Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TETAP PERAKTIKUM

BIOLOGI UMUM I
ACARA V
“REGULASI DAN HOMOSTATIS”

OLEH :

NAMA : ERNA AJIZAH

NIM : 150.104.0554

KELAS : I D

PENDIDIKAN IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN ( FITK )
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
MATARAM
2015
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
karunia dan inayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW , keluarga , sahabat dan pengikutnya.

Terima kasih kepada semua yang terlibat dalam pelaksanaan praktikum


yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga laporan praktikum
Biologi Umum I ini bisa terselesaikan sesuai dengan hasil praktikum di
Laboratorium IPA (Biologi).

Penulis menyadari bahwa Laporan praktikum ini masih belum sempurna,


untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan isi laporan ini. Penulis berharap laporan ini bisa
bermanfaat bagi penulis sendiri dan menjadi referensi untuk mahasiswa/i.

Mataram, 08September 2015

Penulis

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tetap Praktikum Biologi Umum I ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi dan melengkapi mata kuliah Biologi Umum I .

Mataram, 08 Oktober 2015

Disahkan oleh :

Asisten Co.Asisten

(Yuliatin S.Pd) (Amirah Muammad Umar )


Nim : 151.145.119

iii
DAFTAR ISI

COVER
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan...................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI............................................................................... 3


BAB III METODOLOGI..................................................................................... 5
A. Pelaksanaan............................................................................................5
B. Alat dan Bahan......................................................................................5
C. Cara Kerja..............................................................................................5

BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................6
A. Hasil Pengamatan..................................................................................6
B. Analisis Prosedur.................................................................................6
C. Pembahasan.........................................................................................6

BAB V PENUTUP..............................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................9
B. Kritik dan Saran...................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semua makhluk hidup mempunyai rangkaian sistem yang ada


dalam tubuhnya untuk tetap bertahan hidup. Baik makhluk hidup bersel
tunggal ataupun makhluk hidup yang multiseluler. Hanya saja pada
kebanyakan makhluk hidup bersel tunggal masih memiliki sistem yang
sangatlah sederhana dibandingkan dengan makhluk hidup
multiseluler.Pada organisme multiseluler khususnya manusia selalu
melakukan aktivitas, baik aktivitas ringan yang berupa berbicara, tidur,
berjalan santai, dan lain sebagainya ataupun aktivitas berat seperti berlari
jauh, naik turun tangga, dan lain sebagainya. Semua aktivitas yang
manusia lakukan tanpa disadari dapat merubah sistem dalam tubuh yang
ada. Misalnya, akibat melakukan aktivitas berat manusia mampu
mengeluarkan keringat. Ataupun pada saat melakukan aktivitas seperti
makan juga telah menyebabkan saraf-saraf yang bekerja dalam indra
peraba yaitu kulit, dan indra gerak yaitu tangan yang bekerja, dengan
direspon-respon oleh saraf ke otak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara kita untuk mengamati adanya koordinasi
pertukaran gas saat bekerja keras ??
2. Bagaimana tubuh melakukan thermpregulasi ??

1
C. TUJUAN
1. Untuk dapat mengamati adanya koordinasi aktivitas sistem organ
pernafasan dan sistem transportasi/sirkulasi pada saat tubuh
bekerja keras.
2. Untuk dapat menujukan bentuk koordinasi yang terjadi antara
kedua sistem organ tersebut.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

