Anda di halaman 1dari 11

MACAM-MACAM EKOSISTEM BESERTA CIRI-CIRINYA

Di bumi ada bermacam-macam ekosistem, yaitu ekosistem alam dan buatan. Secara garis
besar ekosistem alam dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem
perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

Ekosistem Darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak
geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat yaitu sebagai berikut.

Gurun

Gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia
Barat.

Ciri-ciri:

1. Curah hujan sangat rendah, + 25


cm/tahun
2. Kecepatan penguapan air lebih cepat
dari presipitasi
3. Kelembaban udara sangat rendah
4. Perbedaan suhu siang

haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai


0 C)
5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air

Lingkungan biotik:

- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering
(tumbuhan serofit).

- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya
unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif
hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropik (sepanjang garis khatulistiwa) yang berbatasan
dengan padang rumput.

Padang Rumput
Padang rumput membentang mulai dari
daerah tropis sampai dengan daerah beriklim
sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia
Tengah, Amerika Selatan, Australia.

Ciri-ciri:

 Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun,


di beberapa daerah padang rumput
curah hujannya dapat mencapai 100
cm/tahun.
 Curah hujan yang relatif rendah turun
secara tidak teratur.
 Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang
baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.

Lingkungan biotik:

- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang
baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena
mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput
bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.

- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan
kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

Hutan Hujan Tropik

Hutan tropis memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi.
Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagi`n besar daerah Asia
Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.

Ciri-ciri:

 Curah hujannya tinggi, merata sepanjang


tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
 Matahari bersinar sepanjang tahun.
 Dari bulan satu ke bulan yang lain
perubahan suhunya relatif kecil.
 Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap
sepanjang hari, sehingga tidak ada
perubahan suhu antara siang dan malam hari.
- Flora: pada bioma hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama
dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk
suatu tudung atau kanopi.
Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang
menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada
batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang
Burung.
- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang
bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar
hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya:
burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

Hutan Gugur (Deciduous Forest)

Ciri-ciri:

- Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
- Tumbuhannya sewaktu musim dingin,
daun-daunnya meranggas.
- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75-
100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim
dingin, musim gugur dan
musim semi
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih
rendah dari pada bioma hutan tropis.

Musim panas pada bioma hutan


gugur, energi radiasi matahari yang diterima
cukup tinggi, demikian pula dengan
presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh
dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat
tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu
hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai
turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya
gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis.
Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas,
suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim
semi.

Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi se-
belah utara dan di pegunungan daerah tropik.
Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin
rendah. Biasanya taiga merupakan hutan
yang tersusun atas satu spesies seperti
konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan
tumbuhan basah sedikit sekali, Hewannya
antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan
burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada musim gugur.

Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan
terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
Pertumbuhan tumbuhan di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan
adalah Sphagnum, lumut kerak, tumbuhan
biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek,
dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya
mampu beradaptasi dengan keadaan yang
dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada
yang menetap dan ada yang datang pada
musim panas, semuanya berdarah panas.
Hewan yang menetap memiliki rambut atau
bulu yang tebal, contohnya karibou, rusa
kutub, beruang kutub, dan insekta terutama
nyamuk dan lalat hitam.

 
FLORA MALESIANA

  Malesiana adalah suatu daerah luas yang meliputi Malaysia, Indonesia, Papua Nugini dan
Kepulauan Solomon. Daerah ini merupakan wilayah bioma hutan hajan tropika dan memiliki
beberapa jenis tumbuhan yang khas, misal: rotan, jati, cendana, kayu hitam.Flora yang
ditemukan di daerah ini sangat bervariasi bahkan beberapa tumbuhan memiliki nilai ekonomi
yang tinggi, misal: jati, meranti, anggrek, rotan, kayu cendana, makroni dan lain-lain.
Pada habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang
luas.Berikut ini hanya akan dibahas beberapa bioma utama yaitu:
1. Bioma gurun dan setengah gurun
2. Bioma padang rumput
3. Bioma hutan tropis
4. Bioma hutan gugur 
5. Bioma hutan taiga
6. Bioma tundra
7. Bioma sabana
8. Bioma hutan bakau (mangroul)
9. Bioma hutan lumut
10. Bioma Hutan Musim

