0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
311 tayangan39 halaman
[Ringkasan]
Arsitektur pohon merupakan bidang kajian yang menganalisis struktur vegetatif pohon, terutama di hutan tropis. Terdapat 21 model arsitektur pohon yang berbeda berdasarkan faktor genetik dan lingkungan. Model-model tersebut digunakan untuk identifikasi spesies, perencanaan tata ruang hijau, dan pembiakan vegetatif.
[Ringkasan]
Arsitektur pohon merupakan bidang kajian yang menganalisis struktur vegetatif pohon, terutama di hutan tropis. Terdapat 21 model arsitektur pohon yang berbeda berdasarkan faktor genetik dan lingkungan. Model-model tersebut digunakan untuk identifikasi spesies, perencanaan tata ruang hijau, dan pembiakan vegetatif.
[Ringkasan]
Arsitektur pohon merupakan bidang kajian yang menganalisis struktur vegetatif pohon, terutama di hutan tropis. Terdapat 21 model arsitektur pohon yang berbeda berdasarkan faktor genetik dan lingkungan. Model-model tersebut digunakan untuk identifikasi spesies, perencanaan tata ruang hijau, dan pembiakan vegetatif.
dendrologi terutama dalam pengenalan pohon- pohon yang terdapat pada hutan tropis
Analisis arsitektur pohon terfokus pada analisis
struktur vegetasi aerial dari pohon hutan
Arsitektur pohon yang terdapat pada suatu
pohon terbentuk karena faktor genetik dan faktor lingkungan Arsitektur pohon menggambarkan keseimbangan antara proses pertumbuhan endogen dan eksogen
Analisa arsitektur suatu pohon sangat esesial
sebagai pendekatan dinamika perkembangan tumbuhan ARSITEKTUR POHON
BERSIFAT MANTAP PADA TINGKAT SPESIES/JENIS & DI
BAWAH KEADAAN ALAMI → PENTING DALAM PERISALAHAN DIAGNOSTIK
PADA TINGKAT GENERA/MARGA: ARSITEKTUR SERING
KONSTAN, NAMUN GENERA YG POLYMORPHY TIDAK JARANG Perkembangan batang pokok
Perkembangan simpodial: perkembangan
batang pokok (utama) yang terbagi dua atau lebih → batang simpodial Perkembangan monopodial: perkembangan batang pokok yang tidak terbagi → batang monopodial Letak cabang
Percabangan ritmik: apabila beberapa cabang tumbuh
pada ketinggian tertentu pada batang pokok secara berulang dengan jarak antara kelompok cabang yang satu dengan kelompok cabang berikutnya jelas terlihat Percabangan menerus: apabila satu cabang tumbuh pada ketinggian tertentu pada batang pokok diikuti cabang-cabang lain, demikian seterusnya dan tidak jelas berulangnya Arah pertumbuhan cabang
Cabang ortotropik: arah pertumbuhannya
menuju ke atas dan bagian kuncup ujung cabang ataupun ujung ranting tampak menghadap ke atas Cabang plagiotropik: arah pertumbuhannya menuju ke samping dan kuncup ujung menghadap ke samping atau terkulai ke bawah Pembagian meristem cabang atau ranting Cabang simpodial: pertumbuhannya terbagi dua atau lebih pada setiap modul, atau cabang tumbuh terminal kemudian cabang berikutnya tumbuh pada bagian bawah ujungnya Cabang monopodial: pertumbuhan cabang terus berlanjut pada satu cabang, tanpa meristem yang terbagi Apa yang diperoleh dari suatu model arsitektur pohon ?
