Fabaceae merupakan yang terpenting dan terbesar. Banyak tumbuhan budidaya penting termasuk
dalam suku ini, dengan bermacam-macam kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu,
batang, daun, umbi, hingga akarnya digunakan manusia. Bahan makanan, minuman, bumbu
masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak, bahan pengobatan, hingga racun dihasilkan oleh
anggota-anggotanya. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yang jelas:
buahnya berupa polong.
1. Ciri-ciri Umum
1. Famili mencakup herba, semak, pohon dan tanaman merambat di seluruh dunia, terutama
hutan hujan tropis.
2. Biji berkeping dua (dikotiledon)
3. Pada umumnya berdaun majemuk berpasangan atau berseling, terdapat daun penumpu.
4. Bunga berkelamin 2 dalam karangan yang berbeda, kelopak bunga bersatu, mahkota
umumnya berbentuk kupu-kupu dengan jumlah helaian 5.
5. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yaitu buahnya berupa polong.
6. Dapat digunakan sebagai bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk
hijau, pakan ternak dan bahan pengobatan
Deskripsi Genus:
1. 1. Arachis
Semak 1 tahun yang tingginya 0,6 – 0,9 m. Daun penumpu pada pangkalnya bersatu dengan
tangkai daun, panjang 2 – 4 cm. Anak daun berbentuk oval atau bulat telur terbalik. Polongan
memanjang, tanpa sekat antara, dan berwarna kuning pucat dengan panjang 2 – 7 cm. Biji 1 – 5
berwarna merah kuning, cokelat atau ungu.
1. 2. Dalbergia
Pohon berukuran sedang hingga besar, tingginya 20-40 m dengan gemang mencapai 1,5-2 m.
Tajuk lebat berbentuk kubah, menggugurkan daun. Pepagan berwarna abu-abu kecoklatan,
sedikit pecah-pecah membujur halus.Daun majemuk menyirip gasal, dengan 5-7 anak daun yang
tak sama ukurannya, berseling pada porosnya. Anak daun berbentuk menumpul (obtusus) lebar,
hijau di atas dan keabu-abuan di sisi bawahnya.Bunga-bunga kecil, 0,5-1 cm panjangnya,
terkumpul dalam malai di ketiak. Buah polong berwarna coklat, lanset memanjang, meruncing di
pangkal dan ujungnya.
1. 3. Erythrina
Erythrina variegata var. Orientalis (L.) Merr. (dadap). Pohon yang berukuran sedang, mencapai
tinggi 15–20 m dan gemang 50–60 cm. Bagian kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-
garis vertikal hijau, abu-abu, coklat muda atau keputihan; batang biasanya dengan duri-duri
tempel kecil (1–2 mm) yang berwarna hitam. Tajuknya serupa payung atau membulat renggang,
menggugurkan daun di musim kemarau. Daun majemuk beranak daun tiga, hijau hingga hijau
muda, poros daun dengan tangkai panjang 10–40 cm. Anak daun bundar telur terbalik, segitiga,
hingga bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul; anak daun ujung yang terbesar ukurannya, 9-
25 × 10-30 cm. Bunga-bunga tersusun dalam tandan berbentuk kerucut, di samping atau di ujung
ranting yang gundul, biasanya muncul tatkala daun berguguran, menarik banyak burung
berdatangan untuk menyerbukinya. Mahkota berwarna merah jingga hingga merah gelap;
benderanya 5,5-8 × 8 cm, berkuku pendek, tidak bergaris putih. Polong tebal dan berwarna
gelap, menyempit di antara biji-biji, 15-20 cm × 1.5-2 cm, berisi 5-10 butir biji berbentuk telur,
coklat, merah atau ungu mengkilap.
1. 4. Pachyrrhizus
Merupakan liana tahunan yang dapat mencapai panjang 4 – 5 m, sedangkan akarnya dapat
mencapai 2 m. Batangnya menjalar dan membelit, dengan rambut-rambut halus yang mengarah
ke bawah. Daun majemuk menyirip beranak daun 3; bertangkai 8,5 – 16 cm; anak daun bundar
telur melebar, dengan ujung runcing dan bergigi besar, berambut di kedua belah sisinya; anak
daun ujung paling besar, bentuk belah ketupat, 7-21 × 6-20 cm. Berkumpul dalam tandan di
ujung atau di ketiak daun, sendiri atau berkelompok 2-4 tandan, panjang hingga 60 cm, berambut
coklat. Tabung kelopak bentuk lonceng, kecoklatan, panjang sekitar 0,5 cm, bertaju hingga 0,5
cm. Mahkota putih ungu kebiru-biruan, gundul. Tangkai sari pipih, dengan ujung sedikit
menggulung; kepala putik bentuk bola, di bawah ujung tangkai putik, tangkai putik di bawah
kepala putik berjanggut. Buah polong bentuk garis, pipih, panjang 8-13 cm, berambut, berbiji 4-9
butir.
