Anda di halaman 1dari 13

MORFOLOGI

POHON KETAPANG

Oleh:

Ahya Maulidin (22251020)

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS SAINS TEKNIK TERAPAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

2023
A. Taksonomi tumbuhan ketapang

Tanaman ketapang adalah suatu tanaman berkayu yang banyak terdapat di Indonesia
sehingga banyak masyarakat yang mengenal tamanan ini. Tanaman ini tumbuh dengan
rindang dan daunnya lebar yang biasanya ditanam di halaman rumah atau di pinggir jalan
yang dapat digunakan untuk tanaman peneduh. Tanaman ketapang ini termasuk ke
tanaman yang bentuk dan ukuran daunnya tebal dan besar dibandingkan dengan daun
pohon lainnya.

Tumbuhan ketapang ini tumbuh dengan subur di daerah Indonesia dan Asia Tenggara.
Banyak sekali sebutan yang berbeda-beda untuk menyebut tanaman ketapang ini. Apalagi
Indonesia memiliki beragam bahasa, sehingga banyak sekali sebutan yang berbeda-beda
untuk menyebut tanaman ketapang ini. Contohnya saja seperti daerah Minangkabau
menyebutnya lahapang, sedangkan daerah Papua menyebutnya kalis dan kris. Begitu juga
untuk nama yang bisa digunakan menyebut tanaman ketapang ini oleh dunia ditetapkan
dengan nama latin. Berikut klasifikasi atau taksonomi tanaman lada tersebut:

Kingdom Plantae
Divisi Tracheophyta
Class Magnoliopsida
Ordo Myrtales
Famili Conbretaceae
Genus Terminalia
Spesies Terminalia catappa

Pohon ketapang ini dapat digunakan sebagai obat tradisional seperti dapat mengobati
radang perut, hipertensi, diare, rematik sendi, disentri, lepra, kudis, dan penyakit kulit
lainnya. Bagian tumbuhan khususnya daun ketapang selain dapat digunakan untuk obat
kulit, daun ketapang juga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan pH air tawar dan menyerap
zat-zat kimia yang terdapat pada air tawar.

B. Morfologi Pohon Ketapang


Morfologi atau bagian-bagian dari ketapang ini terdiri atas akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji.
1. Akar
Tanaman ketapang ini termasuk kedalam tumbuhan dikotil atau berkeping dua,
sehingga sistem perakarannya adalah akar tunggang. Jenis akar tunggang ketapang
adalah akar tunggang yang bercabang karena terdapat satu pokok berbentuk kerucut
yang terus tumbuh lurus kebawah dan memiliki cabang-cabang akar yang tumbuh ke
samping (Gambar 1). Tanaman ketapang ini merupakan tanaman yang rimbun,
sehingga akar-akar yang bercabang tumbuh menyamping untuk memperkuat dan
menopang tanaman ketapang ini apabila terhembus angin yang kuat.

Gambar 1. Akar yang bercabang menyamping yang berguna untuk menopang tumbuhan
2. Batang
Tanaman ketapang ini memiliki nama latin yaitu Terminalia catappa. Memiliki
batang yang berkayu dan mampu tumbuh tinggi dan besar (Gambar 2). Tingginya bisa
mencapai 35 meter. Tekstur batangnya keras karena terdapat alur-alur atau sulcatus di
permukaan kulit batangnya (Gambar 3). Alur tersebut bisa dilihat dari dekat. Batang
pohon ketapang berbentuk bundar atau teres dan tumbuh secara tegak lurus keatas.
Meski begitu batang tanaman ketapang ini biasanya sulit diidentifikasi, karena
ukurannya tidak jauh berbeda dengan pecabangannya. Oleh karena itu, percabangan
tanaman ketapang ini juga disebut percabangan simpodial. Tidak jarang ukuran lebih
besar daripada batang pokok (Gambar 4). Hal itu dikarenakan proses pertumbuhan
dan perkembangan batang biasanya lebih cepat berhenti, sedangkan cabangnya terus
tumbuh. Sistem percabangan pohon ketapang tumbuh secara mendatar dan
membentuk sudut siku-siku dengan pokok batangnya.
Gambar 2. Batang dan percabangan pohon ketapang

