Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Profil Perusahaan

Iona Handmade adalah Usaha Mikro Kecil Menengah yang bergerak di


bidang pembuatan tas rajut, bross, dan lampu karakter. Mbak Warsini adalah
pemilik sekaligus pengelola dari UMKM ini. Tempat produksi barang
tersebut berada di rumah Mbak Warsini tepatnya di Pucangsawit, Jebres,
Surakarta. Iona Handmade berdiri sejak 1 Februari 2017, hingga saat ini
UMKM tersebut dioperasikan oleh pemiliknya seorang. UMKM merupakan
pekerjaan sampingan yang dimiliki oleh Mbak Warsini, dikarenakan merajut
adalah salah satu hobinya dan selain itu ia telah bekerja sebagai pegawai tetap
di salah satu sekolah di Solo.
Usaha ini dimulai dari ketertarikannya merajut dan banyak teman-
temannya yang meminta untuk dibuatkan. Hal ini membuat Mbak Warsini
melihat peluang pekerjaan yang dapat menambah uang tambahan dari
hobinya tersebut. Mbak Warsini setiap harinya mendapatkan order tas rajut
atau lampu karakter,baik dari teman-temannya atau dari konsumen lain yang
melihat dari media social yang Mbak Warsini miliki. Namun, karena
MbakWarsini. Yang memiliki pekerjaan tetap sehingga dalam proses
pembuatan dilakukan setelah pulang bekerja dnmembutuhkan waktu kurang
lebih 5 hari.

B. Pemasaran

Awal pemasaran produknya hanya sekedar dari mulut ke mulut.


Namun, karena adanya kecanggihan teknologi seperti sekarang sehingga
Mbak Warsini menerima pesanan dan memasarkan produknya melalui media
sosial seperti instagram.
C. Proses Produksi

1. Pembuatan desain tas dan dompet rajut


Proses pembuatan Tas Rajut Handmade ini di awali dengan membuat desain
tas terlebih dahulu ke dalam sebuah kertas. Proses ini bermaksud agar saat
akan merajut sebuah tas sudah memiliki patokan bentuk dan ukuran yang
tepat.
2. Penentuan bahan pembuatan tas
Setelah desain selesai dibuat maka proses selanjutnya andalah penentuan
bahan apa yang tepat digunakan untuk merajut sebuah tas dengan desain yang
telah dibuat sebelumnya.
3. Proses pembuatan tas rajut
proses selanjutnya setelah desain dibuat dan bahan telah ditentukan adalah
pembuatan tas dengan cara merajut, pada proses inilah yang biasanya dapat
memakan waktu cukup lama, karena pada proses ini sangat diperlukan
ketelitian dan keahlian khusus untuk mengerjakan. Mungkin bagi para
pemula yang sedang belajar untuk menyelesaikan satu buah tas dapat
memakan waktu hingga dua hari atau lebih. Namun bagi mereka yang sudah
berpengalaman dalam merajut tas dapat menyelesaikan dua buah tas dalam
waktu satu hari saja.berikut ini adalah gambar beberapa tusukan dasar dalam
merajut yang sering digunakan.
4. Proses Finishing
Proses terakhir dalam pembuatan tas ini adalah proses finishing, pada proses
ini dapat dibilang cukup rumit juga, karena pengrajin harus dapat
memasukkan kain furing ke dalam tas rajut yang berfungsi sebagai lapisan
dalam tas rajut, setelah lapisan furing selesai dipasang maka tinggal
memasang handle pada tas rajut yang berfungsi sebagai pegangan untuk
penggunanya.
BAB II
ANALISA & PEMBAHASAN

A. Data Biaya Produksi


1. Bahan Baku (Material) 1 unit dompet (ukuran 15 x 18 cm)
 Benang rajut Rp 15.000,00
 Furing 5.000,00
Bahan penolong untuk 1 unit dompet
 Magnet 3.000,00
 Aplikasi lain 3.000,00

2. Bahan Baku (Material) 1 unit tas kecil (ukuran 30 x 20 x 5 cm)


 Benang rajut Rp 30.000,00
 Furing 7.000,00
Bahan penolong untuk 1 unit tas kecil
 Magnet 3.000,00
 Ritsleting 5.000,00
 Aplikasi lain 3.000,00

