Anda di halaman 1dari 14

MAKALA

PENGANTAR BIOTEKNOLOGI
TOMAT UNGU HASIL REKAYASA GENETIA

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum)

NURHIDAYAH : 21011014017

SANTI AYU YUSRI : 21011014002

JUMARNI : 21011014011

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM MAKSSAR

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji serta syukur marilah kita ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahnya kepada kami sehingga
pembuatan makalah tentang "Kakikat Akhlak” ini dapat terselesaikan. Dan
tidak lupa Sholawat beserta Salam tetap kami curahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad S.A.W.
Makalah ini menjelaskan tentang urgensi akhlak,serta keberadaannya saat
ini. Karena satu satunya alasan kebangaan dan kemuliaan bagi seseorang
adalah akhlak mereka. Dan keberhasilan sejatihanya dicapai melalui akhlak
yang baik, apalagi jika di sempurnakan dengan keadilan. Begitulah prinsip
yang harus kita pegang teguh dalam menjalani kehidupan ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari berbagai kekurangan
dan kelemahannya. Tidak ada yang sempurna di dunia, maka apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan maupun isi dari makalah ini, kami mengharapkan
kritik dan saran untuk lebih meningkatkan pengetahuan kami kearah yang
lebih baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi para
pembaca.
Makassar, 22,september,2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tanaman tomatmerupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan Selatan,
lebih tepatnya dari Meksiko hingga Peru. Tomat atau yang nama lainnyaSolanum
lycopersicumtermasuk ke dalam kingdom plantae, Ordo solanales, Famili Solanaceae
dan GenusSolanum. Tanaman tomat itu sendiri memiliki siklus hidup yang singkat
dan dapat tumbuh 1 hingga 3 meter. Menurut sejarahnyaitu sendiri, tanaman Tomat
kemungkinan berasal dari dataran tinggi Amerika Selatan yang tersebarpada zaman
colonial yang dibawa Spanyol hingga ke Kepulauan Karibia. Selain itu, Spanyol juga
kemudian membawa Tomat ke Negara Filipina, Hal ini menjadi awal bagi
berkembang dan meluasnya tanaman tomat di seluruh Benua Asia.Tanaman tomat
itu sendiri termasuk ke dalam jenis tanaman tropis yang artinya adalah tanaman
yang biasa tumbuh di keadaan udara yang lembab dan dingin. Selain itu tanaman
yang memiliki cirri khas berwarna merah ini termasuk ke dalam jenis tanaman sayur-
sayuran.
Tomat (Solanum lycopersicumsyn.Lycopersicum esculentum)
adalahtumbuhandari keluargaSolanaceae, tumbuhan asliAmerika
TengahdanSelatan, dariMeksikosampaiPeru. Tomatmerupakan tumbuhan siklus
hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga
dekat darikentang. Biasanya tomat berwarna merah, oranye, dan hijau. Namun
bagaimana dengan tomat ungu? Tomat ungu merupakan varietas baru yang menjadi
sangat populer karena rasanya enak dan warnanya sedikit gelap. Dalam penelitian
terbaru ditemukan bahwa tomat ungu ini tinggi akan antioksidan serta dapat
menjadi obat anti kanker. Tomat ungu disebut juga sebagai super tomato atau
indigo rose. Tomat Ungu atau Indigo Rose sendiri merupakan hasil perkawinan
antara Blueberry dan tomat merah. Tomat ungu juga memiliki gen dari bunga
snapdragon sehingga menghasilkan warna gelap dan memiliki banyak kandungan
anthocyanin. Anthocyanin adalah bahan kimia yang disebut flavonoid yang
menyerap molekul oksigen berpotensi berbahaya dalam tubuh.
Nilai heritabilitas merupakan pernyataan kuantitatif peran faktor genetik
dibanding faktor lingkungan dalam memberikan keragaan akhir atau fenotipe suatu
karakter (Allard, 1960). Heritabilitas dari suatu populasi bersegregasi penting
diketahui untuk memahami besarnya ragam genetik yang mempengaruhi suatu
fenotipe tanaman. Nilai duga heritabilitas yang akurat juga perlu untuk membangun
sistem seleksi dan evaluasi yang optimum (Weaver, 1982). Nilai duga heritabilitas
yang diperoleh sangat beragam tergantung dari populasi, generasi dan metode
pendugaannya (Sjamsudin, 1990).

