Bioma tundra adalah sebuah ekosistem yang berada di wilayah luas dan hanya
ditemukan dataran tanpa pepohonan. Secara etimologis tundra berasal dari
bahasa Finlandia yang berarti tunturia yakni dataran tanpa pohon.
Bioma tundra hanya berada di area dekat kutub utara dan sebagian area kutub
selatan. Lebih tepatnya di lingkaran sekitar Artik dan Greenland. Selain itu,
terdapa di pulau-pulau kecil sekitar wilayah Antartika, kutub selatan.
Pembentukan bioma tundra karena lingkungan alamiah yang tidak
disinari matahari atau gelap dalam jangka waktu sangat lama. Akibatnya,
daerah bioma tundra hanya ditumbuhi pohon kerdil, lumut kerak (linchens), dan
sphagnum.
1. Flora
Beberapa flora atau vegetasi yang ada di bioma tundra berbeda dari bioma
lainnya, yakni:
2. Fauna
Beberapa fauna yang ada di bioma tundra yakni rusa, kelinci salju, caribou,
muskox, burung elang, pinguin, beruang kutub, burung hantu, paus narwhal,
dan paus beluga. Selain hewan tersebut, ditemukan juga
beragam spesies mengunjungi bioma tundra ketika melakukan migrasi.
Misalnya, ketika musim tundra ada banyak spesies burung melakukan
perjalanan dari dataran tundra di Amerika.
1. Tundra Arktik
Bioma tundra arktik sudah ada sejak 10.000 tahun lalu dan dianggap bioma
termuda di dunia. Letak bioma ini berada diantara kutub utara dan hutan jenis
taiga. Banyak yang menganggap tundra artik sebagai tundra basah yang hanya
ada di seluruh wilayah sub-Arktik.
Struktur lapisan tanahnya membeku secara permanen dan dikenal dengan
permafrost. Selain itu, terdapat semak arktik berupa daerah aliran sungai dan
lembah yang terlindungi. Vegetasi tundra arktik merupakan sekumpulan
tanaman yang bertahan ketika iklim dingin.
Disinyalir terdapat sekitar 1700 vegetasi tanaman, termasuk semak-semak
rendah, lumut rusa, rumput, dan sedge. Selain itu, ada 400 varietas bunga
diantaranya crustise dan foliose lumut.
2. Tundra Alpine
Bioma tundra alpine berada di atas pegunungan yang tinggi dan memiliki suhu
udara sangat dingin di dunia. Permukaan tanah di tundra alpine terkuras dan
tidak ada nutrisi.
Jadi, sangat mustahil ada pohon yang tumbuh karena jenis tundra ini dikenal
lebih kering. Adapun vegetasi tanaman yang dapat hidup disana antara lain
perdu, alang-alang, lumut daun, dan lichen.
Pengertian Bioma Savana
Bioma savana merupakan salah satu sistem biotik di muka bumi yang paling
besar, untuk menempati daerah yang paling terbesar di Benua Afrika, Amerika
Selatan dan Australia. Sedangkan Savana adalah suatu ekosistem yang
terbentuk secara struktural sangat kompleks.
Dengan demikian bisa di sebut juga sebagai padang rumput yang menutupi
lahan yang terbuka cenderung ke dalam permukaan yang sangat memungkinkan
untuk terjadi nya lahan savana,
Dalam hal yang semacam ini merupakan faktor utama untuk melakukan
pembibitan pohon seperti yang ada di padang pasir, dengan curah hujan
musiman dalam satu tahunnya mencapai 50 sampai 150c yang turun secara
musiman.
Yang di mana perkembangan bervariasi pada bumi untuk menimbulkan musim
hujan yang sangat berat yang selalu berganti-ganti dengan musim kering.
Sehingga perkembangan ekosistem semak akan mengarah ke belukar padang
pasir.
Ladang Pertanian
Ladang Pertanian di daerah ini merupakan jenis salah satu usaha pertanian yang
di memanfaatkan pada lahan kering, dan tidak membutuhkan banyak air
sehingga biasanya yang ditanam pada lahan ini adalah seperti tanaman kacang
– kacangan.
Lahan Peternakan
Dalam menggunakan wilayah ini, sehingga masyarakat dapat bebas membiarkan
berbagai macam ternak yang akan mereka makan, adapun beberapa jenis
hewan yang di ternak biasanya berupa sapi, kambing dan biri – biri, domba,
kerbau, kuda, babi dan kelinci.