3. Tenaga Kerja
Gaji pegawai = Rp 5.000,00 per hari
4. Harga Jual
Dompet rajut Rp 45.000 per unit
Tas kecil rajut Rp 90.000 per unit
B. Perhitungan menurut UMKM
Mengambil sampel pesanan pada bulan November. Pada bulan November
Iona Handmade mendapat 10 pesanan berupa 6 dompet rajut dan 4 tas kecil
rajut. Dalam 2 hari Iona Handmade dapat menghasilkan 1 dompet rajut dan
dalam 5 hari menghasilkan 1 tas kecil rajut. Dalam sehari diperlukan waktu
bekerja 2 jam.
Dompet rajut
1. Biaya Bahan Baku (Perhitungan untuk 1 bulan)
Benang rajut Rp 15.000,00 x 6 unit Rp 90.000,00
Furing Rp 5.000,00 x 6 unit 30.000,00
Jumlah Direct Material dompet Rp120.000,00
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Karena UMKM ini dikerjakan oleh pemilik usaha sehingga pegawai
hanya ada 1 orang.
Gaji pegawai Rp 5.000,00 x 6 unit x 2 hari Rp 60.000,00
Jumlah Direct Labor dompet Rp 60.000,00
3. Biaya Overhead
Magnet Rp 3.000,00 x 6 unit Rp 18.000,00
Aplikasi lain Rp 3.000,00 x 6 unit 18.000,00
Jumlah Overhead dompet Rp 36.000,00

HPP Per Bulan = Bahan Baku + BTKL + BOP


= Rp 120.000,00 + 60.000,00 + 36.000,00
= Rp 216.000,00
HPP Per Unit = Rp 216.000,00 ÷ 6 unit
= Rp 36.000,00
Tas Kecil Rajut
a) Biaya Bahan Baku (Perhitungan untuk 1 bulan)
Benang rajut Rp 30.000,00 x 4 unit Rp120.000,00
Furing Rp 7.000,00 x 4 unit 28.000,00
Jumlah Direct Material tas kecil Rp148.000,00
b) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Gaji pegawai Rp 5.000,00 x 4 unit x 5 hari Rp100.000,00
Jumlah Direct Labor tas kecil Rp100.000,00
c) Biaya Overhead
Magnet Rp 3.000,00 x 4 unit Rp 12.000,00
Ritsleting Rp 5.000,00 x 4 unit 20.000,00
Aplikasi lain Rp 3.000,00 x 4 unit 12.000,00
Jumlah Overhead tas kecil Rp 44.000,00

HPP Per Bulan = Bahan Baku + BTKL + BOP


= Rp 148.000,00 + 100.000,00 + 44.000,00
= Rp 292.000,00
HPP Per Unit = Rp 292.000,00 ÷ 4 unit
= Rp 73.000,00
Pendapatan Iona Handmade per bulan
(menurut perhitungan perusahaan)

Penjualan dompet rajut(6 unit x Rp 45,000) Rp270.000,00


Penjualan tas kecil rajut(4 unit x 90,000) 360.000,00
Total penjualan per bulan Rp 630.000,00

Harga Pokok Produksi


Dompet 216.000,00
Tas kecil 292.000,00
Total Harga Pokok Produksi (508.000,00)

Laba per produksi Rp 122.000,00


JOB ORDER COSTING

A. Biaya bahan baku langsung


a. Biaya Bahan Baku (Dompet)
Benang rajut Rp 90.000,00
Furing 30.000,00
Jumlah Direct Material tas kecil Rp120.000,00
b. Biaya Bahan Baku (Tas Kecil)
Benang rajut Rp120.000,00
Furing 28.000,00
Jumlah Direct Material tas kecil Rp148.000,00
Total Direct Material Rp268.000,00