4
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Devinisi tomat
Tanaman tomat merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan Selatan,
lebih tepatnya dari Meksiko hingga Peru. Tomat atau yang nama lainnya Solanum
lycopersicum termasuk ke dalam kingdom plantae, Ordo solanales, Famili
Solanaceae dan Genus Solanum. Tanaman tomat itu sendiri memiliki siklus hidup
yang singkat dan dapat tumbuh 1 hingga 3 meter. Menurut sejarahnya itu sendiri,
tanaman Tomat kemungkinan berasal dari dataran tinggi Amerika Selatan yang
tersebar pada zaman colonial yang dibawa Spanyol hingga ke Kepulauan Karibia.
Selain itu, Spanyol juga kemudian membawa Tomat ke Negara Filipina, Hal ini
menjadi awal bagi berkembang dan meluasnya tanaman tomat di seluruh Benua
Asia.

Tanaman tomat itu sendiri termasuk ke dalam jenis tanaman tropis yang artinya
adalah tanaman yang biasa tumbuh di keadaan udara yang lembab dan dingin.
Selain itu tanaman yang memiliki cirri khas berwarna merah ini termasuk ke dalam
jenis tanaman sayur-sayuran.

B. Morvogi tanamn tomat


Tanaman tomat termasuk tanaman semusim (berumur pendek). Artinya, tanaman
hanya satu kali produksi dan setelah itu mati. Tanaman tomat berbentuk perdu
yang panjangnya mencapai ± 3 meter. Oleh karena itu tanaman tomat perlu diberi
penopang atau ajir dari batang bambu atau kayu agar tidak roboh.
Berikut ini morfologi tanaman tomat :
1. Morfologi akar
Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus kedalam
tanah dan akar serabuat yang tumbuh ke arah samping tetapi dangkal.
Berdasarkan sifat perakaran
ini,tanaman tomat akan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam ditanah yang
gembur dan porous (Pracaya, 1988:15).
2. Morfologi batang
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang
lunak tetapi cukupkuat, berbulu atau berambuat halus dan diantara bulu – bulu
itu terdapat rambut kelenjar.Batang tanaman tomat berwarna hijau, pada ruas –
ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar –
akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat dapat bercabang dan apabila
tidak dilakukan pemangkasan akan bercabang banyak yang menyebar secara
merata (Pracaya, 1988:14).
3. Morfologi daun
Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan
mambentuk celah – celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun berwarna
hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 – 7. Ukuran daun
sekitar (15 – 30 cm) x (10 x 25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm.

