Anda di halaman 1dari 8

KELOR

Moringa Oleifera

I. Nama Tanaman : Kelor (Moringa oleifera Lam), (Indonesia, Jawa, Sunda, Bali,
Lampung), Kerol (Buru); Marangghi (Madura), Moltong (Flores), Kelo (Gorontalo);
Keloro (Bugis), Kawano ( Sumba), Ongge (Bima); Hau fo (Timor);
II. Gambar Tanaman:

III. Klasifikasi Kelor


Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Dilleniidae


Ordo: Capparales

Famili: Moringaceae

Genus: Moringa

Spesies: Moringa oleifera Lam

IV.Deskripsi Tanaman.

1. Akar

Tumbuhan kelor memiliki Kulit akar yang berasa dan berbau tajam dan pedas, dari dalam
berwarna kuning pucat, bergaris halus, tetapi terang dan melintang. Tidak keras, bentuk tidak
beraturan, permukaan luar kulit agak licin, permukaan dalam agak berserabut, bagian kayu
warna cokelat muda, atau krem berserabut, sebagian besar terpisah.

Kelor merupakan tanaman dikotil sehingga memiliki akar tunggang yang memiliki bagian –
bagian akar sebagai berikut :

1. a. Inti Akar.

Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut
air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.

b. Rambut Akar.

Rambut akar atau bulubulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar terletak di dinding luar
akar. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara butiran tanah. Hal inilah yang
menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam tanah. Selain itu, rambut akar juga
berfungsi menyerap air dari dalam tanah.

c. Tudung Akar.

Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat menembus tanah.

Struktur Anatomi akarDari lapisan luar ke dalam :

stele

1. Jaringan Epidermis, terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air.
2. Jaringan Korteks, terdiri dari sel beberapa lapis, berdinding tipis, berfungsi sebagai
penyimpan cadangan makanan
3. Jaringan Endodermis, terdiri dari sel selapis, tebal, sulit dilalui air (selektif)
4. Stele, terdiri dari xylem dan floem.

Fungsi akar

a. Menyerap air dan zat hara (mineral).

Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk memperoleh
kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah dengan menggunakan akar.
Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh memanjang menuju sumber yang banyak
mengandung air.

b. Menunjang berdirinya tumbuhan.

Akar yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar membuat
tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan dapat bertahan dari
terjangan angin kencang dan hujan deras.

c. Sebagai alat pernapasan.

Selain menyerap air dan zat hara, akar juga menyerap udara dari dalam tanah. Hal ini mungkin
dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori tersebut akar tumbuhan
memperoleh udara dari dalam tanah.

2. Batang

Kelor memiliki Batang berkayu, bulat, bercabang, berbintik hitam, warna putih kotor. Batang
kayunya getas (mudah patah).

Struktur anatomi batang


a.Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu
akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam
mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.

b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak
memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.

c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat
mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik,
dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada
dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak
seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak
semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke
silinder pusat.Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

c.Silinder Pusat/Stele.

Silinder pusat, tersusun atas lingkaran tepi dan jaringan pembuluh. Lingkaran tepi terdapat di
sebelah dalam dan berdampingan dengan endodermis, tersusun atas sel-sel parenkim. Pada
bagian ini tumbuhlah akar lateral. Jaringan pembuluh tersusun atas jaringan xilem dan floem
yang tersusun berselang-seling pada bidang radial. antara xilem dan floem dipisahkan oleh
sederetan sel parenkim yang dikenal sebagai kambium.

Fungsi batang

a. Penopang.

Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun
sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi
atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah
mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada tumbuhan akan kamu pelajari di kelas lima.

b. Pengangkut.

Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang
berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.

c. Penyimpan.

Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan. Misalnya,
batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air. Makanan
cadangan ini akan digunakan saat diperlukan.

d. Alat perkembangbiakan.
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan
vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang.

3. Daun

Kelor memiliki Helaian anak daun berwarna hijau sampai hijau kecoklatan. Daun majemuk,
panjang 20-60 cm, anak daun bulat telur, tepi rata, ujung berlekuk, tulang menyirip ganjil.

Struktur Anatomi daun Dari lapisan atas ke bawah:

1. Jaringan Epidermis atas, terdiri dari sel selapis yang dilindungi oleh kutikula.
2. Jaringan Palisade, sel berbentuk seperti tiang, terdapat banyak kloroplas.
3. Jaringan Spons, sel berlapis-lapis, terdapat rongga udara, terdapat sedikit

kloroplas, terdapat jaringan pengangkut (xylem dan floem).

4. Jaringan Epidermis bawah, terdiri dari sel selapis, terdapat stomata yang berfungsi
sebagai tempat pertukaran udara.
5. Stomata,
Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata
terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat
masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selai itu stomata juga
berfungsi untuk penguapan air.

Fungsi daun :

a. Pembuatan makanan. Daun berguna sebagai dapur tumbuhan.

b. Pernapasan. Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata pertukaran gas
terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang
menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada di bawah pohon pada siang hari.

c. Penguapan. Tidak semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika
tidak dibuang dapat menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak
digunakan dibuang melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari, kelebihan air
dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.

4. Bunga
Kelor merupakan jenis tumbuhan yang memiliki bunga majemuk, bentuk malai, letak di
ketiak daun, panjang 10-30 cm, mahkota warna putih. Bunga kelor keluar sepanjang tahun
dengan aroma bau semerbak. Memiliki Bagian-bagian bunga sebagai berikut:

1. 1. Pistillum (putik), sebagai alat kelamin betina.


