Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Mencangkok Tanaman Belimbing


Mencangkok adalah suatu cara perbanyakan tanaman secara pembiakan vegetatif buatan
dengan harapan menumbuhkan akar adventif yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang
memiliki sifat yang sama dengan induknya. Mencangkok sangat cocok dilakukan pada tanaman
buah-buahan yang batangnya berkayu dan bisa juga dilakukan pada tanaman yang tidak berkayu.
Tanaman yang akan dicangkok harus cukup umur, kuat, bercabang banyak, serta tidak terserang
hama dan penyakit. Setidaknya tanaman harus sudah berproduksi/ berbuah sebanyak 3 kali agar
kualitas buah dapat diketahui dengan pasti. Pohon induk yang sedang sakit, sebaiknya jangan
dicangkok karena akan mati setelah tanaman dipotong dan bila hidup maka tanaman yang sakit
tersebut akan menurun pada cangkokan tersebut.
Pada praktikum yang kami lakukan, kami mencangkok tanaman belimbing. Hasil
cangkokkan kami semuanya gagal. Dari 5 batang atau dahan tanaman belimbing yang kami
cangkok tidak ada satu pun yang berhasil menumbuhkan akar. Faktor penyebab utama dalam
kegagalan mencangkok yang kami lakukan adalah pertama batang atau dahan yang kami
gunakan sebagai bahan cangkokkan terlalu besar dan kurang sehat karena terdapat gulma benalu
pada batang atau dahan yang kami gunakan sebagi bahan cangkokkan. Kedua pembungkus
wadah tempat media tumbuh (tanah) sabut kelapa yang kami gunakan sering terbongkar akibat
binatang semacam tikus sehingga membuat cangkokkan kami terganggu. Ketiga letak
cangkokkan yang kami buat terlalu berdekatan, satu tanaman kami cangkok 3-4 cangkokkan
sehingga tanamanny tidak optimal tumbuh dan berakibat pada hasil cangkokkan kami.
Untuk menghasilkan cangkokkan yang baik satu tanaman hanya boleh dicangkok satu
saja agar pertumbuhan tanaman utama penopang cangkokkan tumbuh optimal dan cangkok pun
cepat dan sehat menghasilkan akar. Pada saat mecangkok harus diperhatikan keadaan batang
atau dahan yang akan digunakan sebagai bahan cangkokkan, batang atau dahan tersebut harus
tumbuh sekitar 45o dari batang utama dan harus bebas gulam serta ukurannya harus tidak lebih
besar dari telunjuk.
Pada dasarnya belimbing merupakan tanaman yang paling mudah dicangkok karena pada
kulit atau lapisan epidermis kulit batang tidak terdapat cairan atau senyawa yang menghambat
pertumbuhan akar. Kegagalan kami mencangkok tersebut merupakan ketidak pahaman kami
dalam memilih bahan cangkokkan yang baik, batang atau dahan yang kami gunakan sebagai
bahan cangkokkan terlalu besar dan tidak sehat dan ditambah lagi gangguan dari luar yaitu
binatang menambah memperparah kegagalan pencangkokkan kami.
Pada saat perawatan cangkokkan kami melakukan penyulaman pada pembungkus media
tumbuh (sabut kelapa) sebanyak 3 kali yang rusak akibat bintang, hal ini mungkin
mempengaruhi pemebentukan akar pada cangkokkan kami karena tanah yang dijadikan media
berkurang jumlahnya akibat wadah tempat media rusak dan tanah banyak yang keluar meskipun
pada saat penyulaman tanah kami tambah lagi.
Sebenarnya pada cangkokkan kami berhasil menumbuhkan kalus pada batas goresan
paling atas tetapi kalus tersebut gagal berkembang menjadi akar sebab bahan cangkokkan atau
dahan tanaman sedang berada dalam kondisi yang tidak sehat.
KESIMPULAN

Pada praktikum acara ke empat ini, yaitu perbanyakan vegetatif buatan dengan mencangkok
dapat disimpulkan beberapa hal :
1. Mencangkok merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif
buatan yang tergolong mudah dilakukan tetapi perlu ketelitian dalam pengerjaannya
teutama dalam hal pemilihan bahan cangkokkannya.
2. Mencangkok yang kami lakukan pada saat praktikum gagal, penyebab kegagaln tersebut
adalah kesalahan dalam pemilihan bahan cangkokan dan disebabkan oleh hewan yang
merusak cangkokkan kami.

Anda mungkin juga menyukai