomat antara lain, bulat, agak bulat, agak
lonjong, bulat telur, dan persegi. Selain itu, buah tomat juga memiliki ukuran
bervariasi yang diukur dengan beratnya. Ukuran buah tomat mulai dari yang
kecil yaitu dengan berat sekitar 8 gram sampai dengan yang besar sekitar
180 gram. Warna dari buah tomat bermacam- macam, antara lain merah,
belang- belang kemerahan, kekuningan, dan hijau muda. Buah tomat
memiliki selaput kulit yang tipis dan halus serta dapat dikelupas setelah buah
masak.
Buah ini memiliki cita rasa asam dan manis sehingga cocok untuk menu
makanan ataupun minuman. Pada bagian dalam buah tomat terdapat banyak
biji berukuran kecil. Biji tersebut berwarna putih kekuning-kuningan
tersusun secara berkelompok yang dibatasi oleh daging buah. Buah tomat
mengandung banyak air dan apabila dibelah akan terdapat lendir-lendir dari
daging tomat tersebut. Daging buah lunak agak keras dan apabila sudah
matang kandungan airnya akan semakin banyak.
6. Morfologi Biji
Biji tanaman tomat berbentuk pipih, berbulu dan memiliki warna putih,
putih kekuningan serta coklat muda. Panjang biji tomat antara 3 sampai 5
mm dengan lebar 2 sampai 4 mm. Biji tomat saling melekat yang diselimuti
oleh daging buah, serta tersusun mengelompok dengan dibatasi oleh daging
buah. Jumlah biji pada tiap buah cukup bervariasi, tergantung dari jenis
varietas serta lingkungan tumbuh, yaitu sekitar 200 biji per buah. Biasanya,
biji tomat dapat dimanfaatkan untuk bahan perbanyakan tumbuhan, biji
tomat dapat tumbuh setelah 5 sampai 10 hari setelah tanam.
D. Manfaat Tanaman Tomat
Kegunaan dalam tanaman tomat, antara lain:
1. Mencegah Kanker
Pada buah tomat terdapat kandungan antioksidan dan vitamin C yang dapat
membantu untuk menangkal radikal bebas serta melawan kanker. Kandungan
lycopene yang ada pada kulit buah tomat tergolong cukup tinggi sehingga dapat
membantu mencegah kanker.
2. Melindungi Jantung
Tomat juga mengandung potassium, kolin, serat dan vitamin C yang dapat
membantu untuk meningkatkan fungsi jantung. Dengan mengkonsumsi tomat
yang mengandung kalium cukup tinggi juga sangat efektif untuk menurunkan
risiko penyakit kardiovaskular.
3. Bagus untuk kulit
Pada tanaman tomat terdapat kandungan vitamin C yang dibutuhkan oleh
tubuh sebagai proses sintesis kolagen. Maka dari itu tomat dapat digunakan
untuk membantu menjaga kulit agar tetap kencang serta awet muda, dan juga
dapat digunakan untuk meningkatkan elastisitas bahkan menyembuhkan luka
bakar.
4. Meningkatkan Penglihatan
Tomat juga mengandung senyawa beta karoten serta vitamin A yang sangat
penting untuk menjaga penglihatan serta mendukung fungsi retina agar tetap
normal dan tidak mengalami gangguan. Dengan rutin mengkonsumsi tomat
diharapkan dapat menjaga dan melindungi mata agar tetap sehat untuk terus
dapat melihat indahnya alam.
5. Melawan Peradangan
Untuk mencegah sekaligus mengobati sakit radang, cara terbaik yang dapat
dilakukan yaitu dengan rutin minum satu gelas jus tomat setiap hari. Hal ini
dipercaya dapat membantu secara efektif untuk mengobati penyakit radang
yang disebabkan karena infeksi arthritis serta nyeri pada sendi.
E. Cara Budidaya Tanaman Tomat
Proses budidaya yang ada dalam tenaman tomat, diantaranya:
1. Penyemaian
Bibit tomat sebaiknya disemai terlebih dahulu sebelum ditanam pada kotak
pesemaian (tray) atau polybag. Media semai berupa bolibag atau sejenisnya
terlebih dahulu dicampur dengan tanah, arang sekam, serta pupuk kandang
dengan perbandingan yaitu 1:1:1. Bibit ditanam dalam media semai dan
dipelihara sampai berumur kurang lebih 25 sampai 30 hari setelah semai.
2. Penanaman
Setelah bibit tomat sudah siap, tanam bibit pada lubang tanam dengan jarak
70×60 cm. pada saat penanaman tomat usahakan bibit tidak diletakkan ditanah,
hal ini dilakukan dengan tujuan agar tanaman tidak membusuk serta terjangkit
penyakit yang disebabkan oleh kotoran dari tanah, saat yang paling sesuai
untuk menanam tomat yaitu 2 sampai 4 minggu sebelum hujan berakhir.
Penanaman dapat dilakukan ketika sore hari supaya tanaman tidak layu dan
dapat beradaptasi pada lingkungan yang baru ditanami.
3. Pemupukan
Pupuk kandang diberikan saat tanaman memasuki fase vegetative, lalu
berikan juga pupuk organik SP36, ZA, serta Pupuk Kcl dengan perbandingan
1:1:½, pemberian pupuk ini berfungsi untuk penyanter tumbuhan saat masih
vegetative dengan cara meratakan pupuk diatas bedengan dengan jarak per 1 m
yaitu 100 gram.
F. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
Tanaman tomat dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan yang beragam.
Untuk menghasilkan produksi yang optimal tanaman tomat membutuhkan
lingkungan yang memiliki sistem perairan dan sinar matahari yang cukup.
Pengairan yang berlebihan dapat menyebabkan kelembaban tanah disekitar
tanaman menjadi meningkat dan dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam
penyakit. Curah hujan yang optimal yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
tomat antara 100-120 mm/hujan dengan temperatur ideal antara 25-30oC. Untuk
proses pembungaan, tanaman tomat membutuhkan temperatur malam hari sekitar
15-20oC.
Menurut Tim Bina Karya Tani, jenis tanah yang baik untuk tanaman tomat
adalah tanah liat yang mengandung pasir, keadaan tanah subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik, sirkulasi dan tata air dalam tanah baik. Keadaan tanah
untuk menanam tanaman tomat sangat dipengaruhi oleh sifat fisis, sifat kimia, dan
sifat biologi tanah. Sifat fisis tanah berpengaruh terhadap peredaran dan
ketersediaan oksigen dalam tanah, sifat kimia tanah berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman sedangkan sifat biologi tanah berpengaruh dalam membantu
menyediakan unsur-unsur hara dalam tanah.
Produktivitas tomat di Indonesia dari tahun 2002-2013 cenderung mengalami
peningkatan dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 3,73% per tahun dan
diikuti dengan semakin meningkatnya luas lahan serta produksi tomat di
Indonesia. Rata-rata pertumbuhan konsumsi tomat di Indonesia dari tahun 2002-
2013 sebesar 3,66% per tahun namun diproyeksikan kebutuhan tomat dari tahun
2014-2019 akan mengalami peningkatan sehingga perlu dilakukan upaya untuk
terus meningkatkan produktivitas tomat di Indonesia. Salah satu cara untuk
meningkatkan produksi tomat yaitu dengan mengaplikasikan pupuk. Pupuk terbagi
dalam 2 jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Petani sering
menggunakan pupuk anorganik karena pupuk anorganik memiliki kelebihan
daripada pupuk organik yaitu peningkatan produksi tanaman yang lebih cepat
daripada pupuk organik disebabkan unsur-unsur dalam pupuk anorganik lebih
cepat terurai dan terserap oleh tanaman. Pupuk anorganik memiliki unsur-unsur
terutama nitrogen yang lebih cepat tersedia bagi tanaman daripada pupuk kompos
yang termasuk pupuk organik .
Oleh karena itu hingga saat ini banyak sekali petani menggunakan pupuk
anorganik. Pupuk akan terus digunakan dalam setiap budidaya tanaman.
Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dan dosis yang tinggi akan
menurunkan kesuburan tanah, merusak keragaman hayati di dalam tanah,
meningkatkan jumlah hama dan gulma Penggunaan pupuk anorganik yang
berlebihan akan memberikan efek negatif untuk jangka panjangnya. Oleh karena
itu pupuk organik perlu digunakan untuk dijadikan sebagai pendamping pupuk
anorganik sehingga pupuk anorganik tidak digunakan secara berlebihan dan efek
negatif dari pupuk anorganik dapat diminimalisir. Salah satu manfaat dari pupuk
organik yaitu dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah yang rusak dan juga
termasuk cara untuk menerapkan sistem pertanian berkelanjutan. Pupuk organik
adalah bahan-bahan organik yang telah dari dirombak oleh mikroba sehingga
unsur-unsur hara menjadi lebih tersedia yang dapat mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tanaman . Bahan-bahan dari pupuk organik dapat berasal dari
kotoran hewan, sisa hasil tanaman, atau limbah industri yang masih memiliki
kandungan N, P dan K yang tinggi.
BAB III
PENUTUP

