Anda di halaman 1dari 11

ORGAN DAN JARINGAN PADA TUMBUHAN MANGGA (Mangifera indica)

DIONISIUS PURBA

XI-IPA 9

BIOLOGI

A. MORFOLOGI TANAMAN MANGGA (Mangifera indica)

Mangga merupakan pohon yang bisa tumbuh mencapai 20 meter atau bahkan
lebih. Umumnya mangga yang dibudidayakan hanya memiliki tinggi sekitar 10 m
atau kurang. Kulit batang mangga coklat kelabu sampai kehitaman.

1. Akar
Pada organ akar terdapat morfologi yang terdiri dari akar tunggang dan akar
cabang. Pada akar tunggang terdapat ukuran yang sangat panjang mencapai 6
meter. Pertumbuhan akar tunggang panjang inilah yang berfungsi mencari air
didasar permukaan tanah, setelah akar berada didasar tanah maka akar akan
berubah menjadi akar cabang dengan kedalaman 30 sampai 60 cm dibawah
permukaan tanah.

2. Batang
Batang tanaman mangga berbentuk kayu yang sangat keras, kuat, dan
dapat tumbuh tegak ke atas. Morfologi batang mangga berbentuk bulat dengan
percabangan serta ranting yang cukup banyak. Cabang dan ranting inilah yang
kemudian tumbuh daun yang lebat dan membentuk kanopi seperti kubah, oval
dan memanjang .
Kulit batang pohon mangga berbentuk tebal serta kasar berwarna coklat
gelap sampai ke abu-abuan atau kehitaman. Tanaman mangga berasal dari
perbanyakan generative atau menggunakan benih, tanaman ini dapat tumbuh
dengan tegak lurus, kuat, serta tinggi.
Untuk perbanyakan secara vegetative biasanya batangnya lebih pendek dan
memiliki percabangan yang membentang.

3. Daun
Daun pada tanaman mangga merupakan daun tunggal yang tanpa memiliki
anakan dan penumpu, panjangnya dapat mencapai 8 sampai 40 cm serta lebar
2 sampai 12,5 cm. Letak daun mangga berselang seling mengelilingi ranting.
Pada bagian pangkal daun mangga membesar dengan sisi pada bagian
atasnya membentuk alur yang panjang mencapai 1,25 sampai 12,50 cm.
Bentuk daun mangga bervariasi ada yang berbentuk mata tombak, lonjong,
segi empat dengan ujungnya yang runcing serta pada tepi bagian daun halus
namun terkadang sedikit bergelombang.

4. Bunga
Tanaman mangga memiliki bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung
serta terangkai dalam tandan dengan rangkaian bunga berbentuk kerucut.
Jumlah bunga tanaman mangga pada setiap tandan berkisar antara 1000
sampai 6000 kuntum yang memiliki ukuran kecil dengan diameter 6 sampai 8
mm.
Pada pengertian bunga jantan tanaman mangga berbentuk hemaprodit
(bunga banci) dengan rangkaian bunga proporsinya yang cukup banyak. Pada
bagian mahkota dan kelopaknya berjumlah lima lembar, serta pada bagian
pangkal buah tidak memiliki tangkai akan tetapi pada bagian pangkal buah
tidak memiliki tangkai akan tetapi pada bagian ujung terdapat kepala putik.

5. Buah
Buah pada tanaman mangga termasuk dalam golongan buah batu yang
memiliki daging tebal dan panjangnya mencapai 30 cm. Bentuk buah pada
tanaman mangga sangat bervariasi, ada yang berbentuk bulat, bulat oval, dan
pipih. Warna dari buah juga bervariasi yaitu hijau, kuning, kuning kemerahan,
serta berbagai kombinasi dari berbagai warna yang telah disebutkan kulit buah
mangga cukup tebal serta memiliki kelenjar, buah ini memiliki biji yang cukup
keras
6. Biji
Biji terbentuk dari hasil pembuahan yang terjadi didalam bakal buah. Bakal
buah dibedakan menjadi dua, yaitu bakal biji yang terbungkus oleh daun buah,
seperti biji mangga, rambutan, salak, dan bakal biji yang tidak terbungkus oleh
daun buah, seperti pada pakis haji.

