Anda di halaman 1dari 15

Jenis Hutan yang Ada di Indonesia

13 Juli 2011 oleh Ari Sudewa 6 Komentar

Flora di Indonesia tidak sama dengan negara lain. Begitu juga flora di salah
satu daerah di Indonesia, tentu tidak sama dengan daerah lainnya. Flora di Indonesia sangat
bervariasi dan selalu hijau sepanjang tahun. Inilah kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia
yang memiliki kekayaan hayati yang melimpah . Banyak di antara flora Indonesia yang
tergabung dalam suatu hutan. Berikut 5 jenis hutan yang ada di Indonesia.

a. Hutan Bakau

Hutan Bakau

Hutan bakau tumbuh di pantai-pantai landai dan berlumpur yang terkena pasang surut. Hutan
bakau sangat penting karena menjadi tempat bagi berbagai jenis ikan dan udang. Hutan bakau
juga dapat melindungi daratan dari pengaruh abrasi dan dapat menjadi penampung banjir dari
pedalaman daratan. Hutan bakau dapat ditemui di Pantai Papua, Sumatra bagian timur, dan
sepanjang pesisir Kalimantan.

b. Hutan Rawa
Hutan rawa meliputi daerah rawa-rawa dengan berbagai jenis tumbuhan seperti beluntas, pandan,
dan ketapang. Jenis hutan ini banyak terdapat di pantai timur Sumatra, Kalimantan Barat, dan
Kalimantan Tengah.

Hutan rawa

c. Sabana

Sabana adalah padang rumput yang diselingi pepohonan dan banyak terdapat semak belukar.
Sabana umumnya dijumpai di Nusa Tenggara.

Sabana

d. Hutan Musim

Hutan ini dinamai hutan musim karena memiliki perbedaan kondisi pada musim hujan dan
kemarau yang cukup mencolok. Tumbuhan yang ada di hutan musim pada musim kewarau
biasanya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh lebat kembali. Tumbuhan yang
mengalami peristiwa ini di antaranya pohon jati dan pohon kapok. Hutan ini biasanya terdapat di
daerah bertemperatur tinggi. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, sampai
Nusa Tenggara.
Hutan Jati

e. Hutan Hujan Tropis

Ini adalah jenis hutan yang paling terkenal di Indonesia yang negara tropis ini. Kepulauan
Indonesia yang beriklim tropis banyak memperoleh sinar matahari, memiliki curah hujan yang
tinggi, dan temperatur rata-rata tinggi. Oleh karena itulah tumbuhan dari berbagai macam jenis
dapat tumbuh dengan mudah di daratan Indonesia dan membentuk hutan hujan tropis. Hutan
hujan tropis memiliki keragaman hayati yang melimpah, dan menjadikannya paru-paru dunia
yang utama (dunia berutang pada Indonesia karena hal ini) sekaligus tempat hidup berbagai
spesies hewan dan tumbuhan.

Hutan hujan tropis

Beritahu teman!






Like this:

Suka
Be the first to like this post.

Disimpan dalam Biologi, Geografi Dikaitkatakan dengan bakau, hutan, hutan hujan, hutan
musim, rawa, sabana

Perihal Ari Sudewa

BIOMA STEPA (Padang Rumput)


 

136 Votes

Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang
curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Bioma Stepa berbeda dengan Bioma
Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah :

 Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar,
sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh kumpulan-
kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada.
Bioma Stepa : Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan

Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :

1. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun


2. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat
porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-
rumput tumbuh dengan subur.
3. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
4. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
5. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat,
Argentina dan Australia.

Beberapa flora yang hidup di daerah bioma Stepa contohnya adalah :

Pohon Akasia dan Semak Belukar

Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa herbifora
dan karnifora, contohnya antara lain :
Rusa - Antelop - Kerbau

Kanguru - Harimau - Singa - Ular

Bioma
06:55 by The Science of Sociality

Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu. Bioma
terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.

Berikut ini adalah pembagian bioma:

* Bioma tundra
* Bioma taiga
* Sabana
* Stepa
* Bioma padang gurun
* Bioma hutan gugur, dan
* Bioma hutan hujan tropis
1.Bioma Padang Gurun Bioma gurun
dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.

Ciri-ciri:
1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
3. Kelembaban udara sangat rendah
4. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi(siang dapat mencapai 45 C malam dapat
turun sampai 0 C)
5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air

Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat
beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).

- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu


menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil
misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada
pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
2. Stepa Bioma padang rumput
membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia
Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.

Ciri-ciri:
1. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat
mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik
sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.

Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan
porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain
rumput, tetapi karena mereka
merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-
macam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.

- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru
diAustralia.
Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

3. Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput
dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana
dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana campuran.

- Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri


atas satu jenis tumbuhan saja.
- Sabana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari
campuran berjenis-jenis pohon.

4. Bioma Hutan Tropis

Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang
paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah
Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.

Ciri-ciri:
1. Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
2. Matahari bersinar sepanjang tahun.
3. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
4. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara
siang dan malam hari.

- Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies


tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun
lebat sehingga membentuk suatu
tudung atau kanopi.

Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah
tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit
adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan
tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang
Burung.

- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari
hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah
kanopi dan daerah dasar hidup hewan-
hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam
hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

5. Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)

Ciri khas bioma hutan gugur adalah


tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika
Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.

Ciri-ciri:
- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.

Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian
pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi
tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu
lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu
hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan
mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu
disebut musim gugur.

Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis
hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju
mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.

6. Bioma Hutan Taiga / Hutan Homogen

Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah
Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.

Ciri-ciri bioma hutan taiga:


1. Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi,
pada musim dingin suhu sangat rendah.
2. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
3. Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus
merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam,
dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya
hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
4. Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang
bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia
kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.

7. Bioma Hutan Tundra

Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istilah
tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi
lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.

Ciri-ciri:
1. Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9
bulan dengan suasana gelap.
2. Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
3. Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa
kutub).

0 komentar
Pengertian Biosfer dan Faktor Persebaran Flora Fauna
07:03 by The Science of Sociality

BIOSFER

1. Pengertian Biosfer.

Biosfer berasal dari kata bios yang artinya hidup dan sphaira atau sphere yang
artinya lapisan. Dengan demikian, biosfer adalah lapisan tempat kehidupan makhluk hidup dan
organisme. Biosfer merupakan tempat dimana makhluk hidup seperti flora dan fauna karena biosfer
juga memiliki 2 faktor yaitu Faktor Abiotik dan Faktor Biotik.

A. Faktor Abiotik

Faktor Abiotik meliputi Iklim atau klimatik, Relief, dan Edafik.

- Iklim : Unsur iklim adalah :

o Suhu dengan intensitas cahaya, sudut datang

sinar matahari dan Gerak semu matahari

o Kelembaban

o Angin

o Curah Hujan

- Edafik dimana edafik itu merupakan tanah yang juga memiliki faktor pembentukan tanah seperti
dari batuan asal, organic, dan aktivitas biologi.
- Relief dimana relief adalah bentuk dari tanah sendiri atau tinggi rendahnya permukaan bumi.

B. Faktor Biotik

Faktor Biotik meliputi :

- Flora atau Tanaman

- Fauna atau Hewan

- Aktivitas Manusia

Faktor-faktor yang menentukan adanya persebaran makhluk hidup yang menyebar di atas
permukaan bumi ini adalah sebagai berikut.

1. Faktor lingkungan, terdiri dari lingkungan abiotik yaitu tanah, air, temperatur dan iklim di
tempat itu. Lingkungan biotik adalah lingkungan antara makhlu

k-makhluk hidup itu sendiri.

2. Faktor sejarah, yang menurut sejarah geografi bumi ini dahulu kala hanya terdiri dari satu
benua dan satu samudra. Kemudian retak dan bergeser secara sangat perlahan dan
membentuk benua-benua, samudra dan lautan.

3. Faktor hambatan penyebaran. Hambatan itu terdiri antara lain daratan untuk makhluk
penghuni lautan yaitu daratan atau benua dan daratan yang me

nyempit seperti Amerika Tengah (Costa Rica). Bagi makhluk daratan, hambatannya adalah
lautan dan selat.

2. Faktor Persebaran Flora dan Fauna.


Sejarah terjadinya penyebaran flora dan fauna di bumi ini terjadi pada masa Glasial dan Interglasial
dimana waktu itu adalah zaman es. Lalu, di Indonesia sendiri terkena dampak dari Peristiwa Glasial
dan Interglasial yaitu dimana terbentuknya Paparan Sunda dan Paparan Sahul dan ini membagi
Indonesia. Pada saat itulah banyak hewan dan tumbuhan yang terbagi seperti ada Hewan bagian
Australis, Asiatis, dan Peralihan seperti contoh :

1. Eropa dan Asia Utara disebut Palaeartic, dihuni antara lain oleh bison dan rusa rein.

2. Afrika dan Arab disebut Ethiophian, dihuni antara lain oleh gajah Afrika, jerapah dan
gorila.

3. Australia dan sekitarnya, dihuni antara lain oleh kangguru, koala, wombat.

4. India sampai Indonesia disebut daerah Oriental, dihuni oleh antara lain harimau, gajah
India dan kerbau.

5. Daerah Amerika Utara dan sekitarnya disebut Nearctic, dihuni oleh bison dan semacam
rusa rein yang disebut Caribau.

6. Daerah Amerika Selatan disebut Neotropical dihuni antara lain oleh tapir dan monyet
Howler.

Lalu, untuk tumbuhan paling banyak persebaran dengan adanya faktor abiotik yaitu Kelembaban
yang merupakan unsure dari Faktor Iklim, contohnya seperti berikut :

a. Xerofit, yaitu tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau kondisi kelembaban
udara yang sangat rendah, misalnya kaktus.

b. Mesofit, yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab tetapi tidak basah,
seperti anggrek dan cendawan.
c. Higrofit, yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah basah, seperti teratai, eceng gondok,
dan selada air

d. Tropofit, yaitu jenis tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim hujan
dan musim kemarau. Tropophyta merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik.

Anda mungkin juga menyukai