1.Tundra
Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan sebagian kecil di
selatan . Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan
kecil sejenis rumput dan lumut.
Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik , Greenland di wilayah kutub utara.
Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartikaa dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika.
Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi ( ET) dan iklim
Tundra (ET).
FAUNA TUNDRA
Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu bersuhu dingin
sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap
membuat tubuhnya hangat. Contoh fauna di bioma tundra misalnya rus, rubah, kelinci salju, hewan-
hewan pengerat, hantu elang, dan beruang kutub.
Burung Hantu - Burung Elang dan Beruang Kutub
Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang dan burung hantu.
Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar misalnya MuscoX.
Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga
Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan mempunyai zat lilin
dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan.
Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga,
misalnya beruang, rubah dan serigala.ajax, beruang hitam.
Beruang Rubah dan Serigala contoh Fauna Taiga
Hewan-hewan yang hidup di bioma Taiga Terletak di selatan tundra, yaitu di antara daerah beriklim
sedang dengan kutub. Bioma ini disebut pula bioma dengan hutan berawa atau hutan boreal.
Taiga adalah bioma terestrial terbesar di atas bumi yang meluas dalam suatu berkas yang lebar
melintasi Amerika Utara bagian utara dan Eurasia hingga perbatasan selatan tundra arktik.
Taiga mengalami hujan salju yang lebat selama musim dingin.
Bentuk konikal (kerucut) pada banyak pohon conifer mencegah terkumpulnya salju pada cabang-
cabang pohon yang kemudian mamatahkan cabang-cabang pohon tersebut.
Pekerjaan manusia yang kurang tepat dengan Hutan conifer ditebangi dengan laju yang sangat
menghawatirkan, akan membawa pohon tua yang berdiri di antara pohon-pohon yang ada mungkin
akan segera menghilang.
4. Padang rumput
Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang
curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan.
Bioma Stepa : Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan
Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :
1. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
2. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan
oleh rendahnyatingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga
menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
3. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
4. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
5. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian
barat, Argentina dan Australia.
5. Savana
Padang rumput yang diselingi dengan sebaran pohon yang tumbuh jarang. Hewan yang hidup pada
bioma padang rumput dan savana adalah bison, gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau,
cheetah, serigala dan ular.
Savana merupakan tempat di mana herbivore besar dan predator (pemangsa)-nya terlihat dengan
jelas.
Sesungguhnya, herbivore yang dominan di sini dan pada savana lain adalah serangga, khususnya
semut dan rayap.
Rumput dan pohon yang terpencar-pencar merupakan tumbuhan yang dominan.
Kebakaran merupakan komponen abiotik penting, dan spesies tumbuhan yang dominan adalah
spesies yang sudah beradaptasi dengan kebakaran.
Pertumbuhan rumput-rumputan dan forb (tumbuhan kecil berdaun lebar) yang sangat cepat selama
musim hujan menyediakan banyak sumber makanan yang banyak bagi hewan.
Akan tetapi, mamalia pemakan rumput besar harus bermigrasi ke padang rumput yang lebih hijau
dan menyebar mencari sumber air selama periode musim kemarau.
Savana dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sabana murni: sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan
aja,
2. Sabana campuran: sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai jenis
tumbuhan.
Bioma Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup
antara Stepa dengan Sabana adalah :
Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar,
sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh kumpulan-
kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada.
Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan,
Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka
jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.
Hutan Basah
Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :
1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus
dasar hutan.
5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada
pohon-pohon besar yang membentuk tudung)
Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain :
Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif
sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan basah ini adalah hewan-
hewan pemanjat sejenis primata, seperti :
Terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim semi, panas, gugur dan dingin).
Pohon-pohon gugur yang padat dan tegak berdiri merupakan cirri khas hutan gugur, seperti hutan di
Great Smoky Mountains National Park di North Carolina.
Hutan gugur ditemukan di seluruh garis lintang pertengahan di mana terdapat cukup air untuk
menyokong pertumbuhan pohon-pohon besar.
Hutan gugur lebih terbuka dibandingkan hutan hujan.
Hutan gugur memiliki lapisan vertical yang jelas, yang meliputi satu atau dua strata pohon, di
bawahnya terdapat semak, dan di bagian dasar terdapat tumbuhan herba.
Pohon-pohon hutan gugur menggugurkan daunnya sebelum musim dingin, ketika suhu yang ada
terlalu rendah untuk terjadi fotosintesis yang efektif dan kehilangan air melalui transpirasi tidak
dengan mudah digantikan dari tanah yang beku.
Banyak hewan mamalia hutan gugur juga memasuki keadaan dorman musim dingin yang disebut
hibernasi, dan beberapa spesies burung melakukan migrasi ke wilayah dengan iklim yang lebih
hangat.
Hampir semua hutan gugur asli di Amerika Utara dirusak oleh penebangan hutan untuk mendapatkan
kayu dan penebangan untuk lahan pertanian serta pembangunan kota.
