Anda di halaman 1dari 10

A.

PENGERTIAN ANGIOSPERMAE (TUMBUHAN BIJI TERTUTUP)


Angiospermae berasal dari Bahasa Yunani, angios yang artinya “tertutup” dan spermae artinya
biji. Jadi, secara Bahasa, Angiospermae adalah tumbuhan yang menghasilkan biji tertutup.
Hampir semua tumbuhan angiospermae memiliki bunga. Diantara semua tumbuhan tinggi
lainnya, kelompok tumbuhan angiospermae inilah yang memiliki jenis paling banyak, yaitu
kurang lebih ada sekitar 300.000 spesies. Tumbuhan dari kelompok ini juga sangat penting, baik
bagi manusia maupun hewan karena merupakan sumber makanan.

Gambar 1.1 Perbedaan struktur tanaman dikotil (atas) dan monokotil (bawah) : akar, berkas
pengangkut, pertulangan daun, dan struktur bunga.
http://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Struktur-Ciri-dan-Klasifikasi-Angiospermae-
Tumbuhan-Biji-Tertutup.html

B. CIRI – CIRI ANGIOSPERMAE (TUMBUHAN BIJI TERTUTUP)


Ciri-ciri yang paling umum dimiliki oleh tumbuhan angiospermae adalah:
 Bakal biji yang terlindungi oleh daun buah, sehingga disebut biji tertutup.
 Tumbuhan angiospermae umumnya berupa pohon besar, perdu, tumbuhan rambat
ataupun panjat, dan tumbuhan tidak berkayu.
 Daunnya relative lebar dan pipih dengan bentuk yang beranekaragam.
 Memiliki sistem perakaran serabut dan tunggang.
 Memiliki batang lunak dan keras berkayu.
 Memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan utama.

C. STRUKTUR ANGIOSPERMAE (TUMBUHAN BIJI TERTUTUP)


Organ vegetative pada tumbuhan angiospermae terdiri atas akar, batang dan daun. Akar, batang
dan daun tersusun atas 3 jaringan yang sama, yaitu jaringan dermal, jaringan pembuluh dan
jaringan dasar. Jaringan dermal terdapat pada bagian luar tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan
primer, jaringan dermal terdiri atas jaringan epidermis, namun pada tumbuhan sekunder jaringan
dermal berupa jaringan periderm.jaringan pembuluh pada tumbuhan terdiri dari xylem dan
floem. Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun
melalui batang, sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan.

Struktur anatomi akar tumbuhan angiospermae secara umum tersusun atas jaringan epidermis,
jaringan dasar yang berupa korteks, endodermis, dan empulur, serta berkas pengangkut (xylem
dan floem). Berkas pengangkut pada akar terdiri atas xylem dan floem yang tersusun secara
berselang-seling dan berdampingan. Struktur anatomi akar pada tumbuhan monokotil dan dikotil
berbeda.

Struktur anatomi batang secara umum tersusun atas epidermis yang berkutikula dan beberapa
terdapat stomata, jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang
terdiri dari xylem dan floem. Susunan xylem dan floem pada tumbuhan monokotil dan dikotil
berbeda. Pada tumbuhan monokotil, xylem dan floem tersusun melingkar, namun pada tumbuhan
dikotil tersusun menyebar (tersebar).

Struktur anatomi daun tumbuhan angiospermae tersusun atas epidermis yang berkutikula dan
terdapat beberapa stomata ataupun trikoma. Jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil juga
berbeda dan dapat dibedakan dengan jelas. Pada tumbuhan dikotil, jaringan dasar (mesofil)
dibedakan atas jaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan spons (jaringan karang). Berkas
pembuluh pada daun terdiri atas xylem dan floem yang terdapat pada tulang daun.
D. KLASIFIKASI ANGIOSPERMAE (TUMBUHAN BIJI TERTUTUP)
Berdasarkan jumlah keping lembaganya, tumbuhan angiospermae dibagi menjadi dua kelas,
yaitu Monocotyledonae (berkeping satu) dan Dycotyledonae (berkeping dua)
1.Monocotyledonae (monokotil)

Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri antara lain, yaitu:


 bijinya memiliki satu daun lembaga
 sistem akar serabut
 batang tidak berkambium
 bentuk tulang daun melengkung atau sejajar
 jumlah mahkota bunga berkelipatan tiga
2. Dycotyledonae (dikotil)

Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


 Bijinya memiliki dua daun lembaga.
 Sistem akarnya tunggang.
 Batangnya berkambium.
 Pertulangan daunnya menyirip atau menjari.
 Bagian mahkota bunga memiliki jumlah berkelipatan 2, 4, atau 5.

http://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Struktur-Ciri-dan-Klasifikasi-Angiospermae-
Tumbuhan-Biji-Tertutup.html

E. REPRODUKSI ANGIOSPERMAE (TUMBUHAN BIJI TERTUTUP)


Reproduksi Vegetatif

Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi tanpa melalui peleburan gamet jantan dan betina.
Sifat dari reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan yang identik (sifat sama) dengan
induknya.