5
diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1 – 2 daun yang
berukuran kecil (Pracaya, 1988:14). Daun majemuk pada tanaman tomat
tumbuh berselang selingatau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.
Bunga tanaman tomat berukuran kecil, berdiameter sekitar 2cm dan berwarna
kuning
cerah.Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada
bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat adalah
mahkota bunga, yaitu bagian terindahdari bunga tomat. Mahkota bunga tomat
berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran sekitar 1 cm
(Pracaya, 1988:13). bunga tomat merupakan bunga sempurna, karena benang
sariatau tepung sari dan kepala benang sari atau kepala putik terletak pada
bunga yang sama. Bunganya memiliki 6 b mahkota bunga, yakni kuning cerah.
Bunga tomat tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.
4. Morfologi buah
Buah tomat memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada buah
tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan
bulat persegi. Ukuran buahtomat juga sangat bervariasi, yang berukuran paling
kecil memiliki berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat sampai 180
gram. Buah tomat yang masih muda berwarnahijau muda, bila sudah matang
warnanya menjadi merah.Buah tomat yang masih muda memiliki rasa getir dan
aromanya tidak enak, sebab masih mengandung zat lycopersicin yang berbentuk
lender (Pracaya, 1988:16). Aroma yang tidak sedap tersebut akan hilang dengan
sendirinya pada saat buah memasuki fase pematangan hingga matang. Rasanya
juga akan berubah menjadi manis agak masam yang menjadi ciri khas kelezatan
buah tomat.
Dalam proses pematangan buah terjadi perubahan warna dari hijau muda
yang sedikir demi sedikit berubah menjadi berwarna kuning ataupun merah.
Pada saat matang optimal, warna buah berubah menjadi cerah.Buah tomat
banyak mengandung biji lunak berwarna putih kekuning – kuningan yang
tersusun secraa berkelompok dan dibatasi oleh daging buah. Biji tomat saling
melekat karena adanya lender pada ruang-ruang tempat bijinya tersusun.
Daging buah tomat lunak agak keras, berwarna merah apabila sudah matang
dan mengandung banyak air. Buah tomat juga memiliki kulit yang sangat tipis
dan dapat dikelupas bila sudah matang.
uah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan.
C. Jenis-Jenis Tanaman Tomat
Sementara itu berdasarkan bentuknya, menurut Bernardinus (2002:11) buah tomat
dibedakan menjadi 5 jenis, yakni :
1. Tomat biasa ( Lycopersicum esculentum Mill, var.commune Bailey).
Berbentuk bulat pipih tidak teratur, sedikit beralur terutama di dekat
tangkai. Tomat jenis ini banyak ditemui di pasar-pasar lokal.
2. Tomat Apel atau Pir ( Lycopersicum esculentum Mill, var pyriform Alef).
Berbentuk bulat seperti buah apel atau buah pir.

6
3. Tomat kentang ( Lycopersicum esculentum Mill, var grandifolium Bailey).
Berbentuk bulat besar, padat dan kompak. Ukuran buahnya jauh lebih besar
dibandingkan tomat apel.
4. Tomat tegak ( Lycopersicum esculentum Mill. Var va;lidum Bailey). Buahnya
berbentuk agak lonjong dan teksturnya keras. Smentara itu, daunnya rimbun,
berbentiuk keriting, dan berwarna kelam. Pertumbuhan tanaman tegak
dengan percabangan mengarah ke atas. 5. Tomat Cherry ( Lycopersicum
esculentum Mill. Var cerasiform (Dun) Alef).
Buahnya berukuran kecil berbentuk bulat atau bulat memanjang. Warnanya
merah atau kuning.Tomat mungil ini berasal dari peru dan ekuador.
Berdasarkan tipe pertumbuhannya, menurut (Pracaya, 1988:13) tanaman
tomat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni :
a. Tipe Determinete. Tanaman tomat yang pertumbuhannya diakhiri
dengan pertumbuhan rangkaian bunga atau buah. Umur panennya
relative lebih pendek dan pertumbuhan batangnya cepat.
b. Tipe Interdeterminete. Tanaman tomat yang pertumbuhannya tidak
diakhiri dengan pertumbuhan bunga dan buah. Umur panennya relative
lama dan pertumbuhan batangnya relative lambat.
c. Tipe semi Interdeterminete. Tanaman tomat ini memiliki cirri-ciri antara
tomat tipedeterminate dan interdeterminete.
d. Kandungan Tomat
Warna jingga pada buah tomat merupakan kandungan karotin yang
berperan sebagai provitamin A, sedanagkan warna merah menunjukkan
kandunagan lycopen yang juga sangat baik untuk mencegah penyakit
kekurangan vitamin A (Xerophthalmia). Sementara rasa asam
disebabkan kandungan asam sitrat dapat berfungsi sebagai penggumpal.

