Anda di halaman 1dari 12

BAB II PEMBAHASAN

A. Angiospermae Dikotil

Tanaman dikotil meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon yang memiliki
ciri-ciri morfologi sebagai berikut, memiliki lembaga dengan dua daun lembaga dan akar
serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung yang khusus, lembaga akar tumbuh terus
menjadi akar. pokok ( akar tunggang ) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar
tunggang, Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas
dan buku-buku yang tidak jelas, duduk biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja
berseling, daun tunggal atau daun majemuk, sering kali ssertai oleh daun-daun penumpun,
jarang memiliki pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari, pada cabang-cabang
kesamping sering terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median
dikanan kiri cabang tersebut,bunga bersifat di-,tetra-, atau pentramer.

Dan ciri – ciri anatomi tumbuhan dikotil yaitu baik akar maupun batang memiliki
kambium, sehingga akar maupun batangnya, pada akar berkas berkas pengangkutnya hanya
nyata pada akar yang belum pernah mengadakan pembangunan menebal, pada batang berkas
yang disusun tersusun dalam lingkaran dengan xilem disebelah dalam dan floem sebelah
luar, diantaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka,
kadang-kadang bikolateral.

Ciri ciri Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil memiliki sepasang daun lembaga yang sudah terbentuk sejak
dalam tahap biji. Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri khusus berikut ciri-ciri tumbuhan
dikotil :

 Bentuk akar tunggang.

 Pola tulang daun dan bentuk sumsumnya menyirip atau menjari.

 Tidak memiliki tudung akar.


 Jumlah keping bijinya dua.

 Pada akar dan batang, terdapat kambium dan dapat tumbuh serta berkembang menjadi
besar.

 Batangnya bercabang-cabang.

 Jumlah kelopak bunganya dua, empat, lima, atau kelipatannya.

 Pembuluh pengangkutnya teratur dalam lingkaran/cincin.

Struktur Tumbuhan Dikotil

Berikut ini terdapat dua struktur tumbuhan dikotil, antara lain:

1. Daun
Daun adalah bagian tumbuhan yang umumnya berbentuk lembaran pipih dan
berwarna hijau. Daun berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan
melalui proses fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil, pertulangan daun berbentuk menjari
atau menyirip dan memiliki jaringan tiang. Stomata pada daun berfungsi sebagai organ
penting bagi respirasi daun. Bentuknya seperti lubang-lubang kecil lonjong yang
dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup dan hanya terdapat
pada daun yang berwarna hijau. Daun memiliki stomata pada permukaannya dan
memungkinkan tumbuhan melakukan pertukaran gas. Berikut ini terdapat beberapa
struktur daun pada tumbuhan dikotil, antara lain:
a. Epidermis
Epidermis mengandung sel-sel kipas dan stomata. Epidermis daun juga dapat
bermodifikasi menjadi trikoma yang fungsinya untuk melindungi dan memantulkan
radiasi cahaya matahari.

b. Jaringan dasar
Jaringan dasar terletak diantara kedua epidermis, epidermis atas dan bawah. Mesofil
adalah daerah utama tempat fotosintesis.

c. Berkas pengangkut
Berkas pengangkut terletak pada tulang daun dan memiliki susunan seperti pada
batangnya. Berkas ini adalah gabungan dari xylem dan floem.

2. Batang

Batang adalah bagian tumbuhan yang berada dipermukaan tanah dan berperan
sebagai tempat tumbuhnya daun dan sarana lintasan air, mineral serta makanan. Berikut ini
terdapat beberapa struktur batang, antara lain:

a. Epidermis
Epidermis adalah sebuah jaringan terluar batang dan disusun oleh organ-organ hidup
dengan dinding organ yang tipis.

b. Korteks
Letaknya ada di antara lapisan endodermis. Terdapat dua sel di korteks, yaitu
kolenkim dan parenkim.

c. Endodermis
Endodermis terletak langsung di bawah lapisan epidermis.

d. Kambium
Kambium merupakan pembeda tumbuhan dikotik dengan tumbuhan monokotil.

e. Floem
Sel penyusun floem seperti organ-organ tapis, komponen pembuluh tapis sel
pengantar, serat floem dan parenkim floem.

f. Xylem
Sel penyusun xylem meliputi elemen trakea, serat xilem dan parenkim xilem.

