Anda di halaman 1dari 7

BIOMA

Bioma

Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu.
Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya
mataharinya.

Berikut ini adalah pembagian bioma:

* Bioma tundra

Bioma Tundra

Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu
lingkungan sekitar karena itu disebut daerah tanpa pohon. Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang
hidup biasanya berupa lumut, rerumputan,.Tundra biasanya hidup di daerah dingin.

* Bioma padang gurun

Bioma Padang Gurun

Dalam istilah geografi, gurun, padang gurun atau padang pasir adalah suatu daerah yang menerima
curah hujan yang sedikit - kurang dari 250 mm per tahun. Gurun dianggap memiliki kemampuan
kecil untuk mendukung kehidupan. Jika dibandingkan dengan wilayah yang lebih basah hal ini
mungkin benar, walaupun jika diamati secara seksama, gurun sering kali memiliki kehidupan yang
biasanya tersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh. Kurang
lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun.

Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu
karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari
gurun.

Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di lingkungan kering
(bahasa Inggris: 'arid') atau terpapar oleh erosi. Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat
yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil.

* Bioma padang rumput / Sabana

Bioma Padang Rumput / Savana

Sebuah padang rumput merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu.
Dipotong untuk jerami atau dimakan oleh ternak, domba atau kambing.

Padang rumput abadi adalah salah satu faktor lingkungan yang melarang pertumbuhan tanaman
berkayu. Contohnya:

* Padang rumput Alpen tumbuh di dataran tinggi dan dijaga oleh kondisi iklim keras

* Padang rumput pantai dijaa oleh semburan garam

* Padang rumput gurun terjadi karena kelembaban rendah

* Prairie dijaga oleh tahapan kemarau sedang dan dapat mengalami kebakaran liar.

* Padang rumput basah adalah wilayah semi-tanah basah yang dihujani sepanjang tahun.

Sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh pepohonan. Sabana dibedakan menjadi dua,
yaitu:

* Sabana murni: sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan aja.

* Sabana campuran: sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.
* Bioma hutan gugur

Bioma Hutan Gugur

Tumbuhan peluruh atau tumbuhan gugur merupakan sebutan bagi tumbuhan, terutama
pepohonan, yang menggugurkan daun-daunnya pada musim atau keadaan iklim tertentu.
Tumbuhan peluruh dapat mendominasi suatu vegetasi (penutup permukaan bumi) dan membentuk
bioma hutan peluruh atau hutan gugur.

Di daerah beriklim sedang, seperti di Eropa bagian Tengah, tumbuhan peluruh menggugurkan
daunnya pada musim gugur (nama musim ini diambil dari ciri khas hutan-hutan demikian), di saat
suhu udara rata-rata menurun. Perubahan warna daun akibat perombakan klorofil terjadi hampir
serentak sehingga warna hutan menjadi kuning, merah, atau coklat akibat warna dedaunan yang
mengering. Suhu yang meningkat di penghujung musim dingin akan memicu munculnya daun-daun
baru, seringkali diawali dengan bermunculannya bunga terlebih dahulu.

Di daerah tropika dengan musim kering yang jelas, pepohonan menggugurkan daunnya di saat curah
hujan berkurang. Pengguguran ini dapat sebagian maupun seluruhnya. Jati, misalnya, akan
menggugurkan semua daunnya. Pengguguran daun akan mengurangi transpirasi di musim kemarau
dan dianggap sebagai mekanisme penghematan energi.

Bioma hutan peluruh (deciduous forest) adalah hutan dengan ciri tumbuhannya sewaktu musim
dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia
Timur, dan Cile.

Bioma ini terbentuk pada wilayah dengan ciri-ciri curah hujan merata sepanjang tahun (75 - 100 cm
per tahun), mempunyai empat musim, dan keanekaragaman jenis tumbuhan jauh lebih rendah
daripada bioma hutan tropis.

Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian
pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi
tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu
lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon
yaitu hewan sebangsa luwak/musang.

Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, suhu mulai turun.
Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur,
sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosintesis. Beberapa
jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin).

Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi)
sehingga disebut musim semi.

* Bioma hutan hujan tropis

Bioma Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan
yang selalu basah atau lembab, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang
lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan-hutan ini didapati di Asia,
Australia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko dan Kepulauan Pasifik. Dalam
peristilahan bahasa Inggris, formasi hutan ini dikenal sebagai lowland equatorial evergreen
rainforest, tropical lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest.

Hutan hujan tropika merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna di seluruh
dunia.Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia" karena hampir 1/4 obat
modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.

