PENDAHULUAN
Suku Inca dan suku Aztec lah yang pertama kali membudidayakan tanaman tomat ini
pada tahun 700 SM. Pada tanggal 12 Oktober 1492 seorang nelayan asal spanyol yang
bernama Christopherus Columbus diperintahkan oleh Ratu Isabella dari Kerajaan Castilia
Spanyol, untuk mencari emas dan rempah-rempah, tetapi ia pulang justru membawa biji-
bijian, seperti jagung, cabe, dan tomat dari situlah asal mulanya tanaman ini menyebar ke
seluruh dunia
Dalam penyebaran nya terjadi beberapa sebutan untuk tanaman tomat ini,
seperti Perancis menyebut tomat ini dengan dengan sebutan Apel cina, Jerman menyebut nya
dengan sebutan apel surga, namun negara inggris berpikir lain, mereka menganggap tanaman
ini adalah tanaman beracun, dan hal itu pun berlarut-larut sampai abad ke 19.
Sementara sampai nya tomat ke Indonesia sendiri kira-kira pada abad ke 18, dan itu di
mulai dari masuk nya tanaman tomat ini ke pilipina terlebih dulu barulah sampai ke negara
Indonesia, dengan perkembang jaman, tamana tomat ini berubah dengan pesat nya, dahulu
tanaman ini pendek dengan buah yang kecil, namun sekarang tanaman ini bisa mencapai
ketinggian 1-3 m, dan bobot nya pun sangat jauh berbeda, sekarang bobot nya mencapai 0,4
kg per buah atau 5-8 kg buah per tanaman.
Tomat memiliki hal unik karena tanaman ini bisa di golongkan kepada jenis sayuran
ataupun buah – buahan. Manfaat yang terkandung pada buah atau sayuran tomat sangat
banyak, bahkan di percaya masyarakat Amerika tomat sebagai pencegah penyakit dan
penyembuh penyakit.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kandungan nilai gizi tanaman tomat
2. Mengetahui klasifikasi tanaman tomat
3. Mengetahui morfologi tanaman tomat
4. Mengetahui vagetas / jenis – jenis tanaman tomat
5. Mengetahui syarat tumbuh tanaman tomat
6. Mengetahui teknik budidaya tanaman tomat
7. Mengetahui panen & pasca panen
8. Mengetahui manfaat dari tanaman tomat
2. Batang
Batang berwarna hijau dengan bentuk persegi empat hingga
bulat. Sewaktu masih muda batangnya memilki tekstur yang lunak,
tetapi setelah tua menjadi keras. Tinggi batang tomat bisa
mencapai 2-3 meter. Permukaan batangnya ditumbuhi bulu atau
rambut halus. Diantara bulu-bulu halus tersebut terdapat rambut
kelenjar yang dapat mengeluarkan bau khas.
3. Daun
Daun tomat berbentuk oval dengan panjang 20-30 cm. Tepi
daun bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip.
Diantara daun-daun yang bersirip besar terdapat sirip kecil dan ada
pula yang bersirip besar lagi (bipinnatus). Umumnya, daun tomat
tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang, memiliki warna hijau
dan berbulu.
4. Bunga
Bunga tanaman tomat tergolong sempurna (hermaprodite),
yakni memiliki organ jantan (benang sari) dan organ betina (kepala
putik) pada bunga yang sama. Dengan demikian, tomat bisa
melakukan penyilangan sendiri, sekaligus mampu melakukan
penyerbukan silang dengan bantuan serangga, seperti lebah.
Penyerbukan silang lebih umum terjadi di daerah tropis
dibandingkan dengan daerah yang beriklim sedang.
Ukuran bunga relatif kecil dengan diameter sekitar 2 cm.
Bunga berwarna kuning dan tertsusun dalam satu rangkaian
(dompolan) dengan jumlah 5-10 bunga setiap dompolan,
tergantung pada varietasnya. Dalam satu kuntum bunga terdapat
5-6 helai mahkota yang berwarna kuning cerah dan berukuran
2) Tomat Beef
3) Tomat Ceri
5) Tomat Pear
Jenis tomat ini memang mirip dengan buah pear (seperti air
mata yang jatuh) hanya saja bentuknya jauh lebih kecil dari buah
Pear. Memiliki warna beraneka ragam, mulai dari merah, orange, dan
kuning dan rasanya cukup manis.