3. Akar
Akar adalah sel tumbuhan yang berlokasi didalam tanah dan berpenan untuk
menyerap air dan mineral dari tanah serta melekatkan dan sebagai pondasi supaya tumbuhan
tubuh tegak dan kokoh.

Klasifikasi Tumbuhan Dikotil

Berikut ini terdapat dua klasifikasi tumbuhan dikotil, antara lain:

1. Euphorbiaceae (Tumbuhan Jarak-Jarakan)


Ciri-ciri: Batang mengandung getah; Tulang daun menjari; Buah kendaga (memiliki 3
ruang yang masing-masing memiliki satu biji).
Contoh : Ceremai, Ubi kayu, Karet, Pohon jarak, Puring.
2. Moraceae
Contohnya beringin dan keluwih.
3. Papilionaceae
Ciri-ciri sebagai berikut: Bunga berbentuk seperti kupu-kupu; Memiliki buah polong;
dalam setiap buah terdapat beberapa ruang biji, masing-masing mengandung satu biji.
Contohnya : semua jenis kacang – kacangan.
4. Caesalpiniaceae
Ciri-ciri sebagai berikut: Berupa pohon atau perdu; Memiliki buah polong.
Contoh : Flamboyan, Kembang Merak, Malvaceae.
5. Mimosaceae
Ciri-ciri sebagai berikut: Berupa pohon atau perdu; Memiliki buah polong.
Contoh : Putri malu, Lamtora, Saga, Caesalpiniaceae.
6. Malvaceae
Ciri-ciri sebagai berikut: Berupa semak atau perdu; Mahkota bunga lima saling melekat
pendek.
Contoh: Kapas, Solanacaeae, waru.
7. Bombacaceae
Contohnya durian.
8. Rutaceae
Contohnya jeruk keprok.
9. Solonacaeae
Ciri-ciri sebagai berikut: Berupa semak; Bunga berbentuk seperti terompet atau bintang;
Mahkota 5 helai dan saling melekat : benang sari 5 buah, putik 1 buah.
Contoh : Cabe, Tomat, Kentang, Tembakau, Myrtaceae
10. Myrtaceae
Ciri-ciri sebagai berikut: Berupa perdu atau pohon berkayu; Mahkota bunga kecil, benang
sari banyak.
Contoh : Jambu air, Jambu biji, Jambu monyet, Jambu batu, Cengkeh.

Reproduksi Tumbuhan Dikotil

Berikut ini terdapat beberapa reproduksi tumbuhan dikotil, antara lain:

1. Vegetative

Vegetative terbagi atas dua ialah alami dan buatan. Secara alami, perkembangbiakan
tumbuhan tak kawin tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi pembuahan atau anakan
baru. Reproduksi dengan vegetatif buatan bisa dilakukan dengan merunduk, menyetek,
menyambung dan mencangkok. Mencangkok dilakukan pada tanaman dikotil dengan cara
membuang sebagian kulit dan kabium secara melingkar pada cabang. Kemudian daerah
lukanya dibalut oleh tanah atau media lain dan diikat serta dibiarkan sampai tumbuh akar.

2. Generative
Antara lain:
 Alat perkembangbiakan angiospermae adalah bunga.
 Bunga meliputi berdasarkan perhiasan bunga dan alat kelamin bunga.
 Perhiasan bunga meliputi kelopak dan mahkota bunga.
 Alat kelamin bunga (alat perkembangbiakan).

B. Objek Tumbuhan
1. Durian (Durio ziberthinus Murr.)
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Bombacales
Famili : Bombaceae
Genus : Durio
Spesies : Drio ziberthinus Murr.

