mungkin dari Brazil, Argentina, dan Paraguay. Tanaman ini tumbuh di daerah sub tropik atau
tropik di dataran tinggi. Tanaman markisa merupakan tanaman tahunan, batangnya
merambat, ditanam untuk diambil buahnya. Daging buahnya dimakan segar atau dibuat salad,
es krim, selai atau sari buah. Diperkirakan terdapat 300 spesies, yang sebagian besar berada
di daerah panas, lembab dan Amerika. Dewasa ini hanya dua spesies yang dibudidayakan,
yaitu Passiflora edulis Sims dan Passiflora Quadranguralis L.
Passiflora edulis mempunyai dua jenis, yaitu yang buahnya berwarna ungu, bentuknya
bulat telur atau bulat, diameternya 4-6 cm. Jenis ini yang paling banyak diusahakan saat ini,
karena rasa nya yang paling enak, harum baunya, meskipun hanya cocok untuk ditanam di
dataran tinggi beriklim basah. Jenis yang lain ialah yang berwarna kuning, Passiflora edulis
var. flavicarpa Degener,yang diduga merupakan hasil mutasi jenis yang bewarna ungu.
Ukuran diameter buah nya 3-6 cm,berwarna kuning cerah bila telah matang. Jenis ini dapat
dibudidayakan di dataran rendah atau untuk daerah tropik, namun rasa buah nya lebih masam
dibandingkan dengan jenis yang ungu.
Passiflora quadranguralis disebut juga giant granadilla. Jenis ini lebih baik di daerah
tropik beriklim lembab dan panas, buahnya berwarna kuning pucat atau hijau kekuningan.
Buahnya berongga, bentuknya bulat panjang dengan diameter antara 15-30 cm. Daging buah
semua jenis markisa berlendir dan berbiji banyak. Bijinya diselimuti oleh lapisan lendir
berwarna putih cerah yang harum dan manis. Tebal daging buah markisa Passiflora
quadranguralis 2-4 cm, rasanya kurang manis.
BAB II
ISI
Buah markisa ini pada waktu masih muda berwarna hijau. Setelah masak buahnya
berwarna kuning. Biasanya kulit buah yang di bagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan
buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong.
Biasanya buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan
merupakan sekat-sekat sejati, tetapi ujung daun-daun buah itu melipat lagi ke arah dinding
buah, sehingga ruang-ruang yang terjadi dari tengah-tengah buah terbagi lagi oleh sekat-sekat
yang tidak sempurna. Namun, jika buah telah masak sekat-sekatnya pun akan lenyap, hingga
buah hanya mempunyai satu ruangan saja dengan rongga yang kosong tengahnya.
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
ovarium ginotor, ovoid, satu lokular dengan tiga plasenta palietal. Stilus berjumlah 3,
horizontal, klaratus, dengan alur longitudinal
Dua jenis markisa tersebut sama cara menanamnya. Tanaman markisa biasanya ditanam
dengan biji atau stek dalam barisan (3 m) serta berjarak 1,8-3 m antara barisan. Kemudian
diberi lanjaran atau tralis untuk memanjatkan batangnya.tralis ini dibuat dengan ketinggian
sekitar 2 m. Cabang markisa dipangkas atau dipotong setelah terlalu besar atau kurang
produktif untuk mendapatkan cabang yang baru.
Sebelum ditanam, biji disemaikan terlebih dahulu, 3-4 bulan kemudian setelah bibit
mencapai tinggi 30 cm baru ditanam di lahan.
Penyerbukan
Bunga markisa harum baunya, sangat menarik lebah madu, diameternya 5-7,5 cm. Bunga
tersebut tumbuhnya sendiri-sendiri atau soliter. Bunga markisa mempunyai 3 daun penumpu,
5 kelopak dan 5 mahkota bunga berwarna putih, benang sarinya 5 dengan kepala sari yang
besar, putiknya bercabang tiga, setiap cabang mempunyai kepala putik sendiri, serta
mempunyai satu bakal buah yang berisi ratusan ruang yang akan menjadi biji kecil bila
terserbuki.
Bunga markisa ungu mekar menjelang fajar dan kemudian menutup pada siang hari
berikutnya. Bunga markisa kuning membuka pada siang hari dan menutup pada sore hari
berikutnya. Nektar diproduksi dibagian bawah tangkai sari.
Tangkai putiknya tumbuh tegak pada saat tangkai membuka, tetapi kemudian
membengkok, sehingga tingginya hampir sama dengan kepala sari. Sebelum bunga menutup
kembali tangkai putik ini tegak lagi. Perubahan ini kira-kira memerlukan waktu satu jam.
Beberapa jenis tangkai putik tetap tumbuh tegak tanpa membengkok. Beberapa jenis markisa
bersifat betina mandul, walaupun tepung sarinya subur. Waktu yang terbaik untuk
mengadakan penyerbukan adalah sesudah tangkai putik membengkok. Dengan posisi ini,
memungkinkan terjadinya penyerbukan sendiri. Kepala putik resiptif pada saat bunga mulai
mekar hingga menutup kembali. Sedangkan tepung sari tersebar sebelum bunga membuka
dan sebelum kepala putik resiptif. Tepung sari tersebut kelihatannya bukan tipe yang mudah
disebarkan angin.