Didalam tubuh makhluk hidup terdapat sistem regulasi yang akan


mengatur semuasistem oragan di dalam tubuhnya agar semua sistem tersebut
dapat bekerja secaraseimbang. Sistem regulasi itu bekerja untuk menerima
rangsangan, mengolahnya, dankemudian meneruskannya untuk menanggapi
rangsangan tersebut. Sistem regulasi yangdimiliki oleh hewan termasuk manusia
meliputi sistem saraf beserta indera dan sistemendokrin. Sistem saraf merupakan
sistem yang khas bagi hewan karena tidak dimilikioleh tumbuhan. Sistem saraf
pada manusia dibedakanmenjadi dua. Yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat merupakan pusat dari sistem saraf, yangterdiri dari otak
dan sumsum tulang bel.Homeostasis adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menjelaskan kelangsunganhidup organisme di dalam suatu ekosistem dan juga secara khusus
menggambarkankelangsungan hidup suatu sel-sel dalam suatu organisme,
homeostasis juga menunjukkanlingkungan yang mendukung kelangsungan hidup
sel-sel.Semua sistem tubuh organismesaling bekerja sama untuk mempertahankan
homeostasis dalam tubuh kita. Homeostasisdibutuhkan sel dan jaringan tubuh kita
untuk dapat bekerja dengan baik menghadapistresor perubahan lingkungan
eksternal. Adapun beberapa mekanisme homeostasis yangpenting antara lain
thermoregulasi, osmoregulasi, regulasi air dan elektrolit, sertaglukoregulasi.
(Subahar, 2009: 57 )
Aktifitas tubuh mempengaruhi frekuensi bernafas, denyut jantung dan suhu
tubuh. Semakin banyak aktivitas tubuh, semakin banyak frekuensi bernafas dan
denyut jantung serta semakin tinggi suhu tubuh. Aktivitas terjadi karena adanya
kontraksi otot. Ketika berkontraksi, sebagian besar energi dikonversi menjadi
panas.Sehingga suhu tubuh meningkat. Tubuh kehilangan panas dipermukaannya,
sehingga agar dapat dibuang panas harus dibawa kepermukaan dan suhu
permukaan tubuh meningkat. Jika pembuangan panas tidak cukup menjaga
kekonstanan temperatur, maka kelenjer keringat mensekresikan keringat
3
dalam jumlah banyak. Pada manusia, kelenjer-kelenjer keringat sangat banyak
jumlahnya dn tersebar disepanjang kulit. Untuk mendinginkan tubuh keringat
diproduksi dalam jumlah yang sangat besar. Melalui penguapan keringat,
dihasilkan efek pendinginan yang mampu menyerap 540 kalori dalam pengupan 1
gram H2O (cair).Frekuensi bernafas dan denyut jantung individu (manusia)
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya, jenis kelamin, bobot tubuh, dan
penyakit yang ada pada individu tersebut.semakin besar bobot tubuh, semakin
besar perubahan frekuensi bernafas dan denyut jantung saat diam dibandingkan
beraktivitas. Penyakit yang diderita individu,seperti asma juga menyebabkan
semakin banyaknya frekuensi bernafas dan denyut jantung. (Slamet,Ageng.2007)
Sel-sel tubuh hewan multiseluler hanya dapat hidup dan berfungsi dengan
baik bila mereka dinasahi dengan cairan ekstraseluler yang sesuai untuk
menunjang kelangsungan hidupnya. Ini berarti bahwa komposisi kimiawi dan
keadaan fisik dari lingkungan internal harus konstan, dan hanya boleh
menyimpang dalam batas-batas sempit saja. Jadi apabila sel-sel mengambil zat-zat
makanan dan oksigen dari lingkungan internalnya, maka zat-zat esensial tersebut
harus secara konstan ditambahkan agar kelangsungan hidup sel-sel terjamin.
Demikian pula zat-zat sampah harus secara kontinyu dipindah dari lingkungan
internal, sehingga tidak sampai mencapai tingkat yang bersofat racun. Zat-zat lain
didalam lingkungan internal yang penting untuk pemeliharaan kehidupan juga
harus dipertahankan relatif konstan. Pemeliharaan lingungan internal relatif
konstan ini disebut homeostasis (homeo = sama; statis = tetap/mantap).(Soejono
Basoeki, 1999: 145).

4
BAB III
METODELOGI

A. PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Selasa/6 Oktober 2015
Waktu : 07.30 WITA-Selesai
Tempat : Laboratorium Pendidikan IPA Biologi IAIN Mataram

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Termometer badan
b. Stopwatch
2. Bahan
a. Tubuh kita
C. CARA KERJA
1. Melakukan pengamatan atau pengukuran suhu tubuh,laju bernafas,
dan laju denyut nadi pada keadaan tenang
2. Melakukan berolahraga dengan cara berlari naik turun tangga
selama 3 menit
3. Melakukan pengukuran seperti yang di lakukan pada poin satu
setelah melakukan olahraga
4. Setelah istirahat sekitar sepuluh menit dan tubuh tenang kembali,
melakukan pengamatan lagi seperti poin satu dan dua.

