Anda di halaman 1dari 14

EKOSISTEM TUNDRA DAN EKOSISTEM

HUTAN KONIFER
EKOSISTEM TUNDRA

Pengertian Ekosistem Tundra


Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang
ekosistem tundra yang masuk dalam kategori ekosistem alami dan
secara detailnya masuk dalam kategori ekosistem gunung. Berikut
merupakan beberapa pengertian dari tundra :
 Tundra adalah suatu bioma dimana pertumbuhan pohon
mengalami keterlambatan yang disebabkan oleh rendahnya suhu
lingkungan di sekitar. Tundra juga sering disebut-sebut sebagai
daerah tanpa pohon.
 Tundra adalah daratan tanpa pepohonan. Tundra juga disebut
sebagai padang lumut karena sebagian besarnya terdiri atas
lumut.
Jadi, ekosistem tundra adalah tempat dimana terjadi hubungan
timbal balik antara wilayah yang didominasi oleh es dengan
makhluk hidup yang hidup disekitarnya.
Ciri dan Karakteristik
Ciri dan karakteristik dari ekosistem tundra adalah :
1. Merupakan sebuah ekosistem yang sebagian besar wilayahnya ditutup
oleh es, dimana tanahnya sebagian besar merupakan batuan induk yang
telah mengalami sedikit pelapukan
2. Biasanya pengembangan ekosistem ini tidak dapat bertahan lama, rata-
rata hanya dapat bertahan sekitar 30-140 hari.
3. Wilayah yang menjadi pembentukan ekosistem ini merupakan wilayah
yang memiliki curah hujan rendah, yaitu sekitar 100-250 mm/tahun.
4. Memiliki musim dingin yang panjang yaitu sekitar 9 bulan dan juga
gelap, sedangkan musim panasnya berlangsung dengan cepat yaitu hanya
3 bulan dan terang
5. Merupakan wilayah yang memiliki kecepatan angin tinggi dan juga
suhunya yang dingin dengan rata-rata suhu tertingginya hanya 10 derajat
Celcius sedangkan suhu terendahnya mencapai -35 derajat Celcius
6. Merupkan wilayah yang memiliki tanah yang bersifat permafrost yaitu
bagian bawah tanah yang membeku secara permanen.
7. Wilayah yang memiliki setidaknya 20% dari daerah artik dari permukaan
tanah bumi
8. Dilihat dari segi keanekaragaman biotiknya yang rendah, struktur
vegetasinya sederhana serta musim pertumbuhan dan reproduksinya
sangat pendek
Penyebaran Ekosistem Tundra
Setiap ekosistem selalu memiliki daerah
penyebarannya sendiri sesuai dengan ketentuannya masing-
masing. Dan berikut adalah penyebaran ekosistem tundra
yang dilihat dari segi flora dan juga fauna.

A. Flora
1. ekosistem tundra dapat dijumpai di daerah rawa-
rawa yang ditumbuhi rumput teki, rumput kapas dan
juga gundukan gambut.
2. Ekosistem tundra dapat dijumpai di daerah yang basah
seperti di Greenland, dimana terdapat di semak
3. Selain dapat ditemukan di daerah yang yang dingin
ataupun basah, ekosistem tundra dapat dijumpai di
daerah yang kering yang ditumbuhi lumut, rumput-
rumput teki dan beberapa tumbuhuan yang memiliki
daun agak lebar
4. Ekosistem tundra dapat dijumpai pula di daerah lereng-
lereng batu yang terdapat lumut kerak dan alga
B. Fauna

