Anda di halaman 1dari 8

Tapak liman (Elephantopus scaber)

lephantopus scaber atau Tapak Liman adalah herba menahun yang


tumbuh liar dan sudah familier di kalangan masyarakat.

Klasifikasi Elephantopus scaber/ Tapak Liman :


Kingdom

: Plantae

Super Divisio : Spermatophyta


Divisio
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Asterales
Famili
: Asteraceae
Genus
: Elephantopus
Spesies
: Elephantopus scaber L
Nama bikomial: Elephantopus scaber

Pada tanaman Elephantopus scaber atau Tapak Liman yang sudah berkembang,
batangnya yang berbentuk silindris tumbuh tegak ke atas, hingga tinggi batang bisa
mencapai 130 cm.
Bunga Elephantopus scaber berupa bunga majemuk yang terkumpul dalam bongkol
yang terlindung oleh 3 buah daun pelindung, yang membentuk bentukan seperti cawan
segi tiga.
Batang Elephantopus scaber berbentuk silindris, kaku, keras, dan liat ; berwarna hijau
tua; permukaanya berambut halus berwarna putih.

Akar Elephantopus scaber berbetuk tombak, perakaranya sangat kuat, sehingga tanaman
ini sulit untuk dicabut .
Buah Elephantopus scaber berbentuk seperti tabung berwarna putih yang panjangnya
1 cm, pada bagian ujung tabung terdapat rambut lurus berwarna putih berjumlah 4 6
buah.
(kutipan

https://biologinunik.wordpress.com/2013/12/07/mengenal-elephantopus-

scaber-atau-tapak-liman/)

Kembang

Merak

Caesalpinia

pulcherrima

Kembang merak termasuk dalam Familia Caesalpiniaceae (Leguminosae).


Tanaman ini perdu tegak dan mempunyai tinggi 2 4 m, banyak bercabang
dengan ranting kadang berduri tempel. Kayunya berwarna putih, padat, dan liat.
Kembang Merak berasal dari Amerika Selatan dan biasa ditanam di taman-taman
atau pekarangan rumah sebagai tanaman hias, kadang juga ditemukan tumbuh liar
di alam.
Daunnya berupa daun majemuk menyirip genap ganda , dengan 4 12 pasang
anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang yang ujungnya bulat dan
pangkalnya menyempit. Tepi daun rata dengan permukaan atas berwarna hijau
dan permukaan bawah berwarna hijau kebiruan serta mempunyai panjang 1 3,5
cm dan lebarnya 0,5 1,5 cm. Pada malam hari tanaman ini akan menguncupkan
daunnya.
Bunganya berupa bunga majemuk yang tersusun dalam tandan yang panjangnya
15 50 cm dan berwarn merah atau kuning.

Buahnya berupa buah polong yang berbentuk pipih dengan panjang 6 -12 cm dan
lebarnya 1,5 cm. Buahnya berisi 1 8 buah biji yang dapat dimakan. Buah yang
sudah tua berwarna hitam.
Bunga kembang merak mempunyai rasa manis, tawar, dan netral yang efektif
melancarkan sirkulasi darah dan haid, abortivum, dan emenagogum. Kulit
kayunya mempunyai rasa kelat dan berfungsi sebagai peluruh haid.
(kutipan: http://www.plantamor.com/index.php?plant=238)

Pisang (Musa balbisiana)

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca) menghasilkan buah
konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua
buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada
beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir
hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi
(karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Pada pisang terdapat bagian eksokarp, mesokarp, dam endokarp.
Eksokarp yaitu bagian luar yang lebih keras dan bersifat seperti jangat.

Mesokarp yaitu lapisan bagian tengah yang terdiri dari jaringan renggang,
berdaging, atau berserat dan merupakan bagian terlebar.
Endokarp yaitu lapisan paling dalam dan paling tipis (kutipan :
Hasnunidah, Neni. Struktur Perkembangan Tumbuhan)

Buah Tomat
(Solanum
lycopersicum)
Tomat (Solanum lycopersicum) termasuk jenis tanaman perdu semusim.
Berbatang lemah dan basah, berbentuk segi empat sampai bulat berwarna hijau
dan diliputi oleh bulu-bulu yang halus.Cabang terbentuk pada ketiak daun.
Daunnya berbentuk segitiga,bercelah menyirip yang tidak duduk pada penumpu
(stipellae) jumlah daunnya ganjil antara 5 sampai 7 helai. Bunganya berwarna
kuning,tersusun oleh 5 kelopak berwarna hijau dan dua mahkota berwarna
kuning. buahnya buah buni, hijau waktu muda dan kuning atau merah waktu tua,
berbiji banyak, berbentuk bulat pipih, putih atau krem, kulit biji berbulu.

Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan
pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk
tanpa ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang
demikian itu dinamakan partenokarpi (parthenocarpy). Buah yang terjadinya
dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu
tidak

mengandung

lembaga,

jadi

bijinya

tak

dapat

dijadikan

alat

perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita dapati pada
pohon pisang (Musa paradisiacal L.) (Tjitrosoepomo. 1985).
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga,
dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih
jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar
disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atauepikarp (epicarpium), yang di
dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium), serta lapisan tengah
(bisa

beberapa

lapis)

yang

disebut

dinding

tengah atau mesokarp (mesocarpium) (Kimball, 1999).

Bunga sepatu (Hisbiscus rosa sinensis)

Bunga sepatu terdiri dari beberapa helai daun kelopak yang dilindungi oleh
kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga.
Mahkota bunga terdiri dari beberapa lembar. Bagian-bagian dari bunga sepatu ini
yaitu kepala putik, benang sari, daun mahkota, tangkai bunga, tangkai sari dan
tangkai putik. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari
berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Hibiscus rosa sinensis termasuk
kedalam kelompok bunga sempurna atau bunga lengkap (Flos complektus) karena

memenuhi persyaratan bunga lengkap, yang mana bunga sepatu ini terdiri atas
lingkaran daun kelopak (Sapalae), lingkaran daun mahkota (Corolla), benang sari
(Stamen) dan putik (Pisitillum). Bunga Hibiscus rosa sinensis tumbuh pada ketiak
daun sehingga disebut Flos lateris atau Flos axillaris. Akan tetapi bunga sepatu
termasuk jenis bunga tunggal karena pada tumbuhannya hanya menghasilkan satu
jenis daun saja. Berdasarkan literatur, Anonim (1992) menyatakan bahwa pada
suatu tumbuhan ada kalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya bunga
cokelat. Jika pada suatu tumbuhan hanya memiliki satu bunga saja, biasanya
bunga itu terdapat pada ujung batang, jika bunganya banyak, dapat sebagian
bunga-bunga tadi terdapat dalam ketiak-ketiak daun dan sebagian pada ujung
batang atau cabang-cabang.

Penampang bunga sepatu (Hibiscus rosa sinensis)

Terdapat bagian epidermis adaksial, parenkim, epidermis abaksial, dan pembuluh


angkut.

Epidermis adaksial merupakan pelindung yang terletak dibagian atas. Epidermis


adalah lapisan terluar dari suatu organ yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis
abaksial yang terletak dibagian bawah organ yang berfungsi untuk membatasi 3
atau 4 lapisan sel-sel isodiametris dengan banyak ruang antar sel.
Terdapat jaringan pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut unsur-unsur
hara, air, mineral, dan menyebarkan keseluruh bagian tumbuhan. Jaringan
pengangkut ini terletak ditengah (diantara epidermis adaksial dan epidermis
abaksial).
Parenkim merupakan jaringan dasar, karena merupakan penyusun sebagian besar
organ tumbuhan. Parenkim berperan penting dalam penutupan luka (regenerasi),
kemampuannya membelah meskipun telah dewasa (Campbell, Neil. 2008. Biologi
Jilid VIII Edisi 3. Jakarta : Erlangga)

Penampang melintang mahkota bunga


merak
(Caesalpania pulchemma)

Terdapat bagian-bagian pada penampang melintang mahkota bunga


merak yaitu epidermis adaksial, parenkim, dan epidermis abaksial.

Epidermis adaksial merupakan pelindung yang terletak di bagian atas.


Epidermis berfungsi sebagai pelindung. Epidermis adalah lapisan terluar
dari suatu organ yang terdiri dari satu lapis sel.
Epidermis abaksial yang terletak dibagian bawah organ yang berfungsi
untuk mrembatasi tiga atau empat lapisan sel-sel isodiametris dengan
banyak ruang antar sel.
Parenkim merupakan jaringan dasar, karena merupakan penyusun
sebagian besar organ. Parenkim ini mengandung pigmen karoteks yang
berwarna kuning, oranye, dan merah oranye yang ditemukan pada klorofil
bersama-sama dengan kloroplas. Pigmen ini berfungsi sebagai zat anti
oksidan dan penghantar elektron pada fotositesis.
Parenkim

berperan

penting

dalam

penutupan

luka

(regenerasi),

kemampuannya membelah meskipun telah dewasa maritematik (Campbell,


Neil. 2008. Biologi Jilid VIII Edisi 3. Jakarta : Erlangga).

Anda mungkin juga menyukai