Anda di halaman 1dari 6

Meila Hayu Kaisara

F0316065

IKD D

EKOSISTEM PADANG RUMPUT

A. Ekosistem Padang Rumput

Pengertian ekosistem padang rumput adalah salah satu kelompok ekosistem daratan
(terestrial) yang terbentuk secara alami, mempunyai ciri khas seperti ditumbuhi tumbuhan
jenis rumput, memiliki curah hujan terbatas dan tidak merata diperkirakan 25-30 cm/tahun.
Kondisi tersebut dikarenakan area padang rumput yang luas, sehingga tumbuhan susah untuk
mengambil dan mengelola air sehingga tanaman pohon menjadi sulit tumbuh maupun
berkembang. Ekosistem padang rumput banyak di temui di daerah yang beriklim Tropis dan
subTropis.

Ekosistem padang rumput dapat ditemukan hampir di semua wilayah benua kecuali
antartika, tapi secara geografis wilayah persebarannya banyak di wilayah beriklim tropis
antara lain benua afrika, benua Amerika bagian Selatan dan benua australia bagian utara. Lalu
di daerah yang beriklim subtropis di Amerika bagian utara, beberapa wilayah benua Australia
Bagian Barat, dan beberapa daerah di Eropa selatan seperti siberia,dan Rusia bagian selatan.

B. Ciri- ciri Ekosistem Padang Rumput

Ciri- ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh ekosistem padang rumput ini antara lain:

1. Membentang dari daerah tropis hingga ke subtropis


Ekosistem padang rumput ini berada di wilayah yang memiliki iklim tropis, namun bisa
juga ekosistem ini membantang hingga ke wilayahya yang memiliki iklim sub tropis
yakni di daerah yang memiliki letak astronomis antara garis ekuator hingga 23.5ᵒ garis
lintang utara dan lintang selatan.
2. Berada di hamparan lahan yang datar atau sedikit berbukit kecil
Ekosistem padang rumput ini pada umumnya berada di lahan yang bersifat datar atau
berbukit- bukit kecil. Tidak hanya itu, lahan tersebut juga mempunyai berbagai macam
spesies rumput. Di padang rumput ini setidaknya kita menemukan 4.500 spesies rumput
atau bahkan lebih.
3. Curah hujan rendah, yakni sekitar 90 hingga 150 cm per tahun
Ekosistem padang rumput ini merupakan ekosistem yang memiliki curah hujan yang
rendah, yakni hanya sekitar 90 hingga 150 cm per tahunnya. Curah hujan yang rendah
itupun mempunyai pola persebaran yang tidak teratur. Karena hujan yang turun dengan
tidak teratur ini maka akan menyebabkan porositas serta drainase kurang baik sehingga
tumbuhan sulit untuk mendapatkan air.
4. Penguapan tinggi
Di ekosistem padang rumput ini kita juga akan menemukan tingkat penguapan atau
evaporasi yang tinggi. Karena adanya penguapan yang tinggi, hal ini menyebabkan
kelembaban tanah menjadi rendah.
5. Terkadang terjadi kekeringan parah
Di ekosistem padang rumput ini terkadang juga terjadi kekeringan yang sangat parah. Hal
ini karena ekosistem padang rumput ini hanya memiliki curah hujan rendah, itupun tidak
teratur kapan saja hujan akan turun, sehingga hal seperti ini akan mudah menimbulkan
kekeringan.
6. Hewan didominasi oleh herbivora dan karnivora
Binatang- binatang yang hidup di ekosistem padang rumput ini sebagian besar merupakan
binatang yang memakan rumput atau memakan daging. Beberapa binatang yang tinggal
di ekosistem padang rumput ini antara lain adalah kijang, rusa, jerapah, kambing liar,
gajah, sapi, zebra, singa, dan harimau.
7. Suhu yang dimiliki mirip dengan hutan gugur
Ekosistem padang rumput ini memiliki suhu yang mirip dengan hutan gugur.
8. Tanahnya tidak mampu menyimpan air dengan baik
Tanah di padang rumput ini merupakan jenis tanah yang kurang baik untuk menyimpan
air. Hal ini karena rendahnya tingkat porositas pada tanah dan juga adanya sistem
penyaluran yang kurag baik. Hal inilah yang menyebabkan rumput tumbuh dengan subur.
9. Mempunyai pohon yang khas, yakni akasia
Ekosistem padang rumput ini sesekali mempunyai pohin. Ada satu pohon yang sangat
khas yang tumbuh di padang rumput ini, pahon tersebut adalah pohon akasia.

