Anda di halaman 1dari 7

EKOSISTEM PADANG PASIR (GURUN)

CIRI-CIRI EKOSISTEM PADANG PASIR (GURUN)

Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


1. Tingkat evaporasi(penguapan)yang lebih tinggi daripada curah hujan dan air tanah
yang cenderung asin.
2. Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang. (Daun
yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang berfungsi untuk
mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons.)
3. Dihuni oleh hewan jenis pengerat contohnya, hamster dan gerbill.
4. Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan
5. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah
baik karena pencucian oleh air maupun drainase

BIOTA KHAS
1. Tumbuhan Kaktus 2. Tumbuhan Kurma

3. Unta
6.Kadal gurun

4.Ular

7.Katak gurun

5. Serigala gurun
Mengenal Ekosistem Padang Rumput

Ekosistem padang rumput digolongkan sebagai salah satu kelompok ekosistem daratan
yang terbentuk secara alamiah. Ia memiliki beberapa ciri-ciri khas di antaranya curah
hujan yang sangat terbatas dan juga tidak merata. Jumlahnya hanya berkisar di angka 25
sampai 30 cm per tahunnya. Hal ini kemudian menjadikan areal padang rumput sukar
menjadi kawasan hutan sebab terjadi porositas juga drainase yang kurang. Dengan
demikian, tumbuhan sukar untuk mengambil dan mengolah air sehingga menyulitkan
untuk tumbuh menjadi pohon. Ekosistem yang satu ini bisa dijumpai di berbagai wilayah,
baik tropis maupun sub-tropis.

Flora Dan Fauna Di Padang Rumput


Oleh karena porosita (wilayah terbuka) dan drainase (sistem perairan) yang cenderung
tidak teratur, maka tanaman yang tumbuh di wilayah padang rumput juga terbatas.
Tumbuhan yang masuk ke dalam ekosistem padang rumput ini didominasi rerumputan
yang pendek antara lain grama, buffalo grasees dan masih banyak lagi lainnya. Meski
demikian, padang rumput juga dihuni beberapa jenis tumbuhan, hanya saja oleh karena
keberadaan rumput yang paling dominan sehingga ia disebut Padang Rumput.
Salah satu jenis tumbuhan unik yang ditemukan di wilayah padang rumput adalah akasia.
Ia merupakan genus semak-semak dan juga pohon. Akasia pertama kali ditemukan di
wilayah Afrika. Akasia dikenal dengan durinya. Tumbuhan akasia ini dibagi lagi ke dalam
beberapa varian yang jumlahnya mencapai 1.300 spesies dan tersebar di seluruh dunia.
Akasia banyak dijumpai tumbuh lebat di padang rumput. Ia memiliki ciri khas daun yang
berukuran kecil. Akasia ini sangat bermanfaat dan bahkan pohonnya menjadi komoditas
yang banyak dicari.
Sementara itu, hewan atau fauna yang menghuni ekosistem padang rumput cukup
beragam. Biasanya mereka adalah hewan yang menjadikan rumput sebagai makanan
utama. Misalnya saja domba, zebra, kuda liar, gajah. jerapah, dan masih banyak lagi
lainnya. Oleh karena keberadaan hewan karnivora tersebut sehingga beberapa binatang
pemangsa daging juga hidup di tempat ini. Hewan karnivora tersebut adalah cheetah,
singa, anjing liar, serigala dan masih banyak lagi lainnya.

Ekosistem Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis adalah bioma yang paling rumit di bumi dari segi struktur dan
keragaman spesiesnya. Hutan hujan tropis memiliki tingkat keragaman hayati yang tinggi.
Hutan hujan tropis adalah hutan dengan pohon-pohon yang menjulang. Pohon-pohon ini
memiliki kanopi, yaitu lapisan-lapisan cabang pohon beserta daunnya yang terbentuk oleh
rapatnya pepohonan.

