Di bumi ada bermacam-macam ekosistem, yaitu ekosistem alam dan buatan. Secara garis
besar ekosistem alam dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem
perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Ekosistem Darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak
geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat yaitu sebagai berikut.
Gurun
Gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia
Barat.
Ciri-ciri:
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering
(tumbuhan serofit).
- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya
unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif
hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropik (sepanjang garis khatulistiwa) yang berbatasan
dengan padang rumput.
Padang Rumput
Padang rumput membentang mulai dari
daerah tropis sampai dengan daerah beriklim
sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia
Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang
baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena
mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput
bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan
kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
Hutan tropis memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi.
Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagi`n besar daerah Asia
Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
Ciri-ciri:
- Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
- Tumbuhannya sewaktu musim dingin,
daun-daunnya meranggas.
- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75-
100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim
dingin, musim gugur dan
musim semi
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih
rendah dari pada bioma hutan tropis.
Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi se-
belah utara dan di pegunungan daerah tropik.
Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin
rendah. Biasanya taiga merupakan hutan
yang tersusun atas satu spesies seperti
konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan
tumbuhan basah sedikit sekali, Hewannya
antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan
burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada musim gugur.
Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan
terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
Pertumbuhan tumbuhan di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan
adalah Sphagnum, lumut kerak, tumbuhan
biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek,
dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya
mampu beradaptasi dengan keadaan yang
dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada
yang menetap dan ada yang datang pada
musim panas, semuanya berdarah panas.
Hewan yang menetap memiliki rambut atau
bulu yang tebal, contohnya karibou, rusa
kutub, beruang kutub, dan insekta terutama
nyamuk dan lalat hitam.
FLORA MALESIANA
Malesiana adalah suatu daerah luas yang meliputi Malaysia, Indonesia, Papua Nugini dan
Kepulauan Solomon. Daerah ini merupakan wilayah bioma hutan hajan tropika dan memiliki
beberapa jenis tumbuhan yang khas, misal: rotan, jati, cendana, kayu hitam.Flora yang
ditemukan di daerah ini sangat bervariasi bahkan beberapa tumbuhan memiliki nilai ekonomi
yang tinggi, misal: jati, meranti, anggrek, rotan, kayu cendana, makroni dan lain-lain.
Pada habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang
luas.Berikut ini hanya akan dibahas beberapa bioma utama yaitu:
1. Bioma gurun dan setengah gurun
2. Bioma padang rumput
3. Bioma hutan tropis
4. Bioma hutan gugur
5. Bioma hutan taiga
6. Bioma tundra
7. Bioma sabana
8. Bioma hutan bakau (mangroul)
9. Bioma hutan lumut
10. Bioma Hutan Musim
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapatberadaptasi dengan daerah
kering (tumbuhan serofit).
- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampumenyimpan air,
misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecilmisalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya
hanya aktif hidup padapagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
Wilayah fauna Oriental meliputi Benua Asia beserta pulau-pulau disekitarnya meliputi
Srilangka, Filipina dan wilayah fauna Indonesia bagian barat dan tengah yang meliputi
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi.
Kondisi lingkungan fisik wilayah Oriental cukup bervariasi, sebagian besar beriklim
tropis sehingga banyak terdapat hutan tropis yang kaya akan flora dan fauna. Beberapa fauna
khas yang hidup di wilayah Oriental antara lain :
Harimau, gajah, gibbon, orang utan, bekantan, monyet, badak bercula satu, menjangan,
antelop, tapir, babi rusa.
Terdapat beberapa fauna endemik yang hanya hidup di daerah tertentu, misalnya anoa di
Sulawesi dan komodo yang hanya terdapat di pulau Komodo dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya.
1. Gajah Sumatera
3.RafflesiaArnoldi
Rafflesia arnoldii merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki
bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan
bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan
tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak
memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis.
Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi,
dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama
spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam
statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis
patma parasit, Rafflesia patma. Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak
bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11
kilogram.
Bunga Rafflesia Arnoldi menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang
Tetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang
tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang
mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti
piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau
betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga.
Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Persentase
pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar
bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.
