Anda di halaman 1dari 5

1 komponen biotik

Komponen biotik ekosistem terdiri dari semua makhluk hidup yang berada dalam sutu ekosistem,misalnya
manusia,tubuhan,hewan,dan mikroorganismekompenen biotik sangat beraneka ragamsetiap komponen
memiliki peranan tertentu yg membuat kehidupan dalam ekosistem seimbang peranan itu berkaitan dgn
cara makhluk hdp memenuhi kebutuhan makanannya
2. komponen abiotik
merupakan komponen ekosistem yang berupa benda mati yang didalamnya mencakup habitat,
tanah,air,suhu,musim,dan lain-lain.komponen abiotik menyediakan nice atau relung untuk
komponen abiotik sebagai habitanya./ sehingga dengan demikian akan terjadi i
BIOMA
Pada habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas.
Berikut ini hanya akan dibahas beberapa bioma utama yaitu:
1. Bioma Gurun dan Setengah Gurun
Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan
Asia Barat.
Ciri-ciri:
Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
Kelembaban udara sangat rendah
Perbedaan suhu siang haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat mencapai 45 C, malam dapat
turun sampai 0 C)
Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat
beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).
- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu
menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil
misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada
pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
2. Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim
sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat
mencapai 100 cm/tahun.
Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik
sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan
porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup
selain rumput, tetapi karena mereka
merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput
bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan
kanguru diAustralia.
Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
3. Bioma Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan
jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan
sabana campuran.
- Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri
atas satu jenis tumbuhan saja.

- Sabana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari


campuran berjenis-jenis pohon.
4. Bioma Hutan Tropis
Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan
yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian
besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
Matahari bersinar sepanjang tahun.
Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu
antara siang dan malam hari.
- Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies
tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang
berdaun lebat sehingga membentuk suatu
tudung atau kanopi.
Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah
tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit
adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan
tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang
Burung.
- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari
hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah
kanopi dan daerah dasar hidup hewanhewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam
hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.
5. Hutan Musim
Di daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.
Ciri tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim:
Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit, artinya mampu
beradaptasi terhadap keadaan kering dan keadaan basah pada saat musim kemarau (kering),
daunnya meranggas, sebaliknya saat musim hujan, daunnya lebat. Hutan musim biasa diberi
nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia,
hutan musim dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak
ditemukan rusa, babi hutan, harimau.
6. Hutan Lumut
Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang terletak pada ketinggian
di atas batas kondensasi uap air. Disebut hutan lumut karena vegetasi yang dominan adalah
tumbuhan lumut. Lumut yang tumbuh tidak hanya di permakean tanah dan bebatuan, tetapi
mereka pun menutupi batang-batang pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut, yang tumbuh tidak
hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup oleh lumut.
Sepanjang hari hampir selalu hujan karena kelembaban yang tinggi dan suhu rendah
menyebabkan timbulnya embun terus-menerus.
7. Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)
Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya
meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
Ciri-ciri:
- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan

tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi,
demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohonpohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena
dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga,
burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai turun.
Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur,
sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa
jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik,
salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.
8. Bioma Hutan Taiga / Hutan Homogen
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di
daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Ciri-ciri bioma hutan taiga:
Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu
tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus
merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam,
dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen.
Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang
bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan
mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
9. Bioma Hutan Tundra
Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istilah
tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi
lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.
Ciri-ciri:
Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama
9 bulan dengan suasana gelap.
Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa
kutub).
10. Hutan Bakau / Mangrove
Hutan bakau/mangrove banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai di daerah tropik dan
subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon bakau (Rhizophora sp), sehingga nama lainnya
adalah hutan bakau, selain pohon bakau ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon
Bogem (Bruguiera).
Ciri-ciri:
Kadar garam air dan tanahnya tinggi.
Kadar O2 air dan tanahaya rendah.
Saat air pasang, lingkungannya banjir, saat air surut lingkungannya becek dan herlumpur.
Dengan kondisi kadar garam tinggi, menyebabkan tumbuhan bakau sukar menyerap air meskipun
lingkungan sekitar banyak air, keadaan ini dikenal dengan nama kekeringan fisiologis. Untuk
menyesuaikan dengan lingkungan tersebut tumbuhan bakau memiliki dedaunan yang tebal dan
kaku, berlapiskan kutikula sehingga dapat mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar.
Untuk menyesuaikan diri dengan kadar O2 rendah, tumbuhan bakau memiliki akar nafas yang
berfungsi menyerap O2 langsung dari udara. Agar individu baru tidak dihanyutkan oleh arus air