1. 5. Phaseolus
1. a. Daun penumpu di bawah tempat menancapnya jelas memanjang. Mahkota kuning
kerapkali kemerah-merahan.
Phaseolus radiatus L.
2. Daun penumpu di bawah tempat menancapnya tidak memanjang. Mahkota putih dan
ungu. 2
3. a. Bidang bendera bagian luar berambut cukup rapat dan hijau, panjang 7 – 10 mm.
Bendera benang sari di atas pangkalnya menebal bulat. Polongan bentuk panjang
dan bengkok Phaseolus lunatus L.
4. Bidang bendera bagian luar berambut cukup gundul, tidak hijau, panjang 9 –
14 mm. Bendera benang sari di atas pangkal dengan alat tambahan berbentuk sisik.
Polongan bentuk garis. Phaseolus vulgaris L.
Semak berumur cukup panjang, membelit, panjang 2 – 5 m. Daun penumpu bulat telur atau
segitiga, runcing dengan panjang ± 2 mm. Anak daun bulat telur atau segitiga dengan ujung
meruncing. Tandan bunga duduk di ketiak dengan panjang 3 – 12 cm. Bunga dengan tonjolan 2 –
4. Bendera benang sari lepas lainnya bersatu. Tangkai putik dekat ujung berjanggut.
Semak, panjang 0,5 – 1,5 m. Batang membelit cukup kuat dengan rambut sikat panjang. Daun
penumpu memanjang sampai bentuk garis atau bulat telur terbalik. Anak daun bulat telur,
meruncing pendek dan tepi rata. Tandan duduk di ketiak berupa bongkol. Daun pelindung lebih
panjang daripada kelopak. Bendera benang sari lepas lainnya bersatu. Tangkai putik dekat ujung
berjanggut. Polongan mudah pisah panjang 4 – 6,5 cm, berambut cokelat dengan sekat antara.
– Phaseolus vulgaris L.
Bentuk tegak atau membelit, panjang 0,3 – 3 m. Daun penumpu bertahan lama. Anak daun bulat
telur dengan pangkal membula, ujung meruncing, kedua belah sisi berambut. Tandan bunga
duduk di ketiak dengan 1 – 2 pasangan bunga. Tangkai tandan masif, setinggi-tingginya 6 cm,
umumnya lebih pendek. Anak daun pelindung di bawah kelopak dengan panjang 3 – 9 mm.
Mahkota hampir selalu putih, kuning, dan kadang-kadang ungu. Bendera benang sari lepas
lainnya bersatu. Tangkai putik dekat ujung berjanggut. Biji putih, kuning, merah, lila dan
cokelat.
1. 6. Pterocarpus
Pohon, yang kadang-kadang menjadi raksasa rimba, tinggi hingga 40 m dan gemang mencapai
350 cm. Batang sering beralur atau berbonggol; biasanya dengan akar papan (banir). Daun
majemuk menyirip gasal. Anak daun 5-13, berseling pada poros daun, bundar telur hingga agak
jorong, 6-10 × 4-5 cm, dengan pangkal bundar dan ujung meruncing, hijau terang, gundul, dan
tipis. Bunga-bunga berkumpul dalam malai di ketiak, 9-15 cm panjangnya. Bunga berkelamin
ganda, berwarna kuning dan berbau harum semerbak, berbilangan-5. Kelopak serupa lonceng,
berdiameter 6 mm, dua taju teratas lebih besar dan kadang-kadang menyatu.
1. 7. Vigna
Merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi ± 2,5 m. Batang tegak, silindris,
lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6
– 8 cm, lebar 3 – 4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip,
tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau.
1. Klasifikasi:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Subfamili : Faboideae
Erythrina variegata var. Orientalis (L.) Merr. (dadap)
Vigna unguiculata (L.) Walp. (kacang panjang)
DAFTAR PUSTAKA
Muhammadiah, Asia dan Hilda Karim. 2010. Anatomi Tumbuhan. Jurusan Biologi FMIA UNM
Internet:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fabaceae
http://id.wikipedia.org/wiki/Angsana
http://id.wikipedia.org/wiki/bengkuang
http://id.wikipedia.org/wiki/dadap
http://id.wikipedia.org/wiki/kacang_bogor
http://id.wikipedia.org/wiki/kacang_panjang
http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopedia-tanaman-anti-
kanker/k/kacang-panjang/
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/02/kacang-hijau.html
http://id.wikipedia.org/wiki/kacang_tanah