4. Mangga kasturi
Mangga kasturi yang merupakan Maskot Kalimantan Selatan ternyata telah ditetapkan
sebagai salah satu tumbuhan yang “punah in situ” (Extinct in the Wild). Artinya Kasturi, salah
satu spesies mangga yang menjadi flora identitas provinsi Kalimantan Selatan ini telah punah
dari habitat aslinya. Kasturi yang dalam bahasa ilmiah (latin) disebut Mangifera casturi,
merupakan salah satu dari sekitar 31 jenis mangga yang dapat ditemukan di Kalimantan,
Indonesia. Bahkan, mangga yang dalam bahasa Inggris selain disebut kasturi juga dinamakan
Kalimantan Mango ini merupakan tumbuhan endemik Kalimantan. Sayang, IUCN redlist
melabelinya sebagai Extinct in the Wild atau telah punah dari habitat aslinya. Mangifera casturi
mempunyai pohon yang mampu mencapai tinggi 25 meter dengan diameter batang antara 40-110
cm. Kulit kayu kasturi berwarna putih keabu-abuan sampai coklat terang. Daun berbentuk lanset
dengan ujung yang meruncing. Saat muda daun kasturi berwarna ungu tua. Buah kasturi seperti
buah mangga lainnya namun berukuran lebih kecil dengan berat kurang dari 80 gram.
5. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang habitat
aslinya di pulau Sumatera, merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan
hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically
endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia
IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama
hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Uji genetik
mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik,
yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang
menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari. Penghancuran
habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini.
Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang
seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh
antara tahun 1998 dan 2000.
6. Orang Utan
7. Kantong Semar
Pada umumnya, Nepenthes (Kantong Semar) memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu
kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman
dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder,
tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang
menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan
dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih
sering menangkap hewan yang terbang seperti
nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang bahkan
tidak ditemui pada beberapa spesies, contohnya N.
ampullaria.
Kantong bawah adalah kantong yang
dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya
tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang
berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah
seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan
akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di
dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk
yang sama seperti kantong bawah, namun kantong
roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset,
contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini
adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa
tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah
yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan
kantong atas.
8. Tanaman Bayur
Perbungaan berupa malai terminal atau di ketiak. Bunga panjang hingga 6 cm, kuning,
berambut halus. Buah kotak silindris, 5–13 x 2–5 cm, mula-mula berambut halus kemudian
gundul. Bijinya banyak dan bersayap.
9. Badak Jawa
PENGERTIAN ENDEMIK
Endemisme dalam ekologi adalah gejala yang dialami oleh organisme untuk menjadi unik pada
satu lokasi geografi tertentu, seperti pulau , lungkang (niche), negara, atau zona ekologi tertentu. Untuk
dapat dikatakan endemik suatu organisme harus ditemukan hanya di suatu tempat dan tidak ditemukan
di tempat lain. Faktor fisik, iklim, dan biologis dapat menyebabkan endemisme. Jadi flora dan fauna
endemik Indonesia adalah flora dan fauna yang hanya ditemukan di Indonesia. Berikut organisme langka
tersebut.
1. Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif),
Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik
dari Sumatera, Indonesia , yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di
dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera)
dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan
bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang
kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa
membedakan bunga bangkai dengan "Rafflesia arnoldii" mungkin karena orang sudah mengenal
bahwa Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga
bangkai yang juga besar.
2. Kayu Eboni (Diospyros sp) di Sulawesi
Diospyros Celebica adalah nama kayu hitam yang berasal dari sulawesi selatandari spesies
eboni (Ebenaceae). Anggotanya di seluruh dunia mencapai sekitar 450-500 spesies pohon dan
perdu yang selalu hijau atau sebagian ada pula yang menggugurkan daun. Kebanyakan
tumbuhan ini berasal dari daerah tropis, dan hanya beberapa spesies yang tumbuh di daerah
beriklim sedang.Tetapi jenis kayu hitam ini berbeda dengan spesies kayu hitam yang ada di
seluruh dunia. Diospyros Celebica memiliki ciri khas yaitu Pohon yang lurus dan
tegak dengan tinggi sampai dengan 40 m. Diameter batang bagian bawah dapat mencapai 1 m.
Kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna coklat hitam. Pepagannya
berwarna coklat muda dan di bagian dalamnya berwarna putih kekuning-kuningan. Daun tunggal
terletak berseling, berbentuk jorong memanjang, dengan ujung meruncing, permukaan atasnya
mengkilap, seperti kulit dan berwarna hijau tua, permukaan bawahnya berbulu dan berwarna
hijau abu-abu.enis ini hanya terdapat di Sulawesi di hutan primer pada tanah liat, pasir atau tanah
berbatu-batu yang mempunyai drainase baik, dengan ketinggian mencapai 600 m dpl. Secara
alami, kayu hitam Sulawesi ditemukan baik di hutan hujan tropika maupun di hutan musim.
Karena perkembangan populasi yang lambat dan karena tingginya tingkat eksploitasi di alam, kini
kayu hitam Sulawesi telah terancam kepunahan.