akibat adanya pasang naik dan pasang surut terutama pada bakau kita dapati suatu fenomena
yang dikenal dengan nama VIVIPARI yang artinya adalah berkecambahnya biji selagi biji masih
terdapat dalam buah, belum tanggal dari pohon induknya, dapat membentuk akar yang kadangkadang dapat mencapai 1 meter panjangnya.
Jika biji yang sudah berkecambah tadi lepas dari pohon induknya maka dengan akar yang panjang
tersebut dapat menancap cukup dalam di dalam lumpur, sehingga tidak akan terganggu dengan
arus air yang terjadi pada gerakan pasang dan surut.
Hutan bakau di Indonesia terdapat di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai barat dan selatan
Kalimantan dan sepanjang pantai Irian, di Pulau Jawa hutan bakau yang agak luas masih tersisa di
sekitar Segara Anakan dekat Cilacap yang merupakan muara sungai Citanduy.
Jenis-jenis hewan yang dapat ditemukan dalam lingkungan hutan bakau terutama adalah ikan dan
hewan-hewan melata (buaya, biawak) dan burung-burung yang bersarang di atas pohon-pohon
bakau.
Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem dan Bioma (sumber 2)
Anda sudah paham arti dari populasi dan komunitas, lalu apakah artinya ekosistem dan bioma?
Sebelum masuk ke dalam pengertian ekosistem, masih ingatkah Anda apa artinya lingkungan
biotik dan lingkungan abiotik? Ya betul, lingkungan biotik adalah bagian lingkungan yang berupa
makhluk-makhluk hidup (fungi, tumbuhan, hewan, dan monera). Dan lingkungan abiotik adalah
bagian lingkungan yang berupa benda tak hidup (contohnya air, tanah, udara, cahaya, pH, suhu
dan iklim). Menurut Anda apakah lingkungan biotik saling berpengaruh dengan lingkungan abiotik?
Ya betul, memang kedua komponen tersebut saling mempengaruhi. Coba berikan sebuah contoh
mengenai pengaruh lingkungan abiotik terhadap lingkungan biotik, dan sebuah contoh pengaruh
lingkungan biotik terhadap lingkungan abiotik. Jika Anda dapat memberikan contoh-contoh seperti
yang diminta tadi dengan benar, berarti pemikiran Anda sudah masuk ke dalam pengertian
ekosistem.
Memang ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau interaksi antara organisme
dengan lingkungan abiotiknya. Definisi yang lebih tepat mengenai Ekosistem adalah tingkatan
organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua
komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.
Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai
produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil
(autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis).
Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan
hewan) yang berperan sebagai konsumen.
Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang
mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya.
Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan
seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen
secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I
adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai
makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun
berwarna hijau (Produsen) --> ulat (Konsumen I) --> ayam (Konsumen II) --> musang
(Konsumen III) --> macan (Konsumen IV/Puncak). Coba Anda buat sebuah rantai makanan
seperti contoh, Anda pernah melakukannya sewaktu di SMP bukan?
Dalam ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi
membentuk jaring-jaring makanan (food web). Perhatikan contoh jaring-jaring makanan pada
gambar 11 berikut ini.
Peran dekomposer ditempati oleh organisme yang bersifat saprofit, yaitu bakteri pengurai dan
jamur saproba. Keberadaan dekomposer sangat penting dalam ekosistem. Oleh dekomposer,
hewan atau tumbuhan yang mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara
(zat anorganik) yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan
gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis. Coba Anda pikirkan apakah yang terjadi jika di
dunia ini tidak ada bakteri pengurai dan jamur saproba?

Pada hakikatnya dalam organisasi kehidupan tingkat ekosistem terjadi proses-proses sirkulasi
materi, transformasi, akumulasi energi, dan akumulasi materi melalui organisme. Ekosistem juga
merupakan suatu sistem yang terbuka dan dinamis. Keluar masuknya energi dan materi bertujuan
mempertahankan organisasinya serta mempertahankan fungsinya. Zat-zat anorganik dalam suatu
ekosistem tetap konstan atau seimbang, mengapa? Ya, karena unsur-unsur kimia esensial
pembentuk protoplasma beredar dalam biosfer melalui siklus biogeokimiawi. Contoh siklus
biogeokimiawi adalah siklus carbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus sulfur.
(Materi ini akan Anda pelajari khusus pada materi Daur Biogeokimia.) Maka dari itulah
keseimbangan dalam ekosistem sangat penting untuk selalu terjaga.
Namun keseimbangan ekosistem dapat terganggu jika komponen-komponen penyusunnya rusak
atau bahkan hilang. Apakah yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem? Ya
benar, selain karena bencana alam, ekosistem dapat rusak akibat perbuatan manusia. Coba Anda
berikan contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam? Ya betul, contoh kerusakan ekosistem
akibat bencana alam adalah letusan gunung berapi, dimana lahar panasnya dapat mematikan
organisme (hewan dan tumbuhan) dan mikroorganisme yang dilaluinya. Dapatkah Anda berikan
contoh lainnya? Coba Anda berikan pula contoh kerusakan ekosistem akibat perbuatan manusia!
Ya benar, penggundulan hutan, serta pencemaran air, tanah dan udara. Dapatkah Anda berikan
contoh lainnya?
Apabila terjadi kerusakan ekosistem, pada dasarnya ekosistem masih dapat memperbaiki dirinya
(self purification) hingga tercapai keseimbangan kembali dalam jangka waktu tertentu; Sebentar
atau lama, tergantung dari tingkat kerusakannya. Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan
dan keseimbangan ini dikenal dengan istilah suksesi ekologis. Hal ini akan Anda pelajari lebih
mendalam pada modul Ekosistem yang akan datang.
Anda telah ketahui bahwa antara faktor abiotik dengan faktor biotik dalam ekosistem dapat saling
mempengaruhi. Namun ada faktor abiotik yang tidak dapat dipengaruhi oleh faktor biotik. Faktor
abiotik ini berada pada lingkup yang lebih luas, bahkan sangat menentukan jenis biotik baik
tumbuhan ataupun hewan yang mampu hidup di dalamnya. Faktor abiotik tersebut adalah iklim
regional atau iklim suatu tempat di permukaan bumi, yang dapat menentukan jenis Bioma.
Tahukah Anda apakah Bioma itu?
Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang dapat hidup di
tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim regionalnya. Jadi Bioma adalah kumpulan
species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh vegetasi
tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu biasanya
Bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut. Di permukaan bumi
ini terdapat 7 macam bioma, yaitu: tundra, taiga (targe), gurun (padang pasir), padang rumput,
savana, hutan hujan tropis, dan hutan decidous. Marilah kita pelajari bagaimana ciri atau
karakteristik dari tiap-tiap jenis bioma tersebut.

Share this article :

Anda mungkin juga menyukai