Penyebaran :

Berdasarkan penyebarannya, durian dapat dengan mudah ditemukan di beberapa


wilayah Asia Tenggara misalnya, Indonesia, Malaysia dan Filipina

Morfologi Tumbuhan :
1. Akar
Durian mempunyai system perakaran yang terdiri dari beberapa bagian yakni akar
primer (tunggal), akar sekunder dan akar tersier yang strukturnya kuat. Jenis perakaran
yang dimiliki tanaman durian sangat baik untuk mencegah erosi yang terjadi pada lereng.
Akar primer durian fungsinya adalah untuk menopang tanaman durian agar dapat berdiri
kokoh. Sementara akar sekunder yakni akar yang tumbuhnya di daerah perbatasan bawah
tanah fungsinya untuk membantu menopang tanaman agar tetap kokoh berdiri. Akar
tersier adalah akar yang tumbuhnya dari perakaran serabut dan memiliki ukuran yang
kecil jika dibandingkan dengan akar primer dan sekunder. Akar tersier ini berfungsi
untuk memperluas bidang penyerapan air dan unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tanaman durian.

2. Batang
Tanaman durian mempunyai batang bentuknya silindris dan panjangnya bisa
mencapai ukuran 45 meter atau lebih. Batang tanaman durian arah tumbuhnya tegak lurus
ke atas.
Tanaman ini mempunyai banyak cabang yang tumbuhnya lebih condong ke atas dan
tumbuhnya mendatar. Batang tanaman durian mempunyai kulit dengan tekstur yang kasar
dan berwarna cokelat. Kulit tersebut mengalami pengelupasan secara terus – menerus dan
tidak beraturan.

3. Daun
Durian mempunyai daun berbentuk lonjong atau lanset dengan ujung daun lancip dan
pangkal daunnya membulat. Daun durian mempunyai panjang hingga 10 cm atau lebih
dan lebarnya 4 cm.
Namun, tidak semua daun mempunyai ukuran daun yang sama dan tergantung dari
varietasnya. Daun tanaman durian tersusun berselang – seling dan memiliki tangkai daun
yang pendek. Daun durian mempunyai warna hijau terang di bagian atasnya dan
berwarna emas atau perak di bagian bawahnya.

Daun tersebut mempunyai pertulangan yang menyirip, sementara ibu tulang daunnya
(costa) tumbuh memanjang dari pangkal daun hingga ke ujung daun. Costa tersebut
kemudian tumbuh ke arah luar daun membentuk urat – urat daun.

4. Bunga
Bunga tanaman durian berbentuk seperti mangkuk dengan mahkota bunga berwarna
merah atau kuning keemasan. Tanaman durian mempunyai dua kelamin yakni jantan dan
betina sehingga bunga durian disebut bunga sempurna. Bunga durian tergolong sebagai
bunga tunggal namun tumbuhnya berkelompok. Bunga tersebut tumbuh pada cabang
primer atau cabang sekunder. Bunga tersebut letaknya bergantungan dan mempunyai
tangkai yang panjang. Bunga durian ini mengalami penyerbukan silang yang dibantuk
oleh hewan nocturnal seperti kelelawar atau kumbang.

5. Buah
Buah durian berukuran besar yang permukaannya dikelilingi duri yang tajam dan
keras. Buah durian mempunyai ketebalan berkisar antara 1,5 – 2 cm atau lebih karena
dipengaruhi varietasnya. Buah durian berbentuk bulat dan lonjong yang berwarna hijau
kekuningan hingga kecokelatan.
Di dalamnya terdapat daging buah yang merupakan perkembangan dari jaringan
biji yang bernama arilus. Daging buah tersebut teksturnya lembek, tebal namun juga ada
yang tipis tergantung dengan varietasnya. Bau durian sangat khas dan cenderung berbau
tajam. Daging buah ini rasanya sangat manis dan lembut. Di bagian dalam terdapat 1 – 7
ruang yang tiap ruangnya berisi 1 – 6 buah durian.

6. Biji
Biji durian terdapat dalam daging buah dengan bentuk bulat sampai lonjong. Biji
tersebut memiliki serat – serat halus di bagian ujungnya. Di dalam biji durian memiliki
beberapa lapisan yang terdiri dari epidermis atau lapisan luar yang tipis dan dermis yang
merupakan bagian dalam biji yang tebal. Biji durian berwarna cokelat kekuningan dengan
kulit mengkilat, sementara bagian dalamnya berwarna putih.