Hutan Hujan Tropis


Lingkungan hutan hujan tropis menyediakan kondisi pertumbuhan yang optimal berupa
curah hujan melimpah dan kehangatan sepanjang tahun. Pada hutan hujan tropis matahari
bersinar sangat kuat dan dengan kuantitas waktu yang sama setiap hari sepanjang tahun,
menjadikan iklim hangat dan stabil. Hutan hujan tropis bercirikan suhu rata-rata 25 c dan
curah hujan rata-rata 2.000 – 4.000 mm per tahun.
Flora
Udara di bawah kanopi hampir selalu lembab. Pohon-pohon mengeluarkan air melalui
pori-pori daun (stomata). Proses penguapan ini disebut transpirasi. penguapan ini
menyebabkan setengah dari curah hujan di hutan hujan.
Tanaman hutan hujan melakukan banyak adaptasi terhadap lingkungan. Dengan curah
hujan yang tinggi, tanaman beradaptasi untuk meloloskan air dari daun mereka dengan
cepat sehingga cabang tanaman tidak terbebani. Banyak tanaman memiliki ujung tetes dan
alur daun, dan beberapa daun memiliki lapisan berminyak untuk menumpahkan air. Daun-
daun yang lebar digunakan untuk menyerap sinar matahari sebanyak mungkin. Beberapa
pohon memiliki tangkai daun yang berubah seiring dengan pergerakan matahari sehingga
mereka selalu menyerap cahaya dalam jumlah maksimum. Daun di atas kanopi berciri
hijau gelap, kecil dan kasar untuk mengurangi kehilangan air di bawah sinar matahari yang
kuat. Beberapa pohon menumbuhkan daun yang lebar pada tingkat yang lebih rendah dan
menumbuhkan daun kecil di kanopi atas. Tanaman lain tumbuh di atas kanopi untuk
mendapatkan sinar matahari. Tanaman tersebut adalah epifit seperti anggrek dan
bromeliad.
Lebih dari 2.500 spesies tanaman merambat tumbuh di hutan hujan. Liana tumbuh dari
semak kecil yang tumbuh di lantai hutan, ia menumbuhkan sulur untuk menggapai pohon
dan mencapai sinar matahari di atas kanopi. Tanaman merambat tumbuh dari satu pohon
ke pohon lain dan membentuk 40% dari daun kanopi. Rotan anggur memiliki duri di
bagian bawah daunnya yang menunjuk ke belakang sebagai pegangan anakan pohon.
Tidak ada spesies dominan di hutan hujan tropis. Pohon dari spesies yang sama sangat
jarang ditemukan tumbuh berdekatan. Keragaman hayati dan pemisahan spesies mencegah
kontaminasi massal dan kematian dari penyakit atau karena pertumbuhan serangga.
Keanekaragaman hayati juga menjamin bahwa akan ada cukup serbuk sari untuk mengurus
kebutuhan setiap spesies. Hewan tergantung pada bunga-buah tanaman sebagai pasokan
makanan sepanjang tahun.

Fauna
Kehidupan fauna sangat beragam. Hewan-hewan penghuni hutan hujan tropis berupa
mamalia, burung, reptil, amfibi, dan serangga. Karakteristik hewan ini adalah memiliki
warna-warna cerah dengan pola yang tajam, bersuara keras, dan ketergantungan pada
buah-buahan.
Hewan-hewan yang hidup di hutan hujan tropis diantaranya adalah Kupu-kupu, Kumbang,
Kupu-kupu Sayap Bening, Capung, Kupu-kupu Burung Hantu, Ulat Kaki Seribu, Belalang
Sembah, Lutung Gading, Monyet, Gorilla, Lemur, Kera, Orangutan, Macan, Ocelot,
Kerbau, Babi Rusa, Kelelawar, Kapibara, Rakun, Gajah, Pemakan Semut Raksasa,
Berang-Berang Sungai, Tapir Malaya, Badak, Tapir, Babi Hutan, Beo Abu-Abu Afrika,
Enggang, Nuri Hitam, Kasuari Gelambir Ganda, Kasuari Leher Emas, Bangau Bluwok,
Motmot, Merpati Nicobar, Beo, Merak, Nuri Pelangi, Nuri Merah, Enggang Badak, Scarlet
Ibis, Scarlet Macaw, Swainson's Toucan, Toucan, Kakaktua Kuning, Kadal, Anole,
Bunglon, Iguana Fiji, Tokek Mata Hijau, Iguana, Bunglon Daun, Leaf-Tailed Gecko,
Biawak Rawa, Biawak Air, Ular, Boa Constrictor, Piton Pohon Hijau, Buaya,
Caiman/Alligator, Katak, Blue Poison Dart Frog, Giant Monkey Frog, Green Poison Dart
Frog, Katak Emas Panama, Katak Tomat, Ikan Angelfish, Neon Tetras, Discus, lele,
Danios, Gurame, ikan adu.
Fauna Hutan Hujan Tropis

Anda mungkin juga menyukai