Bunga markisa bersifat self-sterile dan beberapa jenis inkompatibel sendiri. Karenanya,
seleksi jenis markisa sangat penting untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Banyaknya
tepung sari yang dapat menyerbuki kepala putik juga menentukan jumlah biji yang terbentuk,
di samping itu, tanaman markisa tidak partenokarpi. Oleh karenanya, sel telur harus dibuahi
agar berbiji banyak. Satu buah markisa dapat berisi 350 biji. Apabila jumlah biji hanya 100
butir, maka buah agak hampa atau berongga dan cairan jusnya sedikit. Mengingat terdapat
kaitan antara jumlah biji dengan ukuran buah, berat buah dan jumlah jus maka tepung sari
harus sebanyak-banyaknya disebarkan pada kepala putik, oleh karenanya, peranan lebah
sangat penting dalam hal ini.
Lebah madu dan carpenters bee (Xylocopa sonorina) merupakan lebah penyerbuk utama
bagi bunga markisa. Apabila jumlah tanaman atau bunga markisa sangat besar maka lebah
carpenter lebih efektif dibandingkan dengan lebah madu, karena ukuran tubuhnya lebih
besar. Namun demikian, lebah ini biasanya sukar hadir pada bunga markisa. Selain jenis
lebah madu, ada pula jenis serangga lainnya. Namun, jenis ini biasanya hanya
mengumpulkan nektar dan terbang tanpa membantu penyerbukan. Di Brazil, Trigona spp.
dan Epicaris spp. juga sering mengunjungi bunga markisa, namun jenis lebah tersebut
berbahaya karena menyengat dan beracun terhadap manusia. Di India, Aphis cerana
merupakan penyerbuk alami yang utama.
Dengnan bantuan penyerbukan oleh manusia, jenis markisa kuning meningkat
produksinya sebesar 21%, sedangkan jenis markisa besar atau erbis (P. quadranguralis)
meningkat sebanyak 84%.
Salah satu hambatan dalam budidaya markisa adalah rendahnya friut-set. Hal ini hanya
dapat diatasi apabila serangga penyerbuk mencukupi. Dengan kata lain, lebah madu harus
dipelihara. Satu lebah carpenter dapat melayani 15 m barisan markisa atau satu ekor lebah
madu untuk 4 bunga sudah cukup membantu penyerbukan.
Gambar diatas mengenai perkembangan pertama pada Passiflora edulis, yaitu berupa kuncup
(bud). Pada bagian kuncup diatas, terdapat kelopak dan daun pelindung. Bagian kelopak ini
fungsinya untuk melindungi bagian-bagian bunga bagian dalam sewaktu masih kuncup.
Tahap selanjutnya pada gambar diatas ialah mengenai kuncup yang mulai membuka. Pada
kuncup yang mulai membuka tersebut, terdapat mahkota, kelopak, dan daun pelindung.
Setelah kuncup mulai membuka, maka lama-kelamaan kuncup yang mulai membuka
tersebut, tumbuh menjadi bunga yang lengkap, yang memiliki mahkota, putik, benang sari,
kelopak (tetapi tidak kelihatan). Mahkota berwarna putih, sedangkan mahkota tambahan
berwarna ungu.
Gambar diatas, merupakan gambar dari androginofor, yang merupakan penyokong dari
benang sari dan putik.
Setelah diserbuki mahkota akan layu dan lama-lama akan mengering. Pada gambar di atas
terlihat sisa putik, kami menduga bahwa setelah adanya penyerbukan putik tidak rontok
melainkan masih bertahan pada posisi semula sampai buah menjadi dewasa. Sisa
androginofor tertutup oleh mahkota yang telah mengering.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, Sumeru. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta : Universitas Indonesia.
Loveless, AR.----------, Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 2. Jakarta:
Gramedia
Content Google, source website unknown. Diakses hari Jumat tanggal 4 Juni 2010 pukul 20.00
3.
4.
5.
Bunga markisa berbau harum, inilah yang menarik lebah untuk datang ke bunga markisa selain
dihasilkannya madu oleh petriole. Tangkai putik hampir sama tinggi dengan kepala sari karena
tumbuh tegak saat tangkai membuka, tetapi kemudian membengkok. Sebelum bunga menutup lagi,
tangkai putik kembali tumbuh tegak. Perubahan ini terjadi selama kurang lebih satu jam. Tangkai
putik yang membengkok memungkinkan terjadinya penyerbukan sendiri. Banyaknya serbuk sari yang
menyerbuki kepala putik menentukan jumlah biji yang terbentuk. Sedikitnya jumlah biji akan
menyebabkan buah berongga dan memiliki sedikit cairan jus. Satu buah markisa dapat terdiri dari 350
biji. Dengan begitu, serbuk sari harus sebanyak-banyaknya disebarkan pada kepala putik dan di
sinilah pentingnya peranan lebah.
Batang
Batang markisa mempunyai batang kecil, langsing dan panjang sekali. Batangnya merambat
dengan bantuan sulur berbentuk pilin ( spiral ). Bentuk batang pada markisa yaitu
segi empat. Dan jika dilihat dari permukaannya, batang tumbuhan ini memperlihatkan sifat
bermacam-macam. Permukaan batangnya seperti bersayap.