PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang
merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun yang lalu
meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal
dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, buah-buahan misalnya
apel, mangga, pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah kariopsis dari Graminae misalnya
padi dan jagung. Angiospermae merupakan tumbuhan biji tertutup. Hampir semua tumbuhan yang
ada di daratan merupakan angiospermae. Angiospermae dibedakan atas dua kelas yakni dikotil
dan monokotil. Klasifikasi angiospermae menjadi dikotiledon dan monokotiledon didasarkan
sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur vegetatif (batang, daun, akar) dan struktur generatif
(bunga dan biji).
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan Graminae,
anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat spesifik.
Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas pembuluh
tersebar; daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut. Sebagian besar
Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies adalah tumbuhan dikotil. Kelompok tumbuhan ini
meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan penghasil makanan. Ciri-ciri dikotil
adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan daun menjari, berkas pembuluh pada batang
tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Dicotyledoneae?
2. Apa perbedaan Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae?
3. Apa saja ciri-ciri familia Magnoliaceae, Annonaceae, Nymphaceae, Leguminosae,
Euphorbiaceae, Caricaceae, Myrtaceae, Cucurbitaceae, Asteraceae, dan Solananaceae
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Angiospermae
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang berarti bunga dan spermae
yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang tertutup tertutup.
Mengapa dikatakan tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan
yang berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah. Kemudian bakal buah beserta
bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang telah menjadi biji
tetap terdapat di dalamnya. Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak
dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka, karena anggota Angiospermae mencakup sekitar
300 famili dan lebih dari 250.000 spesies.Tumbuhan ini banyak ditemukan di semua daratan dunia
ini.
Ada banyak faktor yang menentukan sehingga angiospermae terdapat di mana-mana, di iantaranya
adalah,
Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga) yang
merupakan 80% tumbuhan saat ini. Divisi ini dibedakan atas 2 kelas yaitu tumbuhan monokotil /
magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan tumbuhan dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000 spesies).
Tumbuhan dikotil dan monokotil dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji (jumlah
kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur akar.
Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji
terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh keping
lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok
tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping
dua (Dicotyledonae).
B. Ciri-ciri Angiospermae
Tubuh tumbuhan terdiri dari akar dan tajuk. Diantara adaptasi yang memungkinkan
tumbuhan dapat hidup di darat adalah kemampuannya untuk mengabsorsi air dan mineral dari
dalam tanah. Menyerap cahaya matahari dan mengambil CO2 dari udara untuk fotosintesis serta
kemempuannya untuk hidup dalam kondisi yang kering. Akar dan tajuk saling bergantung satu
sama lain, akar tidak mampu hidup tanpa tajuk, demikian sebaliknya. Karena tidak memiliki
kloroplas dan hidup di tempat yang gelap menyebabkan akar tidak dapat tumbuh tanpa gula dan
nutrisi organic lainnya yang diangkut dari daun yang merupakan bagian dari sistem dari tajuk.
Sebaliknya batang dan daun bergantung pada air dan mineral yang diserap oleh akar. Akar
tumbuhan berfungsi sebagai penompang berdirinya tumbuhan (jangkar), pengabsorpsi air dan
mineral, serta tempat peyimpanan cadangan makanan. Tajuk terdiri dari batang, daun dan bunga
(bunga merupakan adaptasi untuk reproduksi tumbuhan Angiospermae). Batang adalah bagian
ranting-ranting yang kecil. Batang mempunyai buku sebagai tempat melekatnya daun, juga
mempunyai ruas yakni jarak diantara dua buku. Daun merupakan tempat utama berlangsungnya
fotosintesis, kendati ada beberapa spesies tumbuhan yang batangnya dapat melakukan fotosintesis
Daun terdiri dari helaian daun yang melebar (lamella) dan tangkai daun (petiol) yang
menghubungkan daun dengan batang. Pada ujung batang terdapat tunas yang belum berkembang
yang disebut tunas ujung. Selain itu di jumpai juga tunas aksilar/ tunas lateral/ tunas samping yang
terdapat di ketiak daun, tunas ini biasanya dorman. Pada banyak tumbuhan, tunas ujung
menghasilkan auksin yang dapat menghambat pertumbuhan tunas aksilar. Fenomena ini disebut
dengan dominasi apical yang yang merupakan suatu adaptasi yang dapat meningkatkan
kemampuan tumbuhan untuk memperoleh cahaya. Hal ini sangat penting apabila kerpatan suatu
Pembentukan cabang juga penting untuk meningkatkan sistem tajuk, pada kondisi tertentu
tunas-tunas aksilar akan mulai tumbuh. Beberpa tunas tersebut kemudian berkembang menjadi
cabang-cabang yang menghasilkan bunga dan yang lainnya berkembang menjadi capang non
reproduktif, lengkap dengan ujung tunas, daun-daun dan tunas aksilar. Struktur tubuh tumbuhan
dikotil. Organ tumbuhan yaitu akar, batang, daun, buah, bunga dan biji, seluruhnya disusun dari
jaringan-jaringan yang masing-masing jaringan tersebut mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda-beda. Masing-masing jaringan disusun dari sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang sama.