B. Biaya Tenaga Kerja


a. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Dompet)
Gaji pegawai (5.000 x 6 unit x 2 hari)Rp 60.000,00
Jumlah Direct Labor dompet Rp 60.000,00

b. Gaji pegawai (5.000 x 4 unit x 5 hari)Rp100.000,00


Jumlah Direct Labor tas kecil Rp100.000,00
Total Direct Material Rp160.000,00

C. Biaya Overhead
 Biaya Bahan Baku Penolong (Indirect)
1. Biaya Overhead (Dompet)
Magnet Rp 18.000,00
Aplikasi lain 18.000,00
Jumlah Overhead dompet Rp 36.000,00
2. Biaya Overhead (Tas Kecil)
Magnet Rp 12.000,00
Ritsleting 20.000,00
Aplikasi lain 12.000,00
Jumlah Overhead tas kecil Rp 44.000,00
3. Biaya listrik
Biaya Listrik(per bulan ) = Rp 15.000,00
Alokasi penggunaan listrik dalam satu bulan dengan estimasi untuk
dompet 20 % dan tas kecil 80%
Dompet = 20 % x Rp 15.000 = Rp 3.000,00
Tas Kecil = 80 % x Rp 15.000 = Rp 12.000,00
4. Biaya Penyusutan Jarum Rajut
Jarum Rajut
(150.000-0) : 10 = Rp 15.000,00 / tahun
15.000 : 12 bulan = Rp 1.250,00 / bulan
Jumlah Biaya Penyusutan Rp 1.250,00
Alokasi penyusutan untuk pantofel dalam satu bulan dengan estimasi
untuk dompet 20 % dan tas kecil 80%
Dompet = 1.250 x 20 % = Rp 250,00
Tas kecil = 1.250 x 80 % = Rp 1.000,00
Total Biaya Overhead Rp 96.250,00

HARGA POKOK PRODUKSI


Dompet = Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP
= Rp120.000,00 + 60.000,00 + (36.000,00 + 3.000,00 + 250,00)
= Rp 219.250,00
HPP dompet Per Unit = Rp 219.250,00 : 6 unit = Rp 36.541,67
Tas Kecil = Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP
= Rp148.000,00 + 100.000,00 + 44.000,00 + 12.000,00 + 1.000,00

= Rp305.000,00
HPP tas kecil Per unit = Rp305.000,00 : 4 unit = Rp76.250,00
Total HPP = Rp 219.250,00 + Rp 305.000,00 = Rp 524.250,00
Pendapatan Iona Handmade per bulan
(JOB ORDER COSTING)

Penjualan dompet rajut(6 unit x Rp 45,000) Rp270.000,00


Penjualan tas kecil rajut(4 unit x 90,000) 360.000,00
Total penjualan per bulan Rp630.000,00
Harga Pokok Produksi (524.250,00)
Laba kotor per produksi 105.750,00

TABEL PERBANDINGAN PERHITUNGAN HPP MENURUT PERUSAHAAN


DAN JOB ORDER COSTING

HPP Per Unit


Persentase
Model Metode Metode JOB Selisih
Selisih
Perusahaan Order
Dompet Rp 36.000,00 Rp 36.541,67 541,67 1,48 %
Tas kecil Rp 73.000,00 Rp 76.250,00 3.520,00 4,62 %

Berdasarkan tabel diatas, perhitungan biaya menggunakan JOB Order Costing


menghasilkan perhitungan HPP yang lebih besar daripada perhitungan biaya
perusahaan. Perbedaan ini terjadi , karena pada overhead perusahaan tidak
memperhitungkan biaya listrikdan biaya penyusutan peralatan (jarum rajut),
sehingga biaya yang terjadi pada perhitungan perusahaan menjadi lebih rendah.
Selain itu dengan menggunakan metode Job Order Costing memberikan struktur
yang lengkap dan terbatas pada Direct Cost, yaitu Direct Material dan Direct
Labour sehingga tepat, lengkap, historis, sederhana dan mampu diperbandingkan.
Meningkatkan kemampuan untuk mengatur dan mengevaluasi prestasi bistoris
dari bagian-bagian operasi, product lines, departemen fungsional dan staf
manajemen dalam suatu organisasi.
ABC COSTING

A. Biaya bahan baku


a. Biaya Bahan Baku (Dompet)
Benang rajut Rp 90.000,00
Furing 30.000,00
Jumlah Direct Material tas kecil Rp120.000,00
(Direct material per unit 120.000,00 ÷ 6 unit = Rp 20.000,00)
b. Biaya Bahan Baku (Tas Kecil)
Benang rajut Rp120.000,00
Furing 28.000,00
Jumlah Direct Material tas kecil Rp148.000,00
(Direct material per unit 148.000,00 ÷ 4 unit = Rp 37.000,00)
Total Direct Material Rp268.000,00