Akan tetapi yang paling dominan adalah jenis domba, karena hampir seluruh
masyarakat sekitar yang tinggal pada daerah ini memelihara domba.
Dalam kondisi yang seperti ini adalah memiliki lahan yang kering sehingga
semua jenis tumbuhan tidak bisa tumbuh pada habitatnya pada lingkunganini.
Tumbuhan yang mampu hidup di savana dengan beradaptasi untuk membentuk
morfologi secara khusus guna mencegah penguapan air yang berlebihan.
Hal tersebut bisa kita dilihat dari berbagai bentuk daun yang tidak lebar, dengan
adanya tempat penyimpanan air, dan akar yang panjang.
Jenis Fauna
Dalam jenis fauna sama halnya seperti tumbuhan, kenapa demikian karena
hewan yang hidup di lingkungan savana sangat mampu untuk beradaptasi
dengan kondisi yang kering kering.
Selain itu juga faktor hewan yang dapat hidup di bioma savana ini adalah berupa
hewan yang memakan rumput seperti hewan yang berjenis herbivora.
Contohnya : Zebra, rusa, gajah, dan kerbau.
Dari beberapa jenis hewan herbivora diatas bisa kita temui juga pada beberapa
bioma seperti, pada Bioma Tundra . Apabila ketersediaan air dan makanan di
sebuah lingkungan Bioma Sabana semakin menipis hewan-hewan yang mampu
bertahan hidup di lingkungan tersebut.
Apa saja ciri-ciri dari bioma savana? - Bioma di bumi sangat beragam, salah
satunya adalah bioma savana. Savana merupakan daerah berupa padang
rumput luas dan terkadang berdekatan dengan hutan. Tidak jarang ditemui
Savana bertumpang tindih dengan bioma lainnya. Anda dapat mengenali sebuah
savana dengan memperhatikan ciri ciri bioma savana yang khas.
Savana atau dikenal dengan nama lain sabana merupakan salah satu bioma
yang ada di bumi. Savana menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna. Lokasi
savana umumnya berada di daerah tropis dan beberapa area subtropis di
sekitarnya. Hal tersebut membuat savana memiliki ciri-ciri khusus yang
membedakannya dengan bioma lain.
Beberapa jenis hewan karnivora juga bisa ditemui, seperti singa dan cheetah.
Apabila ketersediaan air dan makanan di bioma savana dirasa semakin menipis,
hewan-hewan tersebut dapat pergi lama untuk mencari sumber air dan makanan
di tempat lain.
Itulah keempat ciri savana khas yang perlu diketahui. Ciri ciri savana sangat
mudah dikenali dan dibedakan dengan bioma lain.
Ekosistem Danau
Di dalam bumi, terdapat berbagai macam makhluk hidup. Tidak hanya itu, bumi
juga meliputi lingkungan dan segala komponennya. Makhluk hidup dan
lingkungan melakukan hubungan timbal balik dan interaksi. Hubungan ini
dikenal dengan sebutan ekosistem.
Ekosistem danau jika dilihat dari jenis airnya dibagi menjadi beberapa macam.
Jenis yang pertama adalah danau air asin. Danau ini tidak mempunyai aliran air
sebagai pelepasan. Pasalnya, danau air asin merupakan tujuan akhir setiap
sungai di sekitarnya. Pelepasan yang dilakukan pada danau ini adalah
penguapan.
Jenis selanjutnya adalah danau air tawar yang pelepasannya adalah sungai.
Selanjutnya, ada danau air asam yang airnya memiliki keasaman tingkat tinggi.
Danau ini terisi oleh air belerang. Biasanya danau air asam merupakan kawah
gunung berapi. Selain itu, danau juga dibedakan berdasarkan kapasitas air,
produksi kandungan organik, dan sebagainya.
Ekosistem danau terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik meliputi cahaya matahari, batu, angin, suhu, dan sebagainya
yang tidak hidup tapi berperan penting dalam ekosistem. Sedangkan komponen
biotik meliputi alga, enceng gondok, ikan, fitoplankton dan lain-lain.
Ekosistem yang terjadi di danau memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda
dengan ekosistem lain. Di bawah ini adalah beberapa ciri ciri ekosistem danau,
yaitu:
Rata-rata, ekosistem air danau yang tawar memiliki variasi suhu yang tidak
begitu mencolok perbedaannya. Meskipun demikian, suhu di danau air asam dan
asin pun tidak jauh berbeda antara suhu malam dan siangnya. Hal tersebut
dikarenakan sinar matahari yang tidak bisa menembus air hingga dalam.