Tipe pertumbuhan : berirama; langsung
Pola percabangan : ada/tidak cabang vegetatif; ada/tidak cabang lateral/terminal; ada/tidak monopodial/simpodial; Diferensiasi morfologi dari titik tumbuh : ortotrof/plagiotrof Letak posisi alat-alat seksual tumbuhan : terminal/lateral PERANAN ARSITEKTUR POHON :
1. Alat bantu identifikasi
2. Alat bantu penentuan Estetika Landscape dengan vegetasi 3. Membantu keberhasilan program pembiakan vegetatif 4. Memperjelas profil diagram Alat bantu identifikasi
Model arsitektur pohon ditentukan oleh faktor-faktor
genetis dan hampir tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Walaupun suatu sp pohon telah gugur daunnya masih dapat ditentukan model arsitekturnya Model arsitektur bersifat tetap pada tingkat species, maka sifat tersebut memiliki identifikasi yang tinggi Pengetahuan model arsitektur pohon jg dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi pohon yang tinggal batangnya saja, misalnya karena ditebang, karena biasanya pangkal batang yang bekas ditebang (trubusan) dapat menumbuhkan tumbuhan baru atau biasa disebut reiterasi. Dari tumbuhan baru inilah maka dapat dipelajari model arsitekturnya Alat bantu penentuan Estetika Landscape dengan vegetasi Dari ke-21 model arsitektur yang telah ditemukan dapat diketahui model mana yang memiliki cabang-cabang mendatar, mana yang ortotropis, Mana yang simpodial atau mana percabangan yang bertingkat-tingkat, sehingga masing-masing ciri tersebut dapat menampilkan bentuk tajuk yang bermacam-macam Ada yang seperti pagoda, bulat, payung, kerucut, kipas dan lain sebagainya Dengan demikian seorang perencana landscape dapat memilih model mana yang diinginkan dan digabung dengan model lainnya, sehingga secara keseluruhan akan menampilkan suatu bentuk pemandangan yang serasi dan menarik Membantu keberhasilan program pembiakan vegetatif Modelm arsitektur pohon merupakan model-model pertumbuhan yang ortotropis dan plagiotropis, pemunculan cabang dan sifat pertumbuhannya. Hal ini sangat penting diketahui untuk membuat atau membangun kebun pangkas yang dapat menghasilkan bahan stek sehingga membantu keberhasilan perkembangbiakan secara vegetatif Dengan mempelajari model arsitektur pohon maka dapat diketahui bagian batang atau cabang mana yang memiliki jaringan meristem yang paling aktif, sehingga pembiakan vegetatif dapat berhasil Memperjelas profil diagram
Dalam membuat profil diagram akan terasa
lebih hidup bila dalam melakukan analisa vegetasi telah menguasai pengetahuan model arsitektur pohon, karena setiap jenis pohon yang dijumpai dapat digambar sesuai dengan modelnya, sehingga akan bersifat lebih informatif Model arsitektur pohon dapat membantu dalam upaya pembinaan dan pengembangan habitat suatu satwa seperti burung, lutung, kera ekor panjang dalam melakukan aktivitas seperti makan, bermain, beristirahat dan sebagainya. Sifat mantap dan tetap yang dimiliki arsitektur pohon pada tingkat spesies dapat dipergunakan untuk mempelajari jenis dan model arsitektur yang disukai suatu satwa dalam menunjang aktifitas hidupnya sehari- hari yaitu dengan memperhaikan frekuensi kehadirannya pada suatu jenis sehari-hari Model arsitektur pohon dapat membantu dalam upaya pembinaan dan pengembangan satwa terutama satwa yang hidupnya tergantung pada pohon (arboreal) baik untuk tidur/bersarang, bermain, bersembunyi, mencari makan dsb Pengetahuan arsitektur pohon dapat pula menunjang program penanaman jalur-jalur hijau (berfungsi sebagai habitat burung) di lingkungan kota atau pemukiman baru. MODEL ARSITEKTUR POHON 21 model arsitektur pohon didasarkan atas jenis-jenis yang terdapat di daerah tropika Nama model arsitektur pohon diambil dari nama botani, misalnya Holttum (botanisi Inggris), Leeuwenberg (Botanisi Belanda) dsb. Model-model Arsitektur Pohon
A. Pohon-pohon tanpa percabangan
1. Model Holttum’s – RE. Holttum – Pepaya