Beberapa modifikasi akar dan tajuk. Akar tumbuhan mengalami beberapa modifikasi
antara lain menjadi akar yang menyimpan cadangan makanan (pati) misalnya bit gula atau akar
penyimpan air pada beberapa famili Cucurbitaceae yang tumbuh di daerah kering atau daerah yang
tidak turun hujan dalam waktu yang panjang, akar nafas (pneumatofor) yang dapat meningkatkan
pertukaran gas antara udara dengan akar-akar yang terendam air pada tanaman bakau/Avicennia
nitida, akar udara pada anggrek yang dapat membantu penyerapan air hujan, akar
parasit/haustorium tali putri/Cuscuta sp, dan mikoriza yaitu simbiosis mutualisme antara akar
Beberapa modifikasi akar yakni tempat penimbun pati, akar nafas, akar udara, haustorium,
mikoriza. Seperti halnya akar batang dan dun juga mengalami modifikasi untuk fungsi yang
beragam, antara lain rhizome, stolon, runner, umbi batang (tuber), umbi lapis (bulb) serta umbi
kormus (corm).
Rhizoma adalah batang yang tumbuh horizontal dalam tanah atau dekat dengan permukaan
tanah, mempunyai ruas-ruas yang pendek dan pada bukunya terdapat daundaun seperti sisik.
Dijumpai akar adventif di sepanjang rhizome, terutama di permukaan bawahnya. Rhizome dapat
relative tebal, berdaging, mereupakan tempat disimpannya cadangan makanan misalnya pada
Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di sepanjang permukaan
tanah, mempunyai ruas panjang misalnya pada tanaman strawberry. Stolon mirip sengan runner,
tetapi biasanya tumbuh tegas di dalam tanah, umumnya di sepanjang permukaan tanah. Pada
kentang, beberapa ujung stolon berkembang membentuk umbi batang. Mata tunas pada umbi
kentang merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setia mata tunas tersebut akan mampu
berkembang menjadi individu baru. Berbeda dengan umbi kentang, umbi lapis merupakan kuncup
besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun berdaging, dengan satu batang kecil dan pendek pada
ujung bawah. Daun berdaging mengandung cadangan makanan. Pada bawang merah, daun
berdangin selalu dikelilingi oleh daun-daun seperti sisik. Umbi lapis juga dijumpai pada tanaman
tulip, lili dan lain-lain. Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian yang membengkak
seluruhnya merupakan bagian batang. Helaian daun berbentuk sisik yang menutupi seluruh
permukaan kormus.
