Anda di halaman 1dari 8

SOAL UTS 2018

1. Kegiatan fungsi perencanaan dalam manajemen pelayanan kesehatan


antara lain adalah
 Menetapkan tujuan dan target,
 Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target
 Menentukan sumber daya yang diperlukan dan
 Menetapkan standar/indicator keberhasilan dalam pencapaian tujuan
dan target
2. Kegiatan manajemen berdasarkan fungsi berusaha
mengidentifikasikan kebutuhan pasien tersebut adalah manajemen
pemasaran
3. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna,
dibawah ini yang bukan tujuan rumah sakit adalah
Tujuan rumah sakit :
 Mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
 Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit, dan sumber daya manusia di rumah sakit
 Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan RS
 Dapat memberikan kepastian hokum kepada pasien, masyarakat,
SDM RS dan RS
4. Rumah sakit yang siap digunakan dan bersifat sementara dalam
jangka waktu tertentu disebut rumah sakit bergerak
5. SDM kefarmasian di rumah sakit umum kelas A minimum terdiri
atas
 1 APTK : kepala IFRS
 5 APTK + > 10 TTK : rawat jalan
 5 APTK + > 10 TTK : rawat inap
 1 APTK + > 2 TTK : IGD
 1 APTK + 2 TTK : ICU
 1 APTK + TTK : koordinator penerimaan dan distribusi
 1 APTK + TTK : produksi
6. Yang termasuk organisasi struktural di Rumah sakit adalah
 Area administrasi dan manajemen
 Area pelayanan medic dan perawatan
 Area penunjang medik
 Area penunjang non medik
7. Berdasarkan PERMENKES RI No. 012 tahun 2012 rumah sakit harus ikut
akreditasi yang dilakukan oleh lembaga independen, tujuan akreditasi
RS adalah
 Meningkatkan mutu pelayanan RS
 Meningkatkan keselamatan pasien
 Meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat dan SDM RS
8. Dalam pengelolaan pelayanan kefarmasian di rumah sakit dilakukan
sistem satu pintu, yang tidak termasuk kegiatan IFRS dalam sistem
ini adalah
Kegiatan IFRS dalam sistem satu pintu :
 Pembuatan formularium
 Pengadaan
 Pendistribusian PF
9. Dalam Pelayanan kefarmasian, perbekalan farmasi terutama obat harus
dikelola dengan baik karena obat
 Elemen kesehatan primer sebagai daya tarik masyarakat untuk
mendatangi fasilitas kesehatan
 Penentu utama mengapa pasien datang ke tempat pelayanan
kesehatan
 Meningkatkan kepuasan pasien
 Masyarakat lebih menghargai obat dibandingkan pekerjaan kesehatan
atau klinik
 Memengaruhi produktivitas tenaga kesehatan
10. Instrumen alat kesehatan adalah instrument, apparatus, mesin, atau
implant yang tidak mengandung obat dan tidak digunakan untuk
Alkes digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan
manusia, dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh
11. Dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit dikenal pelayanan
farmasi satu pintu, manfaat pelayanan tersebut bagi RS adalah
 Mendapatkan manfaat dalam pengawasan dan pengendalian
penggunaan perbekalan farmasi, standarisasi, penjaminan mutu dan
pengendalian harga PF
 Dapat dilaksanakan PTO sehingga menurunkan resiko kesalahan
terkait penggunaan PF (keselamatan pasien)
 Kemudahan akses data penyediaan farmasi yg akurat, peningkatan
mutu pelayanan RS dan citra RS
 Peningkatan pendapatan RS serta kesejahteraan pegawai
12. Perbekalan farmasi terutama obat berperan meningkatkan
kepercayaan dan menunjang pelayanan kesehatan karena obat
 Elemen kesehatan primer sebagai daya tarik masyarakat untuk
mendatangi fasilitas kesehatan
 Penentu utama mengapa pasien datang ke tempat pelayanan
kesehatan
 Meningkatkan kepuasan pasien
 Masyarakat lebih menghargai obat dibandingkan pekerjaan kesehatan
atau klinik
 Memengaruhi produktivitas tenaga kesehatan
13. Pemilihan obat untuk terapi pasien di rumah sakit dinyatakan
bijaksana bila
 Menggunakan daftar obat terbatas dan selektif
 Obat tunggan dengan nama generic yang cost-effective
 Berdasarkan formularium RS maupun nasional
14. Untuk mendapatkan pelayanan rumah sakit yang memadai maka
harus dilakukan manajemen pelayanan kefarmasian, tujuan
manajemen tersebut adalah
 Tersedianya perbekalan farmasi dengan mutu yang baik
 Dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang merata
 Jumlah dan jenis yang sesuai untuk pelayanan di RS -> meningkatkan
pelayanan kefarmasian
 Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian
 Melindungi pasien serta masyarakat dari penggunaan obat yang tidak
rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety)
15. Dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit harus mewaspadai obat
high alert karena sering menyebabkan kesalahan serius, obat di bawah
ini yang tidak termasuk obat golongan high risk adalah adrenaline,
insulin, sitostatika, digoksin Inj, morphin inj
16. Dalam pelayanan manajemen perbekalan farmasi yang baik
disyaratkan …
 Tersedia rencana kebutuhan perbekalan farmasi dengan jenis dan
jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan dasar dan