Berlawanan dengan bioma yang lebih kering, hutan-hutan ini cenderung pulih setelah gangguan, dan
saat ini kita melihat pohon-pohon gugur mendominasi daerah yang kurang dikembangkan jauh di atas
kisaran sebelumnya.
Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti pohon oak, elm, maple dan
beech.
Pohon-pohon di hutan ini menghijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada musim
gugur, dan pada musim dingin daunnya ‘habis’.
Memasuki musim semi pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan daunnya.
Note
EKOSISTEM AQUATIKA
Estuaria
Hewan
Spesies endemik (seluruh hidupnya tinggal di estuaria) seperti berbagai macam kerang dan kepiting
serta berbagai macam ikan.
Spesies yang tinggal di estuaria untuk sementara seperti larva, beberapa spesies udang dan ikan
yang setelah dewasa berimigrasi ke laut.
Spesies ikan yang menggunakan estuaria sebagai jalur imigrasi dari laut ke sungai dan sebaliknya
seperti sidat dan ikan salmon.
Tumbuhan
Tumbuhan Lamun (sea grass)
Algae makro (sea weeds) yang tumbuh di dasar perairan.
Algae mikro yang hidup sebagai plankton nabati atau hidup melekat pada daun lamun.
Karakteristik estuaria
Keterlindungan: karena estuaria merupakan perairan semi tertutup sehingga biota akan terlindung
dari gelombang laut yang memungkinkan tumbuh mengakar di dasar estuaria dan memungkinkan
larva kerang-kerangan menetap di dasar perairan.
Kedalaman: relativ dangkal→ memungkinkan cahaya matahari mencapai dasar perairan→ tumbuhan
akuatik dapat berkembang di seluruh dasar perairan, karena dangkal memungkinkan penggelontoran
(flushing) dengan lebih baik dan cepat serta menangkal masuknya predator dari laut terbuka (tidak
suka perairan dangkal).
Salinitas air: air tawar menurunkan salinitas estuaria dan mendukung biota yang padat,aliran yang
berlapis juga menguntungkan.
Sirkulasi air: perpaduan antara air tawar dari daratan, pasang surut dan salinitas menciptakan suatu
system gerakan dan transport air yang bermanfaat bagi biota yang hidup tersuspensi dalam air, yaitu
plangton.
Pasang: energinya merupakan tenega penngerak yang penting, antara lain mengangkut zat hara dan
plangton serta mengencerkan dan meggelontorkan limbah.
Penyimpanan dan pendauran zat hara: kemampuan menyimpan energi, daun pohon mangrove dan
lamun serta alga mengkonversi zat hara dan menyimpanyasebagai bahan organik untuk nantinya
dimanfaatkan oleh organisme hewani.
Peran Ekologis Estuaria Secara singkat, peran ekologi estuaria yang penting adalah :
1. Merupakan sumber zat hara dan bahan organik bagi bagian estuari yang jauh dari garis
pantai maupun yang berdekatan denganya, lewat sirkulasi pasang surut (tidal circulation)
2. Menyediakan habitat bagi sejumlah spesies ikan yang ekonomis penting sebagai tempat
berlindung dan tempat mencari makan (feeding ground)
3. Memenuhi kebutuhan bermacam spesies ikan dan udang yang hidup dilepas pantai, tetapi
bermigrasi keperairan dangkal dan berlindung untuk memproduksi dan/atau sebagai tempat
tumbuh besar (nursery ground) anak mereka.
4. Sebagai potensi produksi makanan laut di estuaria yang sedikit banyak didiamkan dalam
keadaan alami. Kijing yang bernilai komersial (Rangia euneata) memproduksi 2900 kg daging
per ha dan 13.900 kg cangkang per ha pada perairan tertentu di texas.
Berikut ini pola pencampuran air laut dan air tawar
1. Pola dengan dominasi air laut (Salt wedge estuary) yang ditandai dengan desakan dari air
laut pada lapisan bawah permukaan air saat terjadi pertemuan antara air sungai dan air laut.
Salinitas air dari estuaria ini sangat berbeda antara lapisan atas air dengan salinitas yang
lebih rendah di banding lapisan bawah yang lebih tinggi
2. Pola percampuran merata antara air laut dan air sungai (well mixed estuary). Pola ini ditandai
dengan pencampuran yang merata antara air laut dan air tawar sehingga tidak terbentuk
stratifikasi secara vertikal, tetapi stratifikasinya dapat secara horizontal yang derajat
salinitasnya akan meningkat pada daerah dekat laut.