Sehingga suhu di malam hari dan siang hari tidak jauh berbeda.
3. Jenis tumbuhan
Cakupan danau memang tidak begitu luas sehingga wajar saja jika ekosistem di
danau sangat dipengaruhi oleh cuaca dan juga iklim. Air di danau memang tidak
pernah habis jumlahnya. Tapi ketika musim hujan, jumlah air danau bertambah
dalam jumlah yang banyak.
Di negara yang memiliki musim dingin, danau bisa membeli karena udara yang
dingin disana. Atas dasar itulah kenapa ekosistem di perairan danau sangat
dipengaruhi cuaca serta iklim.
Ekosistem yang terjadi di danau memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda dengan
ekosistem lain. Di bawah ini adalah beberapa ciri ciri ekosistem danau, yaitu:
Ekosistem Rawa
Ekosistem Rawa juga termasuk salah satu ekosistem yang ada di bumi.
Ekosistem ini bukan ekosistem buatan manusia.
Biasanya rawa dipenuhi dengan tumbuhan yang tidak umum atau sulit jika harus
tumbuh di perairan maupun daratan. Inilah yang membuat organisme di
dalamnya juga beragam.
Interaksi antar makhluk hidup di dalamnya pun juga tidak jauh berbeda dari
ekosistem lainnya, di mana di dalam rawa juga terjadi jalinan rantai makanan
antar organisme satu sama lainnya.
Rawa masih termasuk ke dalam perairan, meskipun diapit oleh darat dan juga
perairan.
Tingkatan Organisme
Dekomposer/Pengurai Mikroorganisme
1. Produsen
Produsen di dalam sebuah rantai makanan pada ekosistem rawa menjadi
organisme yang memiliki kemampuan menghasilkan makanan untuk dirinya
sendiri.
Sehingga mereka tidak bergantung dari organisme lainnya, atau yang juga
dikenal sebagai autotrof.
Makanan yang dihasilkan didapatkan dari proses fotosintesis dengan
menggunakan bantuan sinar matahari serta unsur-unsur hara di dalam tanah.
Organisme yang termasuk produsen di dalam rawa-rawa antara lain adalah
tumbuhan air, fitoplankton, lumut, dan alga yang menjadi sumber makanan dan
energi utama untuk makhluk hidup lainnya di rawa agar bisa bertahan hidup.
2. Konsumen Tingkat I
Untuk tingkat kedua dalam rantai makanan dipegang oleh pemakan produsen
tingkat I, di mana dalam hal ini merupakan herbivora atau pemakan tumbuh-
tumbuhan.
Di dalam ekosistem rawa yang termasuk ke dalam konsumen tingkat I pun
cukup beragam.
Mulai dari ikan kecil, bekicot, keong, cacing, siput, tutut, serangga air, udang
kecil, dan lainnya.
Semuanya termasuk sebagai konsumen tingkat I dikarenakan
merupakan organisme heterotrof, yaitu hidupnya tergantung dari produsen
sebagai penyedia makan.
3. Konsumen Tingkat II
Organisme trofik ketiga pada ekosistem rawa merupakan konsumen tingkat II,
umumnya yang masuk ke dalam kategori ini adalah hewan karnivora atau
hewan pemakan daging.
Yang termasuk sebagai konsumen tingkat II adalah ular, bangau, katak, bebek,
burung, ikan besar, dan lainnya.
Sama halnya seperti konsumen tingkat II yang berada di ekosistem lainnya,
jumlah mereka lebih sedikit dibandingkan konsumen tingkat I.
5. Pengurai
Pengurai menjadi konsumen terakhir yang berperan menguraikan jasad
organisme yang sudah mati pada ekosistem rawa.
Di dalam kehidupan di rawa-rawa, yang termasuk tipe pengurai adalah jamur,
bakteri, dan cacing, Ketiganya termasuk sebagai mikroba yang menguraikan
makhluk hidup mati.
Sehingga energinya bisa kembali lagi ke lingkungan dalam bentuk nutrisi yang
dapat menyuburkan tanah serta karbondioksida di udara.
Selain organisme di atas, terdapat pula beberapa komponen pendukung dalam
rawa-rawa seperti:
Biotik: Gulma, eceng gondok, nila, udang, serta mikroorganisme
pengurai.
Abiotik: Garam, suhu, batu, air, iklim, tanah, sinar matahari.