Habitat :
Tempat tumbuh durian bisa berada di ketinggian dataran rendah sampai dengan
ketinggian 800 meter dibawah permukaan tanah, kelembaban udara 50-80% dan
intensitas cahaya matahari 40-50%.

Manfaat dan Kandungan Durian


 Tinggi antioksidan

Seperti yang disebutkan di atas, buah durian mengandung antioksidan yang cukup
tinggi. Antioksidan sendiri dikenal sebagai zat yang dapat melindungi tubuh Anda dari
bahaya radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya, seperti kanker dan
penyakit jantung. Radikal bebas ini merupakan molekul yang muncul di dalam tubuh
sebagai reaksi sisa metabolisme. Radikal bebas ini akan meningkat jika Anda merokok,
atau terpapar radiasi.

 Serat
Manfaat durian lainnya datang dari serat yang terkandung di dalamnya. Serat
dalam makanan yang terdiri dari buah, sayur, dan biji-bijian utuh terbukti menurunkan
kadar kolesterol, bagus untuk peredaran darah, serta baik untuk kesehatan jantung.
 Kalium
Durian juga mengandung kalium yang dipercaya dapat memberikan beragam
kebaikan untuk tubuh. Setidaknya terkandung 436 mg kalium di dalam 1 buah Kalium
sendiri dapat membantu tubuh dalam menjaga kesehatan otot, tulang, saraf dan pembuluh
darah, serta menurunkan tekanan darah tinggi.
 Tinggi karbohidrat
Bagi orang yang tidak memiliki masalah dengan gula darah, manfaat durian juga
bisa didapat dari kandungan karbohidrat di dalamnya yang cukup tinggi. Dalam satu buah
durian, terdapat sekitar 150 kalori. Jumlah ini cukup untuk menjadi sumber makanan
penambah energi yang mengenyangkan.
 Buah durian biasa digunakan sebagai produk pangan seperti buah maupun bahan
tambahan pada makanan. Kayu buah durian biasa dimanfaatkan untuk
pertukangan maupun furnitur.

2. Cengkeh (Syzygium aromaticum L.)


Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Spesies : Syzygium aromaticum L.

Penyebaran :
Penyebaran tanaman cengkeh keluar pulau Maluku mulai sejak tahun 1769. Bibit
tanaman ini mula-mula diselundupkan oleh seorang kapten dari Prancis ke Rumania,
selanjutnya disebarkan ke Zanzibar dan Madagaskar. Penyebaran tanaman cengkeh
ke wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan baru dimulai pada tahun
1870. Sampai saat ini tanaman cengkeh telah tersebar ke seluruh dunia.

Morfologi Tanaman Cengekeh :


1. Akar
Tanaman cengkeh memiliki 4 jenis akar yaitu akar tunggang, akar lateral, akar serabut
dan akar rambut. Daun dari tanaman cengkeh merupakan daun tunggal yang kaku dan
bertangkai tebal dengan panjang tangkai daun sekitar 2–3 cm
2. Batang
Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) merupakan tanaman pohon dengan batang besar
berkayu keras yang tingginya mencapai 20–30 m. Tanaman ini mampu bertahan hidup
hingga lebih dari 100 tahun dan 9 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta tumbuh dengan baik
di daerah tropis dengan ketinggian 600–1000 meter di atas permukaan laut (dpl)
3. Daun
Daun cengkeh berbentuk lonjong dengan ujung yang runcing, tepi rata, tulang daun
menyirip, panjang daun 6–13 cm dan lebarnya 2,5–5 cm. Daun cengkeh muda berwarna
hijau muda, sedangkan daun cengkeh tua berwarna hijau kemerahan
4. Bunga
Tanaman cengkeh mulai berbunga setelah berumur 4,5–8,5 tahun, tergantung keadaan
lingkungannya. Bunga cengkeh merupakan bunga tunggal berukuran kecil dengan
panjang 1–2 cm dan tersusun dalam satu tandan yang keluar pada ujung-ujung ranting.
Setiap tandan terdiri dari 2–3 cabang malai yang bisa bercabang lagi. Jumlah bunga per
malai bisa mencapai lebih dari 15 kuntum. Bunga cengkeh muda berwarna hijau muda,
kemudian berubah menjadi kuning pucat kehijauan dan berubah menjadi kemerahan
apabila sudah tua. Bunga cengkeh kering akan berwarna coklat kehitaman dan berasa
pedas karena mengandung minyak atsiri
5. Buah
Perlu diingatkan kalau tanaman cengkeh memiliki tangkai buah dari awal dengan
dukungan warna yang hijau. Namun apabila sudah mekar, maka buahnya akan berubah
menjadi merah.