Gambar 3. Permukaan pohon ketapang memiliki alur atau sulcatus

Gambar 4. Percabangan pohon ketapang lebih besar dibanding batang pokok atau
percabangan simpodial
3. Daun
Daun ketapang masuk dalam kelompok dan tidak lengkap, kerena unsur
penyusunannya hanya ada dua, yaitu tangkai daun dan helai daun. Sedangkan daun
lengkap harus memiliki tiga bagian, yaitu pelepah daun (vagina), tangkai daun
(petiolus), dan juga helai daun (lamina).
a. Tangkai daun (petiolus)
Daun ketapang memiliki bentuk tangkai daun seperti bentuk tangkai daun
tumbuhan pada umumnya, yaitu berbentuk silinder dengan sisi agak pipih dan
menebal pada pangkalnya.
b. Helai daun (lamina)
Ketapang memiliki helaian daun bundar telur terbalik. Helaian di pangkal
berbentuk jantung, pangkal dengan kelenjar di kiri dan kanan ibu tulang daun di sisi
bawah. Daun ketapang memiliki daun berambut halus di sisi bawah dan berbentuk
lebar dibagian tengah daun, ujung daun meruncing, tepi daun yang merata, daging
daun tipis dan memiliki tulang daun menyirip. Daun ketapang berwarna hijau.
Namun pada musim kemarau atau gugur warnanya berubah ada yang berwarna
kuning kecoklatan ada pula yang berwarna merah kecoklatan (Gambar 5).
Tekstur permukaan atasnya agak licin sementaa permukaan bawahnya
berambut halus. Sistem pertulangan daun ketapang menyirip karena mempunyai satu
tulang daun besar sebagai induknya. Tulang daun berada di bagan pangkal daun.
Selain itu ada pertulangan cabang yang muncul dari bagian pusat daun menuju luar
tepi daun. Jika diraba daun pohon ketapang juga terasa lunak dan tipis.

Gambar 5. Warna daun ketapang


4. Bunga
Bunga pohon ketapang beukuran kecil dan bentuknya menyerupai lonceng
(Gambar 6). Ukuran sektar 4-8 mm dengan warna putih, krem, hingga kuning. Bunga
ketapang tidak memiliki makhota tetapi terdapat kelopak yang berjumlah 5 helai untuk
setiap bunganya. Titik tumbuh bunga ketapang berkumpul di ujung ranting sepanjang
8-25 cm. Benang sari berada dalam 2 lingkaran yang masing-masing 5. Buah batu
berbentuk bulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit dengan ukuran 2,5 sampai
7 dan 4 campai 5,5 cm berwarna hijau-kuning-merah atau ungu kemerahan saat telah
masak.

Gambar 6. Bunga ketapang menyerupai lonceng dan tidak memiliki kelopak


5. Buah
Pohon ketapang juga menghasilkan buah yang bentuknya mirip almond. Oleh
sebab itu, phon ini juga disebut sebagai tropical almond. Buah ketapang berukuran
antara 4 hingga 5,5 cm dan berwarna hijau pada saat masih muda (Gambar 7),
kemudian berubah menjadi merah kecoklatan setelah masak. Buah ini mempunyai biji
di dalamnya yang terlindungi oleh kulit buah yang licin.

Gambar 7. Buah ketapang saat masih muda


6. Biji
Di dalam buah ketapang terdapat biji yang terbungkus oleh serat. Biji ini terbagi
menjadi dua bagian, yaitu kulit biji dan tali pusar. Kulit biji terbagi menjadi dua lapisan,
yaitu testa atau lapisan kulit terluar dan tegmen atau lapisan kulit terdalam. Lapisan
terluar befungsi sebagai pelindung, karena mempunyai tekstur yang keras layaknya
kayu. Bagian kedua dari biji ketapang adalah tali pusar yang menjadi penghubung
antara biji dngan tembuni. Secara sedehana tali pusar ini berperan seperti tangkai
pada biji. Apabila biji sudah masak, maka secara otomatis biji tersabut lepas dari tali
pusarnya. Meski begitu, bekas keberadaan tali pusar cukup jelas di bagian atas biji
(Gambar 8). Didalam biji ketapang yang kering mengandung kadar air sebesar 0,81%,
kadar minyak sebesar 56,66%, protein sebanyak 17,996%, Gula total sebanyak 61,5
mg, Vitamin C sebanyak 56 mg/100 gr bahan.

