Mudumalai, India
Di wilayah yang lebih basah (curah hujan > 2.000
mm; dan 24 bulan kering setahun) akan terbentuk
hutan hujan semi selalu hijau (tropical semievergreen rain forest); sementara di daerah yang
lebih kering (curah hujan < 1.000 mm; dengan lebih
dari 9 bulan kering setahun) akan terbentuk hutan
berduri tropika (tropical thorn forest) dan sabana
tropika. Pembedaan hutan-hutan ini di lapangan
tidak begitu mudah, karena umumnya ditentukan
oleh proporsi jenis tumbuhan yang mencirikan
masing-masing formasi hutan itu.
Keanekaragaman hayati[sunting | sunting sumber]
Banyak jenis pohon dominan di hutan-hutan monsun
Nusa Tenggara dan Maluku, yang juga terdapat di
sepanjang jalur hutan-hutan gugur daun India dan
Burma. Di antaranya adalah kemiri (Aleurites
moluccana), pilang (Acacia leucophloea), klampis
(Acacia tomentosa), sengon (Albizia chinensis), terisi
(A. lebbekoides), siwalan (Borassus flabellifer),
sonokeling (Dalbergia latifolia), kesambi (Schleichera
oleosa), walikukun (Schoutenia ovata), asam jawa
(Tamarindus indica), dan lain-lain.
Meskipun secara keseluruhan kekayaan hayatinya
lebih rendah daripada hutan hujan tropika, akan
tetapi hutan gugur daun tropika dihuni oleh banyak
jenis fauna; termasuk aneka monyet, rusa, kucing
besar, hewan pengerat, dan bermacam jenis burung.
Biomassa mamalia yang hidup di hutan ini bahkan
dapat melebihi hutan hujan tropika, terutama pada
hutan-hutan gugur daun di Asia dan Afrika. Banyak
dari antaranya yang memperlihatkan adaptasi yang
luar biasa terhadap kondisi iklim yang sukar ini.
Jelarang
malabar
(Ratufa
indica) di
sebuah
cabang
pohon jati
di hutan
monsun
Suaka
Harimau
Mudumalai,
India
Di
wilayah yang
lebih
basah (curah
hujan >
2.000 mm;
dan 24
bulan kering
setahun)
akan
terbentuk
hutan hujan
semi selalu hijau (tropical semi-evergreen rain
forest); sementara di daerah yang lebih kering (curah
hujan < 1.000 mm; dengan lebih dari 9 bulan kering
setahun) akan terbentuk hutan berduri tropika
(tropical thorn forest) dan sabana tropika.
Pembedaan hutan-hutan ini di lapangan tidak begitu
mudah, karena umumnya ditentukan oleh proporsi
jenis tumbuhan yang mencirikan masing-masing
formasi hutan itu.
Keanekaragaman hayati[sunting | sunting sumber]
Banyak jenis pohon dominan di hutan-hutan monsun
Nusa Tenggara dan Maluku, yang juga terdapat di
sepanjang jalur hutan-hutan gugur daun India dan
Burma. Di antaranya adalah kemiri (Aleurites
moluccana), pilang (Acacia leucophloea), klampis
(Acacia tomentosa), sengon (Albizia chinensis), terisi
(A. lebbekoides), siwalan (Borassus flabellifer),
sonokeling (Dalbergia latifolia), kesambi (Schleichera
oleosa), walikukun (Schoutenia ovata), asam jawa
(Tamarindus indica), dan lain-lain.