B. ANATOMI TANAMAN MANGGA (Mangifera indica)


1. Anatomi Akar ( Radix)

Struktur dalam akar tersusun atas jaringan-jaringan yang membentuk empat


lapisan secara berurutan dari lapisan terluar sampai lapisan paling dalam yaitu
korteks, xilem, floem, eksodermis , endodermis, kambium.
a) Korteks
Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas beberapa lapis sel yang
berdinding tipis. Didalam korteks terdapat ruang-ruang antar sel yang
berfungsi untuk proses pertukaran gas. Korteks terdapat disebelah dalam
epidermis, berbentuk cincin dari sel-sel parenkima dan berfungsi untuk
cadangan makanan.
b) Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel
yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai
saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal
sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut,
sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai
kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang
membentuk kayu pada batang. Xilem berperan mengangkut air dan mineral
dari dalam tanah ke daun.
c) Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas
beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim,
serabut, dan sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang
membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri
atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan
bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa.
Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam
amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
d) Eksodermis
Lapisan terluar korteks yang langsung berbatasan dengan epidermis, dapat
menjadi hipodermis yang dinding selnya mengandung suberin atau lignin,
yang disebut eksodermis. Eksodermis terdiri dari selapis sel atau lebih,
berupa sel panjang dan sel pendek berselang-seling atau semacam saja.
e) Endodermis
Endodermis berfungsi untuk mengatur jalannya air dan garam-garam
minerala dari korteks ke silinder pusat. Pada sel endodermis terdapat bagian
yang berbentuk seperti pita yang disebut pita kaspari. Pita kaspari berfungsi
untuk menghalangi lewatnya cairan dari dalam tanah melalui dinding sel,
sehingga cairan mengalir melalui sitoplasma.
f) Kambium
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-
selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder
tumbuhan. Kambium ditemukan pada batangdan akar. Berdasarkan jaringan
tetap yang dibentuknya, dikenal dua kelompok kambium, yaitu kambium
gabus (felogen, phellogen) dan kambium pembuluh (vascular cambium).
Kambium hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.
2. Anatomi Batang ( Caulis )

a) Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel
yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai
saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal
sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut,
sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai
kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang
membentuk kayu pada batang. Xilem berperan mengangkut air dan mineral
dari dalam tanah ke daun.

a) Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas
beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim,
serabut, dan sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang
membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri
atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan
bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa.
Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam
amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
b) Lapisan epidermis
Epidermis tersusun dari selapis sel dan merupakan lapis terluar batang.
Epidermis mempunyai stomata dan menghasilkan berbagai tipe trikoma.
Dinding sel luar sangat tebal dan banyak mengandung kitin. Sel sel teratur
rapat dan tidak ada ruang antar sel. Pada irisan melintang sel sel tampak
berbentuk hampir empat persegi panjang. Fungsi epidermis terutama dalam
membatasi kecepatan proses transpirasi dan melindungi jaringan yang
terletak di bawahnya dari kerusakan mekanik dan dari organisme yang
menyebabkan penyakit.
c) Jaringan kortek
Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas beberapa lapis sel yang
berdinding tipis. Didalam korteks terdapat ruang-ruang antar sel yang
berfungsi untuk proses pertukaran gas. Korteks terdapat disebelah dalam
epidermis, berbentuk cincin dari sel-sel parenkima dan berfungsi untuk
cadangan makanan. Daerah yang terletak langsung setelah epidermis
adalah korteks. Lapisan terdalam korteks adalah endodermis , yang dikenal
juga sebagai sarung tepung. Endodermis terdiri atas selapis sel yang
mengelilingi stele dan banyak mengandung banyak butir tepung. Seringkali
pembedaan endodermis dengan jaringan sekitarnya yang paling mudah
ialah melalui keberadaan butir butir teping tersebut.
d) Kambium
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-
selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder
tumbuhan. Kambium ditemukan pada batangdan akar. Berdasarkan jaringan
tetap yang dibentuknya, dikenal dua kelompok kambium, yaitu kambium
gabus (felogen, phellogen) dan kambium pembuluh (vascular cambium).
Kambium hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.
3. Anatomi Daun ( Folios )
a) Jaringan tiang (Palisade)
Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak,
tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak
dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis. Jaringan
tiang tersusun dari satu atau beberapa lapis yang memanjang dalam posisi
tegak dan berisi banyak kloroplas. Sehingga pada jaringan inilah tempat
berlangsungnya fotosintesis.
b) Sarung mestom
Sarung mestom merupakan jaringan pengangkut dua dan berfungsi
membantu jaringan pertama yaitu xylem dan floem.

c) Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel
yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai
saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal
sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut,
sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai
kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang
membentuk kayu pada batang. Xilem berperan mengangkut air dan mineral
dari dalam tanah ke daun.
d) Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas
beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim,
serabut, dan sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang
membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri
atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan
bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa.
Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam
amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
e) Kloroplas
Kloroplas adalah tempat fotosintesis terjadi pada organisme autotrophic
seperti tanaman. Di dalam kloroplas adalah klorofil, yang menangkap sinar
matahari. Kemudian, dengan kombinasi air dan karbon dioksida, cahaya
diubah menjadi glukosa, di mana ia kemudian digunakan oleh mitokondria
untuk membuat molekul ATP (ATP juga diproduksi selama fotosintesis di
dalam kloroplas). Klorofil dalam kloroplas adalah apa yang memberi warna
hijau tanaman mereka.
f) Jaringan epidermis
Jaringan epidermis merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan
bawah. Epidermis dilapisi oleh kutikula, yaitu bagian yang sukar ditembus
oleh air sehingga berfungsi untuk menghambat penguapan air. Pada
epidermis daun celah-celah yang diapit oleh sel penjaga. Celah-celah
tersebut disebut sebagai stomata (mulut daun), yang berfungsi sebagai jalan
keluar masuknya udara dan menghubungkan udara luar dengan rongga
udara pada jaringan bunga karang.

4. Anatomi Bunga ( Flos )

a) Bakal buah
Bakal buah atau yang sering disebut ovarium adalah bagian putik yang
membesar, dan biasanya terdapat di tengah-tengah dasar bunga. Di dalam
bakal buah terdapat calon biji atau bakal biji (ovulum), yang bakal biji itu
teratur pada tempat-tempat tertentu dalam bakal buah tadi.
b) Tangkai putik
Tangkai putikmerupakan tangkai penghubung antara kepala putik dan bakal
buah. Tangkai putik memiliki rancangan sedemikian rupa sehingga mudah
memindahkan dan menyalurkan serbuk dari kepala putik menuju bakal buah,
selain itu ia juga mengandung zat-zat yang melebihi kapasitasnya yang akan
dikonsumsi oleh serbuk sari guna membantu dan mempertahankan
pertumbuhannya.
5. Anatomi Buah

Pada pengamatan anatomi buah mangga terdapat 3 lapisan yaitu :


a) Eksokarpium merupakan lapisan terluar yang tipis, licin mengkilap dan kuat
sehingga tidak mudah ditembus air
b) Mesokarpisum merupakan lapisan tengah yang tebal dan banyak rongga
udara sehingga menjadi ringan dan dapat mengapung diair
c) Endokarpium merupakan lapisan dalam yang kuat dan keras sebagai
pelindung embrio

6. Anatomi Biji ( Semen )

a) Lembaga
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan.
b) Putih lembaga
Putih lembaga adalah bagian dari biji yang terdiri dari suatu jaringan yang
menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga.
c) Kulit biji
Kulit biji merupakan bagian terluar biji dan berasal dari selaput bakal biji.
Pada umumnya, kulit biji dari tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
terdiri atas dua lapisan sebagai berikut.
d) Bentuk Sel Heksagonal
Merupakan bentuk yang cocok untuk perencanaan dan desain system
seluler karena mendekati bentuk lingkaran bentuk yang iseal area coverage,
tanpa gap dan overlap dengan sel heksagonal yang lain.

C. PERKEMBANGAN TANAMAN MANGGA (Mangifera indica)


1. Perkembangan bakal biji dan bakal buah
Bakal biji akan tumbuh dan berkembang menjadi biji. Di dalam bakal biji
terdapat zigot dan endosperm. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi
embrio.
Perkembangan endosperm tumbuh dan berkembang terlebih dahulu
dibandingkan pertumbuhan dan perkembangan embrio. Endosperm kaya akan
cadangan makanan. Endosperm berisi cadangan makanan yang dapat
digunakan sampai terjadinya perkecambahan.
Perkembangan embrio diawali dengan pembelahan zigot secara mitosis
menghasilkan sel basal dan sel terminal. Sel basal berkembang menjadi
suspensor. Suspensor berfungsi sebagai penghubung antara embrio dan kulit
bakal biji.

2. Perkembangan bakal buah


Ketika bakal biji berkembang menjadi biji, bakal buah berkembang menjadi
buah. Buah berfungsi melindungi biji ketika dipencarkan oleh angin atau hewan.
Buah mulai berkembang setelah terjadinya penyerbukan. Penyerbukan
merangsang perubahan hormon yang menyebabkan bakal buah berkembang.
Dinding bakal buah berkembang menjadi perikarp (bagian dinding buah yang
paling tebal). Pada saat bakal buah berkembang, bagian-bagian bunga yang
lain gugur. Jika pada suatu bunga tidak terjadi penyerbukan, buah tidak akan
berkembang dan semua bagian bunga gugur dari tangkainya.

Anda mungkin juga menyukai