BIAYA BAHAN BAKU DOMPET TAS KECIL


Bahan Baku (Rp) Rp120.000,00 Rp120.000,00
Jumlah Produksi (unit) 6 4
Biaya Bahan Baku Per Unit 20.000,00 37.000,00

B. Biaya Tenaga Kerja Langsung


Perhitungan upah berdasarkan Jam Kerja, dengan gaji total yang
ditanggung pemilik Rp 160.000. Dalam 1 hari, Mbak…..memproses produk
selama 2 jam, sehingga perhitungan biaya TKL Rp 5.000/hari. Desain dompet /
tas kecil berupa pembuatan pola hingga untuk pembuatan dan penjahitan
membutuhkan waktu selama 30 menit, perakitan memerlukan 3 jam jam dan
finishing memerlukan waktu masing-masing 30 menit. Sedangkan untuk desain
tas kecil berupa pembuatan pola hingga penjahitan memerlukan waktu 1 jam,
perakitan 6 jam, dan finishing 1 jam.

Tabel Upah Tenaga Kerja Langsung per Pekerjaan


No Jenis Pekerjaan Dompet Tas kecil
.
1. Desain 0,5 x Rp 2.500 = Rp 1.250 1 x Rp 2.500= Rp 2.500
2. Perakitan 3 x Rp 2.500 = Rp 7.500 6 x Rp 2.500= Rp 15.000
3. Finishing 0,5 x Rp 2.500 = Rp 1.250 1 x Rp 2.500= Rp 2.500
Total Upah TKL per Unit Rp 10.000 Rp 20.000

Tabel Biaya Tenaga Kerja Langsung Selama Satu Bulan


Model Produk Jumlah Produksi (Unit) Biaya (Rp) Biaya TKL per Unit
Dompet 6 Rp 60.000,00 Rp 10.000
Tas Kecil 4 Rp100.000,00 Rp 25.000

C. Biaya Variabel Overhead


Hierarki Aktivitas Jenis Aktivitas Pemacu Biaya
Unit Level Activity Penggunaan Bahan Baku Jumlah Unit yang
Penolong diproduksi (JU)
Batch Level Activity Pemakaian Listrik Kwh
Product Sustaining Pemeliharaan Mesin Jumlah Unit yang
Activity diproduksi (JU)
Facility Sustaining Penyusutan Peralatan Jam Peralatan dan Mesin
Activity (JPM)
a. Unit Level Actvity Unit Cost
Unit Level Actvity Unit Cost merupakan biaya yang terjadi pada unit level
activity akibat adanya penggunaan sumber daya oleh aktivitas tersebut.
 Biaya Bahan Baku Penolong (Indirect)
DOMPET
Magnet Rp 18.000,00
Aplikasi lain 18.000,00
Jumlah Overhead dompet Rp 36.000,00
TAS KECIL

Magnet Rp 12.000,00
Ritsleting 20.000,00
Aplikasi lain 12.000,00
Jumlah Overhead tas kecil Rp 44.000,00
b. Batch Level Activity Cost
Batch level activity cost merupakan biaya aktivitas yang timbul pada
Batch level activity cost sebagai akibat dari penggunaan sumber daya oleh
aktivitas tersebut, meliputi :
 Biaya Listrik
Biaya Listrik(per bulan ) = Rp 15.000
Tarif dasar listrik Rp 600/ Kwh
c. Product Sustaining Activity Cost
Product Sustaining Activity Cost merupakan biaya aktivitas yang terjadi
akibat dari penggunaan sumber daya pada Product Sustaining Activity Cost
yang meliputi biaya pemeliharaan.
d. Facility Sustaining Activity Cost
Facility Sustaining Activity merupakan biaya aktivitas yang timbul karena
adanya penggunaan sumber daya oleh aktivitas yang terjadi pada Facility
Sustaining Activity, meliputi :
Biaya Penyusutan
Jarum Rajut
(150.000-0) : 10 = 15.000,00/ tahun
15.000 : 12 bulan = 1.250,00
Total Biaya Penyusutan 1.250,00

