Anda di halaman 1dari 5

Nama : Charista Tanta Putri

Kelas : XI ips 2

No absen : 07

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya. Menempati wilayah Lingkaran Api (Ring of Fire), tanah vulkanik yang
mengandung mineral dan zat hara yang tinggi membuat tanaman-tanaman di negeri ini dapat tumbuh
dengan subur. Tersedianya makanan yang melimpah dari tumbuh-tumbuhan turut melestarikan satwa-
satwa liar di dalam ekosistem. Karena itu, persebaran flora dan fauna di Indonesia sangat beragam.

Secara umum, persebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruh oleh letak geografisnya. Berdasarkan
wilayah dan karakteristik flora dan faunanya, kita dapat membagi Indonesia menjadi tiga, yaitu
Indonesia Barat, Tengah, dan Timur. Ketiga bagian ini dipisahkan oleh garis Wallace dan garis Weber:
garis Wallace memisahkan Indonesia bagian barat dan tengah, sedangkan garis Weber memisahkan
Indonesia tengah dan timur.

Persebaran flora dan fauna di tiga bagian Indonesia :

• Indonesia Bagian Barat (Asiatis)

Flora dan fauna yang terdapat di wilayah Indonesia bagian barat disebut juga sebagai tipe Asiatis.
Wilayah barat meliputi Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Hal ini disebabkan karena tumbuhan dan
satwanya hampir sama dengan yang ditemukan di benua Asia pada umumnya.

Untuk flora, jenis-jenis yang ditemukan di wilayah barat ini sifatnya heterogen, seperti tanaman lumut,
paku, jamur, meranti, mahoni, dan damar. Hal ini dikarenakan iklim hujan tropis dengan curah hujan
yang tinggi.

Jenis hutan yang terdapat di bagian barat termasuk hutan hujan tropis, hutan musim, hutan sabana
tropis, dan hutan bakau di pesisir pantai. Salah satu flora endemik Indonesia yang berada di wilayah
barat adalah bunga bangkai Bengkulu atau Raflesia Arnoldi.

Untuk fauna, jenis-jenis yang ditemukan di sini di antaranya adalah reptil, mamalia, burung, dan ikan.
Ada banyak fauna endemik Indonesia yang terdapat di bagian barat, seperti badak bercula satu, tapir,
harimau Sumatera, orangutan, dan pesut Mahakam.

• Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)

Flora dan fauna yang ditemukan di bagian tengah Indonesia disebut sebagai tipe peralihan. Wilayah
Indonesia yang termasuk ke bagian tengah adalah Pulau Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
Iklim Indonesia bagian tengah memiliki kelembaban udara dan curah hujan yang rendah. Karena itu,
flora yang ditemukan di wilayah ini didominasi oleh rempah-rempah seperti pala, cengkeh, cendana,
eboni, dan anggrek. Di sisi fauna, banyak pula terdapat hewan endemik Indonesia yang menempati
Indonesia bagian tengah, di antaranya adalah komodo, anoa, babi rusa, dan burung maleo.

• Indonesia Bagian Timur (Australis)

Wilayah Indonesia yang meliputi Pulau Papua, Maluku, dan sekitarnya termasuk ke dalam bagian timur
dan disebut juga sebagai tipe Australis. Hal ini disebabkan oleh karakteristik flora dan faunanya yang
menyerupai flora dan fauna di benua Australia.

Bagian timur didominasi oleh hutan hujan tropis dan hutan pegunungan. Flora yang dapat ditemukan di
antaranya adalah pohon sagu dan nipah. Ada pula pohon rasamala, tanaman eucalyptus, dan
matoa .Sementara itu, fauna endemik yang terdapat di Indonesia bagian timur di antaranya adalah
burung cenderawasih, kasuari, nuri sayap hitam, dan kangguru pohon.