Umumnya dikonsumsi langsung atau ditambahkan sebagai bahan
pelengkap salad. Tomat jenis ini kurang populer di Indonesia.
6) Tomat Anggur
Persiapan tanam bisa di lakuakan dengan perhitungan jumlah dan luas pada areal
lahan. Benih dan varietas unggul bisa anda dapatkan di toko pertanian terdekat, baca pada
tabel panduan untuk memecahkan tanaman tomet dari fase dormansi. Harga pada benih tomat
pada umnya memerlukan biaya yang cukup tinggi. Jika kita kekurangan modal bisa
mengantisifasi dengan membuat bibit sendiri.
Cara yang bisa di lakukan adalah dengan memilih calon bibit dengan memilih buah tomat
yang mulus dan paling baik segi ukuran yang besar dan tidak cacat
Persemaian bedengan
Persemaian ini menggunakan barisan kecil yang di buat dengan larika, pada lekukan atau
lubang seperti bedengan adalah tempat di mana biji tomat di letakan. Bariskan biji secara
tersusun rapih dengan jarak 2 – 3 cm dan usahakan jangan saling bertumpukan satu sama lain.
Untuk transplanting anda bisa menggunakan air yang berguna meluluhkan dan memisahkan
benih dan tanah. Atau dengan cara mencokel pada bagian dasar tanah sehingga akar yang
menempel tidak terputus.
Menggunakan polybag
Media persemaian polybag dapat anda isi menggunakan tanah yang sudah di campur dengan
pupuk dasar, untuk proses pembuatan tanah persemaian mungkin anda sudah tahu bagai mana
cara membuatnya. Beri lubang sedalam 1 cm dan masukan benik dan tutup menggunakan
tanah semai. Siram 2 x sehari pada pagi hari dan sore hari.
Untuk pemindahan ke lahan anda bisa merobek plastik dan pisahkan plastik polybag dengan
bibit, masukan bibit ke dalam lubang tanam di lahan.
3. Pengolahan tanah
Tanaman ini memiliki syarat tumbuh dengan pH 5,5 – 7. Jika tanah di lahan di rasa terlalu
asam (<5,5), anda bisa menambahkan kapur kaptan atau kapur pertanian. Kapur ini berfungsi
untuk menetralkan pH tanah.
Bedengan bisa anda buat dengan ukuran 30 cm, lebar 1 meter dan panjang bedengan
mengikuti kontruksi lahan. Jarak tanam yang di gunakan umumnya 30 – 40 cm. Biarkan
terlebih dahulu tanah selama 1 minggu guna pupuk dasar yang anda taburkan bisa
berkembang dengan tanah.
Pemupukan dasar tersebut di berikan 20 ton per hektar. Kemudian berikan pupuk TSP
secukupnya kisaran 5 gram / tanaman. Kecuali anda ingin membudidayakanya secara organik
anda tidak perlu menambahkan pupuk TSP atau bahan kimia lainya, bisa anda tambahkan
pupuk dasar 30 – 40 ton per hektar.
Gunakan mulsa plastik hitam perak untuk menutup lahan bedengan, tujuanya adalah untuk
menekan pertumbuhan gulma dan berguna pada saat musim kemarau yang mempertahankan
kelembaban tanah. Diamkan lahan selama 1 munggu.
5. Penyulaman
Bibit tomat yang baru ditanam, baik melalui persemaian
maupun langsung ditanam tidak semuanya dapat tumbuh dan
bertahan menjadi tanaman dewasa beberapa diantaranya pasti
ada yang mati salah satu cara mengatasinya adalah melakukan
penyulaman, caranya saat tomat berumur 7–14 hari setelah
tanaman lakukan penggantian bibit yang mati dengan bibit
yang baru dan diambil dari bibit terdahulu atau bibit yang
ditanam dengan selang waktu 7–14 hari dari awal penyemaian.