Perhitungan Pemacu Biaya


Perhitungan pemacu biaya diperlukan dalam penentuan tarif kelompok
biaya overhead pabrik. Berikut adalah pemacu biaya yang akan dihitung, yaitu:
a) Jumlah Unit yang Diproduksi (JU)
Jumlah produksi sepatu yang akan diperhitungkan adalah jumlah
total sepatu yang diproduksi selama satu bulan.
Tabel .Jumlah Produksi Unit Selama Satu Bulan
Model Produk Jumlah Produksi (Unit)
Dompet 6
Tas Kecil 4
Total 10

b) Jam Peralatan
Jam peralatan dan mesin merupakan waktu yang digunakan dalam
pemakaian alat untuk memproduksi barang secara keseluruhan.
Penggunaan
jam peralatan dibebankan pada setiap jenis produk yang dihasilkan pada
setiap tahap dalam proses produksi. Jumlah penggunaan jam peralatan
selama satu bulan mencapai 64 jam dengan jumlah produksi keseluruhan
10 unit.
Untuk dompet = 2 jam x 2 hari = 4 jam, dengan produksi 6 pasang
Untuk tas kecil = 2 jam x 5 hari = 10 jam, dengan produksi 4 pasang
Tabel Penggunaan Jam Peralatan dan Mesin selama Satu Bulan
Model produk Jumlah Produksi (unit) Pemakaian JP (jam)
Dompet 6 4
Tas kecil 4 10

c) Kilowatt Hour (Kwh)


Perhitungan konsumsi Kwh lampu dihasilkan dari besarnya daya
lampu yang dikalikan dengan jumlah jam pemakaian lampu. Tarif dasar
listrik adalah Rp 600/Kwh. Estimasi penggunaan listrik selama satu bulan
yaitu Rp 15.000 sehingga jumlah listrik yang digunakan untuk kegiatan
produksi adalah sebesar 25 Kwh
Tabel Konsumsi Kwh Selama Satu Bulan
Model Produk Jumlah Produksi (unit) Pemakaian Kwh
Dompet 6 5
Tas kecil 4 20

Pengelompokan Aktivitas
Variable Overhead Aktivitas Pemacu Biaya
Biaya bahan baku Penggunaan Bahan JU ( Jumlah Unit yang
penolong Penolong dibutuhkan)
Biaya penyusutan Penyusutan Mesin JPM ( Jam pemakaian
peralatan dan mesin)
Penyusutan Peralatan JPM

Biaya Listrik Pemakaian Listrik Kwh


Biaya pemeliharaan Pemeliharaan Mesin JU

a. Kelompok Biaya 1
Biaya aktivitas yang timbul akibat penggunaan sumber daya tidak
langsung yang didasarkan pada pemacu biaya jumlah unit yang diproduksi (JU)
dikategorikan ke dalam kelompok ini,
Tabel Pengelompokan dan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Berdasarkan
Pemacu Biaya Jumlah Unit yang Diproduksi

Model Dompet Tas kecil


Bahan Baku Penolong Rp 36.000,00 Rp 44.000,00
Total Rp 36.000,00 Rp 44.000,00

b. Kelompok Biaya 2
Biaya aktivitas yang timbul akibat penggunaan sumber daya tidak
langsung yang didasarkan pada pemacu biaya jam peralatan dan mesin (JPM)
dikategorikan ke dalam kelompok ini.
Aktivitas Biaya Aktivitas (Rp)
Peralatan Rp 1.250,00
Total Rp 1.250,00

c. Kelompok Biaya 3
Biaya aktivitas yang timbul akibat penggunaan sumber daya tidak
langsung yang didasarkan pada pemacu biaya Kilowatt Hour (Kwh)
dikategorikan pada kelompok ini.
Pemakaian Listrik 15.000

TABEL PERHTUNGAN TARIF KELOMPOK BOP SATU


BULAN
KELOMPOK NILAI BIAYA PEMACU TARIF BIAYA
BIAYA BIAYA
KELOMPOK 1 36.000 6 JU 6.000/ JU
44.000 4 JU 11.000/JU
KELOMPOK 2 1.250 64 JPM 19,5/JPM
KELOMPOK 3 15.000 25 Kwh 600,00/ Kwh