O Zat Gizi Nilai Gizi


1 Karoten ( Vit. A) 1.500 S.I
2 Thiamin (Vit. B3) 60 µg 3 Riboflavin (Vit. C) -4 Asamaskorbat (Vit. C) 40
mg 5 Protein 1 g 6 Karbohidrat 4.2 g 7 Lemak 0.3 g 8 Kalsium (Ca) 5
mg 9 Fosfor (P) 27 mg
10 Zat besi (Fe) 0.5 mg
11 Bagian yang dapat dimakan 95
D. Heritabilitas dan variabilitas Genetik Tanaman Tomat
Nilai heritabilitas merupakan pernyataan kuantitatif peran faktor genetik
dibanding faktor lingkungan dalam memberikan keragaan akhir atau fenotipe
suatu karakter (Allard, 1960).
Heritabilitas dari suatu populasi bersegregasi penting diketahui untuk
memahami besarnya ragam genetik yang mempengaruhi suatu fenotipe
tanaman. Nilai duga heritabilitas yang akurat juga perlu untuk membangun
sistem seleksi dan evaluasi yang optimum (Weaver, 1982). Nilai duga

7
heritabilitas yang diperoleh sangat beragam tergantung dari populasi,
generasi dan metode pendugaannya (Sjamsudin, 1990).
Untuk menduga nilai heritabilitas diperlukan beberapa populasi yaitu
populasi homogen dan populasi heterogen (populasi bersegregasi). Populasi
homogen dapat berupa populasi tetuanya atau populasi tanaman hibrida dan
populasi heterogen dapat berupa populasi tanaman
bersegregasi. Bila ragam genetik untuk setiap generasinya semakin besar
maka nilai heritabilitas akan meningkat dan dikatakan bahwa karakter
tersebut sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik. Menurut Tillman
(1996) heritabilitas dapat digunakan sebagai strategi untuk menyeleksi
genotipe-genotipe dalam populasi.
Setelah dilaporkan adanya faktor menurun pengendalian sifat oleh Mendel,
orang-orang
beranggapan bahwa pertumbuhan tanaman semata mata diatur oleh gen-
gen dalam kromosom, sedangkan lingkungan hanya meningkatkan potensi
sifatnya. Namun, setelah diketahui bahwa
tanaman-tanaman tidak berkembang secara teratur menurut perubahan
lingkungan maka orang mulai menyadari adanya interaksi antara genotipe
dan lingkungan. Untuk mengetahui seberapa jauh peranan lingkungan pada
suatu sifat tanaman maka didekati dengan usaha untuk
memisahkan antar pengaruh genotipe dan lingkungan serta interaksinya
(Poespodarsono, 1988).
Variabilitas genetik menunjukkan kriteria keanekaragaman genetik. Seleksi
merupakan suatu proses pemuliaan tanaman dan merupakan dasar dari
seluruh perbaikan tanaman untuk mendapatkan kultivar unggul baru.
Variabilitas genetik yang luas merupakan salah satu syarat efektifnya
program seleksi, dan seleksi suatu karakter yang diinginkan akan lebih berarti
apabila karakter tersebut mudah diwariskan (Wahyuni, 2004). Evaluasi variasi
genetik akan mendapatkan perbaikan-perbaikan sifat disamping juga
diperolehnya keleluasaan dalam pemilihan suatu genotipe unggul (Bari et al.,
1982).
Heritabilitas
Nilai Heritabilitas dinyatakan dalam bilangan pecahan (desimal) atau
persentase. Nilainya berkisar antara 0 dan 1. Heritabilitas dengan nilai 0
berarti bahwa keragaman fenotipe hanya disebabkan lingkungan, sedangkan
keragaman dengan keragaman 1 berarti keragaman fenotipe hanya
disebabkan oleh genotipe. Makin mendekati 1 dinyatakan heritabilitasnya
makin tinggi, sebaliknya makin mendekati 0, heritabilitasnya makin rendah.
Semakin tinggi nilai heritabilitas suatu populasi maka akan semakin
memungkinkan untuk dilakukan seleksi (Poespodarsono, 1988). Rekapitulasi
pendugaan nilai heritabilitas disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai Duga Heritabilitas beserta Kriterianya
E. No Kriteria Persentase (%) Kriteria
1. Umur berbunga (hari) 0.00 Rendah