1. Bioma Gurun dan Setengah Gurun


Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika
Utara,Australia dan Asia Barat.
Ciri-ciri:
1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
3. Kelembaban udara sangat rendah4. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari
sangat tinggi (siangdapat mencapai 45 C,malam dapat turun sampai 0 C)
5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air 

Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapatberadaptasi dengan daerah
kering (tumbuhan serofit).
- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampumenyimpan air,
misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecilmisalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya
hanya aktif hidup padapagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

2. Bioma Padang Rumput


Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan
daerahberiklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika
Selatan,Australia.
 
FAUNA ORIENTAL

Wilayah fauna Oriental meliputi Benua Asia beserta pulau-pulau disekitarnya meliputi
Srilangka, Filipina  dan wilayah fauna Indonesia bagian barat dan tengah yang meliputi
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi.

Kondisi lingkungan fisik wilayah Oriental cukup bervariasi, sebagian besar beriklim
tropis sehingga banyak terdapat hutan tropis yang kaya akan flora dan fauna. Beberapa fauna
khas yang hidup di wilayah Oriental antara lain :

 Harimau, gajah, gibbon, orang utan, bekantan, monyet, badak bercula satu, menjangan,
antelop, tapir, babi rusa.
 Terdapat beberapa fauna endemik yang hanya hidup di daerah tertentu, misalnya anoa di
Sulawesi dan komodo yang hanya terdapat di pulau Komodo dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya.

Fauna Australis ( Hewan Australis )


Pengertian Fauna Australis adalah Fauna tipe Australis disebut juga fauna dataran sahul. Fauna
ini terdapat di Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya. Binatang-binatangnya mempunyai
kesamaan dengan binatang-binatang di benua Australia. Jenis Fauna Australis contohnya antara
kanguru, burung cendrawasih dan berbagai jenis burung lainnya, reptil, dan amphibi.

Fauna Peralihan ( Hewan Peralihan )


Pengertian Fauna Peralihan adalah Daerah fauna tipe Peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang
membatasi dengan fauna di dataran Sunda dan garis Weber yang membatasi dengan fauna di
dataran Sahul. Fauna peralihan tersebar di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Jenis Fauna
Peralihan contoh faunanya antara lain babi rusa, anoa, kuskus, biawak, tapir (kerbau liar),
Komodo.

Hewan dan Tumbuhan Langka di


Indonesia

1. Gajah Sumatera

Gajah merupakan satwa yang


unik karena memiliki tingkat
intelejensi yang tinggi dan ukuran
tubuh yang sangat besar. Gajah
Sumatera sebagai species gajah asli
Indonesia populasinya kian menurun
seiring adanya perburuan gading gajah
oleh para pemburu yang tidak
bertaanggung jawab. Saat ini terdapat
sekitar 3.000 gajah Sumatera yang
terbagi 600 ekor di Aceh, 60 ekor di
Bengkulu, dan sisanya di Lampung.
2. Komodo

Kita patut mensyukuri bahwa komodo


masuk ke list polling New 7 Wonders of Nature.
Namun masih banyak orang Indonesia yang
belum tahu bahwa saat ini hanya tersisa 2.500-
4.000 ekor Komodo yang tersebar di Pulau
Komodo, Pulau Rinca, dan di Pulau Flores.
Pemerintah melalui program cagar alam berusaha
melindungi species ini dari kepunahan, walaupun
pada prakteknya harus perlu banyak
pembenahan.

3.RafflesiaArnoldi

Rafflesia arnoldii merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki
bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan
bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan
tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak
memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis.

Bunga raksasa ini tidak terlepas oleh sejarah


penemuannya pertama kali pada tahun 1818 di hutan
tropis Bengkulu (Sumatera) di suatu tempat dekat
Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu
Selatan, sehingga Bengkulu dikenal di dunia sebagai
The Land of Rafflesia atau Bumi Rafflesia. Seorang
pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang
menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr.
Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford
Raffles. Jadi penamaan bunga Rafflesia arnoldi didasarkan dari gabungan nama pemimpin
ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga.

Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi,
dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama
spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam
statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis
patma parasit, Rafflesia patma. Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak
bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11
kilogram.

Bunga Rafflesia Arnoldi menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang
Tetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang
tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang
mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti
piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau
betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga.
Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Persentase
pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar
bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.

4. Mangga kasturi

Mangga kasturi yang merupakan Maskot Kalimantan Selatan ternyata telah ditetapkan
sebagai salah satu tumbuhan yang “punah in situ” (Extinct in the Wild). Artinya Kasturi, salah
satu spesies mangga yang menjadi flora identitas provinsi Kalimantan Selatan ini telah punah
dari habitat aslinya. Kasturi yang dalam bahasa ilmiah (latin) disebut Mangifera casturi,
merupakan salah satu dari sekitar 31 jenis mangga yang dapat ditemukan di Kalimantan,
Indonesia. Bahkan, mangga yang dalam bahasa Inggris selain disebut kasturi juga dinamakan
Kalimantan Mango ini merupakan tumbuhan endemik Kalimantan. Sayang, IUCN redlist
melabelinya sebagai Extinct in the Wild atau telah punah dari habitat aslinya. Mangifera casturi
mempunyai pohon yang mampu mencapai tinggi 25 meter dengan diameter batang antara 40-110
cm. Kulit kayu kasturi berwarna putih keabu-abuan sampai coklat terang. Daun berbentuk lanset
dengan ujung yang meruncing. Saat muda daun kasturi berwarna ungu tua. Buah kasturi seperti
buah mangga lainnya namun berukuran lebih kecil dengan berat kurang dari 80 gram.

5. Harimau Sumatera

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang habitat
aslinya di pulau Sumatera, merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan
hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically
endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia
IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama
hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Uji genetik
mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik,
yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang
menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari. Penghancuran
habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini.
Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang
seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh
antara tahun 1998 dan 2000.

6. Orang Utan

Orang utan memiliki tubuh yang gemuk dan besar,


berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang
pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor.
Orangutan memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5 meter. Tubuh
orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka
mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang
tinggi. Saat mencapai tingkat kematangan seksual,
orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun yang besar, rambut
menjadi panjang dan tumbuh janggut disekitar wajah. Mereka mempunyai indera yang sama
seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Berat orang
utan jantan sekitar 50-90 kg, sedangkan orangutan betina beratnya sekitar 30-50 kg. Telapak
tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga
memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia. Orangutan masih termasuk
dalam spesies kera besar seperti gorila dan simpanse. Golongan kera besar masuk dalam
klasifikasi mammalia, memiliki ukuran otak yang besar, mata yang mengarah kedepan, dan
tangan yang dapat melakukan genggaman.

7. Kantong Semar

Pada umumnya, Nepenthes (Kantong Semar) memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu
kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman
dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder,
tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang
menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan
dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih
sering menangkap hewan yang terbang seperti
nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang bahkan
tidak ditemui pada beberapa spesies, contohnya N.
ampullaria.
Kantong bawah adalah kantong yang
dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya
tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang
berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah
seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan
akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di
dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk
yang sama seperti kantong bawah, namun kantong
roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset,
contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini
adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa
tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah
yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan
kantong atas.

8. Tanaman Bayur

Bayur, bayor atau wadang (Pterospermum


javanicum) adalah sejenis pohon penghasil kayu
pertukangan berkualitas baik. Pohon besar, tingginya
dapat mencapai 45 m dan gemang batangnya 1 m.
Pepagan berwarna keabu-abuan, halus hingga memecah
dangkal. Ranting-ranting berambut halus. Daun tunggal
terletak berseling, bertangkai pendek, 3–6 mm. Helaian
daun bundar telur sampai lanset, sekira 4–14 x 2,5–7 cm,
dengan ujung meluncip dan pangkal asimetris: sebelah
membundar dan sebelahnya menyempit runcing. Sisi atas hijau terang, sisi bawah daun berambut
bintang halus kecoklatan, pada pangkal dengan tiga tulang daun.

