0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perbekalan farmasi di rumah sakit. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain meliputi perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi, seleksi obat, pengendalian persediaan obat, dan manfaat pelayanan farmasi satu pintu bagi rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perbekalan farmasi di rumah sakit. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain meliputi perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi, seleksi obat, pengendalian persediaan obat, dan manfaat pelayanan farmasi satu pintu bagi rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perbekalan farmasi di rumah sakit. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain meliputi perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi, seleksi obat, pengendalian persediaan obat, dan manfaat pelayanan farmasi satu pintu bagi rumah sakit.
1. Kegiatan fungsi perencanaan dalam manajemen pelayanan kesehatan
antara lain adalah Menetapkan tujuan dan target, Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target Menentukan sumber daya yang diperlukan dan Menetapkan standar/indicator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target 2. Kegiatan manajemen berdasarkan fungsi berusaha mengidentifikasikan kebutuhan pasien tersebut adalah manajemen pemasaran 3. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, dibawah ini yang bukan tujuan rumah sakit adalah Tujuan rumah sakit : Mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit, dan sumber daya manusia di rumah sakit Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan RS Dapat memberikan kepastian hokum kepada pasien, masyarakat, SDM RS dan RS 4. Rumah sakit yang siap digunakan dan bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu disebut rumah sakit bergerak 5. SDM kefarmasian di rumah sakit umum kelas A minimum terdiri atas 1 APTK : kepala IFRS 5 APTK + > 10 TTK : rawat jalan 5 APTK + > 10 TTK : rawat inap 1 APTK + > 2 TTK : IGD 1 APTK + 2 TTK : ICU 1 APTK + TTK : koordinator penerimaan dan distribusi 1 APTK + TTK : produksi 6. Yang termasuk organisasi struktural di Rumah sakit adalah Area administrasi dan manajemen Area pelayanan medic dan perawatan Area penunjang medik Area penunjang non medik 7. Berdasarkan PERMENKES RI No. 012 tahun 2012 rumah sakit harus ikut akreditasi yang dilakukan oleh lembaga independen, tujuan akreditasi RS adalah Meningkatkan mutu pelayanan RS Meningkatkan keselamatan pasien Meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat dan SDM RS 8. Dalam pengelolaan pelayanan kefarmasian di rumah sakit dilakukan sistem satu pintu, yang tidak termasuk kegiatan IFRS dalam sistem ini adalah Kegiatan IFRS dalam sistem satu pintu : Pembuatan formularium Pengadaan Pendistribusian PF 9. Dalam Pelayanan kefarmasian, perbekalan farmasi terutama obat harus dikelola dengan baik karena obat Elemen kesehatan primer sebagai daya tarik masyarakat untuk mendatangi fasilitas kesehatan Penentu utama mengapa pasien datang ke tempat pelayanan kesehatan Meningkatkan kepuasan pasien Masyarakat lebih menghargai obat dibandingkan pekerjaan kesehatan atau klinik Memengaruhi produktivitas tenaga kesehatan 10. Instrumen alat kesehatan adalah instrument, apparatus, mesin, atau implant yang tidak mengandung obat dan tidak digunakan untuk Alkes digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan manusia, dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh 11. Dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit dikenal pelayanan farmasi satu pintu, manfaat pelayanan tersebut bagi RS adalah Mendapatkan manfaat dalam pengawasan dan pengendalian penggunaan perbekalan farmasi, standarisasi, penjaminan mutu dan pengendalian harga PF Dapat dilaksanakan PTO sehingga menurunkan resiko kesalahan terkait penggunaan PF (keselamatan pasien) Kemudahan akses data penyediaan farmasi yg akurat, peningkatan mutu pelayanan RS dan citra RS Peningkatan pendapatan RS serta kesejahteraan pegawai 12. Perbekalan farmasi terutama obat berperan meningkatkan kepercayaan dan menunjang pelayanan kesehatan karena obat Elemen kesehatan primer sebagai daya tarik masyarakat untuk mendatangi fasilitas kesehatan Penentu utama mengapa pasien datang ke tempat pelayanan kesehatan Meningkatkan kepuasan pasien Masyarakat lebih menghargai obat dibandingkan pekerjaan kesehatan atau klinik Memengaruhi produktivitas tenaga kesehatan 13. Pemilihan obat untuk terapi pasien di rumah sakit dinyatakan bijaksana bila Menggunakan daftar obat terbatas dan selektif Obat tunggan dengan nama generic yang cost-effective Berdasarkan formularium RS maupun nasional 14. Untuk mendapatkan pelayanan rumah sakit yang memadai maka harus dilakukan manajemen pelayanan kefarmasian, tujuan manajemen tersebut adalah Tersedianya perbekalan farmasi dengan mutu yang baik Dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang merata Jumlah dan jenis yang sesuai untuk pelayanan di RS -> meningkatkan pelayanan kefarmasian Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian Melindungi pasien serta masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety) 15. Dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit harus mewaspadai obat high alert karena sering menyebabkan kesalahan serius, obat di bawah ini yang tidak termasuk obat golongan high risk adalah adrenaline, insulin, sitostatika, digoksin Inj, morphin inj 16. Dalam pelayanan manajemen perbekalan farmasi yang baik disyaratkan … Tersedia rencana kebutuhan perbekalan farmasi dengan jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan di unit kesehatan salah satu pengelolaan Tersedianya anggaran pengadaan perbekalan farmasi sesuai waktu Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisien Terjaminnya penyimpanan dengan mutu yang baik Terjaminnya pendistribusian yang efektif dengan waktu tunggu (lead time) pendek Terpenuhinya kebutuhan obat dasar sesuai jenis, jumlah dan waktu yang diperlukan Tersedianya sumber daya manusia (SDM) dengan jumlah dan kualitas yang tepat Digunakannya obat secara rasional Tersedianya informasi pengelolaan dan penggunaan obat yang sahih, akurat dan mutakhir. 17. Tantangan dalam manajemen perbekalan farmasi diantaranya dengan meningkatkan efisiensi, untuk meningkatkan efisiensi manajemen tersebut dengan cara Meningkatkan sistem pengendalian persediaan Meningkat pengadaan yang efisien untuk mendapatkan obat yang bermutu dengan harga serendah mungkin. Seleksi obat yang berdasarkan pedoman pengobatan yang evidence based, Pengadaan obat yang dinamis dalam arti mendapatkan obat dengan mutu tinggi tetapi dengan biaya serendah mungkin 18. Berdasarkan kebutuhan jenis perbekalan farmasi, dikenal perbekalan farmasi dasar, yang dimaksud dengan perbekalan farmasi tersebut adalah perbekalan farmasi yang harus tersedia di rumah sakit Penggunaannya rutin untuk operasional rumah sakit Tidak per individual Sulit dicari dipasaran Formula khusus di rumah sakit tersebut Distribusi dari instalasi farmasi dengan menggunakan Surat Permintaan 19. Dalam pemilihan obat salah satu kendalanya adalah terjadinya variasi pemberian obat yang makin melebar, hal ini karena terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional sehingga memicu resistensi (!!) 20. Untuk menseleksi obat lebih dipilih obat generik disbanding obat paten innovator, hal ini karena cost-effective dengan benefit yang tidak jauh berbeda 21. Salah satu pedoman seleksi obat adalah formularium rumah sakit karena merupakan daftar obat yang digunakan RS tersebut sebagai standar pemilihan obat 22. Dalam manajemen farmasi di rumah sakit salah satunya adalah seleksi, dalam kegiatan seleksi tersebut yang menjadi kendala adalah pemilihan buku pedoman penggunaan obat yang disepakati (DOEN, Formularium Nasional, Formularium RS, PDT) 23. Untuk menseleksi obat di rumah sakit terdapat kriteria … Dipilih obat yang secara ilmiah, medic dan statistic memberikan efek terapetik>ES Jenis obat ringkas untuk jenis penyakit yg banyak diderita masy Pemilihan obat baru harus disertai bukti Sediaan kombinasi hanya dipilih jika benar-benera memberikan potensi yang lebih baik Jika alternative banyak, pilih drug of choice dari penyakit prevalensi tinggi Mudah disimpan dan didistribusikan dg dosis sesuai Hanya dipilih yg standar mutu terjamin Pertimbangkan KI, peringatan dan ES Seleksi obat didsasarkan nama generik, disesuaikan daftar obat/formularium 24. Untuk melaksanakan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi di RS, kegiatan yang dilaksanakan adalah menentukan jumlah dan periode pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien (menetapkan jenis dan jumlah obat) Penyiapan dan pengumpulan data Tahap pelaksanaan : 1. Estimasi kebutuhan obat untuk populasi 2. Proyeksi kebutuhan untuk menghitung perencanaan pengadaan obat 3. Penyesuaian rancangan belanja obat dengan anggaran obat yang tersedia 4. Alokasi anggaran dan belanja obat per sumber anggaran 25. Dalam melaksanakan perencanaan perbekalan farmasi dilakukan forecasting, diantaranya pendekatan prediksi kuantitatif, antara lain Proyeksi kebutuhan a = b+c+d-e-f Analisis Pareto atau metode ABC-VEN [ABC (nilai dari tertinggi ke terendah) dan VEN (dampak obat Vital, Essential, Non-essential)] Perhitungan metode epidemiologi dan konsumsi
SOAL UAS 2018
1. Pengendalian persediaan tidak dilakukan dalam kegiatan 2. Adanya pengendalian persediaan obat di rumah sakit akan didapatkan 3. Dalam pengendalan persediaan dikenal cara pengendalaian sistem reorder, cara pengendalian ini termasuk 4. Dalam pengendalian persediaan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya putaran persediaan. Berikut yang tidak masuk ciri-ciri pengendalian dengan putaran sediaan yang terlalu rendah 5. Untuk pengendalian cara fixed order quantity system (FOQ), nilai yang harus ditentukan adalah 6. Dalam pengelolaan persediaan terdapat biaya agar pengelolaan dana menjadi efektif dan efisien, yang dimaksud biaya di sini adalah 7. Dalam mengendalikan persediaan yang bukan hasil cara penghitungan review stock adalah 8. Yang dimaksud dengan sistem pengadaan berkala dalam pengendalian persediaan 9. Yang disebut prioritas sediaan essensial dalam analisa VEN adalah sediaan 10. Yang termasuk kategori Always pada analisa parito adalah 11. Arti P dalam analisa PUT adalah