lanjutan di unit kesehatan salah satu pengelolaan
 Tersedianya anggaran pengadaan perbekalan farmasi sesuai waktu
 Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisien
 Terjaminnya penyimpanan dengan mutu yang baik
 Terjaminnya pendistribusian yang efektif dengan waktu tunggu (lead
time) pendek
 Terpenuhinya kebutuhan obat dasar sesuai jenis, jumlah dan waktu
yang diperlukan
 Tersedianya sumber daya manusia (SDM) dengan jumlah dan kualitas
yang tepat
 Digunakannya obat secara rasional
 Tersedianya informasi pengelolaan dan penggunaan obat yang sahih,
akurat dan mutakhir.
17. Tantangan dalam manajemen perbekalan farmasi diantaranya dengan
meningkatkan efisiensi, untuk meningkatkan efisiensi manajemen
tersebut dengan cara
 Meningkatkan sistem pengendalian persediaan
 Meningkat pengadaan yang efisien untuk mendapatkan obat yang
bermutu dengan harga serendah mungkin.
 Seleksi obat yang berdasarkan pedoman pengobatan yang evidence
based,
 Pengadaan obat yang dinamis dalam arti mendapatkan obat dengan
mutu tinggi tetapi dengan biaya serendah mungkin
18. Berdasarkan kebutuhan jenis perbekalan farmasi, dikenal perbekalan
farmasi dasar, yang dimaksud dengan perbekalan farmasi tersebut
adalah perbekalan farmasi yang harus tersedia di rumah sakit
 Penggunaannya rutin untuk operasional rumah sakit
 Tidak per individual
 Sulit dicari dipasaran
 Formula khusus di rumah sakit tersebut
 Distribusi dari instalasi farmasi dengan menggunakan Surat
Permintaan
19. Dalam pemilihan obat salah satu kendalanya adalah terjadinya variasi
pemberian obat yang makin melebar, hal ini karena terjadinya
pemakaian obat yang tidak rasional sehingga memicu resistensi (!!)
20. Untuk menseleksi obat lebih dipilih obat generik disbanding obat paten
innovator, hal ini karena cost-effective dengan benefit yang tidak jauh
berbeda
21. Salah satu pedoman seleksi obat adalah formularium rumah sakit
karena merupakan daftar obat yang digunakan RS tersebut sebagai
standar pemilihan obat
22. Dalam manajemen farmasi di rumah sakit salah satunya adalah
seleksi, dalam kegiatan seleksi tersebut yang menjadi kendala adalah
pemilihan buku pedoman penggunaan obat yang disepakati (DOEN,
Formularium Nasional, Formularium RS, PDT)
23. Untuk menseleksi obat di rumah sakit terdapat kriteria …
 Dipilih obat yang secara ilmiah, medic dan statistic memberikan efek
terapetik>ES
 Jenis obat ringkas untuk jenis penyakit yg banyak diderita masy
 Pemilihan obat baru harus disertai bukti
 Sediaan kombinasi hanya dipilih jika benar-benera memberikan
potensi yang lebih baik
 Jika alternative banyak, pilih drug of choice dari penyakit prevalensi
tinggi
 Mudah disimpan dan didistribusikan dg dosis sesuai
 Hanya dipilih yg standar mutu terjamin
 Pertimbangkan KI, peringatan dan ES
 Seleksi obat didsasarkan nama generik, disesuaikan daftar
obat/formularium
24. Untuk melaksanakan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi di
RS, kegiatan yang dilaksanakan adalah menentukan jumlah dan periode
pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP sesuai dengan
hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat
jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien (menetapkan jenis dan
jumlah obat)
 Penyiapan dan pengumpulan data
 Tahap pelaksanaan :
1. Estimasi kebutuhan obat untuk populasi
2. Proyeksi kebutuhan untuk menghitung perencanaan pengadaan
obat
3. Penyesuaian rancangan belanja obat dengan anggaran obat yang
tersedia
4. Alokasi anggaran dan belanja obat per sumber anggaran
25. Dalam melaksanakan perencanaan perbekalan farmasi dilakukan
forecasting, diantaranya pendekatan prediksi kuantitatif, antara lain
 Proyeksi kebutuhan a = b+c+d-e-f
 Analisis Pareto atau metode ABC-VEN [ABC (nilai dari tertinggi ke
terendah) dan VEN (dampak obat Vital, Essential, Non-essential)]
 Perhitungan metode epidemiologi dan konsumsi

SOAL UAS 2018


1. Pengendalian persediaan tidak dilakukan dalam kegiatan
2. Adanya pengendalian persediaan obat di rumah sakit akan didapatkan
3. Dalam pengendalan persediaan dikenal cara pengendalaian sistem
reorder, cara pengendalian ini
termasuk
4. Dalam pengendalian persediaan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
putaran persediaan. Berikut
yang tidak masuk ciri-ciri pengendalian dengan putaran sediaan yang
terlalu rendah
5. Untuk pengendalian cara fixed order quantity system (FOQ), nilai yang
harus ditentukan adalah
6. Dalam pengelolaan persediaan terdapat biaya agar pengelolaan dana
menjadi efektif dan efisien, yang dimaksud biaya di sini adalah
7. Dalam mengendalikan persediaan yang bukan hasil cara penghitungan
review stock adalah
8. Yang dimaksud dengan sistem pengadaan berkala dalam pengendalian
persediaan
9. Yang disebut prioritas sediaan essensial dalam analisa VEN adalah
sediaan
10. Yang termasuk kategori Always pada analisa parito adalah
11. Arti P dalam analisa PUT adalah

Anda mungkin juga menyukai