Beberapa modifikasi batang yakni stolon pada strawberry, rhizome pada tanaman iris, umbi
kentang, umbi lapis, kormus. Beberapa modifikasi daun antara lain sulur (tendril), duri dan daun
penangkap serangga ditemukan dibeberapa tanaman. Ada beberapa tumbuhan yang daunnya
sebagian atau seluruhnya mengalami modifikasi bentuk sulur. Apabil sulur menyentuh benda
padat misalnya ranting/kawat segera sulur tersebut membelitnya dngan erat. Pada tanaman lain
ada juga petiolnya berubah menjadi sulur. Sulur dijumpai pada famili Cucurbitaceae (waluh-
waluhan), tanaman anggur dan lainnya. Duri yang dijumpai pada kaktus merupakan modifikasi
dari daun. Duri sekaligus berfungsi untuk melindungi tanaman dari hewan pengganggu, disamping
untuk mengurangi kehilangan air dari tumbuhan. Daun penangkap serangga pada tumbuhan
karnivor akan menutup sewaktu serangga tertangkap, selanjutnya serangga tersebut akan segera
dicerna oeleh enzim pencerna dan nutrisinya digunakan tumbuhan untuk pertumbuhan.
Angiospermae memiliki ciri utama yaitu, bakal bijinya berada di dalam megasporofil yang
termodifikasi menjadi daun buah ( karpel) sehingga serbuk sari harus menembus jaringan daun
buah untuk mencapai bakal biji dan membuahi ovum. Pada umumnya daun dan buah berdaging
tebal, misalnya pada manga, jeruk, dan semangka. Pada kacang-kacangan, misalnya buncis, kapri,
kacang panjang daun buah berupa kulit polong yang tipis. Daun buah berfungsi melindungi biji
agar tidak kekeringan pada saat mengalami dormansi (tidak aktif). Dormansi yang dimaksud di
sini adalah, Dormansi yaitu peristiwa dimana benih mengalami masa istirahat (Dorman). Dormansi
benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya, hingga waktu dan
kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi
pada kulit biji maupun pada embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah
membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi
Tubuh dan ukuran angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada yang
berupa tumbuhan berbunga terkecil berdiameter sekitar 2 mm, misalnya wolffia, hingga pohon
raksasa dengan tinggi lebih dari 100 m, misalnya pohon gom. Tubuh Angiospermae terdiri dari
akar, batang, daun dan bunga. Akarnya ada yang serabut da nada pula yang tunggang, ada batang
yang berkambium serta ada pula yang tidak memiliki cambium. Angiospermae memiliki
pembuluh xilem yang diperkuat oleh serat dengan dinding sel tebal dan berlignin. Sedangkan
daunnya juga mempunyai beberapa tipe daun antara lain, lurus, menyirip dan menjari.
Kelompok tumbuhan pada classis ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga
(berkeping dua) dan ujung akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang
khusus. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang
dan membetuk sistem akar tunggang. Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-
cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas. Baik batang maupun akar mempunyai
kambium, sehingga dapat tubuh membesar. Duduk dau biasanya tersebar atau berkarang, kadang-
kadang saja berseling. Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu,
jarang mempunyai pelepah. Tulang daun menjari atau menyirip. Pada cabang-cabang ke samping
seringkali terdapat dua daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median dikanan kiri
cabang tersebut .
Biji mempunyai dua daun lembaga, dan pada waktu berkecambah belah menjadi dua. Bagian-
bagian bunga berbilang dua, empat, atau lima (dimer, tetramer, atau pentramer). Tjitrosoepomo
yang dapat dibedakan, karena pengelompokkan nya berbeda sudah pasti terdapat pula perbedaan
kelopak dengan mahkotanya, tetapi tidak jarang terdapat tenda bunga dalam jumlah besar
yang tersusun secara spiral tanpa perbedaan yang jelas antara kelopak dan mahkotanya.
Bakal buah banyak, tersusun dalam spiral terletak di ujung sumbu bunga
Buah kandaga, buah kurung, atau buah buni, yang terkumpul merupakan buah ganda.
KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Magnoliales
Family : Magnolioceae
Genus : Michelia
DESKRIPSI TANAMAN
Pohon cempaka adalah tanaman pekarangan yang sangat populer bukan saja di Indonesia,
namun hampir di seluruh negara-negara Asia Timur, dan dihargai untuk bunganya yang memiliki
aroma yang kuat. Di negara-negara lainpun pohon ini dipanggil dengan nama yang hampir-hampir
mirip, menandakan sejak dahulu bunga dari pohon ini dimanfaatkan dan dihargai oleh keseluruhan
komunitas masyarakat di negara-negara Asia. Pohon ini dikenal dengan nama champaka, sampaka
(Filipina), champa (Laos), champa, champa-khao (Thailand) atau champak (Inggris). Bahkan
negara Laos, pada zaman dahulu dikenal dengan nama “negeri champa” (Qumairah, 2009).