Persebaran Fola dan Fauna di Dunia

Perbedaan iklim antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya menciptakan keanekaragaman
persebaran flora dan fauna. Hubungan fauna dan flora sangat erat dan berkaitan, flora hadir sebagai
habitat maupun sumber makanan bagi fauna. Pada artikel ini juga terdapat contoh soal dan
pembahasan terkait dengan sebaran flora dan fauna dunia.

Sebaran flora dan fauna di dunia dipengaruhi oleh karakteristik khas suatu wilayah serta dikendalikan
oleh iklim yang disebut bioma. Dari bioma inilah, kita akan mengenal lebih jauh mengenai persebaran
flora dan fauna di dunia.

Secara garis besar terdapat tiga macam bioma antara lain ; bioma hutan, padang rumput, dan gurun.
Ketiga bioma tersebut masih dapat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut :

1. Hutan Hujan (Rainforest)

Memiliki curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan hutan bersifat lembab dan selalu hijau
sepanjang tahun. Hutan hujan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

Hutan hujan tropis, terletak di daerah khatulistiwa. Memiliki karakteristik antara lain matahari bersinar
sepanjang tahun, jenis tumbuhan yang tumbuh sangat heterogen, temperatur tahunan relatif kecil
sekitar 25°C - 30°C, curah hujan tinggi dan merata sepanjang tahun sekitar 1200 mm per tahun, dan
pepohonan yang tumbuh sangat lebat dan kanopinya sangat rapat menyebabkan terhalangnya cahaya
matahari menembus dasar hutan. Hutan hujan tropis meliputi wilayah Asia Tenggara, Amerika Selatan,
Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah, dan sebagian Afrika. Contoh tumbuhan yang berasal dari hutan
hujan tropis yaitu pohon rotan, pohon damar, pohon eboni, dan pohon meranti.

Hutan hujan iklim sedang, terletak di daerah beriklim sedang antara 23°- 66° LU maupun LS. Memiliki
karakteristik antara lain tumbuhan yang tumbuh tidak terlalu banyak dengan jenis tumbuhan yang tahan
terhadap iklim dingin saja. Hutan hujan iklim sedang meliputi wilayah Asia bagian utara, Kanada, Alaska,
dan Eropa. Contoh tumbuhan yang berasal dari hutan hujan iklim sedang yaitu pinus, cemara, tusam,
dan balsam.

2. Hutan Peluruh (Hutan Musim)

Umumnya hutan musim berada di wilayah yang memiliki empat musim, disebut hutan peluruh karena
saat memasuki musim gugur daunnya luruh (berguguran). Memiliki karakteristik antara lain pepohonan
tidak terlalu lebat, cahaya matahari dapat menembus permukaan, curah hujan berkisar 75 - 100 mm per
tahun, memiliki suhu rata-rata bulanan antara -2°C - 18°C. Daerah persebaran hutan peluruh meliputi
wilayah sub tropis seperti Amerika Serikat, Asia Timur, Chili, dan Eropa Barat. Contoh tumbuhan yang
berasal dari hutan peluruh yaitu maple, pohon platanus, dan sepang.

3. Padang Rumput

Merupakan lahan yang didominasi oleh semak belukar, tumbuhan rumput, dan beberapa jenis pohon
lainnya. Umumnya terdapat di daerah dengan curah hujan rendah, baik di wilayah beriklim tropis atau
subtropis. Memiliki karakteristik antara lain curah hujan yang tidak teratur berkisar antara 250 - 500 mm
per tahun serta memiliki porositas yang rendah. Padang rumput dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu :
Padang rumput iklim tropis (sabana), merupakan padang rumput tinggi yang diisi oleh pohon-pohon
dengan jenis pendek. Umumnya banyak ditemukan di wilayah Australia, Afrika, Amerika Selatan, dan
sebagian kecil wilayah India dan Indonesia yang cenderung beriklim kering serta memiliki intensitas
hujan rendah.

Padang rumput iklim sedang (stepa), merupakan padang rumput kering yang hanya ditumbuhi rumput
dan ilalang serta tidak diisi oleh pohon-pohon jenis lain.