Ekosistem Sungai
Ekosistem sungai adalah bagian dari ekosistem air,
Sungai memiliki peranan besar dalam kehidupan manusia, contohnya
untuk PLTA dan pengairan.
Wilayah perairan ini juga merupakan habitat flora dan fauna sehingga
keberadaannya harus dijaga oleh manusia.
Pengertian Ekosistem Sungai
Ekosistem sungai adalah sistem ekologi alami yang terbentuk oleh interaksi
antara komponen biotik dan abiotik sungai.
1. Komponen biotik ekosistem sungai meliputi tumbuhan air dan
hewan air.
2. komponen abiotik nya adalah cahaya matahari, kimia air, dan suhu.
Sungai memiliki ciri-ciri khusus, yaitu airnya mengalir ke lautan serta kondisi
fisik dan kimianya mengalami perubahan secara terus menerus.
Kualitas air sungai sangat dipengaruhi oleh curah hujan dan aktivitas manusia.
Seperti juga di ekosistem darat, rantai makanan di sistem ekologi sungai juga
terdiri dari produsen, konsumen, dan dekomposer.
Pada ekosistem sungai ini, ikan tersebut selanjutnya dimakan oleh konsumen
yang lebih tinggi, yaitu ikan bawal.
Ikan bawal adalah salah satu ikan predator air tawar. Hewan air ini lama-lama
akan mati.
Selanjutnya, dekomposer akan menguraikan bangkai ikan tersebut hingga
menjadi partikel mikroskopis di dalam sungai.
3. Lumut → Ikan Kecil → Ikan Gabus → Buaya → Pengurai
Produsen lain yang dapat ditemukan di sungai adalah lumut. Tumbuhan kecil ini
menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan kecil yang berperan sebagai konsumen
tingkat I.
Ikan pemakan lumut selanjutnya akan dimangsa oleh ikan predator sungai, yaitu
ikan gabus.
Ikan predator ini nantinya akan dimakan oleh buaya. Sebagai konsumen
tertinggi, buaya akan mati dengan sendirinya dan diurai oleh dekomposer.
Pada interaksi tersebut, alga dimakan oleh ikan kecil. Selanjutnya, ikan kecil ini
dimakan oleh konsumen tingkat II, ikan salmon.
Beruang yang lapar kemudian memangsa ikan salmon. Selang beberapa lama,
hewan omnivora tersebut mati.
Dekomposer pun menguraikan tubuh besar beruang menjadi partikel
mikroskopik.
7. Fitoplankton → Udang → Ikan → Burung Kuntul → Pengurai
Fitoplankton adalah organisme mikroskopik yang bertindak sebagai produsen dalam
contoh rantai makanan di atas.
Selanjutnya, ikan salmon akan memangsa udang tersebut. Ikan salmon akan
dimakan oleh konsumen tertinggi pada estuari, yaitu anjing laut.
Setelah berselang lama, anjing laut akan mati dan dekomposer pun akan
menguraikan bangkainya.
Tingkatan Organisme
Konsumen Tingkat III Ular, buaya, beruang, anjing laut, dan manusia
Dekomposer/
Bakteri, cacing, dan siput
Pengurai
1. Eceng Gondok
Eceng gondok merupakan tumbuhan air yang mengapung di sungai.
Tumbuhan ini menjadi tempat bertelur bagi ikan-ikan di sungai dan tempat
bersembunyi ikan dan serangga air.
2. Ganggang
Ganggang adalah vegetasi air yang bentuknya panjang dengan daun kecil
berbentuk jarum.
Tanaman air tersebut merupakan salah satu sumber makanan bagi ikan kecil
atau ikan pemakan tumbuhan.
3. Ikan Bawal
Sekilas, ikan bawal nampak seperti ikan piranha. Ikan tersebut merupakan ikan
predator air tawar dan dapat ditemukan di sungai-sungai di Indonesia.
Ikan bawal juga sering dikonsumsi oleh masyarakat.
4. Ikan Gabus
Pada ekosistem sungai sungai ini, ikan gabus merupakan ikan predator air
tawar.
Di negara lain, ikan ini disebut sebagai snakehead karena bentuk kepalanya
seperti ular.
5. Udang
Selnjutnya adalah udang, hewan ini merupakan salah satu hewan krustasea
yang hidup di sungai. Udang kecil sering menjadi makanan bagi ikan predator
besar.
Selain itu, udang juga kaya akan protein sehingga dijadikan sumber makanan
oleh manusia.
6. Buaya