Jika dalam 3 mingu setelah tanam masih ditemukan bibit yang
mati tidak perlu lagi dilakukan penyulaman, sebab penyulaman
pada umur lebih, dari 3 minggu akan menghasilkan tanaman
yang pertumbuhan dan umur panennya tidak seragam sehingga
akan menyulitkan penanaman
6. Penyiangan/Pembumbunan
Penyiangan harus dilakukan manakala tampak bahwa telah
tumbuh gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman.
Biasanya pelaksanaan penyiangan dibarengi dengan
pembumbunan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dapat
dilakukan 2 atau 3 kali atau sesuai dengan kondisi lapang.
penyiangan dilakukan dengan cara dicabut menggunakan
tangan dan yang sulit dicabut menggunakan cangkul atau
kored.
7. Pemupukan
Pupuk biasanya diberikan sebagai pupuk dasar atau pupuk
susulan. Dapat diberikan pada tanah atau lewat daun atau
bagian tanaman lain. Sebagai pupuk dasar bisa digunakan
pupuk kandang atau kompos. Pupuk susulan berupa pupuk NPK
8. Pemangkasan
Tanaman yang berupa perdu atau pohon umumnya perlu
pemangkasan. Pemangkasan ini dimaksudkan antara lain untuk
membentuk pohon, mengurangi daun, mempercepat
pembuahan, meremajakan tanaman, dan lain-lain.
Tujuan membentuk pohon adalah agar dapat berbunga atau
berproduksi lebih banya. Pengurangan daun dimaksudkan untuk
mendapatkan hasil assimilasi bersih yang optimum. Dengan
pemangkasan juga dimungkinkan mempercepat proses
pembuahan. Tetapi adakalanya pemangkasan dilakukan untuk
peremajaan tanaman (rejuvenilisasi).
Secara umum pemangkasan dilakukan dengan memotong
cabang/ranting yang tumbuhnya tidak tepat, memotong tunas-
tunas air, atau memotong ranting-ranting yang kena penyakit.
Pemangkasan yang penulis lakukan setiap seminggu sekali
selama pertumbuhannya, tiap pohon hanya ditinggalkan sua
cabang dan masing-masing cabang dibiarkan tumbuh masing-
masing tiga tandan, dan buah yang dibiarkan masing-masing
tandan disisakan 5 buah yang dipelihara agar menghasilkan
buah yang besar.
9. Pemasangan lenjeran
Ajir adalah alat penegak yang terbuat dari batang babu atau tongkat bilahan
bambu berfungsi sebagai penyangga batang, tempat bersandar pohon atau
merambatnya untuk tanaman peredu dan sejenisnya. Pemasang ajir atau lenjeran
untuk menegakan tanaman supaya tidak roboh dan dapat berdiri tegak.
Ajir di tancapkan dengan jarak 10-20 cm dari bagain batang tanaman tomat.
Lenjeran bisa dibiarkan tegak mandiri atau ujungnya diikatkan dengan lenjeran
Ajir sebaiknya di pasang sedini mungkin untuk mencegah luka pada bagian
akar tanaman tomat. Karena pemasangan pada tanaman tomat yang masih kecil
perakaran masih kecil dan penebaran tidak terlalu luas pada perakaran. Jika
perakaran terluka, akan mengakibatkan akar akan luka dan pertumbuhan
terganggu karena dampak hama penyakit yang datang. Setelah itu, setiap
tanaman bertambah tinggi 20 cm ikatkan batang tanaman dengan tali plastik
pada lenjeran.
B. Penyakit
1) Blossom and Root (busuk ujung buah)
Biasanya menyerang buah tomat baik yang masih muda maupun yang
sudah tua. Penyakit disebabkan oleh kekurangan unsur hara mikro Ca \
[kalsium]. Pembarantasnya dengan penyebaran kapur
dolomit.pemupukan yang berimbangan pengairan rata penyemprotan
CaCl2 pada seluruh permukaan daun dengan frekuensi 5–7 hari sekali
sebanyak 0,1%.