8
2. Umur panen (hari) 0.00 Rendah
3. Bobot buah layak pasar (g) 0.00 Rendah
4. Bobot buah total (g) 67.75 Tinggi
5. Panjang buah (cm) 67.14 Tinggi
6. Bobot rata-rata buah (g) 97.69 Tinggi
7. Diameter buah (mm) 93.88 Tinggi
8. Diameter tanaman (mm) 80.91 Tinggi
9. Tinggi dikotomus (cm) 97.22 Tinggi
10. Tinggi tanaman (cm) 88.11 Tinggi
11. Bobot berangkasan (g) 81.13 Tinggi
12. Umur berbunga (hari) 0.00 Rendah

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar karakter memiliki nilai
heritabilitas yang tinggi kecuali umur berbunga, umur panen, bobot buah layak
pasar dan tebal kulit buah. Nilai duga heritabilitas dari karakter yang diamati
berkisar antara 0.00 – 97.69%. Dengan demikian, semua genotipe F4 yang
digunakan memungkinkan untuk menuju tahapan seleksi selanjutnya. Pada
sifat yang memiliki heritabilitas tinggi, seleksi akan berlangsung efektif karena
20 pengaruh lingkungan sangat kecil sehingga faktor genetik lebih besar dalam
penampilan fenotipenya (Pinaria, 1995).

F. Teknik persilangan tomat

Tomat ungu diperoleh dari persilangan terong ungu dengan tomat biasa
sehingga diperoleh tomat berwarna ungu. Terong dan tomat yang menyerbuk
secara silang dapat disilangkan sehingga mendapatkan varietas baru.
Persilangan tomat dan terong ungu sama seperti persilangan pada tanaman
mnyerbuk silang pada umumnya. Tetua betina diambilkan dari bunga tomat
sedangkan tetua jantan diambilkan dari terong ungu. Hal itu dikarenakan,
tujuan dari persilangan kedua tanamn tersebut adlah menghasilkan tanamna
tomat yang mempounyai warna ungu sehingga hanya mengadopsi warna ungu
yang dimiliki oleh terong ungu tersebut. Jadi terong ungu dijadikan sebgai
tetua jantan karena yang paling berpengaruh terbessar padan gen anakan
adalah tetua betina.

Pemlihan tetua jantan dan betina adalah pada bunga yang masih kuncup
pada tetua betina dan bung yang sudah mekar pada tetua jantan. Tetua betina
dipilih yang masih kuncup karena mengantisipasi bahwa putik belum dibuahi
oleh serbuk sari. Kastrasi dan emaskulasi tetua betina dilakukan untuk
menhilangkan bagian tanaman yang menghalangi terjadinya polinasi dan

menghilangkan polen agar tidak menyerbuk sendiri. Setelah dilakukannya


kastrasi dan emaskulasi dilakukan isolasi putik agar putik tidak terserbuki oleh
polen yang lain. Setelah itu, adalah

melakukan polinasi antara tomat biasa dengan terong ungu. Setelah polinasi,
lakukan isolasi hasil polinasi , pelabelan dan mengamati hasil polinasi

9
G. Dasar Genetik Tanaman Tomat

Tanaman tomat merupakan tanaman menyerbuk sendiri. Pada tanaman


penyerbuk sendiri (self-pollinatet crops atau tanaman autogam) yang berlanjut
dengan pembuahan secara terus menerus, populasi generasi-generasi
berikutnya cendrung mempunyai tingkat homozigot yang semakin besar. Jadi,
populasi tanaman akan cendrung merupakan kumpulan suatu lini murni (pure
lines). Misalnya jika suatu genotif yang heterezigot pada satu lokusnya, hanya
dua allele yang berbeda (Aa) mengalami penyerbukan dan pembuahan sendiri
secara terus menerus, akan tampak bahwa proporsi yang homozigot (baik yang
dominant maupun resesif) akan bertambah, sedangkan yang heterezigot akan
menurun. Pada tanaman menyerbuk sendiri keturunan anakan memiliki sifat
yang sama dengan induknya.