A. SARAN
Adapun saran dari makalah ini, antara lain:
1. Untuk menanam tanaman tomat, diperlukan kesabaran, keuletan serta
ketlatenan karena tanaman ini sangat rentan terhadap hama, penyakit yang
disebabkan kondisi iklim dan cuaca sehingga tanaman ini harus diperhatikan
2. Jika ada salah satu tanaman yang terserang jamur, harus segera dicabut dan
dibuang jauh dari lahan tanaman tomat tersebut
B. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini, antara lain:
1. Tomat (Lycopersicon esculentum Mill), termasuk tumbuhan dari ordo solanales
dan famili Solanaceae
2. Morfologi dari tanaman tomat terdiri dari morfologi akar, daun, batang, bunga,
buah dan biji
3. Manfaat tanaman tomat ialah mencegah kanker, melindungi jantung, bagus
untuk kulit, meningkatkan penglihatan dan melawan peradangan.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. Klasifikasi dan Ciri-ciri Morfologi Tomat di


https://www.materipertanian.com/ klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-tomat/

Vingga. 2018. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tomat Secara Lengkap di https://
www.sedulurtani.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-tomat-secara-lengkap/

Purwati, E. dan Khairunisa. 2007. Budidaya Tomat Dataran Rendah dengan Varietas
Unggul serta Tahan Hama dan Penyakit. Penebar Swadaya. Jakarta. 67 hlm.

Tim Bina Karya Tani. 2009. Pedoman Bertanam Tomat. Bandung: Yrama Widya.

Admin. 2019. Tanaman Tomat; Klasifikasi, Ciri Morfologi, Manfaat, dan Cara
Budidaya di https://dosenpertanian.com/tanaman-tomat/

Anda mungkin juga menyukai