Cempaka kemungkinan berasal dari India, kemudian menyebar ke berbagai tempat di Asia
hingga Cina Barat Daya, Indocina, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa dan Kepulauan Sunda
Kecil, tidak ditemukan di Sulawesi dan Papua. Kemungkinan awalnya tumbuhan ini merupakan
tumbuhan pekarangan, namun ternaturalisasi menjadi tumbuhan hutan yang sangat mudah
dijumpai di hutan-hutan primer atau tepi hutan, hingga ketinggian 2100 m. Di Jawa ditanam
sebagai tanaman penghijauan atau pohon peneduh di tepi jalan. Jenis ini juga ditanam sebagai
Cempaka termasuk dalam suku Magnoliaceae, suku yang terdiri dari tumbuhan berupa pohon
atau semak yang mengandung terpenoid aromatik, dengan alkaloid yang biasanya tipe benzil-
isoquinolin atau aporfin. Alkaoid aporfin adalah alkaloida yang mengandung inti aporfin dalam
Cempaka sering mengakumulasi silika terutama pada dinding sel dari epidermis daun, kristal-
kristal kecuali ca-oksalat sering terdapat pada parenkim, terdapat sel-sel minyak atsiri terutama
pada parenkim daun (Darmadi, 2009). Daun berseling atau spiral, tunggal, kadang bercuping, tepi
rata, dengan bintik transparan; daun penumpu menyelubungi kuncup daun. Perbungaan dengan
bunga tunggal yang terminal, sering kelihatan aksiler. Bunga biseksual, aktinomorf, dengan
reseptakulum yang memanjang. Daun tenda (tepal) 6 hingga banyak, jelas, kadang 3 yang terluar
termodifikasi seperti daun kelopak (sepal), menyirap. Benang sari banyak, tangkai sari tebal,
pendek, tidak terdiferensiasi menjadi kepala sari yang jelas; serbuk sari monosulkat (monosulcate).
Bakal buah banyak, jelas, pada reseptakulum yang memanjang, menumpang, dengan plasentasi
lateral. Bakal biji biasanya dua tiap bakal buah, kadang-kadang banyak. Tidak ada kelenjar madu.
Buah ganda atau bumbung, kadang berdaging. Biji dengan selaput biji berdaging berwarna merah
Bunga cempaka putih (Michelia alba D.C) selama ini dikenal sebagai bahan campuran
pembuatan minyak wangi parfum dan wangi-wangian lainnya. Tanaman cempaka putih
merupakan habitus pohon, berkayu tinggi dengan ketiggian mencapai 30 meter, berdaun tunggal
berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian pangkal dan ujung runcing. Bunga berdiri sendiri
Kayu cempaka berkualitas cukup baik dan sering digunakan sebagai furniture karena memiliki
struktur yang indah, namun di Indonesia kayunya jarang diperdagangkan karena orang lebih
menghargai bunganya yang harum. Kayu yang dipergunakan biasanya berasal dari pohon yang
Tumbuhan berkayu, daun tunggal, tersebar atau berseling tanpa daun penumpu.