C. Proses Terbentuknya Padang Rumput

Padang rumput merupakan salah satu kenampakan alam yang bersifat alamiah. Dikatakan
alamiah karena padang rumput ini terbetuk karena proses alam dan bukan merupakan campur
tangan manusia. Padang rumput yang alami ini melalui sebuah proses hingga terbentuklah
padang rumput tersebut. Proses pembentukan padang rumput ini lebih banyak disebabkan
karena faktor cuaca.

Cuaca yang menjadi penyebab utama dari terbentuknya padang rumput ini adalah karena
rendahnya tingkat curah hujan. Curah hujan yang sangat rendah, yakni rata- rata 30 cm per
tahun tersebut menyebabkan tumbuh- tumbuhan sulit untuk menyerap air. Hal ini
mengakibatkan hanya jenis rumputlah tumbuhan yang dapat bertahan hidup. Oleh karena
itulah wilayah ini ditumbuhi oleh banyak sekali rumput. Rumput yang tunbuh pun dari
spesies atau jenis yang bermacam- macam sehingga membentuk suatu padang yang sangat
luas yang disebut sebagai padang rumput.

D. Komponen Ekosistem Padang Rumput

Komponen yang ada di ekosistem padang rumput ini meliputi komponen biotik dan juga
abiotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati,
sementara komponen biotik merupakan komponen yang berupa makhluk hidup. Berbagai
macam komponen yang berada di ekosistem padang rumput ini adalah:

1. Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen hidup yang dimiliki oleh
ekosistem padang rumput ini jumlahnya banyak sekaada beberapa jenis. Komponen
biotik yang dimiliki oleh ekosistem padang rumput adalah organisme autotrof, seperti
pepohonan dan juga rumput, organisme heterotrof, seperti jamur, dan juga pengurai.
2. Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang tidak
hidup. Komponen yang tidak hidup ini disebut sebagai komponen abiotik. Komponen
abiotik merupakan komponen yang berasal dari benda tak hidup atau benda mati.
Komponen abiotik ini adalah komponen fisik dan juga komponen kimia yang
dijadikan media maupun substrat yang dijadikan sebagai tempat hidup makhluk
hidup. Beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem padang rumput ini
antara lain adalah suhu, air, cahaya matahari (baca: bagian-bagian matahari), angin,
batu (baca: proses terjadinya siklus batuan), tanah, dan tingkat keasaman atau pH.

Flora dan Fauna di Padang Rumput

Setiap wilayah di daratan mempunyai beberapa flora dan fauna khas yang menempati
kawasan tersebut. Hal ini karena kawasan tersebut merupakan habiat dari flora dan fauna
yang khas tersebut. Flora dan fauna yang tinggal di hutan hujan tropis berbeda dengan flora
dan fauna yang hidup di gurun, demikian pula dengan padang rumput ini. Padang rumput
juge mempunyai flora dan fauna yang khas sendiri.