1.Reproduksi Vegetatif alami :

 Tunas adalah bakal individu baru yang muncul di batang bagian bawah. Contoh : pohon
pisang dan beberapa jenis palem.
 Rhizoma atau akar rimpang adalah batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh
: jahe, lengkuas, sansivera, bunga tasbih, kunyit, dan alang-alang.

 Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah. Contoh : tanaman
stroberi, arbei, dan pegagan.

 Umbi Akar adalah pembengkakan pada bagian akar karena perubahan fungsi dan sebagai
cadangan makanan. Contoh : Dahlia, wortel, dan lobak.

 Umbi Batang adalah pembengkakan pada bagian batang karena perubahan fungsi dan
sebagai cadangan makanan. Contoh : ubi jalar dan kentang.

 Umbi lapis adalah modifikasi batang beserta daun yang memperlihatkan struktur
berlapis-lapis. Contoh : Bawang merah, bawang bombai, dan bunga bakung.

 Tunas adventif adalah tunas yang muncul selain di batang. Contoh : akar = sukun,cemara,
dan daun cocor bebek.

2. Reproduksi Vegetatif Buatan :

1. Cangkok adalah mengelupas kulit tangkai dan dibalut dengan tanah, serta dibungkus
dengan sabut kelapa atau plastik. Salah satu keunggulan cangkok adalah cepat berbuah,
tumbuhan bisa memiliki sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kekurangannya adalah
tanaman mudah roboh dan tidak tahan kering. Contoh : mangga, jeruk dan jambu air.

2. Merunduk adalah membenamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga tumbuh akar.


Keuntungan dari perkembangbiakan merunduk adalah menghasilkan tanaman yang memiliki
sifat sama dengan induknya. Sedangkan kekurangannya adalah susah mendapatkan tanaman baru
dalam jumlah banyak. Contoh : bunga almanda.

3. Mengenten adalah memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang
tanaman lain yang sejenis dan berbeda sifat. Kelebihan dari mengenten adalah cepat berproduksi,
bisa memperoleh tanaman yang kuat dan mempercepat pertumbuhan pohon. Kekurangannya
adalah jenis pohon yang disambung jumlahnya terbatas. Contoh : jeruk, mangga, kakao,
belimbing, dan karet.

4. Okulasi adalah menempel mata tunas dari tanaman ke batang tanaman lain sejenis. Salah
satu kelebihan okulasi adalah memperoleh tanaman dengan produktifitas tinggi, penyiapan benih
yang lebih singkat. Kelemahannya adalah terkadang hasil okulasi kurang normal dan belum tentu
ada keserasian antara batang bawah dengan batang atas. Contoh : bougenvile dan puring.

5. Stek adalah memotong suatu tanaman dan ditanam untuk menghasilkan individu baru.
Keuntungannya adalah tanaman baru akan menghasilkan rasa buah yang manis, dapat
menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak. Sedangkan kerugiannya adalah teknik
stek akan mempengaruhi tingkat kesuburan, menghasilkan akar serabut. Contoh : ketela pohon,
sukun, dan cocor bebek.

Reproduksi Generatif

Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi tanpa melalui peleburan gamet jantan dan betina.
Bunga adalah alat reproduksi seksual(generatif) pada tumbuhan angiospermae. Fungsi bunga
adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan dan gamet betina untuk menghasilkan biji.

https://artikeltop.xyz/reproduksi-angiospermae-dan-gymnospermae.html

Klasifikasi Gymnospermae
Kalau dilihat klasifikasi taksonomi, gymnospermae termasuk dalam kingdom plantae
(Tumbuhan). Kemudian dapat dibedakan menjadi 2 (dua) subdivisi yaitu tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Lalu gymnospermae terbagi
menjadi beberapa kelas meliputi

 Kelas Cycadidae

Tumbuhan cycadidae memiliki penampakan yang hampir mirip dengan tumbuhan palem. Hanya
saja mereka memiliki alat reproduksi yang berbentuk seperti strobilus dan berbiji terbuka.
Cycadidae dapat tumbuh dan mudah ditemukan di amerika selatan, australia, jepang bagian
selatan dan china bagian barat, madagaskar dan india. Mereka dapat tumbuh dalam pohon atau
semak dengan pertumbuhan yang lambat karena menggugurkan daunnya.