1. Ekosistem tundra dapat dijumpai pada


hewan yang memiliki bulu tebal sehinnga
tubuhnya tetap merasa hangat, contohnya adalah
hewan bison kutub, rusa kutub, pingun, singa laut,
rubah, kelinci salju dan beruang kutub
2. Selain terdapat di hewan yang memiliki bulu tebal,
ekosistem tundra juga dapat ditemukan di hewan
unggas seperti burung elang dan burung hantu
3. Tidak hanya di darat, ekosistem ini juga terdapat
di air. Dan beberapa hewan yang terlibat dalam
hal ini adalah paus putih dan paus bertanduk
Jenis dan Dampaknya
Setiap ekosistem memiliki jenis dan dampaknya bagi
lingkungan sekitar. Berikut adalah jenis dari ekosistem tundra
serta dampak positif maupun dampak negatif dari ekosistem
tundra.
A. Jenis
Secara umum, ekosistem tundra terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Ekosistem tundra arktik – merupakan ekosistem yang
terbentuk semenjak puluhan ribu tahun yang lalu, tundra
arktik merupakan ekosistem termuda di dunia.
2. Ekosistem tundra alpen – merupakan ekosistem yang
berada di atas pegunungan dengan ketinggian dan tingkat
suhu dinginnya tertinggi di seluruh dunia. Tanah yang ada
dalam wilayah ini tidak ada sehingga tidak ada pohon yang
dapat tumbuh.
Dampak Positif
Keberadaan ekosistem tundra memiliki manfaat sebagai
berikut :
1. Dengan adanya ekosistem tundra ini maka akan
meningkatkan hasil ikan salmon
2. Ekosistem ini juga dapat digunakan sebagai tempat hidup bagi
paus beluga dan paus harwhal
3. Selain sebagai tempat hidup bagi paus, ekosistem tundra ini
juga sebagai tempat tinggal bagi orang suku es-kimo
4. Sebagai tempat hidup bagi hewan-hewan yang memang hidup
di tempat yang dingin seperti penguin, beruang kutub, rusa
kutub dan lain sebagainya

Dampak Negatif
Berikut adalah dampak negatif dari hilangnya ekosistem
tundra di bumi ini :
1. Hilangnya ekosistem tundra ini akan berakibat dan berdampak
pada pemanasan global
2. Adanya ekosistem tundra ini juga dapat menyebabkan hilangnya
keanekaragaman hayati
Pengertian Hutan Konifer
Hutan konifer atau biasa disebut bioma taiga adalah
hutan atau bioma yang telestrial, artinya daratan yang terhampar
luas menutupi bumi, paling banyak ditemukan di belahan bumi
utara misalnya di wilayah negara Rusia dan Kanada, sebutan
hutan conifer berasal dari bioma ini didominasi oleh tumbuhan
conifer seperti jenis pinus dan jenis cemara, kadang bioma ini
diwarnai juga oleh semak basah dan tumbuhan basah yang
tumbuh pada bagian bawah hutan.
Ciri-ciri Hutan Taiga

Setiap bioma di bumi pasti memiliki ciri-ciri yang berbeda.


