Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang
merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun yang lalu
meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal
dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, buah-buahan misalnya
apel, mangga, pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah kariopsis dari Graminae misalnya
padi dan jagung. Angiospermae merupakan tumbuhan biji tertutup. Hampir semua tumbuhan yang
ada di daratan merupakan angiospermae. Angiospermae dibedakan atas dua kelas yakni dikotil
dan monokotil. Klasifikasi angiospermae menjadi dikotiledon dan monokotiledon didasarkan
sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur vegetatif (batang, daun, akar) dan struktur generatif
(bunga dan biji).
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan Graminae,
anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat spesifik.
Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas pembuluh
tersebar; daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut. Sebagian besar
Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies adalah tumbuhan dikotil. Kelompok tumbuhan ini
meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan penghasil makanan. Ciri-ciri dikotil
adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan daun menjari, berkas pembuluh pada batang
tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Dicotyledoneae?
2. Apa perbedaan Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae?
3. Apa saja ciri-ciri familia Magnoliaceae, Annonaceae, Nymphaceae, Leguminosae,
Euphorbiaceae, Caricaceae, Myrtaceae, Cucurbitaceae, Asteraceae, dan Solananaceae
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Angiospermae

Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang berarti bunga dan spermae

yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang tertutup tertutup.

Mengapa dikatakan tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan

yang berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah. Kemudian bakal buah beserta

bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang telah menjadi biji

tetap terdapat di dalamnya. Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak

dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka, karena anggota Angiospermae mencakup sekitar

300 famili dan lebih dari 250.000 spesies.Tumbuhan ini banyak ditemukan di semua daratan dunia

ini.

Ada banyak faktor yang menentukan sehingga angiospermae terdapat di mana-mana, di iantaranya

adalah,

1. Mampu beadaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan

2. Membentukbuah, bunga dan biji.

Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga) yang

merupakan 80% tumbuhan saat ini. Divisi ini dibedakan atas 2 kelas yaitu tumbuhan monokotil /

magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan tumbuhan dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000 spesies).

Tumbuhan dikotil dan monokotil dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji (jumlah

kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur akar.
Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji

terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh keping

lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok

tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping

dua (Dicotyledonae).

B. Ciri-ciri Angiospermae

Tubuh tumbuhan terdiri dari akar dan tajuk. Diantara adaptasi yang memungkinkan

tumbuhan dapat hidup di darat adalah kemampuannya untuk mengabsorsi air dan mineral dari

dalam tanah. Menyerap cahaya matahari dan mengambil CO2 dari udara untuk fotosintesis serta

kemempuannya untuk hidup dalam kondisi yang kering. Akar dan tajuk saling bergantung satu

sama lain, akar tidak mampu hidup tanpa tajuk, demikian sebaliknya. Karena tidak memiliki

kloroplas dan hidup di tempat yang gelap menyebabkan akar tidak dapat tumbuh tanpa gula dan

nutrisi organic lainnya yang diangkut dari daun yang merupakan bagian dari sistem dari tajuk.

Sebaliknya batang dan daun bergantung pada air dan mineral yang diserap oleh akar. Akar

tumbuhan berfungsi sebagai penompang berdirinya tumbuhan (jangkar), pengabsorpsi air dan

mineral, serta tempat peyimpanan cadangan makanan. Tajuk terdiri dari batang, daun dan bunga

(bunga merupakan adaptasi untuk reproduksi tumbuhan Angiospermae). Batang adalah bagian

tumbuhan yang terletak di atas tanah, mendukung daun-daun dan bunga.

Pada pohon, batang-batang meliputi batang pokok danseua cabang-cabang, termasuk

ranting-ranting yang kecil. Batang mempunyai buku sebagai tempat melekatnya daun, juga

mempunyai ruas yakni jarak diantara dua buku. Daun merupakan tempat utama berlangsungnya
fotosintesis, kendati ada beberapa spesies tumbuhan yang batangnya dapat melakukan fotosintesis

karena mengandung kloroplas.

Daun terdiri dari helaian daun yang melebar (lamella) dan tangkai daun (petiol) yang

menghubungkan daun dengan batang. Pada ujung batang terdapat tunas yang belum berkembang

yang disebut tunas ujung. Selain itu di jumpai juga tunas aksilar/ tunas lateral/ tunas samping yang

terdapat di ketiak daun, tunas ini biasanya dorman. Pada banyak tumbuhan, tunas ujung

menghasilkan auksin yang dapat menghambat pertumbuhan tunas aksilar. Fenomena ini disebut

dengan dominasi apical yang yang merupakan suatu adaptasi yang dapat meningkatkan

kemampuan tumbuhan untuk memperoleh cahaya. Hal ini sangat penting apabila kerpatan suatu

vegetasi di suatu tempat tinggi.