Tomat merupakan tanaman menyerbuk sendiri yaitu terdapat pertemuan sel


kelamin betina dan jantan dari satu tanaman yg sama. Susunan genetik
tanaman tomat adalah homosigot. Tanaman menyerbuk sendiri yang
disilangkan heterosigot makin kurang keragaman genetiknya terjadi
penyerbukan sendiri terus menerus, perubahan susunan genetika pada
masing–masing pasangan. Alel mengarah ke homosigositas, sehingga susunan
genetik dalam tanaman semua atau sebagian besar homosigot. Bila ada pautan
maka proporsi homosigot akan meningkat, tapi tidak

mempengaruhi presentase homosigositas.

7. Tujuan Pemulian Tomat

Tujuan dalam program pemuliaan tanaman didasarkan pada strategi


jangka panjang untuk mengantisipasi berbagai perubahan arah konsumen atau
keadaan lingkungan. Ada dua tujuan umum dalam pemuliaan tanaman:
peningkatan kepastian terhadap hasil yang tinggi dan perbaikan kualitasproduk
yang dihasilkan.

Peningkatan kepastian terhadap hasil biasanya diarahkan pada peningkatan


daya hasil, cepat dipanen, ketahanan terhadap organisme pengganggu atau
kondisi alam yang kurang baik bagi usaha tani, serta kesesuaian terhadap
perkembangan teknologi pertanian yang lain. Hasil yang tinggi menjamin
terjaganya persediaan bahan mentah untuk diolah lebih lanjut. Tanaman yang
berumur singkat (genjah) akan memungkinkan efisiensi penggunaan lahan
yang lebih tinggi. Ketahanan terhadap organisme pengganggu atau kondisi
alam yang tidak mendukung akan membantu pelaku usaha tani menghindari
kerugian besar akibat serangan hama, penyakit, serta bencana alam. Beberapa
tanaman tertentu yang dalam usaha budidayanya melibatkan banyak
peralatan mekanik memerlukan populasi yang seragam atau khas agar dapat
sesuai dengan kemampuan mesin dalam bekerja

10
Usaha perbaikan kualitas produk adalah tujuan utama kedua. Tujuan
semacam ini dapat diarahkan pada perbaikan ukuran, warna, kandungan
bahan tertentu (atau penambahan serta penghilangan substansi tertentu),
pembuangan sifat-sifat yang tidak disukai, ketahanan simpan, atau keindahan
serta keunikan. Perkembangan bioteknologi di akhir abad ke-20 telah
membantu pemuliaan terhadap tanaman yang mampu menghasilkan bahan
pangan dengan kandungan gizi tambahan (pangan fungsional) atau
mengandung bahan pengobatan tertentu. Dalam hal tanaman pumuliaan
tanaman tomat tujuan utamanya pasti untuk menghasilkan tanaman tomat
yang unggul,

berkualitas tinggi dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Dari
segi visual tanaman tomat diharapkan memiliki atau mempunyai warna dan
bentuk yang menarik.

8. Deskripsi Tanaman Tomat Ungu

Para ahli di Inggris saat ini tengah mengembangkan sejenis tomat


berwarna ungu yang diklaim memiliki faedah menghambat pertumbuhan sel
kanker. Tomat jenis baru hasil penyilangan gen ini diyakini para ahli
mengandung banyak pigmen antioksidan disebut anthocyanin yang berperan
penting menghalau tumor dan kanker. Untuk membuat tomat ungu ini,
melakukan persilangan tomat dengan varietas liar. Dan warna gelap pada
tomat ini berasal dari pigmen yang mirip dengan blueberry. Makin lama
terkena sinar Matahari, warna tomat ini akan bertambah gelap. Pigmen ini
fotosensitif atau sangat peka dengan cahaya, sehingga semakin lama tomat
tersebut berada di bawah sinar matahari, maka kulitnya makin bertambah
gelap. Perusahaan yang menghasilkan varietas baru ini mengkhususkan diri
dalam memproduksi sayuran hibrida. Tomat hitam ini

dipercaya tinggi akan antioksidan serta Vitamin C. Bahkan, pengembang


mengatakan bahwa tomat ini bahkan lebih bergizi, sebab dengan pigmen yang
unik ini sangat terkonsentrasi antioksidan dan vitamin C, yang dikenal untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

9. Teknik Pemuliaan Tanaman Tomat Ungu

Tomat merupakan salah satu buah yang mengandung antosianin.


