Gambar 1.1 Perbedaan struktur tanaman dikotil (atas) dan monokotil (bawah) : akar, berkas
pengangkut, pertulangan daun, dan struktur bunga.
http://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Struktur-Ciri-dan-Klasifikasi-Angiospermae-
Tumbuhan-Biji-Tertutup.html
Struktur anatomi akar tumbuhan angiospermae secara umum tersusun atas jaringan epidermis,
jaringan dasar yang berupa korteks, endodermis, dan empulur, serta berkas pengangkut (xylem
dan floem). Berkas pengangkut pada akar terdiri atas xylem dan floem yang tersusun secara
berselang-seling dan berdampingan. Struktur anatomi akar pada tumbuhan monokotil dan dikotil
berbeda.
Struktur anatomi batang secara umum tersusun atas epidermis yang berkutikula dan beberapa
terdapat stomata, jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang
terdiri dari xylem dan floem. Susunan xylem dan floem pada tumbuhan monokotil dan dikotil
berbeda. Pada tumbuhan monokotil, xylem dan floem tersusun melingkar, namun pada tumbuhan
dikotil tersusun menyebar (tersebar).
Struktur anatomi daun tumbuhan angiospermae tersusun atas epidermis yang berkutikula dan
terdapat beberapa stomata ataupun trikoma. Jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil juga
berbeda dan dapat dibedakan dengan jelas. Pada tumbuhan dikotil, jaringan dasar (mesofil)
dibedakan atas jaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan spons (jaringan karang). Berkas
pembuluh pada daun terdiri atas xylem dan floem yang terdapat pada tulang daun.
D. KLASIFIKASI ANGIOSPERMAE (TUMBUHAN BIJI TERTUTUP)
Berdasarkan jumlah keping lembaganya, tumbuhan angiospermae dibagi menjadi dua kelas,
yaitu Monocotyledonae (berkeping satu) dan Dycotyledonae (berkeping dua)
1.Monocotyledonae (monokotil)
http://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Struktur-Ciri-dan-Klasifikasi-Angiospermae-
Tumbuhan-Biji-Tertutup.html
Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi tanpa melalui peleburan gamet jantan dan betina.
Sifat dari reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan yang identik (sifat sama) dengan
induknya.
Tunas adalah bakal individu baru yang muncul di batang bagian bawah. Contoh : pohon
pisang dan beberapa jenis palem.
Rhizoma atau akar rimpang adalah batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh
: jahe, lengkuas, sansivera, bunga tasbih, kunyit, dan alang-alang.
Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah. Contoh : tanaman
stroberi, arbei, dan pegagan.
Umbi Akar adalah pembengkakan pada bagian akar karena perubahan fungsi dan sebagai
cadangan makanan. Contoh : Dahlia, wortel, dan lobak.
Umbi Batang adalah pembengkakan pada bagian batang karena perubahan fungsi dan
sebagai cadangan makanan. Contoh : ubi jalar dan kentang.
Umbi lapis adalah modifikasi batang beserta daun yang memperlihatkan struktur
berlapis-lapis. Contoh : Bawang merah, bawang bombai, dan bunga bakung.
Tunas adventif adalah tunas yang muncul selain di batang. Contoh : akar = sukun,cemara,
dan daun cocor bebek.
1. Cangkok adalah mengelupas kulit tangkai dan dibalut dengan tanah, serta dibungkus
dengan sabut kelapa atau plastik. Salah satu keunggulan cangkok adalah cepat berbuah,
tumbuhan bisa memiliki sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kekurangannya adalah
tanaman mudah roboh dan tidak tahan kering. Contoh : mangga, jeruk dan jambu air.
3. Mengenten adalah memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang
tanaman lain yang sejenis dan berbeda sifat. Kelebihan dari mengenten adalah cepat berproduksi,
bisa memperoleh tanaman yang kuat dan mempercepat pertumbuhan pohon. Kekurangannya
adalah jenis pohon yang disambung jumlahnya terbatas. Contoh : jeruk, mangga, kakao,
belimbing, dan karet.
4. Okulasi adalah menempel mata tunas dari tanaman ke batang tanaman lain sejenis. Salah
satu kelebihan okulasi adalah memperoleh tanaman dengan produktifitas tinggi, penyiapan benih
yang lebih singkat. Kelemahannya adalah terkadang hasil okulasi kurang normal dan belum tentu
ada keserasian antara batang bawah dengan batang atas. Contoh : bougenvile dan puring.