Pembentukan cabang juga penting untuk meningkatkan sistem tajuk, pada kondisi tertentu

tunas-tunas aksilar akan mulai tumbuh. Beberpa tunas tersebut kemudian berkembang menjadi

cabang-cabang yang menghasilkan bunga dan yang lainnya berkembang menjadi capang non

reproduktif, lengkap dengan ujung tunas, daun-daun dan tunas aksilar. Struktur tubuh tumbuhan

dikotil. Organ tumbuhan yaitu akar, batang, daun, buah, bunga dan biji, seluruhnya disusun dari

jaringan-jaringan yang masing-masing jaringan tersebut mempunyai struktur dan fungsi yang

berbeda-beda. Masing-masing jaringan disusun dari sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi

yang sama.

Beberapa modifikasi akar dan tajuk. Akar tumbuhan mengalami beberapa modifikasi

antara lain menjadi akar yang menyimpan cadangan makanan (pati) misalnya bit gula atau akar

penyimpan air pada beberapa famili Cucurbitaceae yang tumbuh di daerah kering atau daerah yang

tidak turun hujan dalam waktu yang panjang, akar nafas (pneumatofor) yang dapat meningkatkan
pertukaran gas antara udara dengan akar-akar yang terendam air pada tanaman bakau/Avicennia

nitida, akar udara pada anggrek yang dapat membantu penyerapan air hujan, akar

parasit/haustorium tali putri/Cuscuta sp, dan mikoriza yaitu simbiosis mutualisme antara akar

tumbun dan cendawan.

Beberapa modifikasi akar yakni tempat penimbun pati, akar nafas, akar udara, haustorium,

mikoriza. Seperti halnya akar batang dan dun juga mengalami modifikasi untuk fungsi yang

beragam, antara lain rhizome, stolon, runner, umbi batang (tuber), umbi lapis (bulb) serta umbi

kormus (corm).

Rhizoma adalah batang yang tumbuh horizontal dalam tanah atau dekat dengan permukaan

tanah, mempunyai ruas-ruas yang pendek dan pada bukunya terdapat daundaun seperti sisik.

Dijumpai akar adventif di sepanjang rhizome, terutama di permukaan bawahnya. Rhizome dapat

relative tebal, berdaging, mereupakan tempat disimpannya cadangan makanan misalnya pada

famili Zingiberaceae (jahe-jahean).

Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di sepanjang permukaan

tanah, mempunyai ruas panjang misalnya pada tanaman strawberry. Stolon mirip sengan runner,

tetapi biasanya tumbuh tegas di dalam tanah, umumnya di sepanjang permukaan tanah. Pada

kentang, beberapa ujung stolon berkembang membentuk umbi batang. Mata tunas pada umbi

kentang merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setia mata tunas tersebut akan mampu

berkembang menjadi individu baru. Berbeda dengan umbi kentang, umbi lapis merupakan kuncup

besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun berdaging, dengan satu batang kecil dan pendek pada

ujung bawah. Daun berdaging mengandung cadangan makanan. Pada bawang merah, daun

berdangin selalu dikelilingi oleh daun-daun seperti sisik. Umbi lapis juga dijumpai pada tanaman
tulip, lili dan lain-lain. Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian yang membengkak

seluruhnya merupakan bagian batang. Helaian daun berbentuk sisik yang menutupi seluruh

permukaan kormus.

Beberapa modifikasi batang yakni stolon pada strawberry, rhizome pada tanaman iris, umbi

kentang, umbi lapis, kormus. Beberapa modifikasi daun antara lain sulur (tendril), duri dan daun

penangkap serangga ditemukan dibeberapa tanaman. Ada beberapa tumbuhan yang daunnya

sebagian atau seluruhnya mengalami modifikasi bentuk sulur. Apabil sulur menyentuh benda

padat misalnya ranting/kawat segera sulur tersebut membelitnya dngan erat. Pada tanaman lain

ada juga petiolnya berubah menjadi sulur. Sulur dijumpai pada famili Cucurbitaceae (waluh-

waluhan), tanaman anggur dan lainnya. Duri yang dijumpai pada kaktus merupakan modifikasi

dari daun. Duri sekaligus berfungsi untuk melindungi tanaman dari hewan pengganggu, disamping

untuk mengurangi kehilangan air dari tumbuhan. Daun penangkap serangga pada tumbuhan

karnivor akan menutup sewaktu serangga tertangkap, selanjutnya serangga tersebut akan segera

dicerna oeleh enzim pencerna dan nutrisinya digunakan tumbuhan untuk pertumbuhan.

