NIM : 1808104010028
Kelas : 02 (Genap)
Hutan rawa adalah hutan yang tumbuh di daerah-daerah rawa. Tanah rawa terdiri
atas tanah aluvial atau tanah gambut. Tanah aluvial terbentuk dari hasil endapan aliran
sungai. Sedangkan tanah gambut terbentuk dari hasil pembusukan tumbuh-tumbuhan
rawa yang sudah mati. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, rawa diartikan sebagai
tanah yang rendah (umumnya di daerah pantai) dan digenangi air, biasanya banyak
terdapat tumbuhan air. Penggenangan air di rawa dapat bersifat musiman ataupun
permanen. Hutan rawa memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Jenis-jenis
floranya antara lain: durian burung (Durio carinatus), ramin (Gonystylus sp), terentang
(Camnosperma sp.), kayu putih (Melaleuca sp), sagu (Metroxylon sp), rotan, pandan,
palem-paleman dan berbagai jenis lainnya. Faunanya antara lain : harimau (Panthera
tigris), Orang utan (Pongo pygmaeus), rusa (Cervus unicolor), buaya (Crocodylus
porosus), babi hutan (Sus scrofa), badak, gajah, musang air dan berbagai jenis ikan.
Rawa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu rawa pasang surut dan rawa
nonpasang surut.
Rawa pasang surut adalah rawa yang terdapat di daerah pesisir yang pada
umumnya dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Rawa nonpasang surut adalah rawa yang terdapat di daratan yang letaknya jauh
dari pantai, tetapi di dekat sungai atau lahan basah lainnya.
Sesuai dengan ciri-ciri tersebut, maka hutan rawa air tawar terdapat sangat luas di
daerah-daerah dataran rendah yang memiliki sungai-sungai yang besar, misalnya di
Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Hutan rawa air tawar di ketiga wilayah tersebut
meliputi 95% dari seluruh hutan rawa air tawar mula-mula di Indonesia. Hutan rawa air
tawar juga dapat ditemukan di Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara. Salah satu di
antaranya adalah hutan rawa air tawar yang terdapat diTaman Nasional Ujung Kulon
yang merupakan habitat terakhir badak jawa. Mula-mula hutan rawa air tawar di
Indonesia mencapai luas ±103 juta hektare. Namun, sampai dengan 2006, luas hutan
tersebut diperkirakan tinggal 23 juta hektare Diperkirakan semakin menyusut lagi karena
sebagian besar telah dialihkan sebagai lahan pertanian dan perikanan. Lahan pertanian
bekas hutan rawa air tawar mempunyai tanah yang subur. Unsur hara yang dikandungnya
juga mendukung dikembangkan sebagai perikanan.
Hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air tawar,
misalnya protozoa, spans, cacing, molluska, serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung,
mammalia. Ada yang selalu hidup di air, ada pula yang ke air bila mencari makanan
saja.
Hewan yang selalu hidup di air mempunyai cara beradaptasi dengan lingkungan
yang berkadar garam rendah. Pada ikan dimana kadar garam protoplasmanya lebih tinggi
daripada air, mempunyai cara beradaptasi sebagai berikut:
Sedikit minum, sebab air masuk ke dalam tubah secara terus-menerus melalui proses
osmosis.
Garam dari dalam air diabsorbsi melalui insang secara aktif
Air diekskresikan melalui ginjal secara berlebihan, juga diekskresikan .
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak
aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem
air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan
osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem
ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat.
Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
a. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan),
danfagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof
atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
b. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
Plankton;
terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang
(bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
Nekton;
hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
Neuston;
organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
Perifiton;
merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada
tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
Bentos;
hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan.
Bentos dapatsessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan
remis
3. Manfaat Hutan Rawa.
Peran dan manfaat hutan rawa :
Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah
sekitarnya dan akan mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya
kering
mencegah terjadinya banjir;
mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai
sumber energi
sumber makanan nabati maupun hewani.
Kelembaban Udara.
Kelembaban udara ditentukan oleh jumlah uap air yang tergandung di dalam
udara. Kandungan uap air akan meningkat, jika banyak air yang berubah dari bentuk cair
ke bentuk gas. Proses ini dapat terjadi jika ada masukan energi. Sumber energi utama
yang dimanfaatkan dalam proses penguapan air ini adalah radiasi matahari. Alat yang
biasa digunakan untuk mengukur kelembaban udara pada suatu daerah disebut
Hygrometer. Rata – rata kelembaban udara pada hutan rawa gambut 65,6%.
Curah hujan ( presipitasi)
Proses jatuhnya butiran air atau kristal es disebut presipitasi. Air asal presipitasi
yang jatuh kedaratan yang tidak diuapkan kembali ke atmosfer, akan mengalir ke lautan.
Pola curah hujan untuk wilayah Indonesia dipengaruhi oleh keberadaan samudra pasifik
dan samudra indonesia. Kedua samudra ini akan merupakan sumber udara lembab yang
akan mendatangkan hujan bagi indonesia. Pola curah hujan di indonesia juga dipengaruhi
oleh keberadaan deretan pegunungan. Pegunungan merupakan penghalang fisik bagi
pergerakan angin.
Angin
Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin selalu bertiup dari tempat
dengan tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara yang lebih rendah.Pola
arah angin di Indonesia di pengaruhi oleh keberadaan dua benua , yakni asia dan
australia, dan dua samudra yakni samudera pasifik dan indonesia. Pada musim hujan,
pada wilayah di utara garis ekuator angin bertiup dari arah samudera pasifik; sedangkan
pada wilayah selatan garis ekuator, angin bertiup dari arah samudera Indonesia.
Cahaya / Lama Penyinaran Matahari
Lama penyiaran akan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup, misalnya
manusia dan hewan; juga akan berpengaruh terhadap metabolisme yang berlangsung
didalam tubuh makhluk hidup, misalnya pada tumbuhan. Penyinaran yang lebih lama
akan memberi kesempatan yang lebi besar bagi tumbuhan tersebut untuk
memanfaatkannya melalui proses fotosintesis. Selain itu, lama penyinaran juga
mempengaruhi aktivitas hormon pada tumbuhan. Rata – rata radiasi penyinaran matahari
pada hutan rawa adala 102,6 Watt/m2/menit.
Sifat Kimia Tanah Hutan Rawa
Tipe tanah hutan rawa adalah basal. Tingkat keasaman (pH) sangat masam yaitu
3,2 – 4,2. Kadar C- organik sangat tinggi yaitu 22,26 – 45,31 %. Kadar N- total sangat
rendah yaitu 0.68-1,35 %. KTK dalam tanah sangat tinggi yaitu 68,5- 151,6 %. Kadar air
dalam tanah mencapai 127,6-336 %.
5. Referensi
Elfis. 2010. Struktur Floristik Ekosistem Hutan Rawa Gambut Propinsi Riau. [Online].
http://indoplasma. or.id/publikasi/buletin_pn/pdf/buleti n_pn13_2_2006_82-
7_Elfis.pdf. Diakses tanggal 21 September 2019.
Lestari, M.H. 2013. Regenerasi Alami Hutan Rawa Gambut Terbakar dan Lahan Gambut
Terbakar di Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah dan Implikasinya Terhadap
Konservasi. [Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam]. Vol. 10. No.3.
Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi. [Online].
http://fordamof.org/files/Jurnal_HKA_10.3. 2013-7.Hesti_OK_ klm.pdf.Diakses
tanggal 21 September 2019.