1. Flora
Flora yang ada di padang rumput ini tentu saja didominasi oleh rumput dengan berbagai
spesies atau jenis. Hal ini karena padang rumput adalah wilayah yang mempunyai sedikit
sekali curah hujan sehingga tidak banyak pepohoinan yang dapat bertahan hidup disana.
Hanya rumputlah yang bisa bertahan hidup di padang tersebut. Maka dari itulah padang
ini disebut sebagai padang rumput.
2. Fauna
Sama seperti flora, padang rumput juga memiliki fauna atau hewan khasnya sendiri.
hewan atau fauna yang hidup di padang rumput adalah di dominasi oleh bianatang
binatang herbivora dan karnivora. Binatang herbivora yang tinggal di padang rumput ini
pun didominasi yang memakan jenis rerumputan, seperti rusa, kambing liar, gajah,
jerapah, dan lain sebagainya. Semantara bianatang karnovor ini akan mencari makan
dengan memburu binatang- binatang pemakan rumput. Beberapa binatang karnivor yang
tinggal di padang rumput antara lain singa dan macan.

E. Jenis-jenis Padang Rumput


Berikut merupakan macam- macam dari padang rumput adalah sebagai berikut:
1. Padang rumput Alpen
2. Padang rumput gurun
3. Padang rumput pantai
4. Padang rumput basah
Selain jenis yang telah disebutkan di atas, ada juga yang menyebutkan bahwasannya ada
4 jenis lagi yang termasuk ke dalam jenis padang rumput. Keempat jenis padang rumput
itu antara lain adalah sebagai berikut:
1. Stepa
Stepa merupakan kenampakan padang rumput yang halus tanpa diselingi adanya
pepohonan, kecuali yang berada di dekat sungai atau danau. Rumput yang tumbuh di
stepa ini pada umumnya berupa rumput- rumput yang berukuran pendek. Stepa ini juga
merupakan jenis padang rumput yang bersifat semi gurun. Padang rumput ini terkadang
ditutupi oleh semak atau rumput, atau bahkan keduanya. Hal ini tergantung pada musim
dan juga garis lintang. Nama stepa ini juga digunakan untuk menunjukkan iklim yang
dimiliki oleh suatu daerah yang bersifat terlalu kering untuk menunjang suatu hutan
namun juga tidak terlalu kering untuk dikatakan sebuah gurun. Stepa ini terdapat di
Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur.
2. Sabana
Jenis padang rumput selanjutnya adalah sabana atau savannah. Sebenarnya sabana ini
merupakan suatu bioma. Kenampakan bioma sabana ini adalah hamparan padang rumput
yang diselingi oleh beberapa pohon yang sejenis. Padang sabana ini banyak berada di
daerah luas Afrika, Asia, Australia, dan juga Amerika Selatan. Dasar padang saban ini
merupakan tanah yang berlempung dan tahan terhadap air. Untuk mengetahui lebih jelas
mengenai padang sabana, berikut ini merupakan ciri- ciri dari padag sabana:
o Padang sabana mempunyai curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun
o Padang sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon
o Padang sabana ini ditumbuhi oleh beberapa jenis flora, seperti tumbuhan gerbang,
rumput, Acacia, Aucalyptus
o Sebagai habitata beberapa jenis fauna, seperti gajah, macan tutul, kijang, zebra,
singa, kuda, dan beberapa jenis serangga
3. Prairi atau Prairie
Prairi atau prairie ini merupakan salah satu jenis padang rumput yang mempunyai
wilayah yang datar, landai, atau berbukit kecil. Prairi lebih bayak ditumbuhi oleh
rerumputan yang tinggi dan tidak banyak ditumbuhi oleh pohon- pohon. Prairi ini
kabarnya juga disebut- sebut sebagai salah satu bioma, namun belum banyak yang
menyataknnya sebagai bioma. Padang rumput prairi ini sangat mudah kita temukan di
setiap benua yang ada di Indonesia, kecuali di Benua Antartika.
4. Pampa
Jenis padang rumput yang selanjutnya adalah papma. Nama pampa ini berasal kata Indian
Guaran tingkat polos. Pampa merupakan padang rumput yang mempunyai bentuk datar.
Padang rumput pampa ini banyak sekali kita temukan di Argentima dan meluas ke
Uruguay. Padang rumput pampa ini memiliki suhu rata- rata sebesar 18ᵒ Celcius. Iklim
yang dimiliki oleh padang rumput pampa ini bersifat lembab dan juga hangat.