Gambar 8. Biji ketapang dengan plasenta diatas biji

C. Anatomi Tanaman Ketapang


1. Akar
Akar ketapang ini berguna untuk menopang pohon. Namun, selain menopang
pohon, akar ketapang ini memiliki fungsi lain yaitu sebagai organ penyerapan air dan
mineral hara dari dalam tanah yang jauh dari zona perakaran dan dapat diserap oleh
rambut-rambut akar. Di dalam akar terdapat beberapa bagian yaitu epidermis, korteks,
endodermis, silinder pusat (stele)
a. Epidermis
Epidermis merupakan bagian terluar dari akar yang berasal dari protoderm.
Sel epidermis biasanya berdinding tipis, tersusun rapat dan biasanya tidak
memiliki kutikula sehingga mudah ditembus air. Pada epidermis dimodifikasi
sehingga tumbuh rambut halus yang digunakan untuk menyerap air dan garam
mineral. Perttumbuhan rambut-rambut akar menyebabkan permukaan akar lebih
luas sehingga proses penyerapan lebih efisien
b. Korteks
Pada akar ketapang ini terdapat korteks yang tersusun dari jaringan
parenkim. Jaringan parenkim ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan. Dalam sel-sel korteks terdapat cadangan makanan berupa amilum dan
substansi lain. Sel-sel korteks berbentuk relatif bulat (isodiametris) dengan
ruangan intraseluler yang jelas. Air dan garam-garam mineral yang masuk
melalui bulu akar akan melewati sel-sel korteks melalui ruangan-ruangan
intresaluler yang disebut dengan peristiwa transportasi ekstravasikuler secara
opoplas.
c. Endodermis
Endodermis merupakan jaringan antara korteks dan silinder pusat atau
stela. Jaringan ini terdiri atas satu lapis sel dengsn dinding sel yang tebal dan
mengandung lilin. Di dalam jaringan endodermis ini terjadi pengaturan
pemasukan air ke dalam jaringan angut yang berada di dalam silinder pusat.
d. Silinder pusat (stele)
Di dalam struktur anatomi akar pada pohon ketapang, silinder pusat
merupakan bagian yang terdalam. Jaringan pembuluh primer dikelilingi oleh
kumpulan sel yang disebut jaringan perisikel yang terletak berdampingan.
Jaringan perisikel ini bersifat meristematis dan mampu membentuk cabang akar.
Bagian dalam perisikel ini terdapat jaringan sekunder, yaitu floem dan xilem. Sel-
sel pada perisikel mudah membelah dan membentuk percabangan, sehingga
pertumbuhan cabang akar bersifat endogen. Fungsi dari perisekel ini yaitu
sebagai penunjang pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan sekunder dan
pertumbuhan akar ke samping. Xilem dan floem terletak pada bagian dalam
perisikel.
2. Batang
Batang ketapang merupakan sumbu untuk melekatnya daun. Batang berfungsi
nsebagai penunjang bagian atas tumbuhan, serta sebagai penghubung antara akar
dan daun.
a. Epidermis
Pada epidermis batang ketapang membentuk sperti alur yang disebut
dengan sulcatus. Sel epidermis adalah sel hidup dan mampu bermitosis. Hal
tersebut penting karena bertujuan untuk memperluas permukaan batang apabila
terjadi tekanan sari dalam akibat pertumbuhan sekunder. Respon sel epidermis
terhadap tekanan itu adalah dengan melebar tangensial dan membelah
antiklinal. Sehingga sulcatus atau alur dapat terjadi akibat kulit batang yang
sebelumnya pecah akibat tekanan pertumbuhan primer, dan nantinya akan
diganti dengan kulit batang yang baru dengan menutup luka kulit batang
sebelumnya, sehingga terjadinya alur atau sulcatus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga dengan kulit petama, terdiri dari beberapa
lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis disusun oleh jaringan kolenkim
dan yang makin kedalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,
merupakan lapisan pemisah antara jaringan korteks dengan stele.
d. Pembuluh kayu
Pembuluh kayu atau xilem merupakan jaringan utama yang dimiliki
tumbuhan berpembuluh. Kayu dibentuk dari kumpulan pembuluh kayu. Terletak
pada bagian dalam kambium.
e. Pembuluh tapis
Pembuluh tapis atau floem merupakan jaringan pengankut yang bertugas
memindahkan gula hasil fotosintesis dari daun keseluruh tumbuhan. Pembuluh
tapis ini merupakan pembuluh angkut yang paling utama dalam yumbuhan
berpembuluh. Terletak pada bagian luar kambium.
f. Kambium
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-
selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbhan sekunder
tumbuhan. Kambium pada batang ketapang ni merupakan kambium vascula
(pembuluh kambium).
g. Silinder pusat
Lapisan silinder pusat dibagi atas dua bagian yaitu:
1) Perisikel atau perikambium
Lapisan silinder pusat ini bersifat meristematis. Selnya aktif membelah