2) Layu furasium
Biasanya menyerang buah tomat baik yang masih muda di dataran tinggi
yang memiliki kelembaban tinggi dimusim hujan. Langkah yang dapat
mencegah serangan penyakit layu furasium,sebagai berikut:
1. Lakukan pemupukan yang berimbang
2. Pilih dan tanam bibit yang tahan terhadap segala penyakit
3. Pilih lokasi penanaman yang berdrainse cukup baik.
4. Pilih daerah yang bersikulasi udara lancar
5. Pilih lokasi penanaman yang mendapatkan sinar matahari penuh .
6. Pilih tanaman yang masih sehat .
7. Rendam bibit ke dalam larutan benomil 0,1% sebelum penanaman.
c) Teknik pemanenan
Pemanenan buah tomat hanya bisa secara manual yaitu tangan. Hal ini dikarenakan
tanaman tomat yang bersifat merambat, juga karena tanaman ini bersifat monokultur.
Pemanenan yang baik biasanya harus meyertakan gagang tomat supaya tomat tidak cepat
busuk
Panen tomat juga tidak bisa dilakukan sekaligus, umumnya ada jeda sekitar lima hari
untuk melakukan pemanenan berikutnya.
d) Pengangkutan
Mengangkut tomat menjadi hal penting berikutnya dari pasca panen, pengangkutan
harus mempertimbangkan kekuatan tomat saat di tumpuk.
e) Penyimpanan
Penyimpanan tomat sebaiknya di tempatkan pada area yang tidak terkena sinar
matahari secara langsung. Penyimpanan yang tidak layak akan membuat buah tomat cepat
kehilangan nigornya dan layu, ketika penyimpanan hindari menutupi tomat dengan bahan
apapun karena tomat membutuhkan respirasi yang tinggi.
Penyimpanan yang baik biasanya dilakukan dengan memberikan kapur di bawah tempat
penyimpanan untukmegurangi kadar Co2.
g) Grading
Grading di perlukan untuk menemtukan ketahanan buah juga ukuran buah. Tomat
yang berukuran sama biasanya akan dikemas dalam satu tempat, pengemasan juga harus
mempertimbangkan ketahanan tomat.
Kemasan yang baik harus melindungi tomat dari kontaminasi bakteri dan lingkungan
sekitar. Pengemasan juga harus dilakukan mengunakan wadah yang efisen sehingga tidak
menurunkan mutu kualitasnya.
i) Penurunan kualitas
Kualitas buah tomat yang menurun dapat dikarenakan beberapa faktor. Salah satu
faktor yang paling berpengaruh pada penurunan kualitas adalah pada saat pengangkutan.
j) Pembusukan
Buah tomat yang membusuk biasanya disebabkan oleh pemetikan buah yang tidak
menyertahkan gagangnya. Ganging tomat berfungsi untuk menutup celah bakteri untuk
masuk ke dalam tomat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kandungan nilai gizi pada tomat yaitu :
Karoten,Thiamin ,Ribflavin,Asam
Askorbut,Protein,Karbohidrat,Lemak,Kalsium,Fosfor,Zat Besi
Vagetas tomat terdiri dari : tomat plum, tomat ceri , tomat beef ,
tomat hijau, tomat anggur, dan tomat pear
Teknik budidaya tanaman tomat
1. Persemaian Buah Tomat
2. Pemupukan Organik & Non Organik
3. Penanaman
4. Pemeliharaan
5. Penyulaman
6. Penyinaran / Pertumbuhan
7. Pemupukan
8. Pemangkasan
9. Pengikatan
10. Pengendalian hama dan Penyakit
3.2 Saran
Saya selaku penulis menyadari bahsanya didalam pembuatan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik
dari segi penulisan maupun ini. Oleh sebab itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun. Saya harap makalah ini
dapat membantu para pembaca mengetahui dalam memperluas ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajar-ngepoting.blogspot.co.id/2016/02/makalah-tentang-tomat.html
http://www.agrotani.com/cara-budidaya-tanaman-tomat-dengan-panen-singkat-lengkap/
https://rennyambar.wordpress.com/2013/07/15/jenis-jenis-buah-tomat/
https://agroteknologi.web.id/teknik-penanganan-pasca-panen-tomat-dan-pemasarannya/