5
BAB IV
PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN
Hasil Frek nafas Frek Suhu tubuh Keringat
pengamatan denyut
Saat tenang 44 (Cewek) 203 360C Tidak ada
50 (Cowok) 252 360C Tidak ada
Saat 116 253 360C Banyak
bekerja 142 172 360C Banyak

Setelah 73 210 360C Tidak ada


istirahat 63 210 360C Tidak ada
(Tenang
lagi)

B. ANALISIS PROSEDUR
Menentukan 2 orang anggota kelompok praktikum sebagai objek
percobaan Mengukur suhu tubuh, frekuensi denyut nadinya, dan frekuensi
nafasnya.Mencatat data tersebut sebagai data awal.Melakukan aktivitas
berat dengan melakukan lari selama 3 menit Mengukur kembali suhu
tubuh, frekuensi nadinya, dan frekuensi nafasnya.Mencatat data tersebut
sebagai data kedua, dan membuat deskripsinya.
C. PEMBAHASAN
Data anggota pertama, Bisri Samsuri yakni 360C sebagai suhu awal
pada keadaan tenang, kemudian suhu setelah melakukan aktivitas berat
sebesar 360C. Frekuensi nafas pada keadaan tenang yaitu 44 kali selama 3
menit, dan setelah aktivitas berat menjadi 142 kali 3 menit. Frekuensi nadi
pada keadaan tenang yaitu 252 kali 3 menit,dan setelah aktivitas berat
sebesar 172 kali 3 menit.
6
Data anggota kedua, Indah Sopiani yakni 360 C sebagai suhu awal
pada keadaan tenang dan suhu setelah melakukan aktivitas berat sebesar
360C.Frekuensi nafas pada keadaan tenang yaitu 44 kali 3menit, dan
setelah aktivitas berat menjadi 116 kali 3 menit. Frekuensi nadi pada
keadaan tenang yaitu 203 kali 3 menit, dan setelah aktivitas berat sebesar
253 kali 3 menit.
Dalam tubuh organisme pasti ada mekanisme regulasi untuk
mencapai keadaan yang homoestosis. Homoestosis adalah suatu upaya
untuk mempertahankan atau menciptakan kondisi yang stabil yng
menjamin optimalasi berbagai proses regulasi sedangkan regulasi hanya
mempertahankan cairan dalam tubuh saja tanpa dapat mencipatakan.
Dari semua data yang dihasilkan, data awal maupun akhir didapatkan hasil
yang positif yaitu bahwa semua nominal data yang ada dari awal sampai
akhir relatif meningkat. Hal ini disebabkan oleh suatu sistem dalam tubuh
yang membentuk sistem kerja yang menstabilkan, dalam artian apabila
sebelum melakukan aktivitas berat suhu tubuh, frekuensi nadi, frekuensi
pernapasan berjalan normal serta keringat tidak ada, setelah melakukan
aktivitas berat tubuh akan mulai beradaptasi atau menyesuaikan supaya
tubuh tetap stabil yaitu dengan cara meningkatkan suhu tubuh, frekuensi
denyut nadi, frekuensi pernapasan, bahkan sampai mengeluarkan keringat
untuk menjaga suhu tubuh tetap berada pada range yang aman. Sistem ini
disebut sistem regulasi dan homeostasis pada tubuh manusia. Hal ini
berlaku untuk keadaan sebaliknya yaitu apabila tubuh tidak sedang
melakukan aktivitas maka sistem homeostasis akan menurunkan kerja
semua komponen tubuh untuk menyesuaikan keadaan sebagai wujud
penstabilan kondisi tubuh manusia.Jika kita melakukan aktivitas suhu
tubuh akan naik. Aktivitas selain merangsang peningkatan laju
metabolisme, mengakibatkan gesekan antar komponen otot / organ yang
menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu
tubuh hingga 38,3–40,0°C.
7
Dari percobaan ini diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan
denyut nadi yang signifikan yang merupakan respon kardiovaskular
terhadap adanya kontraksi otot. Pengaturan kardiovaskular terlihat dengan
segera seturut dengan latihan. Kerja ini juga berfungsi untuk mengangkut
O2 yang dibutuhkan oleh otot untuk melakukan kontraksi selama latihan.
Saat jantung dalam keadaan istirahat, denyut nadinya akan lebih sedikit.
Denyut nadi normal adalah 60-80 kali per menit. Bagi mereka yang tidak
pernah olahraga, denyut jantung umumnya 80 kali per menit karena kerja
jantung yang cukup berat. Tetapi orang yang melakukan olahraga dengan
teratur jantung biasanya dapat berdenyut kurang dari 80 kali per menit.
Pada latihan fisik akan terjadi perubahan pada sistem kardiovaskular yaitu
peningkatan curah jantung dan redistribusi darah dari organ yang kurang
aktif ke organ yang aktif.