Hutan hujan tropika terbentuk di wilayah-wilayah beriklim tropis, dengan curah hujan tahunan
minimum berkisar antara 1,750 millimetre (69 in) dan 2,000 millimetre (79 in). Sedangkan rata-rata
temperatur bulanan berada di atas 18 °C (64 °F) di sepanjang tahun

Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.200 m dpl., di atas tanah-
tanah yang subur atau relatif subur, kering (tidak tergenang air dalam waktu lama), dan tidak
memiliki musim kemarau yang nyata (jumlah bulan kering < 2)

Hutan hujan tropika merupakan vegetasi yang paling kaya, baik dalam arti jumlah jenis makhluk
hidup yang membentuknya, maupun dalam tingginya nilai sumberdaya lahan (tanah, air, cahaya
matahari) yang dimilikinya. Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang
membentuk tajuk berlapis-lapis (layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata adalah
45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun. Ada tiga
lapisan tajuk atas di hutan ini:

Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjol di atas atap tajuk (kanopi
hutan) sehingga dikenal sebagai “sembulan” (emergent). Sembulan ini bisa sendiri-sendiri atau
kadang-kadang menggerombol, namun tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini bisa memiliki batang
bebas cabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar batang hingga 4,5 m.
Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24–36 m.

Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusun oleh pohon-pohon muda,
pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.

Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis epifit (termasuk
anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak, yang hidup melekat di cabang dan rerantingan. Tajuk
atas ini demikian padat dan rapat, membawa konsekuensi bagi kehidupan di lapis bawahnya.
Tetumbuhan di lapis bawah umumnya terbatas keberadaannya oleh sebab kurangnya cahaya
matahari yang bisa mencapai lantai hutan, sehingga orang dan hewan cukup leluasa berjalan di
dasar hutan.

Ada dua lapisan tajuk lagi di aras lantai hutan, yakni lapisan semak dan lapisan vegetasi penutup
tanah. Lantai hutan sangat kurang cahaya, sehingga hanya jenis-jenis tumbuhan yang toleran
terhadap naungan yang bertahan hidup di sini; di samping jenis-jenis pemanjat (liana) yang melilit
batang atau mengait cabang untuk mencapai atap tajuk. Akan tetapi kehidupan yang tidak begitu
memerlukan cahaya, seperti halnya aneka kapang dan organisme pengurai (dekomposer) lainnya
tumbuh berlimpah ruah. Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang kayu yang rebah,
segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka organisme tadi. Pemakan semut raksasa juga hidup di
sini.

Pada saat-saat tertentu ketika tajuk tersibak atau terbuka karena sesuatu sebab (pohon yang
tumbang, misalnya), lantai hutan yang kini kaya sinar matahari segera diinvasi oleh berbagai jenis
terna, semak dan anakan pohon; membentuk sejenis rimba yang rapat.

Hutan hujan dataran rendah tropika ini ditemukan baik di kawasan Malesia maupun di Amerika
tropis; namun kemungkinan tidak terbentuk di Afrika. Di luar wilayah Malesia, hutan-hutan ini di
Asia didapati sedikit-sedikit di sekitar Assam dan Burma, sepanjang jalur sempit di Ghats Barat
(India), Kepulauan Andaman, di perbatasan Thailand dengan Kamboja, di Cina selatan, Hainan dan
Taiwan, serta di Pasifik di Kepulauan Melanesia dan mungkin pula Mikronesia.

Hutan hujan ini adalah yang paling kaya keanekaragaman hayatinya di antara jenis-jenis hutan
lainnya. Di Sarawak dan Brunei saja diperkirakan terdapat antara 1.800–2.300 spesies pohon dengan
diameter batang ≥ 10 cm.

* Bioma Rawa

Bioma Rawa

Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah
berlumpur dengan kadar air relatif tinggi. Rawa juga dikatakan sebagai genangan air di daratan pada
cekungan yang relatif dangkal. Genangan rawa bisa juga terjadi karena terjebak pada suatu daerah
cekungan dan lapisan batuan di bawah rawa merupakan batuan yang impermiable.

Manfaat rawa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk areal sawah

2. Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah perikanan

3. Sebagai sumber pembangkit listrik

4. Sebagai objek pariwisata.

Jenis-jenis rawa dibedakan menjadi :

1.Berdasarkan sifat airnya dibagi menjadi 3:

a. Rawa Air Tawar

Adalah raw yang airnya tawar karena letaknya di pinggiran sepanjang sungai.

b. Rawa Air Payau

Adalah rawa yang airnya percampuran antara tawar dan asin, biasanya letaknya di muara sungai
menuju laut.

c. Rawa Air Asin

Adalah rawa yang airnya asin dan letaknya di daerah pasang surut laut.

2. Berdasarkan keadaan airnya dibagi menjadi 3 :

a. Rawa yang airnya terlalu tergenang

Adalah rawa yang selalu tergenang airnya, tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, karena
lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. Di daerah rawa ini sulit terdapat bentuk kehidupan
binatang karena airnya sangat asam dengan warna air kemerah-merahan.

b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang

Adalah rawa yang menampung air tawar dilimpahkan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya
relatif mengering pada saat air laut surut.

3. Berdasarkan letaknya dibagi menjadi 3 :

a. Rawa Pantai

Adalah rawa yang berada di muara sungai. Air pada jenis rawa ini selalu mengalami pergantian
karena dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

b. Rawa Pinggiran

Adalah rawa sepanjang aliran sungai, terjadi akibat sering meletupnya sungai tersebut.
c. Rawa Abadi

Adalah rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki pelepasan ke laut. Air
hujan yang tertampung dalam rawa hanya dapat menguap tanpa ada aliran yang berart

Anda mungkin juga menyukai