Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EKONOMI PERTANIAN

( HASIL PRODUKSI PERTANIAN CABE RAWIT )

OLEH:

KELOMPOK 1

AGRIBISNIS B

SANJAYA 1520653

GUSTINA 1520656

ANDIKA SAPUTRA 1520657

AMELIA 1520658

YOENNI HARDIANTI MAYANG 1520659

NUR ANNISA ILHAM 1520660

SAPRIADI 1520661

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

PUANGRIMAGGALATUNG

SENGKANG

2017-2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TUHAN yang maha ESA karena atas izin dan hidayah-NYA

sehingga makalah kami yang berjudul HASIL PRODUKSI PERTANIAN TANAMAN CABAI

RAWIT dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini di sesuaikan dengan sistematika penulisan atau ketentuan-

ketentuan makalah pada umumnya yang di tulis secara singkat.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kelemahan dan

kekurangan baik dan penulisan maupun pengetikannya sehingga kritik dan saran sangat kami

harapkan demi kesempurnaan makalah kami.

Sengkang, 02 maret 2017

Penyusun

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting dalamperekonomian
nasional dan kelangsungan hidup masyarakat. Perekonomian Indonesia selamaini berasal dari
sektor pertaniannya.Negara-negara lain juga mengakui adanya kenyataantersebut.Hal ini
disebabkan Negara kita merupakan Negara agraris sehingga peran sector pertanian masih
merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang cukup besar.Dalamusaha pertanian manusia
mengarahkan kemampuan tekhnologi, modal dan organisasi yangdikuasainya sehingga dapat
memperoleh hasil yang ingin diharapkan.Pertanian Indonesiapernah menjadi salah satu Negara
pengekspor terbesar di dunia, tetapi tidak selamanyakeadaan pertanian di Indonesia berada pada
kondisi yang unggul.Di akibatkan karena kelalaian pemerintah yang mengakibatkan Indonesia
menjadimiskin produktivitas bahan pangan menurun dan juga menurunnya pendapatan
dosmetik Indonesia untuk itu perlu adanya tindakan-tindakan tentang keadaan pertanian di
Indonesia,menganalisa dan mencari solusi dari permasalahan- permasalahan yang tengah terjadi
baik dari hubungannya dengan pertumbuhan penduduk, produksi pertanian atau
pemberdayaansumber daya manusia (SDM) yang telah ada.Petani Indonesia mayoritas termasuk dalam
kategori peasant.Peasant diartikan oleh Eric R. Wolf sebagai petani pedesaan, sebagai orang
desa yang bercocok tanam di pedesaan tidak didalam ruangan-ruangan tertutup (greenhouse)
ditengah-tengah kota atau kotak-kotak aspidistra di atas ambang jendela, mereka bukanlah
farmer, atau pengusaha pertanian (agricultural entrepeneur) seperti kita kenal di Amerika
Serikat.Sehinggahasil yang dicapai dalam produksi pertanian belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan negara.Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah mengimpor
produk hasil pertanian seperti beras, cabai, sayur, dan lain sebagainya. Ironis memang indonesia
merupakan negara agraris yang hanya ada dua musim sehingga pertanian sangat cocok di negara
ini. Dikarenakan sumber daya manusia yang kurang berkualitas dan kurangnya pengetahuan
petani indonesia sehingga produk yang dihasilkan masih kurang.
Menjalani kegiatan pertanian bukan hanya sebatas memproduksi atau melakukan kegiatan
pertanian, baik budidaya tanaman maupun beternak sehingga memperoleh hasil pertanian yang
berlimpah.Tetapi dibalik itu, bagaimana pasaran untuk hasil usaha tani agar pertanian tersebut
dapat menguntungkan dari segi ekonomi. Produktivitas pertanian yang tinggi akan menjadi sia-
sia jika tidak sepenuhnya dapat diserap oleh pasar. Oleh karena itu, pemasaran untuk hasil usaha
tani menjadi kata kunci dalam kegiatan pertanian.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka, rumusan masalah yang dapat kami
susun adalah sebagai berikut :
a. Apaitu cabai rawit?
b. Apa kegunaan/manfaat dari cabai rawit?
c. Seberapa besar keuntunganmenanam cabe rawit?