F. Manfaat Ekosistem Padang Rumput Bagi Makhluk Hidup


Ekosistem padang rumput ini hanya ada di wilayah beriklim tropis seperti salah satunya
Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur. Beberapa manfaat ekosistem padang rumput
yaitu:
1. Sebagai Lahan Peternakan
Ekosistem dari padang rumput yang pertama seperti Sumba Timur adalah padang rumput
yang sangat luas untuk wilayah Indonesia Bagian Timur. Ada banyak padang rumput
indah yang terdapat di area ini dan umumnya digunakan sebagai lahan peternakan
penduduk sekitar sehingga ada banyak hewan yang dilepas secara bebas seperti
contohnya kuda liar Sumbawa, sapi dimana ada banyak manfaat daging sapi untuk tubuh
manusia dan juga kerbau.
2. Kelangsungan Hidup di Bumi
Seperti manfaat ekosistem lainnya, kegunaan ekosistem padang rumput juga sangat
penting untuk kelangsungan hidup bagi semua makhluk bumi seperti manusia. Padang
rumput menjadi salah satu cara untuk mencegah pemanasan global dimana akan sangat
produktif untuk menyerap karbon dioksida untuk mengurangi efek rumah kaca.
3. Mencegah Erosi
Erosi merupakan terjadinya pengikisan padat seperti tanah, sedimen, batuan dan juga
beberapa jenis partikel lain yang terjadi karena air, angin dan karakteristik air hujan serta
pengaruh gravitasi yang memiliki beberapa manfaat erosi. Kegunaan ekosistem padang
rumput yakni akar mempunyai kegunaan dan juga daya ikat tanah yang besar sehingga
masalah erosi atau tanah longsor bisa dihindari.
4. Menjaga Keseimbangan Air Tanah
Air tanah yang didapat dari air hujan nantinya akan disimpan pada area padang rumput
yang juga menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan air tanah sehingga
masalah kekeringan bisa dihindari. Hal ini tentunya sangat dibutuhkan bagi tanaman dan
juga beberapa jenis hewan yang hidup dalam area tersebut agar bisa bertahan hidup dan
terus berkembang biak.
5. Menyuburkan Tanah
Manfaat berikutnya dari ekosistem padang rumput adalah untuk menyuburkan tanah.
Selain itu, ekosistem padang rumput nantinya juga bisa mengatur persediaan air sekaligus
menahan air tetap ada di dalam tanah dan daun daunan akan menghasilkan humus ketika
berguguran sehingga bisa menyuburkan tanaman lain yang ada dalam padang rumput
tersebut dimana manfaat tanah subur tentunya juga sangat banyak.
6. Mengurangi Polusi
Polusi merupakan masuknya makhluk hidup, zat, energi dan juga materi dalam sebuah
lingkungan yang menyebabkan lingkungan tersebut menjadi kurang atau tidak berfungsi
seperti seharusnya. Kegunaan lain dari ekosistem padang rumput ini juga sangat
dibutuhkan untuk meminimalisir polusi yang terjadi khususnya pencemaran udara seperti
manfaat hutan lindung.
7. Sumber Senyawa Anorganik
Kegunaan berikutnya dari ekosistem padang rumput adalah sebagai sumber senyawa
anorganik. Senyawa anorganik sendiri adalah senyawa alami di alam dalam tabel periodik
yang biasanya merupakan penyusun material atau benda tidak hidup. Semua senyawa
sebetulnya masuk dalam golongan senyawa organik, akan tetapi yang berasal dari mineral
digolongkan menjadi senyawa anorganik. Contoh sumber senyawa anorganik yang bisa
dimanfaatkan diantaranya adalah manfaat air yang sangat dibutuhkan semua makhluk
hidup termasuk manusia, manfaat garam dalam jumlah kecil, manfaat karbon dioksida
yang menjadi produk limbah dari hewan dan manusia sangat dibutuhkan tanaman untuk
proses fotosintesis.

Anda mungkin juga menyukai