4. Gurun

Merupakan tempat tergersang di muka bumi dengan curah hujan kurang dari 250 mm per tahun
sehingga air tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas. Memiliki karakteristik antara lain suhu yang
sangat tinggi dengan intensitas penguapan yang besar serta memiliki suhu 40°C pada siang hari dan
suhu 10°C pada malam hari. Umumnya tumbuhan yang hidup di gurun memiliki ciri daun yang kecil
seperti duri atau tidak berdaun sama sekali. Daerah persebaran gurun meliputi wilayah Australia Barat,
Asia Barat, Afrika Utara, Afrika Selatan, dan Amerika Utara.

5. Tundra

Merupakan padang lumut yang terdapat di daerah beriklim dingin yang memiliki suhu kurang dari 0°C.
Memiliki karakteristik antara lain jarang mendapatkan sinar matahari secara langsung serta didominasi
oleh tumbuhan lumut kerak dan sedikit rerumputan. Daerah persebaran tundra meliputi wilayah Eropa
Utara, Siberia, dan Amerika Utara.

Menurut seorang ahli biogeografi bernama Alfred Russel Wallace, persebaran fauna di dunia
dikelompokan menjadi 6 wilayah, antara lain:

1. Zona Neartik

meliputi wilayah Amerika Utara. Memiliki karakteristik wilayah seperti ditumbuhi vegetasi hutan gugur
di bagian timur, bioma padang rumput di bagian tengah, hutan konifer di bagian utara, dan tertutup
salju yang tebal di wilayah Greenland. Jenis fauna zona neartik yaitu tupai, bison, salamander, kalkun,
prairie dog (seperti tupai), muskox, dan mockingbird.

2. Zona Neotropik

meliputi wilayah Amerika Tengah, Amerika Latin, dan Meksiko Selatan. Memiliki

karakteristik wilayah seperti beriklim tropis dan beriklim sedang. Jenis fauna zona neotropik yaitu
kukang, kura-kura galapagos, ikan piranha, anaconda, dan trenggiling.

3. Zona Australis

meliputi wilayah Maluku, Papua, Australia, dan Selandia Baru. Memiliki karakteristik wilayah seperti
beriklim tropis dan beriklim sedang. Jenis fauna zona australis yaitu koala, kangguru, buaya, maleo,
kasuari, wallaby, dan platipus.
4. Zona Oriental

meliputi wilayah Benua Asia Selatan dan Benua Asia Tenggara sampai di garis peralihan yang
memisahkan Pulau Sulawesi dengan Pulau Maluku. Memiliki karakteristik wilayah seperti beriklim tropis
dengan curah hujan yang tinggi. Jenis fauna zona oriental yaitu badak, harimau, gajah, dan bekantan.

5. Zona Paleartik

meliputi wilayah Jepang, Himalaya, Afghanistan, Afrika, dan Inggris. Memiliki karakteristik wilayah
dengan suhu relatif rendah dan curah hujan yang variatif. Jenis fauna zona paleartik yaitu burung
pelatuk, panda, srigala, rusa kutub, lynx, landak, dan bison.

6. Zona Ethiopian

meliputi wilayah Madagaskar, Afrika, dan daratan Arab Selatan. Memiliki karakteristik wilayah berupa
padang pasir dengan iklim kering karena berada di wilayah gurun sahara. Jenis Fauna zona ethiopian
yaitu jerapah, zebra, singa, kuda nil, unta, gorila, dan simpanse.

Berdasarkan penjelasan diatas, kita dapat mengetahui bahwa persebaran flora dan fauna dunia tidaklah
merata, hal itu karena dipengaruhi oleh karakteristik khas suatu wilayah serta dikendalikan oleh iklim
yang membentuk suatu bioma. Bioma akan mempengaruhi jenis makhluk hidup atau jenis fauna yang
akan hidup di dalamnya

Anda mungkin juga menyukai