C. TUJUAN
Dalam rumusan masalah diatas terdapat beberapa tujuan dan manfaat yang dapat kami
petik diataranya :
a. Untuk mengetahui apa itu budidaya cabe rawit.
b. untuk mengetahui dan memahami tentang kegunaan/mafaat dari cabai rawit.
c. Bisa mengetahui peluang pasar dari budidaya cabe rawit.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN CABAI RAWIT

Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (solanaceae.) yang


memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru
dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia.
Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara
Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling
labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang
menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal
dengan nama Thai pepperatau birds eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun
ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena
kepedasannya mencapai 50.000 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di
pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Cabai rawit dapat tumbuh baik didataran tinggi , maupu di dataran rendah . bertanam cabai
rawit dapat memberikan nila ekonomi yang cukup tinggi apabila diusahakan dengan
sungguh sungguh .Satu hektar tanaman cabai rawit mampu menghasilkan 8 ton buah cabai
rawit karena tanaman cabai rawit dapat kita usahakan selama dua sampai dua setengah tahun
selama musim tanam .
Tanaman cabai rawit menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m
dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau
bagian atas bersudut.Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur,
ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm,
lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang,
bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-
kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur,
lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang,
dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang
masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm,
berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang
buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek
bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua
menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua
menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan.Daun
muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.

B. KEGUNAAN CABAI RAWIT

Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan
masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan
cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai
negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yg masih sangat menjanjikan,
bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.
Cabe bukan merupakan tanaman asli Indonesia , walaupun hampir setiap hari penduduk
Indonesia makan dengan cabe. Cabe berasal dari Meksiko, Peru dan Bolivia , tetapi
sekarang sudah tersebar diseluruh dunia. Cabe merupakan komoditas pertanian yang
merakyat seperti halnya bawang merah karena dibutuhkan oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat. Sehingga tidak mengherankan bila volume peredarannya di pasaran sangat
besar. Walaupun volumenya sangat besar dan dibutuhkan oleh semua kalangan, tetapi
sampai sekarang harga cabai tidak pernah mantap (fluktuatif). Di beberapa daerah sentra
produksi, harga berubah hampir setiap waktu, tergantung jumlah barang dan permintaan.
Bila barang tidak ada karena iklim yang tidak mendukung , maka harga cabai akan melonjak
tinggi. Sebaliknya bila barang sedang membanjir harga bisa turun drastis. Penurunan harga
yang sangat tajam juga terjadi bila cuaca mendung dan kondisi lembab karena mutu cabe
menurun dan cabe tidak tahan lama disimpan.
Cabai atau cabe pertama kali diperkenalkan ke India pada tahun 1498, cabai telah
dimasukkan dalam kelompokobat-obatan Aryurvedic dan digunakan sebagai tonik untuk
menangkal berbagai penyakit. Dimana manfaat cabe memeliki banyak kegunaan, sepertib
berguna untuk membakar kalori,meransang nafsu makan, membantu untuk membersihkan
paru-paru,meransang sistem pencernaan, dan lain-lain

Kandungan Gizi Cabai


Cabe mengandung berbagai nutrisi, yaitu vitamin A, vitamin B,dan vitamin C dan vitamin E
dengan mineral seperti molibdenum, mangan,folat, pottasium, thiamin dan tembaga. Cabai
juga mengandung vitamin C tujuh kali lebih banyak daripada buah jeruk.
1. Melindungi Tubuh dari Radikal Bebas
Didalam cabe terkandung capsicin, yaitu zat kimia yang dapat menimbulkan rasa pedas.
Cabai memiliki vitamin C,vitamin A, dan mengandung beta-karoten yang berfungsi sebagai
antioksidan. Antioksidan inilah yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Antioksidan hadir
dalamcabe untuk menghancurkan kolestrol yanng menyebabkan penyakit jantung seperti
aterosklerosis dan penyakit lain seperti katarak.

2. Menangkal Racun
Cabe bertindak sebagai detoxifiers karena mereka menghilangkan kotoran-kotoran (limbah)
di dalam tubuh dan meningkatkan pasokan nutrisi keseluruh jaringan tubuh. Cabe juga
bertindak sebagai detoxicants gastrointestinal, yaitu mmembantu dalam proses pencernaan
makanan.

3. Penghilang Rasa Sakit ( Painkiller )


Cabe meransang pelepasan endorfin yang membunuh rasa sakit secara alami . Cabe
mennngurangi rasa sakit yang disebabkan karena herpes zoster (Herpes Zoster), bursitis,
neuruopati diabetes dan kejangotot dibahu, dan ekstremitas. Hal ini juga membantu dalam
mengurangi nyeri rematik pada ekstremitas.

4. Sebagai Antibiotik
Banyaknya vitamin yang terkandung dalam cabe dapat menjadikan cabai sebagai salah satu
sayuran yang berguna sebagai antibiotik alami. Ketika terjadi infekski,cabe dapat
membawadarah segar ke lokasi infeksi. Darah segar tersebut akan melawan infeksi,
sedangkan sel-sel darah putih dan leukosit yang terdapat dalam darah segar akan bertugas
membasmi virus.