3. Pola dominasi air laut dan pola percampuran merata atau pola percampuran tidak merata
(Partially mixed estuary). Pola ini akan sangat labil atau sangat tergantung pada desakan air
sungai dan air laut. Pada pola ini terjadi percampuran air laut yang tidak merata sehingga
hampir tidak terbentuk stratifikasi salinitas baik itu secara horizontal maupun secara vertikal
4. Pada beberapa daerah estuaria yang mempunyai topografi unik, kadang terjadi pola
tersendiri yang lebih unik. Pola ini cenderung ada jika pada daerah muara sungai tersebut
mempunyai topografi dengan bentukan yang menonjol membetuk semacam lekukan pada
dasar estuaria. Tonjolan permukaan yang mencuat ini dapat menstagnankan lapisan air pada
dasar perairan sehingga, terjadi stratifikasi salinitas secara vertikal. Pola ini menghambat
turbulensi dasar yang hingga salinitas dasar perairan cenderung tetap dengan salinitas yang
lebih tinggi.
Hutan Mangrove
Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis dan sub tropis, yang didominasi oleh
beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut
pantai berlumpur. Komunitas vegetasi ini umumnya tumbuh pada daerah intertidal dan supratidal
yang cukup mendapat aliran air, dan terlindung dari gelombang besar dan arus pasang-surut yang
kuat. Oleh karena itu, hutan mangrove banyak ditemukan di pantai-pantai teluk dangkal, estuaria,
delta, dan daerah pantai yang terlindung.
Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di
darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut
akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan
tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Zonasi hutan mangrove adalah :
Daerah yang paling dekat dengan laut sering ditumbuhi Avicennia dan Sonneratia. Sonneratia biasa
tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan organic
Lebih kearah darat, hutan mangrove umumnya didominasi oleh Rhozophora spp. Di zona ini juga
dijumpai Bruguiera dan Xylocarpus.
Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp, selanjutnya terdapat zona transisi antara hutan
mangrove dan hutan dataran rendah yang biasa ditumbuhi oleh nipah (nypa fruticans) dan pandan
laut (pandanus spp).
Fungsi ekologis hutan mangrove :
Sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung pantai dari abrasi, penahan Lumpur dan
perangkap sediment yang diangkut oleh aliran permukaan
Hutan mangrove dimanfaatkan terutama sebagai penghasil kayu untuk bahan konstruksi, kayu baker,
bahan baku untuk membuat arang, dan juga untuk dibuat bubur kertas (pulp). Disamping itu juga
hutan mangrove dimanfaatkan sebagai pemasok larva ikan dan udang alam.
Sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah pencarian makanan (feeding ground) dan daerah
pemijahan (spawning ground) bermacam biota perairan seperti ikan udang, dan kerang-kerangan,
baik yang hidup di perairan pantai atau perairan lepas pantai.
Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi beberapa satwa liar yang diantaranya terancam punah,
seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatranensis), bekantan (Nasalis larvatus), wilwo
(Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus nigrorufus), dan bangau tongtong (Leptoptilus javanicus,
dan tempat persinggahan bagi burung-burung migran.
Padang lamun
Lamun (seagrass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memiliki
rhizome, daun dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut. Lamun mengkolonisasi suatu
daerah melalui penyebaran buah (propagule) yang dihasilkan secara seksual (dioecious). Lamun
umumnya membentuk padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat dijangkau oleh sinar
matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. Lamun hidup di perairan yang dangkal dan jernih
pada kedalaman berkisar antara 2 -12 meter, dengan sirkulasi air yang baik. Air yang bersirkulasi
diperlukan untuk menghantarkan zat-zat hara dan oksigen, serta mengangkut hasil metabolism eke
luar daerah padang lamun.
Fungsi ekologis padang lamun :
1. Produsen dentrius dan zat hara
2. Mengikat sediment dan menstabilkan substrat yang lunak, dengan system parakaran yang
pada dan saling mengikat
3. Sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi beberapa jenis
biota laut, terutama yang melewati masa dewasanya di lingkungan ini.
4. Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari sengatan matahari.
5. Wilayah padang lamun dimanfaatkan oleh manusia sebagai tempat kegiatan budidaya laut
berbagai jenis ikan, kerang-kerangan dan tiram, dan tempat rekereasi atau pariwisata.
Terumbu karang
Pada dasarnya terumbu terbentuk dari endapan-endapan masif kalsium karbonat (CaCO3), yang
dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu (karang hermatipik) dari filum Cnidaria, ordo
Scleractinia yang hidup bersimbiosis dengan zooxantellae, dan sedikit tambahan dari algae berkapur
serta organisme lain yang menyekresi kalsium karbonat.
Karang pembentuk terumbu (karang hermatipik) hidup berkoloni, dan tiap individu karang yang
disebut polip menempati mangkuk kecil yang dinamakan koralit.
Tiap mangkuk koralit mempunyai beberapa septa yang tajam dan berbentuk daun yang tumbuh
keluar dari dasar koralit, dimana septa ini merupakan dasar penentuan spesies karang.
Tiap polip adalah hewan berkulit ganda, dimana kulit luar yang dinamakan epidermis dipisahkan oleh
lapisan jaringan mati (mesoglea) dari kulit dalamnya yang disebut gastrodermis