daun mahkota
Benang sari banyak, bakal buah 1 sampai banyak bebas satu sama lain, masing-masing
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Annonales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
DESKRIPSI TANAMAN
Srikaya atau Annona squamosa merupakan tanaman dari famili Annonaceae yang memiliki
sejuta manfaat. Hampir semua bagian tumbuhan sikaya, mulai dari akar, kayu, kulit, daun, buah,
hingga biji, memiliki berbagai manfaat. Buah srikaya yang masak pun dapat dikonsumsi langsung
dengan rasa yang legit dan menyegarkan. Meskipun bukan termasuk tumbuhan asli Indonesia,
Tanaman srikaya dalam bahasa Melayu kerap disebut juga sebagai buah nona. Dalam bahasa
daerah di Indonesia disebut juga dengan beberapa sebutan berbeda seperti di Sumatera dinamai
sebagai delima bintang, serba bintang, sarikaya, dan seraikaya. Di Jawa disebut dengan sarikaya,
srikaya, serkaya, surikaya, srikawis, sarkaya, serakaya, dan sirikaja. Di Kalimantan disebut sebagai
sarikaya. Di Nusa Tenggara dinamai sirkaya, srikaya, garoso, dan ata. Di Sulawesi disebut sebagai
atis soe walanda, srikaya, sirikaja, perse, atis, delima srikaya, atau srikaya. Di Maluku disebut juga
Dalam bahasa Inggris, nama umum tumbuhan ini adalah sweetsop atau sugar-pineapple.
Sedangkan nama latin tumbuhan ini adalah Annona squamosa L. yang memiliki beberapa nama
sinonim seperti Annona asiatica L., Annona cinerea Dunal, Annona distincta Raeusch., Annona
forskahlii DC., Annona glabra Forssk., Annona squamosa Delile, Guanabanus squamosus M.
Daun terapung di permukaan air atau tenggelam, tetapi ada juga yang muncul di atas air
Bunga terpisah-pisah, aktinomorf dengan tenda bunga berbilangan 3 sampai banyak yang
berfungsi sebagai kelopak, atau hanya 6 daun tenda bunga yang tersusun dalam 2 lingkaran
Bersifat steril dan berubah menjadi bagian-bagian yang menyerupai daun-daun mahkota.
Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, berjumlah 3 atau banyak, bebas satu
Buah kurung atau menyerupai buah buni. Biji mempunyai salut biji, kebanyakan dengan
KLASIFIKASI
Ordo: Nymphaeales
Famili: Nymphaeaceae
Genus: Nymphaea
DESKRIPSI TANAMAN
Teratai merupakan nama umum untuk genus Nymphaea yang merupakan tumbuhan air.
Tanaman teratai memiliki ciri khas dengan daun yang mengambang di permukaan air yang tenang.
Tanaman teratai pun menghasilkan bunga mempesona yang memiliki warna beraneka ragam.
Di beberapa daerah di Indonesia teratai dikenal dengan beberapa nama yang hampir mirip
seperti teratai, dan terate. Dalam bahasa Inggris, bunga dari genus Nymphaea ini dikenal sebagai
Terdapat lebih dari 50 jenis (spesies) teratai di dunia yang tersebar mulai dari daerah tropis
hingga subtropis. Konon spesies-spesies teratai tropis berasal dari Mesir. Berikut ini adalah
Tanaman dikotilledon dengan bijinya terdiri dari dua kotiledon atau disebut berkeping dua
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Bangsa: Rosales
Suku: Cesalpiniaceae
Genus: Centrosema
DESKRIPSI TANAMAN
Di Indonesia hijauan makanan ternak ini disebut centro, sedangkan di Inggris disebut dengan
Butterfly pea. Tanaman centro berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini menyebar
pesat di kawasan tropis lembab dan mulai masuk ke kawasan Asia Tenggara (Introduksi) pada
abad ke 19. Di Indonesia Legum Centro ada beberapa spesies yakni Centrosema pubescens dan
Centrosema Macrocarpom, serta centrosema plumieri yang dikenal sebagai kacang ketopong
Centro mudah tumbuh di daerah tropis lembab dengan ketinggian 600 – 900 m dpl dengan
dengan curah hujan berkisar 800- 1.500 mm. Centro pada dasarnya dapat tumbuh pada semua tipe
tanah, yaitu dari tanah pasir berhumus hingga tanah liat. Centro akan tumbuh dengan optimal pada
tanah yang tingkat keasamannya relative. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah yang kering, namun
Kelompok tumbuhan ini juga sering disebut suku getah-getahan. Suku ini mempunyai ciri,
antara lain, batangnya mengandung getah berwarna putih, tulang daun menjari, dan umumnya
(Ricinus communis) berfungsi sebagai bahan pembuatan sabun, lilin, dan semir sepatu. Karet
(Hevea brasiliensis) yang getahnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan ban,
mainan anak, bola, sandal, dan produk lain. Umbi kayu (Manihot utilissima), umbinya
merupakan sumber makanan pokok yang banyak mengandung karbohidrat dan tanaman tentir
KLASIFIKASI
DESKRIPSI TANAMAN