Buah tanaman cengkeh menjadi salah satu buah yang semu, hal ini dikarenakan adanya
bagian bunga yang mengikuti mengambil bagian pada pembentukan buah. Buah tanaman
cengkeh ini terdiri atas berbagai bagian di kulit buah, misalnya endokarpium,
mesokarpium dan juga epikarpium.

6. Biji

Mungkin tanaman cengkeh ini cukup unik karena tanaman cengkeh bisa memiliki biji
apabila usianya sudah mencapai selama kurang lebih 5 tahun.

Pada umumnya biji dari tanaman cengkeh ini terdiri atas spedodermis atau kulit, nukleus
seminis atau inti biji dan funiculus atau biasanya disebut sebagai tali pusar.

Memang pada umumnya tanaman cengkeh bisa menghasilkan biji dengan usianya 20
tahun, namun bahwasannya bijinya tidak bisa menjadi menguntungkan lagi. Karena
adanya kualitas yang telah terjadi penurunan, tentunya tidak bisa untuk digunakan oleh
suatu industri, misalnya rokok.

Habitat :

Tumbuhan cengkeh adalah flora tropis yang cocok tumbuh di wilayah yang panas
dengan pasokan air yang cukup. Meski optimal tumbuh di kondisi panas, cengkeh tidak
dapat hidup di musim kemarau panjang atay kekeringan.Tanaman cengkeh dapat hidup
pada ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang menjadi
syarat tumbuh cengkeh berada di antara 1.500 hingga 4.500 mm per tahun dengan
kelembaban udara 60% – 80%. Sementara itu, rata-rata suhu wilayah yang dibutuhkan
adalah 22 hingga 30 derajat Celcius dengan kecepatan angin standar, karena jika angin
terlalu kencang akan merusak pokok pohon.

Manfaat dan Kandungan Cengkeh :

[13.46, 31/10/2021] V: Pohon cengkeh merupakan salah satu tanaman yang


banyak dibudidayakan di Indonesia. Alasannya adalah cengkeh merupakan salah satu
tanaman perkebunan bernilai ekonomis tinggi. Tidak hanya potensinya sebagai rempah,
akan tetapi cengkih memiliki manfaat-manfaat lainnya.

[13.46, 31/10/2021] V: 1. Kuliner


Manfaat utama cengkeh ditujukan untuk bumbu kuliner. Cengkih dapat
dimanfaatkan dalam bentuk utuh maupun bubuk. Penggunaan cengking untuk masakan
telah banyak digunakan di Eropa maupun Asia. Di Indonesia, industri rokok kretek juga
menggunakan campuran cengkeh untuk menambah rasa pedas dan hangat.

2. Pengobatan

Tidak hanya sebagai rempah, mengonsumsi cengkeh ternyata juga memberi


khasiat baik untuk tubuh. Buah cengkeh mengandung antioksidan eugenol yang dapat
membantu melawan radikal bebas di dalam tubuh. Dengan begitu peluang untuk
terserang kanker akan semakin kecil.

Eugenol tidak hanya melindungi tubuh dari kanker, namun juga mampu
mencegah kerusakan pada organ hati. Untuk memperoleh manfaatnya, kita dapat
mengonsumsi minyak cengkih dengan dosis yang tepat. Sebab, konsumsi minyak
cengkehs ecara berlebihan justru akan merusak fungsi hati.

Khasiat lain minyak cengkeh adalah membantu mengobati sakit maag. Minyak
cengkeh dipercaya dapat mencegah produksi asam lambung dan juga erosi pada dinding
lambung.

Anda mungkin juga menyukai