5. Stek adalah memotong suatu tanaman dan ditanam untuk menghasilkan individu baru.
Keuntungannya adalah tanaman baru akan menghasilkan rasa buah yang manis, dapat
menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak. Sedangkan kerugiannya adalah teknik
stek akan mempengaruhi tingkat kesuburan, menghasilkan akar serabut. Contoh : ketela pohon,
sukun, dan cocor bebek.
Reproduksi Generatif
Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi tanpa melalui peleburan gamet jantan dan betina.
Bunga adalah alat reproduksi seksual(generatif) pada tumbuhan angiospermae. Fungsi bunga
adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan dan gamet betina untuk menghasilkan biji.
https://artikeltop.xyz/reproduksi-angiospermae-dan-gymnospermae.html
Klasifikasi Gymnospermae
Kalau dilihat klasifikasi taksonomi, gymnospermae termasuk dalam kingdom plantae
(Tumbuhan). Kemudian dapat dibedakan menjadi 2 (dua) subdivisi yaitu tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Lalu gymnospermae terbagi
menjadi beberapa kelas meliputi
Kelas Cycadidae
Tumbuhan cycadidae memiliki penampakan yang hampir mirip dengan tumbuhan palem. Hanya
saja mereka memiliki alat reproduksi yang berbentuk seperti strobilus dan berbiji terbuka.
Cycadidae dapat tumbuh dan mudah ditemukan di amerika selatan, australia, jepang bagian
selatan dan china bagian barat, madagaskar dan india. Mereka dapat tumbuh dalam pohon atau
semak dengan pertumbuhan yang lambat karena menggugurkan daunnya.
Kalau dilihat dari letak betina pada jenis cycadidae terdapat di atas batang pohon. Tumbuhan ini
memiliki jenis tumbuhan yang dioecious. Artinya organ reproduksi antara betina dan jantan
terpisah dalam satu individu. Cycadidae memiliki karakteristik lain sepertin memiliki pembuluh
dan biasa disebut daun bersisik. Contoh tumbuhan gymnospermae yang termasuk kelas
cycadidae adalah Cycas revoluta.
Kelas Konifer
Tumbuhan konifer pada kelas gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki alat
reproduksi yang terpisah antara jantan dan betina. Tumbuhan ini memiliki daun berjarum
sehingga sering disebut pohon jarum. Beberapa tumbuhan konifer biasa berbentuk pohon dan
ada sebagian yang perdu. Contoh tumbuhan gymnospermae kelas konifer adalah Pinus (Pinus sp)
dan Damar (Agathis alba).
Kelas Ginkodidae
Kelas ginkodidae memiliki jenis yang dioecious, pertumbuhan pohon hingga mencapai kurang
lebh 40 m, kulit batang pohon berwarna abu-abu terang atau cokelat kelabu, buahnya berbentuk
daging, menggantung. Contoh spesies jenis kelas ginkodidae adalah Ginkgo biloba.
Kelas Gnetidae
Gnetidae banyak ditemukan dalam bentuk semak atau pohon yang ukurannya kecil, termasuk
yang tidak memiliki stipule, berbunga dengan 4-12 helai setiap ketiak cabang untuk betinanya,
biji dari gnetidae menjuntai dan dapat tumbuh di asia, afrika dan bagian utara amerika. Contoh
dari tumbuhan gymnospermae yang termasuk kelas gnetidae adalah Gnetum africanum, Gnetum
buchholzianum.
Gymnospermae memiliki sistem reproduksi yang berbeda karena dalam 2 jenis alat reproduksi
terpisah. Pada strobilus jantan, mikrosporangium akan berkembang sedangkan strobilus betina
berkembang menjadi megasporangium. Megasporangium akan membentuk sel induk megaspora
dan terus berkembang menjadi megaspora. Pada strobilus jantan mikrosporangium membentuk
sel induk mikrospora dan membentuk mikrospora. Setelah itu strobilus betina akan berkembang
membentuk sel telur sedangkan strobilus jantan berkembang dari serbuk sari menjadi
spermatozoid.
Sebelum membentuk spermatozoid, strobilus jantan berkembang membentuk buluh serbuk sari.
Pertemua antara spermatozoid dari strobilus jantan dengan sel telur dari strobilus betina akan
menghasilkan zigot. Kemudian zigot akan berkembang menjadi embrio. Lalu embrio
berkembang menjadi biji yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan gymnospermae baru.
Setelah itu tumbuhan gymnospermae bisa berkembang lagi tergantung dari strobilus yang
dihasilkan pada perkawinan sebelumnya. Perkawinan antara strobilus jantan dan betina bisa
terjadi melalui ciri-ciri penyerbukan anemogami dengan perantara angin.
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/gymnospermae