FAMILY APOCYNACEAE
KELOMPOK B2 :
B. Identifikasi
1. Wrightia tomentosa (Mentaos/Bentaos/Pentaos)
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Wrightia
Spesies : Wrightia javanica (kehati.jogjaprov.go.id)
Asal : Pulau Jawa khususnya Yogyakarta, Jawa Tengah
Habitus : Pohon
Akar : Tunggang
Batang : Silinder, berkambium, bergetah putih
Daun : tunggal, bentuknya melancip, permukaan halus dan rata, tepinya rata,
pangkal simetris, tulang daun menyirip berseling
Modifikasi : tidak terdapat modifikasi akar maupun batang
Bunga : Countertae ( melilit searah jarum jam ), mahkota : 5 helai, kelopak : 5
helai, warna : putih tulang
Buah : Panjang, ganda, permukaannya kasar, warna kecoklatan
Biji : Berwarna coklat dan berada di dalam buah
Struktur Anatomi :
- Pembuluh : tata baur, hanya 3% soliter, lainnya bergabung radial 2-3 sel, -
terkadang lebih; diameter 72±4 mikron, frekuensi 26±3 per mm2; noktah
antar pembuluh selang-seling, poligonal, diameter 4 mikron, tanpa umbai;
bidang perforasi sederhana; tilosis dan endapan tidak dijumpai
- Parenkim : Apotrakea difus berkelompok membentuk garis-garis
tangensial pendek di antara jari-jari; kristal dan silika tidak dijumpai
- Jari-Jari : heteroselular 1-2 seriat; tinggi 491±69 mikron, frekuensi 13±1
per mm; kristal dapat ada dapat juga tidak; jika ada berderet horizontal
dalam sel-sel baring, jarang dalam sel tegak; silika tidak dijumpai
- Serat : dengan noktah halaman yang jelas
- Saluran interselular : tidak dijumpai
Khasiat : Daun muda : pengobatan luka, biji : Hipertensi dan Dsylipidemia,
mengobati diare (Chakravarti,2012)
Kesimpulan morfologi : Tanaman ini memiliki akar tunggang, dengan
memiliki batang silinder, berkambium, dan memiliki getah putih, daun tipe
tunggal, bentuk melancip, permukaan daun halus dan rata, memiliki tipe tepi
daun yang rata pula, pangkal daun simetris dan bertulang daun menyirip
berseling, memiliki bunga yang melilit mengikuti arah jarum jam dan
berwarna putih tulang, memiliki bentuk buah yang panjang dan bewarna
coklat dan didalamnya terdapat biji yang berwarna coklat
Chakravarti, B., Maurya, R., Siddiqui, J.A., Bid, H.K.2012.In vitro Anti-breast Cance
Activity ofEthanolic Exstract of Wrightia Tomentosa: Role of Pro-apoptotic Effect of
Oleanolic Acid andUrosolic Acid. J. Ethnopharmacol., 142: 72-79.
Emilia, Ita.2009. Uji Fitokimia pada Daun Tumbuhan Pulai (Alstonia scholaris). Jurnal
Sainsmatika. Palembang : Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang
Kebun Raya Bogor. 2015. (http://krbogor.lpi.go.id/id/Carissa-carandas-Koleksi-Cantik
Berpotensi-Obat.html, diakses online 9 Mei 2018)
Kehati Jogja. 2016. Mentaok. (http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/mentaok, diakses
online 8 Mei 2018).
Kishan, Singh, AgrawalKrishnkumar, Mishra Vimlesh, Uddin Sheik Mubee, ShuklaAlok.
2012. A Review On :Thevetiaperuviana. International Research Journal of
pharmacy. India : ISSN 2230-8407.
Mandang, Y. I. 2004. Anatomi Pegagan Pulai dan Beberapa Jenis Sekerabat. Jurnal
Penelitian Hasil Hutan, Vol 22 No 4 hal 250. Bogor : Laboratorium Anatomi Kayu
Puslitbang Teknologi Hasil Hutan Bogor
Mandang, Yance I. 2003. Sifat – Sifat Kayu Nyatoh (Palaquiumobtusi folium Burck)
Sehubungan Dengan Kemungkinan Penggunaannya Sebagai Bahan Bilah\Pensil.
Penelitian Hasil Hutan Vol.21 No.1-14.Bogor : Laboratorium Anatomi Kayu
Puslitbang Teknologi Hasil Hutan Bogor
Naing,A.A.2011.Analisis Fitokimia dan Aktivitas Antimikroba Carissa carandas Linn. Univ.
Res. J. 4., 293-303
Ngee PS, Tashiro A, Yoshimura T, jaal Z, Lee CY. 2004. Wood prefence of selected
Malaysian subterrancan termites (isoptera: rhinotermitidae, termitidae). Sociobiology
J.43(3):535-550
Rout, Jyoti Ranjan, et al. 2017. Anatomical and Biochemical Aspects of Thevetia Peruvianal
L. A Commonly Planted RoasideE Tropical Shrub of Bhubaneswar, Odisha. Int J
Pharm Pharm Sci, Vol 9, Issue 5, 51-59
Tjitrosoepomo, Gembong. 2000. MorfologiTumbuhan Cetakan 12. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press
Venkateshwar, C, et al. 2013. Epidermal study of medicinal plants with special reference to
identification, adulteration and authentification of crude leaf drugs. Annals of
Phytomedicine 2(1): 115-125