Hal ini salah satunya karena adanya perbedaan iklim. Berikut
adalah beberapa ciri khas :
1. Musim
Hutan konifer merupakan daerah dengan 4 musim, yaitu
semi, panas, gugur, dan dingin. Namun periode musim gugur dan
musim semi sangatlah singkat waktunya. Hutan konifer megalami
musim dingin sangat panjang. Sedangkan musim panas di hutan
konifer hanya berjalan selama 3 bulan. Hujan masih terjadi pada
saat musim panas. Bahkan air hujan ini akan membeku menjadi es,
sehingga pada saat musim panas pun, masih ditemukan lapisan es.
Maka dari itu musim panas di hutan taiga disebut wet summer.
2. Suhu
Area hutan taiga yang tepat berada di bawah bioma tundra
yang didominasi oleh lumut, memiliki suhu yang ekstrem. Suhu
rata-rata tahunan hutan taiga sekira -5 derajat celcius sampai 5
derajat celcius. Suhu terdinginnya dapat mencapai -54 derajat
celcius sedangkan suhu terpanas dapat mencapai 21 derajat celcius.
3. Adanya kebakaran hutan
Kebakaran biasa terjadi di hutan taiga. Kebakaran ini
berfungsi untuk menghilangkan area yang ditumbuhi dengan
tumbuhan yang tidak sehat atau pohon-pohon yang sudah tua
sehingga dapat digantikan dengan tumbuhan yang baru. Adanya
kebakaran alami membantu daun-daun dan dahan-dahan kering
yang mungkin tersangkut di puncak-puncak pohon yang menjadi
kanopi dan menahan sinar matahari dapat terbakar sehingga
membuka jalan bagi sinar matahari untuk proses fotosintesis.
Sinar matahari yang mencapai permukaan lapisan tanah akan
membantu pertumbuhan tumbuhan baru yang dapat menjadi
makanan hewan-hewan yang ada di area tersebut.
4. Kesuburan tanah
Pada hutan konifer, tumbuhan-tumbuhan yang
mendominasi tidak menggugurkan daunnya sehingga nutrisi di
dalam tanah tidak sebaik tanah di hutan pada umumnya. Hal ini
memengaruhi kesuburan tanah dan menyebabkan tidak semua
tumbuhan dapat hidup. Tanah di hutan konifer bersifat asam
karena daun-daun tumbuhan konifer yang jatuh ke
permukaannya. Selain itu, tanah yang berbatu-batu juga
menyebabkan kesuburan tanah tidak terlalu baik.
5. Adanya permafrost
Permafrost menurut adalah tanah atau material
bumi yang mengalami suhu di bawah 0 derajat celcius
selama kurun waktu paling tidak 2 tahun. Lapisan
permafrost yang aktif akan mencair saat musim panas
dan membeku saat musim dingin. Namun lapisan
yang berada di bawah lapisan aktif tersebut selalu
membeku.
Jenis Flora dan Fauna di Hutan Konifer
Tidak semua tumbuhan dapat hidup di wilayah hutan konifer.
Hanya tumbuhan jenis konifer saja yang dapat bertahan. Hal ini karena
tumbuhan jenis konifer memiliki ciri khas yang memungkinkan jenisnya
untuk tumbuh di tempat bersuhu ekstrem. Ciri khas tumbuhan konifer
antara lain:
1. Daunnya berbentuk jarum. Bentuk daun ini untuk mengurangi
penguapan sehingga cadangan air tidak banyak terbuang.
2. Daun-dan tumbuhan jenis konifer berwarna hijau tua. Hal ini untuk
memaksimalkan kemampuan menyerap panas agar dapat melakukan
proses fotosintesis sehingga dapat terus bertahan hidup.
3. Daun-daun tumbuhan jenis konifer juga mempunyai lapisan lilin yang
membuatnya mampu bertahan dalam suhu ekstrem sehingga tidak
mudah patah ketika tertutup salju.
4. Tumbuhan konifer merupakan tumbuhan yang berdaun hijau sepanjang
tahun sehingga sering disebut tumbuhan evergreen.
5. Tumbuhan konifer tumbuh secara berdekatan dan membentuk kanopi
untuk melindungi dari suhu dingin dan terpaan angin yang berembus
kuat.
6. Pohon tumbuhan konifer berbentuk seperti kerucut agar ketika salju
turun tidak mengendap di puncaknya sehingga dahan tidak mudah
patah.
7. Sebagian tumbuhan jenis konifer memiliki masa hidup yang panjang,
bahkan sampai usia 200 tahun.
Pepohonan yang termasuk jenis konifer adalah
spruce, juniper, pinus, cedar, cemara, dan balsam fir.
Pada hutan konifer, hanya dapat terjadi pertumbuhan
ketika musim panas. Sedangkan musim panas di
wilayah taiga sangat singkat. Padahal tumbuhan jenis
konifer ini banyak dimanfaatkan untuk bahan baku
pembuatan kertas.
Selain tumbuhan jenis konifer, hutan konifer
hanya ditumbuhi oleh lumut kerak di pohon-pohon dan
permukaan tanahnya serta semak-semak yang terdiri
dari tumbuhan berdaun basah. Tanaman ini akan
berkembang saat musim panas yang singkat karena
sinar matahari yang dapat mencapai permukaan tanah.
Jenis Fauna di Hutan Taiga
Hewan-hewan yang terdapat di hutan konifer adalah jenis
hewan berbulu tebal yang memiliki kemampuan berhibernasi atau
melakukan tidur panjang ketika musim dingin seperti beruang, serigala,
kelinci salju, dan rubah. Mereka akan bersembunyi di dalam lubang
atau sarang yang hangat untuk menyelamatkan diri dari musim dingin
yang ekstrem. Hewan-hewan ini dapat bertahan hidup tanpa makan
dalam waktu yang lama karena mereka memiliki cadangan lemak di
tubuhnya. Sebagian dari mereka juga melakukan adaptasi dengan
memiliki kemampuan mengubah warna bulunya sesuai dengan musim
yang sedang berlangsung. Umumnya, hewan yang hidup di area hutan
konifer memiliki cakar atau kuku yang tajam. Mereka juga ahli
memanjat di pepohonan.
Selain hewan-hewan dengan kemampuan hibernasi, hutan taiga
juga dihuni oleh beberapa spesies burung yang bermigrasi. Hal ini
karena pada musim panas, di hutan taiga banyak terdapat serangga
yang menjadi makanan mereka. Diperkirakan sebanyak 32.000 spesies
serangga hidup di hutan konifer. Selain pemakan serangga, ada juga
beberapa spesies burung yang memakan biji-bijian. Burung-burung
yang bermigrasi tersebut juga membuat sarang mereka untuk
berkembang biak. Namun ketika musim berkembang biak telah
berakhir, mereka akan berpindah tempat.

Anda mungkin juga menyukai