Anda di halaman 1dari 5

Hutan tanaman dan hutan alam Hutan alam Pepohonan yang ada pada hutan alam membentuk tajuk

yang akan menentukan iklim di dekat permukaan tanah dan juga di bawah tajuk yang kemudian di sebut iklim mikro Pepohonan yang ada di hutan alam lebih bervariasi seperti ada liana, epifit, lumut dan masih banyak lagi dibandingkan dengan hutan tanaman industri dan semak belukar hal ini disebabkan tidak terlepas dari kondisi abiotik seperti faktor edafik, suhu, kelembaban, sinar matahari.

Hutan tanaman Lihat di buku ekohut bab ekosistem.

Komposisi jenis yang ada meliputi keanekaragaman jenis yang ada dalam suatu ekosistem, pada ekosistem hutan alam lebih banyak memiliki keanekaragaman jenis vegetasi yang ada dibanding ekosistem hutan tanaman industri dan semak belukar. Untuk ekosistem hutan alam yang paling mendominasi adalah nasi-nasi (Sizygium spp) dan marapuyan (Rhodamnea cerenea) , untuk ekosistem hutan tanaman industri yang mendominasi adalah pohon ekaliptus (Eucaliptus sp) dan untuk ekositem semak belukar yang paling mendominasi adalah sikeduduk, semua itu tidak terlepas dari faktor edafik, suhu, kelembaban, cahaya matahari dan ketersedian air. Struktur Pada plot yang telah dibuat pada hutan alam terdapat pohon rambung, akasia (Accacia spp), laban (Vitex pubenscens), rengas (Gluta renghas), marapuyan (Rhodamnea cerenea). Sedangkan untuk tiang, pancang dan semai terdapat nasi-nasi (Sizigium sp) dan marapuyan (Rhodamnea cerenea)selain itu terdapat pula epifit dan liana. Pada hutan tanaman industri pohon yang ada pulai dan ekaliptus (Eucaliptus sp), untuk pancang terdapat bambu, semai terdapat sikeduduk dan layau dan terdapat pula tumbuhan bawah seperti paku-pakuan, rumput teki, resam, sianik, bawang-bawangan.

Daftar Pustaka Hakim, nurhajati dkk. 1986. Dasar-dasar ilmu tanah. Universitas lampung. Lampung Yoza , defri . 2009. Klimatologi hutan. Pusat pengembangan pendidikan. Pekanbaru

Cahaya Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979). Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi (Soekotjo,1976 dalam Faridah, 1995). Banyak spesies memerlukan naungan pada awal pertumbuhannya, walaupun dengan bertambahnya umur naungan dapat dikurangi secara bertahap. Beberapa spesies yang berbeda mungkin tidak memerlukan naungan dan yang lain mungkin memerlukan naungan mulai awal pertumbuhannya. Pengaturan naungan sangat penting untuk menghasilkan semai-semai yang berkualitas.

Transpirasi
TRANSPIRASI A. Pengertian Transpirasi Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses fisiologi tanaman.

Stomata dapat membuka dan menutup karena [sunting]


Stomata pada daun dapat membuka di siang hari dan menutup pada malam hari untuk menghindari penguapan yang berlebihan,karena itu stomata disebut dengan mulut daun.

Akar [sunting]
Sistem perakaran tumbuhan di daerah panas memiliki akar yang panjang-panjang sehingga dapat menyerap air lebih banyak.

Adaptasi tumbuhan terhadap transpirasi [sunting]

Hutan jati di Bojonegoro, Jawa Timur pada musim hujan

Daun [sunting]
Tumbuhan seperti pohon jati dan akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas. Pada tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean, tumbuhan jenis ini mematikan daunnya pada musim kemarau. Pada musim hujan daun tersebut tumbuh lagi.

Contoh kaktus:Melocactus curvispinus.

Tumbuhan yang hidup di gurun pasir atau lingkungan yang kekurangan air (daerah panas) misalnya kaktus, mempunyai struktur adaptasi khusus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada tumbuhan yang terdapat di daerah panas, jika memiliki daun maka daunnya berbulu, bentuknya kecil-kecil dan kadang-kadang daun berubah menjadi duri dan sisik. Lapisan lilin berfungsi untuk melindungi daun dari penguapan yang berlebihan dan gangguan serangga

Nutrisi
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.

Air

Air merupakan komponen utama dalam tumbuhan, dimana air menyusun 60-90 % dari berat daun Jumlah air yang dikandung tiap tanaman berbeda-beda, hal ini bergantung pada habitat dan jemis spesies tumbuhan tersebut. Tumbuhan herba lebih banyak mengandung air dari pada tumbuhan perdu. Tumbuhan yang berdaun tebal mempunyai kadar air antara 85-90 %, tumbuhan hidrofik 85-98 % dan tumbuhan mesofil mempunyai kadar air antara 100-300 %
Pembungaan dan produksi biji

Dikehutanan istilah toleransi berarti kemampuan dari suatu tumbuhan untuk hidup bertahan dibawah naungan. Pohon pohon yang mempunyai kapasitas ini dinamakan toleran, atau tahan terhadap naungan. Pohon pohon yang tidak mempunyai sifat sifat ini disebut intoleran, atau untuk hidup membutuhkan atau menunut adanya cahaya.

Pembungaan pada tanaman berkayu adalah proses sangat kompleks yang meliputi banyak tahapan perkembangan. Karena sifatnya yang perenial (berumur panjang/menahun), pohon harus berinteraksi dengan kondisi lingkungan setiap waktu sepanjang tahun, dan pembungaan biasanya dihubungkan dengan perubahan iklim. Proses pembungaan pada dasarnya merupakan interaksi dari pengaruh dua faktor besar, yaitu faktor eksternal (lingkungan) dan internal. 1. Faktor eksternal (lingkungan) Suhu Cahaya

PROSES PEMBUNGAAN

Kelembaban Unsur hara

2.

Faktor internal Fitohormon Genetik

Toleransi

Anda mungkin juga menyukai