8
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan
bahwa antara laki-laki dan perempuan memiliki denyut nadi yang
berbeda, karena laki-laki memiliki energi dan kekuatan yang lebih
banyak dari perempuan , itu semua dibuktikan dengan data dari hasil
praktikum.

B. KRITIK DAN SARAN


a. Kritik
Saya berharap untuk praktikum selanjutnya, dalam melakukan
konsul dan pengumpulan laporan tetap, diberi perpanjangan waktu
sehingga kami tidak stres mikirin laporan yang lain.
b. Saran
Dalam penyampaian materi diharapkan Co.Ass lebih baik dan jelas
lagi supaya kami lebih mengerti lagi dan tidak bertanya berkali-kali.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Safitri (editor). 2004. Biologi Kelima jilid 3. Jakarta : Erlangga


Anonim. 1983. Media Pendidikan Biologi Umum. P2LPTK. Dirjend. Dikti.
Depdikbud.
Basoeki, Soejono. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press
Paidi. 2008. Petunjuk Praktukum Biologi Umum. Yogyakarta: UNY Press

Anda mungkin juga menyukai

  • AskeP HenTi JaNTung HEnNy
    AskeP HenTi JaNTung HEnNy
    Dokumen15 halaman
    AskeP HenTi JaNTung HEnNy
    ean_85
    Belum ada peringkat
  • 29 55 1 SM
    29 55 1 SM
    Dokumen10 halaman
    29 55 1 SM
    Sri Mardhiah Putri
    Belum ada peringkat
  • DHGHBNBNB Vbnbhvbxbvasewttfhb
    DHGHBNBNB Vbnbhvbxbvasewttfhb
    Dokumen1 halaman
    DHGHBNBNB Vbnbhvbxbvasewttfhb
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • 316 726 1 SM PDF
    316 726 1 SM PDF
    Dokumen6 halaman
    316 726 1 SM PDF
    Millatina MY
    Belum ada peringkat
  • Telaah Jurnal
    Telaah Jurnal
    Dokumen9 halaman
    Telaah Jurnal
    fhadyd
    Belum ada peringkat
  • 316 726 1 SM PDF
    316 726 1 SM PDF
    Dokumen6 halaman
    316 726 1 SM PDF
    Millatina MY
    Belum ada peringkat
  • Home
    Home
    Dokumen24 halaman
    Home
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
    Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
    Dokumen8 halaman
    Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
    JeriusIndraPratama
    Belum ada peringkat
  • Askep Henti Jantung
    Askep Henti Jantung
    Dokumen13 halaman
    Askep Henti Jantung
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Tentang Pak Habibi Sedikit
    Tentang Pak Habibi Sedikit
    Dokumen3 halaman
    Tentang Pak Habibi Sedikit
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR PUSTAKA Dan Lampiran Rumah Tangga
    DAFTAR PUSTAKA Dan Lampiran Rumah Tangga
    Dokumen2 halaman
    DAFTAR PUSTAKA Dan Lampiran Rumah Tangga
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Kelor 1
    Kelor 1
    Dokumen8 halaman
    Kelor 1
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Intervensi 1
    Intervensi 1
    Dokumen3 halaman
    Intervensi 1
    Rany Lestari Putry
    Belum ada peringkat
  • Fungsi Lipid
    Fungsi Lipid
    Dokumen7 halaman
    Fungsi Lipid
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • 2870 8164 1 PB
    2870 8164 1 PB
    Dokumen4 halaman
    2870 8164 1 PB
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi - 5
    Daftar Isi - 5
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi - 5
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Indonesia
    Indonesia
    Dokumen1 halaman
    Indonesia
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi 2
    Daftar Isi 2
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi 2
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi - 4
    Daftar Isi - 4
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi - 4
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Logo Terbaru
    Logo Terbaru
    Dokumen8 halaman
    Logo Terbaru
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Dokterku On Line
    Dokterku On Line
    Dokumen69 halaman
    Dokterku On Line
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Visi Misi
    Visi Misi
    Dokumen1 halaman
    Visi Misi
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • 316 726 1 SM PDF
    316 726 1 SM PDF
    Dokumen6 halaman
    316 726 1 SM PDF
    Millatina MY
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi - 1
    Daftar Isi - 1
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi - 1
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Amaliia
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Amaliia
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Amaliia
    Belum ada peringkat
  • Perakapan Singkat
    Perakapan Singkat
    Dokumen2 halaman
    Perakapan Singkat
    Ibiatul Adawiah Suhardin
    Belum ada peringkat