A. Pendahuluan
Soka (Ixora Sp.) merupakan tanaman hias yang cukup populer di kalangan hobiis tanaman
hias. Selain unik, bentuk dan jenisnya pun beragam. Ada yang asli berasal dari dalam negeri yaitu
Soka Jawa (Ixora javanica), ada pula yang berasal dari luar negeri, dan kini hadir soka baru yang
disebut soka hibrida. Selain macamnya beragam, tanaman hias ini mempunyai multifungsi.
Artinya tidak hanya untuk tanaman indoor saja nemun juga bisa untuk tanaman outdoor terutama
untuk pembatas pagar, maupun untuk mengisi sudut-sudut rumah. Dengan multifungsi serta
didukung penanganan yang relatif mudah membuatnya dapat disejajarkan dengan tanaman hias
lain seperti mawar, atherium, krisan dan lainnya. Bahkan dengan perawatan yang teratur, tanaman
ini bisa bertahan sampai beberapa tahun.
B. Pembahasan
3. Klasifikasi
Soka
Ixora coccinea L. Nama umum
Indonesia: Soka
Inggris: Burning Love, Jungle flame
Pilipina: Santan
Soka
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus : Ixora
Spesies : Ixora coccinea L.
Nama urnum/dagang : Soka
Nama daerah :
Sumatera : Kembang santen merah (Melayu)
Jawa : Soka beureum (Sunda) Soka (Jawa)
Maluku : Saya mami (Temate)
Deskripsi :
Habitus : Perdu, tinggi 1-4 m.
Batang : Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor.
: Tunggal, seling berhadapan, lonjong, pangkal meruncing, tepi rata,
ujung runcing, pertulangan menyirip, panjang 3-7 cm, lebar 3-5 cm,
hijau.
Bunga : Majemuk, berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benang sari empat,
panjang 0,5 cm, kepala sari melekat pada mahkota, merah.
Buah : Buni, lonjong, merah.
Biji : Pipih, lonjong, putih.
Akar : Tunggang, coklat.
Khasiat :
Kulit batang dan akar Ixora coccinea berkhasiat sebagai obat luka baru Untuk obat luka
baru dipakai 5 gram kulit batang atau akar kering Ixora coccinea, dicuci dan ditumbuk sampai
lumat, ditambah 1/4 gelas air matang kemudian diperas dan disaring. Hasil saringan dioleskan
pada luka.
Kandungan kimia :
Kulit batang dan daun Ixora coccinea mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
4. Budidaya Bunga Soka
Bunga soka banyak sekali jenisnya, ada yang merah cerah dan warna coklat kemerah-
merahan. Bunga soka termasuk bunga berbatang kayu yang keras sehingga dengan mudah kita
dapat membudidayakannya.
Ada berbagai cara mudah membudidayakan bunga soka yaitu dengan cara pencakokkan,
dengan cara stek dan direndam dalam botol dimana masih-masing mempunyai kekurangan dan
kelebihan.
Dengan cara mencangkok, ambilah batang yang tua, hindari pencangkokan pada batang
yang utama yang menjadi center pandangan mata, agar taman kita tetap terlihat apik.
Kupas kulit badang soka sepanjang 1 cm, bersihkan sampai ketemu kayu/lendir kayu yang agak
sedikit lengket, biarkan selama 1 hari atau bisa langsung (Bila ada semprot obat perangsang akar).
Selanjutnya siapkan plastik atau sabut kelapa untuk membungkus batang yang akan
dicangkok dengan tanah secukupnya, kemudian bungkus dengan plastik atau sabut kelapa yang
apik & Rapih.
Dengan cara stek, potong batang soka yang agak tua terus tanjabkan/tanamkan pada
tanah yang gembur/subur, siran dengan air secukupnya, dalam waktu 3 - 4 minggu.
InsyaAllah akan tumbuh akar baru dan tunas baru. Cara lain yang mudah yaitu dengan
merendam potongan batang soka yang akan di stek kedalam botok air sedalam 5 - 7 cm.
Di kalangan masyarakat, tanaman soka sering dijadikan sebagai tanaman
hias. Para penghobi tanaman hias sering menempatkannya di taman-taman sebagai
tanaman outdoor karena memang hakekatnya soka hidup di tempat terbuka, walaupun bisa juga
difungsikan sebagai tanaman hias dalam ruangan (indoor). Selain itu, rumpun bunga soka sering
digunakan oleh sebagian masyarakat untuk bunga tabur. Sebagai bunga tabur, bunga soka sering
dicampur dengan bunga mawar, bunga melati, bunga kenanga, bunga kanthil, dsb. Bunga tabur
merupakan bunga yang dipakai oleh sebagian masyarakat untuk ditaburkan di tempat-tempat
tertentu, misalnya di makam atau untuk kegiatan ritual tertentu. Ternyata kebutuhan bunga soka
untuk kegiatan-kegiatan tersebut relatif tinggi. Sementara itu pasokannya tidak seimbang. Hal itu
disebabkan para pengepul bunga soka harus berkeliling ke berbagai desa untuk mencari bunga
tersebut dari rumah ke rumah. Belum banyak orang yang mengebunkan bunga ini secara khusus
sebagai tanaman holtikultura. Itulah sebabnya bunga soka dapat dibudidayakan seperti berkebun
bunga soka.
C. Kesimpulan
Dari sedikit uraian mengenai peri kehidupan bunga soka ini maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Bunga soka (Ixora sp) merupakan salah satu spesies dari kelas Magnoliopsida dan
merupakan ordo rubiales.
2. Bunga soka merupakan tanaman hias yang popular, sehingga banyak yang
membudidayakannya.
3. Adapun Deskripsi singkat dari Bunga Soka diantaranya adalah :
Habitus : Perdu, tinggi 1-4 m.
Batang : Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor.
: Tunggal, seling berhadapan, lonjong, pangkal meruncing, tepi rata,
ujung runcing, pertulangan menyirip, panjang 3-7 cm, lebar 3-5 cm,
hijau.
Bunga : Majemuk, berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benang sari empat,
panjang 0,5 cm, kepala sari melekat pada mahkota, merah.
Buah : Buni, lonjong, merah.
Biji : Pipih, lonjong, putih.
Akar : Tunggang, coklat.