Indonesia sendiri merupakan negara yang mempunyai tutupan hutan hujan tropis terluas
ketiga di dunia setelah Brazil dan Kongo. Sehingga, Indonesia bisa disebut
dengan megabiodiversity country. Seperti namanya yang ada kata ‘hujan‘, bioma ini selalu
berada dalam kondisi basah dan lembap. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi
dan merata.
Hutan hujan tropis berada di sekitar garis khatulistiwa. Artinya, negara-negara yang
dilewati garis itu memiliki hutan hujan tropis yang banyak. Berikut adalah peta persebaran
hutan hujan tropis.
3. Bioma Taiga
Selanjutnya adalah bioma Taiga. Taiga sendiri berasal dari bahasa Rusia yang berarti hutan.
Taiga adalah jenis hutan yang terdiri dari satu spesies yang daunnya menyerupai
jarum. Misalnya jenis pohon seperti pinus, cemara, dan spruce.
Seperti halnya hutan gugur, taiga juga hutan yang mendapat 4 musim. Namun,
periode musim gugur dan seminya sangat sebentar, sementara musim dinginnya terbilang
panjang. Ketika musim dingin, air tanah di taiga bahkan bisa berubah menjadi es. Seperti
asal namanya, bioma hutan taiga banyak ditemukan di kawasan beriklim subartik, seperti
wilayah Skandinavia dan Rusia Timur.
4. Bioma Padang Rumput
Secara umum, padang rumput juga bisa disebut dengan stepa.
Curah hujan di padang rumput tergolong lebih rendah dibanding taiga, yakni 250-500
mm/tahun. Kondisi tanahnya yang mempunyai porositas tinggi membuat tanaman sulit
mendapatkan air, sehingga tanahnya menjadi tandus dan tidak subur. Tumbuhan yang
dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti ini adalah rumput.
Banyaknya rumput yang tumbuh sehingga membentuk padang rumput.
Hewan-hewan yang ada di padang rumput umumnya berjenis herbivora. Seperti misalnya
zebra, bison, kanguru. Kalau vegetarian, itu biasanya ada di perkotaan. Tapi emang makan
rumput aja. Padang rumput banyak ditemukan di wilayah Afrika, Australia, dan Amerika.
5. Bioma Sabana
Sabana merupakan bioma yang dipenuhi semak belukar dan pohon. Daerahnya tergolong
panas sepanjang tahun dengan curah hujan 900-1.500 mm/tahun.
Mungkin sabana ini mirip dengan padang rumput. Tapi ada hal yang membedakannya yaitu
di sabana masih ada kumpulan pepohonan besar, sementara di padang rumput tidak ada.
Di Indonesia sendiri, sabana dapat dijumpai di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur.
Satu hal yang unik adalah, sabana dapat berubah menjadi hutan basah belukar jika
terbentuk di daerah yang intensitas curah hujannya tinggi.
6. Bioma Gurun
Seperti yang kita ketahui, gurun adalah bioma yang sangat kering. Gurun sangat kering
karena curah hujannya di bawah 250 mm per tahun. Uniknya, gurun cenderung punya
cuaca yang ekstrem: yakni sangat panas di siang hari, tetapi sangat dingin di malam hari.
Kelembapan di daerah gurun juga sangat rendah dan tanahnya sangat tandus karena tidak
bisa menyimpan air.
Tumbuhan yang tumbuh di gurun sangat sedikit karena tidak banyak jenis tumbuhan yang
bisa bertahan hidup, misalnya tumbuhan kaktus!
Nah, bioma gurun sendiri banyak terdapat di wilayah Asia Barat, Afrika Utara, dan Australia.
7. Bioma Tundra
Tundra adalah bioma yang paling beda dibandingkan 6 bioma lainnya. Tundra berasal dari
kata Finlandia ‘tunturi’ yang berarti ‘dataran tanpa pohon’. Ya, di tundra tidak ada pohon
sama sekali. Karena tundra terletak di lingkar artik dan Greenland, yaitu di belahan bumi
utara yang sangat dingin.
Berhubung suhu dan curah hujannya sangat rendah, wilayah di tundra memiliki musim
tumbuh dan nutrisi yang buruk. Nutrisi utamanya aja nitrogen dan fosfor.
Karena tundra terlalu dingin sebagai tempat hidup pohon, maka tumbuhan yang hidup di
sini hanyalah semak pendek, ganggang, serta lumut-lumutan. Hewannya pun terbatas oleh
hewan-hewan yang cukup kuat tinggal di suhu ekstrem dingin. Seperti misalnya, beruang
kutub, kambing gunung, dan rubah arktik.