sehingga mengakibatkan batang tumbuhan ketapang dapat tumbuh besar
2) Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem
Di antara xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium
ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung secara terus menerus,
tetapi pertumbhan sangat ditentkan oleh keadaan lingkungan.
3. Daun
Tumbuhan ketapang mengandung berbagai macam senyawa kimia, diantaranya
senyawa tanin, flavonoid, triterpenoid, alkaloid, steroid, dan asam lemak. Tanin yang
terkandung dalam daun ketapang sebanyak 10,57 mg/g
a. Epidermis
Epidermis pada daun ketapang tersusun atas sel-sel yang terspesialisasi
seperti stomata. Tersusun sangat rapat dan dilapisi kutikula. Epidermis pada
daun dibedakan menjadi 2 yaitu epidermis atas dan epidermis bawah.
1) Epidermis atas
Sisi adaksial, umumnya satu lapisan sel, kloroplas sedikit. Sel terlihat
transpaan sehingga memungkinkan cahaya matahari menembus lapisan sel
tersebut. Terdapat kutikula sebagai mengurangi penguapan air yang terlalu
berlebhan.
2) Epdermis bawah
Sisi abaksial, terdapat stomata. Pada stomata terdapat sel penjaga, sel
penjaga mengandung kloroplas dan berfungsi untuk mengatur dan membuka
dan menutupnya stomata dan untuk mengendalikan pertukaran gas
b. Mesofil
Jaringan parenkimatis yang terdapat dianatara epidermis. Berdiferensiasi
membentuk jaringan fotosintetik yang mengandung klorofil.
c. Parenkim palisade
Sel memanjang berbentuk batang, tersusun dalam barisan, tegak lurus
permukaan daun. Terdiri dari satu atau beberapa lapis sel yang mengandung
kloroplas. Terspesialisasi untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis. Terdapat
pada sisi adaksial.
d. Parenkim spons
Bentuk tidak teratur bercabang-cabang dengan banyak ruang antar sel.
Terletak dibawah jaringan palisade. Parenkim spons berfungsi sebagai
penyimpan gula dan asam amino yang disintesis di lapisan palisade, membantu
proses pertukaran udara pada siang hari.
4. Bunga
a. Benang sari
Organ reproduksi jantan yang terdiri dari tangkai sari, ujung tangkai sari,
kepala sari atau bunga biasanya terdiri dari empat kotak sari, yang disebut
mikrosporangia. Kepala sari adalah bagian paling ujung dari tangkai sari
berfungsi sebagai penampung serbuk sari. Tangkai sari adalah bagian dari
benang sari yang berfungsi untuk membuat posisi kepala sari berada cukup
tinggi dari bunga. Tepung sari (pollen) adalah bagian dari benang sari yang
terdiri dari sel-sel kelamin jantan yang digunakan pada proses penyerbukkan.
b. Putik (pistil)
Putik adalah sebuah organ pada bunga yang berfungsi sebagai alat
kelamin betina pada reprodukisi seksual pada tumbuhan. Terdiri dari kepala
putik, tangkai putik, dan bakal buah. Kepala putik adalah bagian paling ujung dari
putik. Tangkai putik adalah bagian dari putik yang berfungsi untuk meninggikan
posisi serta menopang kepala putik sehingga lebih mudah menangkap serbuk
sari pada proses penyerbukan. Bakal buah adalah bagian bagian dari putik yang
mengandung sel telur.
c. Bakal biji
Bakal biji adalah bagian yang apabila terjadi pembuahan akan berkembang
menjadi biji
d. Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian dari bunga yang paling liar yang nantinya
akan menjadi kuncup sebelum bunga ketapang mekar.
e. Dasar bunga
Dasar bunga adalah bagian bawah dari bunga. Berfungsi sebagai tempat
melekatnya bunga.
f. Tangkai bunga (pedicellus)
Tangkai bunga adalah bagian bunga yang tepat berada di bagian bawah
bunga yang merupakan pendukung terakhir dari bunga.
5. Buah dan biji
Buah ketapang memiliki perikarpium yang teal dan berair. Perikarpium
berdiferensiasi menjadi eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Eksokarpium
dapat mengandung pigmen. Mesokarpium terdiri dari sel-sel parenkim yang berlapi-
lapis. Endokarpium merupakan lapisan yang keras. Didalam buah ketapang tedapat
satu biji. Plasenta terletak diatas ruang buah. Biji ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
kulit biji dan tali pusar. Kulit biji terbagi menjadi dua lapisan, yaitu testa atau lapisan
kulit terluar dan tegmen atau lapisan kulit terdalam. Lapisan terluar befungsi sebagai
pelindung, karena mempunyai tekstur yang keras layaknya kayu. Bagian kedua dari biji
ketapang adalah tali pusar yang menjadi penghubung antara biji dngan tembuni.
Secara sedehana tali pusar ini berperan seperti tangkai pada biji. Apabila biji sudah
masak, maka secara otomatis biji tersabut lepas dari tali pusarnya. Meski begitu, bekas
keberadaan tali pusar cukup jelas di bagian atas biji.