Euphorbia adalah salah satu genus tumbuhan berbunga terbesar yang memiliki 2.420
spesies.[1] Jenis bunga dari genus ini banyak yang memiliki peran penting bagi manusia.[1] Fungsi
penting tersebut diantaranya adalah sebagai tanaman hias, obat-obatan dan juga gulma.[1] Orang
Afrika menggunakan tumbuhan ini untuk kandang ternak.[1] Di Meksiko tumbuhan dari genus
Euphorbia digunakan sebagai bahan pembuat lilin, pelumas, dan kertas waterproofing.[1]
Genus ini juga sering disebut spurge.[1] Euphorbia memiliki getah susu.[1] Jenis tanaman dari
genus ini bervariasi mulai dari tumbuhan yang tumbuh merayap herbal, datar, sekulen, semak, dan
juga berupa pohon.[1][2] Euphorbia memiliki satu bunga betina terdiri dari satu struktur
reproduksi betina yaitu putik serta dikelilingi oleh banyak bunga jantan dari masing-masing satu
benang.[1] Genus ini mempunyai struktur bunga yang unik yaitu terdiri dari bracts daun yang
berwarna mencolok seperti warna kuning, merah, ungu, coklat, atau hijau, dengan kecil.[2] Genus
ini memiliki banyak spesies yang terkenal karena bunganya yang aneh, dedaunan tampan atau
bentuk tanamannya sendiri yang aneh.[2] Spesies dari Euphorbia yang berupa tanaman herba
sangat cocok untuk taman batu, tanah campuran, atau naturalizing. Spesies yang berbentuk cocok
untuk taman tropis kering dan beriklim sedang.[2] Getah susu Euphorbia dapat menyebabkan
Batang (Caulis) pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang
yang memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu
jika arahnya lurus keatas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya
Daun (folium) pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, juga mempunyai
bagian-bagian daun lengkap (falicum completum) berupa pelepah atau upih daun
(vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun pepaya dikatakan
mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun
panjang dan berongga. Dilihat dari sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk
satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Buah (fructus)
Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati)tunggal. Buah papaya
KLASIFIKASI
Kingdom: Plantae
Filum: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Brassicales
Famili: Caricaceae
Genus: Carica
DESKRIPSI TANAMAN
Carica papaya L. adalah semak berbentuk pohon dengan batang yang lurus dan bulat. Bagian
atas bercabang atau tidak, sebelah dalam berupa spons dan berongga, sebelah luar banyak tanda
bekas daun. Tinggi pohon 2,5-10 m, tangkai daun bulat berongga, panjang 2,5-10 m, daun bulat
atau bulat telur, bertulang daun menjari, tepi bercangap, berbagi menjari, ujung runcing garis
tengah 25-75 cm, sebelah atas berwarna hijau tua, sebelah bawah hijau agak muda daun licin dan
suram, pada tiap tiga lingkaran batang terdapat 8 daun. Bunga hampir selalu berkelamin satu atau
berumah dua, tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin dua pada karangan bunga
yang jantan. Bunga jantan pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang, berkelopak
sangat kecil mahkota berbentuk terompet berwarna putih kekuningan, dengan tepi yang bertaju
lima, dan tabung yang panjang, langsing, taju berputar dalam kuncup, kepala sari bertangkai
pendek, dan duduk bunga betina kebanyakan berdiri sendiri, daun mahkota lepas dan hampir lepas,
putih kekuningan, bakal buah beruncing satu, kepala putik lima duduk,. Buah buni bulat telur
memanjang, biji banyak, dibungkus oleh selaput yang berisi cairan, didalamnya berduri. Berasal
Tanaman ini dapat dijumpai hampir di seluruh kepulauan Indonesia. Di Jawa tengah dikenal
dengan nama kates, di Sunda dinamakan gedang, orang sulawesi menyebutnya kapaya dan di
Bunga banci dan aktinomorf Kelopak dan mahkota masing-masing terdiri dari 4-5
tangkai sari dengan warna cerah (menjadi bagian bunga yang menarik)
Bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik, beruang 1 sampai banyak dengan
Buah bermacam-macam, pada ujungnya masih jelas tampak kelopak yang tidak gugur,
sisa tangkai putik dan sisa-sisa benang sari yang tertinggal di dalam kelopak
KLASIFIKASI
Ordo: Myrtales
Genus: Psidium
DESKRIPSI TANAMAN
Tumbuhan ini berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris,
permukaanya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), batang berwarna coklat
muda, percabangan dikotom. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar.
Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang-cabang
Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai (petiolus) dan
helaian (lamina) saja disebut daun bertangkai. Dilihat dari letak bagian terlebarnya jambu biji
bagian terlebar daunya berada ditengah-tengah dan memiliki bangun jorong karena perbandingan
merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan
bergerigi. Paria tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah
pagar. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral banyak
bercabang, berbau tidak enak serta batangnya berusuk isma. Daun tunggal, berbulu,
bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, dengan panjang 3,5 - 8,5 cm,
lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta warnanya hijau tua.
Bunga merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang,
mahkotanya berwarna kuning. Buahnya bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang,
berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Momordica
biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang, bunga tersusun majemuk.
Terdapat dua tipe bunga yaitu, bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak
besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan
menghasilkanbiji.Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu
tandan bunga. Buahnya bertipe buah kurung (achene). Buah kering berdinding agak keras
dan tak terlalu tebal ini sering disangka ‘biji’ bunga Matahari, karena memang tidak dapat
dengan mudah dibedakan. Biji yang sesungguhnya terletak di dalam, terlindung oleh buah
Kingdom : Plantae
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Mangoliopsida
Ordo : Asteridales
Famili : Asteraceae
Genus : Helianthus
Sebagian besar anggota Solanaceae tumbuh tegak atau memanjat, herba annual atau perennial,
berupa semak tidak biasa dan sedikit berupa pohon. Bentuk daun sangat bervariasi namun
biasanya sederhana meski kadang kala bertoreh sangat dalam. Daun tersusun alternate
(berseling) dan tidak memiliki stipula. Perbungaan umumnya samosa dan aksiler, tapi dapat
pula tereduksi menjadi bunga tunggal. Bunga bersifat biseksual, biasanya bersimetri radial, 5
helai. Kaliks menyatu setidaknya pada bagian dasar dan kadang memanjang kearah buah.
Korola juga menyatu tapi bentuknya bervariasi mulai dari panjang tubular sampai rotate atau
campanutae. Biasanya bersimetri radial, kadang ada pula yang bilateral. Ada sekitar 5
epipetalus stamen yang bergantian dengan lobus korola. Ginesium terdiri dari pistil tunggal
dengan 2 lokulus dan ovula berjumlah banyak. Tipe buah beri (tomat) tetapi lebih sering berupa
kapsula kering.
KLASIFIKASI
Kingdom : Plants
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliphyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Order : Solanales
Family : Solanaceae
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berkeping dua (memiliki dua daun lembaga), akar tunggang, batang kerucut panjang,
bercabang dan berkambium. Daun tunggal atau majemuk, tulang daun menyirip atau menjari, dan
bagian bunga kelipatan dua, empat atau lima. Memiliki kambium sehingga dapat mengalami
pertumbuhan sekunder (pertumbuhan melebar), xilem dan floem tersusun dalam lingkaran.
Contoh kelas dicotyledoneae : Mangifera indica (mangga), Manihot utilissima (ketela pohon), dan
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press. Tjitrosoepomo, G.,
http://kuplukluntur.blogspot.co.id/2012/10/makalah-angiospermae.html.Diakses26-11-2018
http://stealsblog.blogspot.co.id/2011/10/makalah-pengenalan-tumbuhan.html Diakses26-11-2018