2. Model Corner’s – EJH. Corner – Pisang kipas, Kelapa B. Pohon Yang Bercabang
1. Model Tomlinson’s – PB. Tomlinson – Bambu
2. Model Chamberlain’s – CJ.Chamberlain - 3. Model Leuwenberg’s – AJM.Leuwenberg – Pulai, Kamboja, Jarak 4. Model Schoute’s – JC. Schoute 5. Model Kwan-Koribas’s – Kwan Koriba – Pulai daun lebar 6. Model Prevost’s – MF. Prevost – Pulai burung 7. Model Fagerlind’s- Folke Fagerlind 8. Model Petit’s – E.Petit – Lada 9. Model Aubreville’s –Andre Aubreville – Ketapang, Nyatoh, Tembesu 10. Model Scarrone’s – Francis Scarrone – Mangga 11. Model Rauh – Pinus, Karet 12. Model Attim’s –Y.Attims – Cemara laut, Tengar, Bintangur, Bakau 13. Model Nozeran’s – Coklat 14. Model Massart’s – J. Massart – Kapuk, Kayu malam, keruing benuang, kumpang (Myristica sp) 15. Model Roux’s – J. Roux – Kopi, kenanga. Durian, merawan, berangan (Castanopsis javanica), nyatoh (Palaquium sp) 16. Model Cook’s -OF.Cook – 17. Model Champagnat’s – P. Champagnat – Bungur 18. Model Mangenot’s – G. Mangenot – empauh (Eugenia sp), sengkuang (Dracontomelon spp.) 19. Model Troll’s – Flamboyan, Sirsak Model Koribia
• Batang simpodial dengan beberapa bagian
batang tumbuh secara plagiotropik kecuali satu diantaranyatumbuh ortotropik • Batang plagiotropik → cabang, dst • Batang ortotropik → batang kedua, dst • Cabang pertama letaknya bertentangan dengan cabang kedua, dst → zig-zag Contoh: a. Alstonia macrophylla, b. Cerbera manghas, & c. Homalanthus populneus Model Kwan Koriba Model Scarrone
Batang monopodial, percabangan ritmik
Cabang simpodial dan ortotropik Contoh: a. Pohon mangga (Mangifera indica) b. Pohon sempur (Dillenia indica) Model Scarrone Model Rauh
Batang monopodial, percabangan ritmik
Cabang monopodial dan ortotropik Contoh: a. Pohon tusam (Pinus merkusii) b. Pohon benda (Artocarpus elasticus) c. Pohon nangka (Artocarpus heterophyllus) d. Gymnostoma sumatranum e. Pohon karet (Hevea brasiliensis) f. Pohon turi (Sesbania grandiflora) g. Quercus spp. Model Rauh Model Attims
Batang monopodial, percabangan tidak ritmik (disebut
cabang menerus) pada batang Cabang monopodial dan ortotropik Contoh: a. Pohon cemara (Casuarina equisetifolia) b. Pohon ekaliptus (Eucalyptus spp.) c. Pohon bakau (Rhizophora spp.) d. Pohon pidada (Sonneratia caseolaris) Model Attims Model Massart
Batang monopodial & ortotropik, percabangan
ritmik Cabang monopodial dan plagiotropik Contoh: a. Pohon Agathis spp. b. Pohon Horsfieldia c. Pohon Knema d. Pohon Myristica e. Pohon Dipterocarpus spp. (keruing) Model Massart Model Aubréville
Batang monopodial dengan pertumbuhan tahap demi tahap
bersamaan dengan pertumbuhan cabang-cabang yang ritmik Cabang-cabangnya simpodial yang bersifat terminal. Perkembangan cabang plagiotropik Terkenal dengan istilah percabangan Terminalia / model Pagoda Contoh: Ketapang (Terminalia bellirica, T. catappa) & Terminalia lainnya; Elaeocarpus spp; sesendok (Endospermus diadenum); tembesu (Fargraea fragrans); tancang (Bruguiera sexangula); sawo kecik (Manilkara kauki); kayu merah (Palaquium gutta), & kepuh (Sterculia foetida) Model Aubreville Model Troll
Batang tumbuh plagiotropik
Cabang-cabang monopodial dan plagiotropik Contoh: a. Pohon jeunjing / sengon (Paraserianthes falcataria) b. Pohon Albizia spp. c. Pohon angsana (Pterocarpus indicus) d. Pohon flamboyan (Delonix regia) e. Pohon belimbing (Averehoa carambola) Model Troll Model Prévost
Batang simpodial dan ortotropik
Ada batang yang tumbuh proleptik di bagian bawah percabangan batang utama Cabang simpodial dan plagiotropik Contoh: a. Pohon pulai hitam (Alstonia angustiloba) b. Pohon pulai (A. scholaris) Model Prevost Model Roux
Batang monopodial dan ortotropik
Berbeda dengan model massart, pada model Roux cabang-cabang pohon tidak ritmik, tetapi menerus pada batang Contoh: a. Pohon kenanga (Cananga odorata) b. Pohon durian (Durio zibethinus) c. Dryobalanops d. Hopea e. Shorea Model Roux