Kalau dilihat dari letak betina pada jenis cycadidae terdapat di atas batang pohon. Tumbuhan ini
memiliki jenis tumbuhan yang dioecious. Artinya organ reproduksi antara betina dan jantan
terpisah dalam satu individu. Cycadidae memiliki karakteristik lain sepertin memiliki pembuluh
dan biasa disebut daun bersisik. Contoh tumbuhan gymnospermae yang termasuk kelas
cycadidae adalah Cycas revoluta.

Kelas Konifer
Tumbuhan konifer pada kelas gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki alat
reproduksi yang terpisah antara jantan dan betina. Tumbuhan ini memiliki daun berjarum
sehingga sering disebut pohon jarum. Beberapa tumbuhan konifer biasa berbentuk pohon dan
ada sebagian yang perdu. Contoh tumbuhan gymnospermae kelas konifer adalah Pinus (Pinus sp)
dan Damar (Agathis alba).

Gambar 1.2. Pohon pinus


https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiuha-
kjvnfAhXEMY8KHaX4BvoQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fwww.euforgen.org
%2Fspecies%2Fpinus-sylvestris
%2F&psig=AOvVaw3KFiuK3iMEgqqQ1mxHQRN5&ust=1547962073628067
Tanaman konifer memiliki perkembang biakan dengan rujung dan berumah satu. Pada bagian
rujung jantan memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan rujung betina. Kemudian bentuk
rujung jantang memiliki sisik penghasil serbuk sari yang kecil sedangkan pada rujung betina
memiliki sisik yang lebih besar, agak berkayu sehingga lebih banyak sisik. Tanaman konifer bisa
tumbuh dalam kondisi iklim tropis pada daerah dengan ketinggian yang cukup tinggi atau pada
daerah yang dingin dan beriklim sedang.

 Kelas Ginkodidae

Kelas ginkodidae memiliki jenis yang dioecious, pertumbuhan pohon hingga mencapai kurang
lebh 40 m, kulit batang pohon berwarna abu-abu terang atau cokelat kelabu, buahnya berbentuk
daging, menggantung. Contoh spesies jenis kelas ginkodidae adalah Ginkgo biloba.

Gambar 1.3. Ginkgo Biloba


https://www.google.com/url?
sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwibm6vTjvnfAhXEtY8KHYPUDt8
QjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fnewsnetwork.mayoclinic.org%2Fdiscussion
%2Fhome-remedies-can-ginkgo-biloba-prevent-memory-loss
%2F&psig=AOvVaw2g9tjAcmLKz69yThxep0yq&ust=1547962181868984

 Kelas Gnetidae

Gnetidae banyak ditemukan dalam bentuk semak atau pohon yang ukurannya kecil, termasuk
yang tidak memiliki stipule, berbunga dengan 4-12 helai setiap ketiak cabang untuk betinanya,
biji dari gnetidae menjuntai dan dapat tumbuh di asia, afrika dan bagian utara amerika. Contoh
dari tumbuhan gymnospermae yang termasuk kelas gnetidae adalah Gnetum africanum, Gnetum
buchholzianum.

Gambar 1.4. Gnetum africanum


https://www.google.com/url?
sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiS2r36jvnfAhVMpo8KHTPNC64
QjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fafricanorphancrops.org%2Fgnetum-africanum
%2F&psig=AOvVaw0DXT-q2niYJA8miZUWtTDS&ust=1547962262073204

Reproduksi dan Siklus Hidup Gymnospermae

Gymnospermae memiliki sistem reproduksi yang berbeda karena dalam 2 jenis alat reproduksi
terpisah. Pada strobilus jantan, mikrosporangium akan berkembang sedangkan strobilus betina
berkembang menjadi megasporangium. Megasporangium akan membentuk sel induk megaspora
dan terus berkembang menjadi megaspora. Pada strobilus jantan mikrosporangium membentuk
sel induk mikrospora dan membentuk mikrospora. Setelah itu strobilus betina akan berkembang
membentuk sel telur sedangkan strobilus jantan berkembang dari serbuk sari menjadi
spermatozoid.

Sebelum membentuk spermatozoid, strobilus jantan berkembang membentuk buluh serbuk sari.
Pertemua antara spermatozoid dari strobilus jantan dengan sel telur dari strobilus betina akan
menghasilkan zigot. Kemudian zigot akan berkembang menjadi embrio. Lalu embrio
berkembang menjadi biji yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan gymnospermae baru.
Setelah itu tumbuhan gymnospermae bisa berkembang lagi tergantung dari strobilus yang
dihasilkan pada perkawinan sebelumnya. Perkawinan antara strobilus jantan dan betina bisa
terjadi melalui ciri-ciri penyerbukan anemogami dengan perantara angin.

https://dosenbiologi.com/tumbuhan/gymnospermae

Anda mungkin juga menyukai