D. Perkembangan Tanaman Ketapang


Tanaman ketapang secara luas ditanam di seluruh daerah tropis, terutama di
sepanjang tepi laut berpasir, berguna untuk tanaman peneduh dan hias. Penanaman
ketapang dapat ditumpangsarikan dengan karet, kelapa, kopi, coklat cengkeh, nanas, dll.
Perkembangbiakan pohon ketapang dilakukan melalui biji-bijian. Biji ketapang yang
telah masak secara alami akan terlepas dari tembuninya. Biji-biji ini lah yang nantinya akan
membentuk anakan baru jika berada di lingkungan yang cocok untuk hidup.
Perkembangbiakan bisa dilakukan secara alami contohnya pohon ketapang yyang banyak
tumbuh di pinggir pantai akan menjatuhkan buahnya lalu buah tersebut akan terbawa oleh
arus beberapa waktu dan nantinya akan tumbuh tunas. Lalu ada juga perkembangbiakan
yang sengaja di buat oleh manusia. Berikut adalah cara sederhana untuk menanam pohon
ketapang, yaitu:
1. Pemilahan biji ketapang
Biji ketapang jika sudah masak akan terlepas dengan sendirinya, atau walau
belim masak bisa diambil sendiri. Belah buah ketapang dan ambil biji di dalamnya.
Agar kualitas biji baik, maka terlebih dahulu biji di keringkan. Pengeringan bisa
dilakukan di bawah sinar matahari selama kurang lebih 6 jam lalu di simpan di tempat
teduh. Dan simpan sehari sebelum melakukan penanaman
2. Pembuatan bibit
Biji ketapang yang telah dikeringkan dan sudah disimpan bisa langsung di tanam
di dalam pot atau polibag. Pada proses penanaman ini, air dan cahaya matahari
sangat penting sebagai faktor penentu keberhasilan pembibitan ketapang.\
3. Penanaman permanen
Biji ketapang yang sudah mencapai tinggi sekitar 30cm telah layak dipindahkan
ke dalam media tanam permanen.
Setelah biji ketapang tumbuh menjadi bibit ketapang dan menanam permanen bibit
ketapang, ketapang tersebut akan berkembang dengan baik jika di rawat dengan baik.
Setelah dewasa, tumbuhan ketapang ini akan kembali memproduksi biji-biji ketapang dan
biji-biji tersebut bisa untuk dijadikan bibit ketapang lagi yang merupakan siklus
perkembangan tanaman ketapang