TABEL PERHITUNGAN ALOKASI BIAYA OVERHEAD


PABRIK
URAIAN DOMPET TAS KECIL
Kelompok 1
Konsumsi JU (unit) 6 4
Tarif per pemacu 6.000 11.000
(Rp/unit)
Jumlah Biaya (Rp) 36.000 44.000
Kelompok 2
Konsumsi JPM ( jam) 12,8 51,2
Tarif per pemacu 19,5 19,5
(Rp/jam)
Jumlah Biaya (Rp) 249,6 998,4
Kelompok 3
Konsumsi Kwh ( jam) 5 20
Tarif per pemacu 600 600
(Rp/Kwh)
Jumlah Biaya (Rp) 3.000 12.000
Total Biaya Kelompok 39.249,6 56.998,4
Jumlah produksi (unit) 6 4
Biaya Overhead per unit 6.541,6 14.249,6

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI


MODEL BAHAN BTKL BOP Jumlah
BAKU HPP/Unit
Dompet 20.000 10.000 6.541,6 36.541,6
Tas kecil 37.000 25.000 14.249,6 76.249,6

HPP selama satu bulan ( produksi dompet dan tas kecil masing-masing 6 dan 4
unit)
Dompet = Rp 36.541,6 x 6 unit = Rp 219.249,6

Tas kecil = Rp 76.249,6 x 4 unit = Rp 304.998,4

Total HPP = Rp 219.249,6 + Rp 304.998,6 = Rp 524.248

Pendapatan Iona Handmade per bulan


(menurut perhitungan perusahaan)

Penjualan dompet rajut(6 unit x Rp 45,000) Rp270.000,00


Penjualan tas kecil rajut(4 unit x 90,000) 360.000,00
Total penjualan per bulan Rp 630.000,00

Harga Pokok Produksi


Dompet 216.000,00
Tas kecil 292.000,00
Total Harga Pokok Produksi (508.000,00)
Laba kotor Rp 122.000,00

TABEL PERBANDINGAN PERHITUNGAN HPP MENURUT PERUSAHAAN


DAN ABC COSTING
Model HPP Per Unit Selisih Persentasi
Metode Metode ABC Selisih
Perusahaan Costing
Dompet Rp 36.000,00 36.541,6 541,6 1,5 %
Tas kecil Rp 73.000,00 76.249,6 3.249,6 4,5 %

ANALISIS
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan HPP dengan
metode ABC menghasikan biaya yang lebih tinggi , karena pada metode biaya
ABC Costing setiap biaya dalam proses produksi diperhitungkan lebih rinci dan
dialokasikan pada setiap biaya dialokasikan pada setiap aktivitas yang terjadi
dalam proses produksi, sehingga kita dapat mengetahui alokasi biaya terutama
biaya overhead pada setiap aktivitas, tidak hanya biaya dalam setiap komponen.
Perhitungan dalam ABC tersebut memperhitungkan biaya yang benar-benar
terjadi dalam proses produksi, Pada perhitungan ABC ini juga memasukan
perincian mengenai penyusutan dan pemiliharaan sedangkan perhitungan menurut
perusahaan tidak disertakan perincian tersebut, sehingga perhitungan menurut
ABC menimbulkan jumlah biaya yang lebih banyak.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diberikan, Pemilik UMKM belum melakukan
pencatatan dengan baik, dapat dilihat dari biaya-biaya yang belum
diperhitungkan dalam produksi dompet atau tas rajut seperti depresiasi
peralatan dan biaya listrik, dan juga alokasi biaya terkait produksi. Biaya
yang terdapat dalam perusahaan tidak dapat merefleksikan jumlah HPP yang
akurat. Selisih perhitungan yang dapat dikatakan banyak sehingga
mempengaruhi pendapatan dan keutungan bagi pemilik.
B. Saran
. Pemilik perlu, memilih metode perhitungan yang tepat guna
memperoleh informasi biaya secara akurat, sehingga dapat menghasilkan
perhitungan Harga Pokok Produksi untuk setiap produknya sehingga dapat
diperhitungkan keuntungan secara tepat.
MAKALAH ANALISA BIAYA
IONA HANDMADE

Disusun Oleh :

1. Indira Stevi Iviana F0316047


2. Intan Ayu Melantika F0316049
3. Nur Afni Damayanti F0316078

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2017

Anda mungkin juga menyukai