2. 2. Corolla (mahkota), berfungsi sebagai hiasan bunga untuk menarik serangga.
3. 3. Stamen (benangsari), sebagai alat kelamin jantan.
4. 4. ovarium (bakal buah) didalamnya terdapat bakal biji.
5. Calix (kelopak), berfungsi untuk melindungi bunga ketika masih kuncup.
6. tangkai bunga sebagai tempat kedudukan bunga.

Fungsi bunga yang utama adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif.

5. Buah/biji

Kelor memiliki Buah berbentuk polong, panjang 20-45cm, berisi 15-25 biji, warna cokelat
kehitaman. Buah kelor sering disebut klentang.

6. Habitat

Kelor biasanya Tumbuh liar di ladang pada daerah cukup air, dengan cahaya matahari penuh
pada ketinggian 300-900 m dpl.

7. Habitus/perawakan

Kelor tergolong Tanaman perdu atau semak karena memiliki ketinggian 7-11 meter. Dimana
tanaman perdu yaitu tanaman yang tingginya biasanya tak melebihi dua meter, bahkan ada
yang hanya setinggi 40 cm.

8. Reproduksi/perkembangbiakan

Reproduksi kelor terjadi dengan menggunakan buah/biji. Buah adalah pertumbuhan


sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji
(ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu
proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala
sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan
isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh
menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang
berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot
yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami,
yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel
keduanya.[2]
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji
tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi
berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan
keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal),
benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga
buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada
sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan
jumlah bakal biji yang terbuahi.[3]
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal
sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat
dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp
(exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp
(endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau
mesokarp (mesocarpium).

9. Persebaran

Tanaman kelor, menurut sejarahnya berasal dari kawasan sekitar Himalaya dan India,
kemudian menyebar ke kawasan di sekitarnya hingga ke benua Afrika dan Asia Barat. Di
beberapa negara di Benua Afrika seperti Ethiopia, Sudan, Madagaskar, Somalia, Kenya,
dijadikan negara dengan program pemulihan tanah yang kering dan gersang dengan ditanami
kelor karena tanaman kelor mudah tumbuh pada tanah kering dan gersang.

Di Indonesia dibeberapa wilayah dapat di temukan tanaman kelor namun, memiliki nama
yang berbeda – beda seperti ; Jawa, Sunda, Bali, Lampung), Kerol (Buru); Marangghi
(Madura) menyebutnya kelor, Kerol (Buru); Marangghi (Madura), Moltong (Flores), Kelo
(Gorontalo); Keloro (Bugis), Kawano ( Sumba), Ongge (Bima); Hau fo (Timor);

V. Manfaat Bagi Manusia Dan Lingkunan

Kelor termasuk jenis tumbuhan berkayu yang dapat memiliki ketinggian batang7-11
meter.Kandungan Kimia yang ada pada tumbuhan kelor yaitu Akar dan daun kelor
mengandung zat yang berasa pahit , getir dan pedas. Biji kelor juga mengandung minyak dan
lemak.Keunggulan dari daun kelor terletak pada kandungan nutrisinya terutama golongan
mineral dan vitamin. Manfaat akar tanaman kelor berkhasiat sebagai peluruh air seni, peluruh
dahak, atau obat batuk, peluruh haid, penambah nafsu makan, dan pereda kejang. Jika daun
segarnya dilumatkan, lalu dibalurkan ke bagian tubuh yang lemah, maka bisa mengurangi
rasa nyeri karena bersifat analgesik. Selain itu, daun kelor berkhasiat sebagai pelancar ASI.
Oleh karena itu, untuk melancarkan ASI, seorang ibu menyusui dianjurkan makan dan kelor
yang disayur. Biji kelor berkhasiat mengatasi muntah. Biji kelor yang masak dan kering
mengandung pterigospermin yang lebih pekat sampai bersifat germisida. Kemudian buah
kelor diketahui mengandung alkaloida morongiona yang bersifat merangsang pencernaan
makanan. Buah kelor ini biasanya disayur asam sebagai sayur yang lezat.

Bagi masyarakat di pedesaan memanfaatkan daun kelor itu untuk sayur asam dan lalapan.
Daun kelor mentah yang digiling halus, kemudian dijadikan bedak atau campurkan dengan
bedak, maka dapat menghilangkan noda hitam pada kulit wajah. Juga pengalaman panjang
secara tradisi penggunaan tanaman kelor sebagai bahan berkhasiat obat di kawasan tersebut
adalah bahwa akarnya sangat baik untuk pengobatan malaria, mengurangi rasa sakit, penurun
tekanan darah tinggi, dan sebagainya, sedang daunnya untuk penurun tekanan darah tinggi,
diare, diabetes melitus (kencing manis), dan penyakit jantung. Selain itu biji kelor juga bisa
digunakan untuk membersihkan air.

Daun kelor juga digunakan sebagai sarana upacara didaerah tertentu. Seperti di beberapa
daerah di Jawa, daun kelor digunakan untuk memandikan jenazah.

VI. Status Tanaman

Kelor dapat digolongkan tanaman langka karena merupakan jenis tanaman tahunan. Namun
kelor juga dapat digolongkan tanaman tidak langka karena masih banyak di temukan di
berbagai daerah.

Anda mungkin juga menyukai