Perbungaan berupa malai terminal atau di ketiak. Bunga panjang hingga 6 cm, kuning,
berambut halus. Buah kotak silindris, 5–13 x 2–5 cm, mula-mula berambut halus kemudian
gundul. Bijinya banyak dan bersayap.

9. Badak Jawa

Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di


alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah,
padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar.
Badak jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk
masa kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun
suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di dekat
kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa
sebagai musuh. Badak jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika
merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung
karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti
menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka.
Badak Jawa lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.

PENGERTIAN ENDEMIK

Endemisme dalam ekologi adalah gejala yang dialami oleh organisme untuk menjadi unik pada
satu lokasi geografi  tertentu, seperti pulau , lungkang (niche), negara, atau zona ekologi  tertentu. Untuk
dapat dikatakan endemik suatu organisme harus ditemukan hanya di suatu tempat dan tidak ditemukan
di tempat lain. Faktor fisik, iklim, dan biologis dapat menyebabkan endemisme. Jadi flora dan fauna
endemik Indonesia adalah flora dan fauna yang hanya ditemukan di Indonesia. Berikut organisme langka
tersebut.

1. Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif),
Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik
dari Sumatera, Indonesia , yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di
dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera)
dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan
bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang
kumbang dan lalat penyerbuk  bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa
membedakan bunga bangkai dengan "Rafflesia arnoldii" mungkin karena orang sudah mengenal
bahwa Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga
bangkai yang juga besar.
2. Kayu Eboni (Diospyros sp) di Sulawesi
Diospyros Celebica adalah nama kayu hitam yang berasal dari sulawesi selatandari spesies
eboni (Ebenaceae). Anggotanya di seluruh dunia mencapai sekitar 450-500 spesies pohon dan
perdu yang selalu hijau atau sebagian ada pula yang menggugurkan daun. Kebanyakan
tumbuhan ini berasal dari daerah tropis, dan hanya beberapa spesies yang tumbuh di daerah
beriklim sedang.Tetapi jenis kayu hitam ini berbeda dengan spesies kayu hitam yang ada di
seluruh dunia. Diospyros Celebica  memiliki ciri khas yaitu Pohon yang lurus dan

tegak dengan tinggi sampai dengan 40 m. Diameter batang bagian bawah dapat mencapai 1 m.
Kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna coklat hitam. Pepagannya
berwarna coklat muda dan di bagian dalamnya berwarna putih kekuning-kuningan. Daun tunggal
terletak berseling, berbentuk jorong memanjang, dengan ujung meruncing, permukaan atasnya
mengkilap, seperti kulit dan berwarna hijau tua, permukaan bawahnya berbulu dan berwarna
hijau abu-abu.enis ini hanya terdapat di Sulawesi di hutan primer pada tanah liat, pasir atau tanah
berbatu-batu yang mempunyai drainase baik, dengan ketinggian mencapai 600 m dpl. Secara
alami, kayu hitam Sulawesi ditemukan baik di hutan hujan tropika maupun di hutan musim.
Karena perkembangan populasi yang lambat dan karena tingginya tingkat eksploitasi di alam, kini
kayu hitam Sulawesi telah terancam kepunahan.

3. Kayu Cendana (Santalum album) di Nusa TenggaraCendana, atau cendana wangi,


merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai
rempah-rempah , bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris(warangka).
Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka kayu ini
digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini
banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang
ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya. Cendana adalah
tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk
mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung
kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.
Kayu cendana wangi(Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu
yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang paling bagus
kualitasnya. Di Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat dihargai. Sebagai gantinya
sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan kayu cendana jenggi(Santalum
spicatum). Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi bahan kimia yang dikandungnya, dan oleh
karena itu kadar harumnya pun berbeda. Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk
membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal
dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda , dan
untuk menghilangkan rasa cemas.

Anda mungkin juga menyukai