Tanaman tomat ungu

merupakam varian baru hasil kombinasi dengan gen-gen dari bunga


snapdragon atau Antirrhinum majus. Bunga snapdragon memang dikenal
sebagai salah satu tumbuhan yang kaya anthocyanin, zat yang juga
ditemukan pada berbagai jenis berry berwarna gelap seperti blackberry,
cranberry dan chokeberry. Selain itu, tanaman tomat ungu dapat dihasilkan
dari persilangan buah blueberry, cranberry yang mengandung anthocyanin
yang tinngi (Prihadi, 2008).

11
Pada proses perakitan tomat ungu, terdapat dua teknik yang dapat
dilakukan. Teknik pertama dapat dilakukan dengan hibridisasi antara bunga
tomat dengan bunga blueberry atauy cranberries. Teknik hibridisasi yang
dilakukan sama dengan teknik persilangan pada umumnya. Teknik lain untuk
mendapatkan tomat ungu adalah dengan rekayasa genetika. Menurut
penelitian di Inggris dari John Innes Centre, tomat ungu didapatkan dari hasil
mengkombinasikan gen-gen dari bunga snapdragon atau Antirrhinum majus.

Penemuan ini telah diuji coba pada tikus yang telah disisipi gen kanker.
Berdasarkan penelitian, tikus penderita kanker yang diberi tomat ungu
memiliki jangka hidup yang lebih panjang daripada tikus penderita kanker yang
diberi asupan tomat merah.

10. Kelebihan dan Kekurangan Tomat Ungu

Kelebihan

 Kandungan antosianin pada tomat ungu lebih tinggi daripada tomat


merah. Antosianin berfungsi sebagai antioksidan yang mencegah sel kanker.

 Memiliki kandungan air yang tinggi.

 Memiliki tampilan yang menarik karena berwarna ungu.  Dapat


menambah nilai jual buah tomat

Kekurangan

 Belum ada penelitian lebih lanjut tentang tomat ungu di Indonesia. 


Belum mengetahui ketahanan tomat ungu terhadap hama dan penyakit. 
Belum dapat diperbanyak secara massal.

Kesimpulan

 Tomat merupakan tanaman menyerbuk sendiri. Pada tanaman


menyerbuk sendiri

keturunan anakan memiliki sifat yang sama dengan induknya, sehingga


dasar genetik tanaman tomat adalah homozigot.

 Pemuliaan tanaman tomat bertujuan untuk peningkatan kepastian


terhadap hasil yang tinggi dan perbaikan kualitas produk yang dihasilkan,
dengan mengarahkan pada perbaikan ukuran, warna, kandungan bahan
tertentu (atau penambahan serta penghilangan substansi tertentu),
pembuangan sifat-sifat yang tidak disukai, ketahanan simpan, atau keindahan
serta keunikan.

 Pembuatan tomat ungu ini, dilakukan dengan persilangan antara tomat


dengan varietas liar. Warna gelap pada tomat berasal dari pigmen yang mirip
dengan blueberry. Semakin lama terkena sinar matahari, warna tomat akan

12
semakin gelap. karena pigmen tomat ungu fotosensitif. Hal ini menyebabkan
tomat ungu banyak mengandung anthocyanin.

(11)

 Tanaman tomat ungu merupakam varian baru hasil kombinasi dengan


gen-gen dari bunga snapdragon atau Antirrhinum majus. Selain itu, tanaman
tomat ungu dapat dihasilkan dari persilangan buah blueberry, cranberry
yang mengandung anthocyanin yang tinngi.

 Pada proses perakitan tomat ungu, terdapat dua teknik yang dapat
dilakukan. Teknik pertama dapat dilakukan dengan hibridisasi (teknik
persilangan pada umumnya) antara bunga tomat dengan bunga blueberry
atau cranberries. Sedangkan teknik yang satunya adalah dengan rekayasa
genetika. Tomat ungu sendiri bermanfaat mengobati kanker.

13
BAB III

PENUTUP

Kesimpula

14

Anda mungkin juga menyukai