5. Mengurangi Risiko Kanker


Telah dicatat bahwa vitamin C, beta-karoten dan asam folatyang ditemukan dalam cabe
dapat mengurangi resiko kanker usus besar. Cabe seperti cabe merah memiliki lycopene
cartonoid yang dapat mencegah penyakit kanker.

6. Mencegah Serangan Jantung


Cabe memilkivitamin B6 dan asam folat Vitamin B berfungsi mengurangi tingkat
homocvsteine yang tinggi. Tingkat homosceine yang tinggi telah terbukti menyebabkan
kerusakan pembuluh darah, berisiko menyebabkan serangan jantung dan stroke. Cabe juga
mengubah homocvsteine menjadi molekul lain yang bermanfaat untuk mmemnurunkan
jadar kolestrol.

7. Mengurangi Risiko Penyakit Paru-paru


Cabe mengatasi hidung tersumbat dengan meningkatkan metabolisme yang berakibat
melebarkan saluran napas dari paru-paru yang dapat mengurangi asma. Hal ini juga akan
mengurangi risiko penyakit paru-paru kronis pada peminum alkohol. Selain itu vitamin A
yang hadir dalam cabe akan mengurangi risiko radang paru-paru dan emfisema yanng
disebabkan karena merokok.

8. Sebagai Terapi dan Relaksasi


Penelitian menunjukkan bahwa cabe memiliki efek teraprutik pada tubuh yang
memungkinkan seseorang untuk lebih muda bersantai.Capsaisin yang terkandung dalam
cabai juga terlbat dalam transmisi dan persepsi nyeri, akibatnya cabe dapat bermanfaat untuk
mengurannngi dan mencegah masalah umum seperti sakit kepala migrain dan
ketidaknyamanan.

9. Menurunkan Tingkat Gula Darah


Tim peneliti di The University of Tasmania,yang penelitiannya dipublikasikan dalam
American Journal of Clinical Nutrition pada bulan Juli 2006, menyebutkan bahwa makan
cabe memliki dampak yang sangat positif bagi orang-orang yang kelebihan berat badan
atgau menderita diabetes. Studi yang dilakukan memnghasilkan bahwa mengkonsumsi cabai
secara normal dapatmembantu mengontrolkadar insulin secara signifikan

C. KEUNTUNGAN
Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat,

baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin

bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga

budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yg masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk

pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor. Cabe bukan

merupakan tanaman asli Indonesia , walaupun hampir setiap hari penduduk Indonesia makan

dengan cabe. Cabe berasal dari Meksiko, Peru dan Bolivia , tetapi sekarang sudah tersebar
diseluruh dunia. Cabe merupakan komoditas pertanian yang merakyat seperti halnya bawang

merah karena dibutuhkan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Sehingga tidak

mengherankan bila volume peredarannya di pasaran sangat besar. Walaupun volumenya

sangat besar dan dibutuhkan oleh semua kalangan, tetapi sampai sekarang harga cabai tidak

pernah mantap (fluktuatif). Di beberapa daerah sentra produksi, harga berubah hampir setiap

waktu, tergantung jumlah barang dan permintaan. Bila barang tidak ada karena iklim yang

tidak mendukung , maka harga cabai akan melonjak tinggi. Sebaliknya bila barang sedang

membanjir harga bisa turun drastis. Penurunan harga yang sangat tajam juga terjadi bila

cuaca mendung dan kondisi lembab karena mutu cabe menurun dan cabe tidak tahan lama

disimpan.
Tanaman yg berasal dari daerah tropis di benua Amerika ini, sekarang banyak dibudidayakan

di Indonesia. peluang usaha cabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di

daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk membudidayakan

sayuran ini. Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran,

bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak

dibudidayakan antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab

menyesuaikan permintaan konsumen, yg banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai

penyedap masakan. Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa

dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel cabe, pasta

cabe, bubuk cabe, cabe kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah

berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Produk pertanian merupakan barang-barang yang dihasilkan dalam sektor
pertanian. Hasil pertanian bisa saja seperti beras, cabe, bawang, tomat, dan lain-lain. Oleh
sebab itu pertanian dapat dikatakan sebagai usaha yang mengelola suatu lahan untuk
bercocok tanam, baik secara individu maupun kolektif atau yang disebut sebagai usaha tani.
Petani secara individu maupun kolektif sama-sama dapat memasarkan barang (produk) hasil
pertanian mereka. Memasarkan maksudnya adalah suatu proses memindahkan atau
memproduksi suatu barang dari produsen ke konsumen. Maksudnya adalah bahwa barang
tersebut dapat digunakan oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, atau
sebagai bahan untuk dikelola kembali dalam bentuk barang yang dapat menambah nilai guna
dari produk hasil pertanian tersebut. Dalam memasarkan suatu produk pertanian, diperlukan
bahwasanya seorang produsen harus mengetahui kondisi dari suatu pasar. Baik itu dari sisi
permintaan konsumen, pembentukan harga, maupun tata peraturan yang berlaku dalam
memasarkan atau pasar tersebut, serta hasil maupun keuntungan yang akan didapatkan dari
memasarkan produk pertanian tersebut.
Distribusi pendapatan pelaku usaha dalam sektor pertanian juga sangat diperhatikan.
Karena dalam proses memproduksi suatu barang (produk) hasil pertanian membutuhkan
berbagai pengorbanan. Baik dari segi materil maupun non materil. Sisi materil dikatakan
bahwa seorang petani membutuhkan biaya untuk mengumpulkan bahan-bahan pokok yang
akan menghasilkan produk tersebut. Katakanlah seperti bibit, pupuk, dan dan lain-lain. Hal-
hal tersebut sangat diperlukandalam menghasilkan suatu barang, belum lagi bagaimana
biaya pengakutan (ongkos) untuk barang-barang tersebut, biaya untuk mengelolanya,apakah
diperlukan mesin teknologi. Selain daripada itu sisi non materilnya juga sangat diperlukan
untuk mengelola barang tersebut, contoh: tenaga manusia. Ketika barang itu sudah selesai
dikelola, maka si produsen juga harus memasarkan barang hasil produksinya. Dalam
memasarkan produk juga dibutuhkan biaya-biaya, seperti biaya dalam mengemas barang
hasil produksinya, tempat pemasarannya, dan lain-lain. Oleh sebab itu distribusi
(pemerataan) pendapatan pelaku usaha sektor pertanian sangat perlu untuk diperhatikan.
Karena itu merupakan biaya dan penghasilan dari petani tersebut untuk mengelola dan
menghasilkan produknya tersebut. Dan seorang petani juga berhak dalam mengambil sedikit
keuntungan dari apa yang telah dihasilkannya dan itulah kodratnya bagi orang-orang yang
dapat menghasilkan suatu barang. Sehingga nantinya petani tersebut dapat memproduksi
kembali barang-barang hasil pertanian, bukan hanya untuk kebutuhan mereka sendiri
(keluarga) atau yang disebut sebagai petani subsisten, bahkan untuk memasarkannya secara
lokal, nasional, dan internasionalnya juga bisa. Untuk mendukung hal tersebut maka modal
merupakan faktor yang diutamakan. Karena tanpa bantuan modal yang cukup atau banyak
seorang petani juga tidak bisa bergerak untuk memperbanyak kuantitas (jumlah) produk,
mengelola aneka ragam hasil pertanian, dan dapat memperluas pasar dalam memasarkan
produknya tersebut. Sehingga modal merupakan faktor penentu utama yang sangat
dibutuhkan oleh seorang petani (dalam usaha tani). Dimana dalam usaha tani pemilik modal
itu sangat banyak, baik itu pemilik modal sendiri, CV, PT, Firma, Koperasi, dan lain
sebagainya. Oleh sebab itu dengan bantuan modal yang cukup, maka usaha tani dapat
berjalan dengan baik dan berkembang.

Saran
Berdasarkan bahasan di atas, maka kami sebagai tim penulis menyarankan agar:
1. Petani di Indonesia dapat mempelajari kembali usaha-usaha apa yang cocok atau dapat
dikembangkan, sesuai dengan tekstur lahan, kemampuan, modal, dan tata bidang
pertaniannya.
2. Pemerintah lebih memperhatikan pertanian baik di kota maupun di desa. Kiranya lahan
pertanian di kota jangan dihapuskan secara menyeluruh, karena jika dilihat sekarang hampir
tidak ada lagi lahan yang dikelola untuk pertanian.
3. Dan kiranya mahasiswa-mahasiswa, atau oknum-oknum lain yang berkaitan dalam usaha
pertanian juga dapat memperhatikan pertanian melalui masukan-masukan atau partsipasi
bentuk lainnya untuk mendukung program usaha tani tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.lebahmaster.com/bisnis-2/manajemen-bisnis/pengertian-konsep-pemasaran
http://warnet178meulaboh.blogspot.com/2014/12/makalah-pemasaran-produk-
pertanian.html

Anda mungkin juga menyukai