1. Titik Kordinat Penelitian

Koordinat: -8.5727, 116.1026.


DAFTAR PUSTAKA

Dewi, A.F. (2016). PENGARUH VARIASI DOSIS LARUTAN DAUN BANDOTAN


(Ageratumconyzoides L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes sp. SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI. BIOEDUKASI, 7(1) 62-72. http://ojs.fkip.ummetro.ac.id?
indek.php?biologi/article/view/493.
Dewi, A.F., Sari, T.M., & Carolina, H.S. (2020). PENGARUH MEDIA TANAM PASIR, ARANG
SEKAM, DAN APLIKASI PUPUK LCN TERHADAP JUMLAH TUNAS BIOEDUCATION, 7(1)
1-7. http://dx.doi.org/29406/v7i1.1727.
Dewi, A.F., Susanto, Agus., dan Achyani. (2016). PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN
APLIKASI PUPUK LCN (LIMBAH CAIR NANAS) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
TIN (Ficus carica L.) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI. JURNAL LENTER
PENDIDIKAN PUSAT PENELITIAN LPPM UM METRO, 2(2) 188-200.
http://www.ojs.ummetro.ac.id/index.php/lentera/article/view/705/512.
Faizal, M., Noprianto, P., Amelia, R,. (2009). PENGARUH JENIS PELARUT, MASSA BIJI,
UKURAN PARTIKEL DAN JUMLAH SIKLUS TERHADAP YIELD EKSTRAKSI MINYAK BIJI
KETAPANG. Jurnal teknik kimia, (2) 29-31.
http://jkt.unsri.ac.id/index.php/jkt/article/viewFile/74/73
Harmanzah, Hamdi., Irfan., Nia., Rinda., Sri. (2013). Anatomi Tumbuhan Batang.
https://www.slideshare.net/mobile/niahardianti50/anatomi-tumbuhan-batang
Krisnakai. (2017). Morfologi Daun Ketapang. Pertanian.
https://bukuteori.com/2017/08/31/morfologi-daun-ketapang/
Marjenah, Ariyanto. (2018). PERTUMBUHAN TANAMAN KETAPANG (Terminalia catappa linn.)
PADA BEBERAPA SISTEM LAHAN DI KALIMANTAN TIMUR DAN PROSFEKNYA
SEBAGAI HUTAN TANAMAN DENGAN MODEL AGROFORESTRI. E-journal.
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/vuev/4773
Purnamasari, Suesti Devi. (2012) kea_terminalia_catappa_linn._(ketapang).
https://id.scribd.com/doc/78859672/kea-terminalia-catappa-linn-ketapang
Setiawan, T.A. (2016). Keragaan Ciri Kuantitatif Morfologi Galur-galur Harapan Kedelai (Glycine
max L. Merill) Tahan CpMMV (Cowpea Mild Mottle Virus). Bioedukasi, 7(1) 1-9.
http://www.ojs.fkip.ummetro.ac.id/indek.php/biologi/article/view/484.
Setiawan, T.A., Zubaidah, Siti., & Kuswantoro, Heru. (2016). Morfologi Galur-galur Harapan
Kedelai Tahan Cpmmv (Cowpea Mild Mottle Virus) sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(3) 363-368.
http;//journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6162
Widiyanti, Susi., Kurniathunnisa., Arif, K.S. (2017). Anatomi Daun.
https://www.slideshare.net/mobile/kurniathunnisa/anatomi-daun-29098274

Anda mungkin juga menyukai