Angiospermae memiliki ciri utama yaitu, bakal bijinya berada di dalam megasporofil yang

termodifikasi menjadi daun buah ( karpel) sehingga serbuk sari harus menembus jaringan daun

buah untuk mencapai bakal biji dan membuahi ovum. Pada umumnya daun dan buah berdaging

tebal, misalnya pada manga, jeruk, dan semangka. Pada kacang-kacangan, misalnya buncis, kapri,

kacang panjang daun buah berupa kulit polong yang tipis. Daun buah berfungsi melindungi biji

agar tidak kekeringan pada saat mengalami dormansi (tidak aktif). Dormansi yang dimaksud di

sini adalah, Dormansi yaitu peristiwa dimana benih mengalami masa istirahat (Dorman). Dormansi
benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya, hingga waktu dan

kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi

pada kulit biji maupun pada embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah

membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi

dan memulai proses perkecambahannya (Elisa, 2009).

Tubuh dan ukuran angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada yang

berupa tumbuhan berbunga terkecil berdiameter sekitar 2 mm, misalnya wolffia, hingga pohon

raksasa dengan tinggi lebih dari 100 m, misalnya pohon gom. Tubuh Angiospermae terdiri dari

akar, batang, daun dan bunga. Akarnya ada yang serabut da nada pula yang tunggang, ada batang

yang berkambium serta ada pula yang tidak memiliki cambium. Angiospermae memiliki

pembuluh xilem yang diperkuat oleh serat dengan dinding sel tebal dan berlignin. Sedangkan

daunnya juga mempunyai beberapa tipe daun antara lain, lurus, menyirip dan menjari.

C. Ciri-ciri tumbuhan Dicotyledoneae

Kelompok tumbuhan pada classis ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga

(berkeping dua) dan ujung akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang

khusus. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang

dan membetuk sistem akar tunggang. Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-

cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas. Baik batang maupun akar mempunyai

kambium, sehingga dapat tubuh membesar. Duduk dau biasanya tersebar atau berkarang, kadang-

kadang saja berseling. Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu,

jarang mempunyai pelepah. Tulang daun menjari atau menyirip. Pada cabang-cabang ke samping
seringkali terdapat dua daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median dikanan kiri

cabang tersebut .

Biji mempunyai dua daun lembaga, dan pada waktu berkecambah belah menjadi dua. Bagian-

bagian bunga berbilang dua, empat, atau lima (dimer, tetramer, atau pentramer). Tjitrosoepomo

2002 membagi classis Dicotyledoneae memiliki 3 sub classis diantaranya,

Monoclamidae/Apetalae, Dyalipetalae, Sympetalae.

D. Perbedaan Dicotyledoneae Dengan Monocotyledoneae

Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae merupakan kelas-kelas dari subdivisio Angiospermae

yang dapat dibedakan, karena pengelompokkan nya berbeda sudah pasti terdapat pula perbedaan

yang spesifik diantara keduanya.

Tebel perbedaan Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae

Aspek Pembeda Dicotyledoneae Monocotyledoneae


Biji Biji mempunyai lembaga Biji mempunyai lembaga
dengan dua daun lembaga dengan satu daun lembaga
yang mengalami metamorfosis
menjadi alat hisap makanan
dari endoperm bagi lembaga.

Pada waktu berkecambah Pada waktu berkecambah biji


belah menjadi dua bagian tidak berbelah.
Lembaga/kecambah Akar lembaga tumbuh terus Akar lembaga kemudian mati,
menjadi akar tunggang yang disusul dengan pembentukkan
bercabang-cabang dan akar-akar yang kurang lebih
akhirnya membentuk sistem sama besar dan keseluruhannya
akar tunggang. membentuk sistem akar
serabut.
Ujung akar lembaga dan
ujung pucuk lembaga tidak Ujung akar lembaga dilindungi
mempunyai pelindung yang oleh koleoriza. Ujung pucuk
khusus
lembaga dilindungi oleh
koleoptil
Batang Batang dari pangkal ke ujung Batang dari pangkal ke ujung
seperti kerucut panjang, hampir sama besar, tidak
bercabang-cabang, buku- bercabang-cabang, buku-buku
buku dan ruas tidak jelas dan ruas-ruas batang tampak
jelas.
Daun Daun tunggal atau majemuk, Daun tunggal, berupih,
seringkali disertai daun kadang-kadang mempunyai
penumpu, jarang mempunyai lidah-lidah yang dianggap
upih sebagai metamorfosisinya daun
penumpu.

Daun duduknya tersebar atau Daun duduknya berseling atau


berkarang merupakan rozet.

Tulang daun menjari atau Tulang daun sejajar atau


menyirip melengkung

Pada cabang sering terdapat Pada cabang, daun pertama


dua daun pertama yang hanya 1 terletak dalam ketiak
duduk berhadapan dan cabang didalam bidang
terletak tegak lurus pada median.
bidang median.
Bunga Bagian-bagian bunga Bagian-bagian bunga
berbilangan dua, empat atau berbilangan tiga (trimer)
lima. (dimer, tetramer,
pentamer)
Anatomi Baik akar maupun batang Batang maupun akar tidak
mempunyai kambium, mempunyai kambium.
sehingga dapat tumbuh
membesar (pertumbuhan
sekunder)

E. ciri-ciri familia Magnoliaceae, Annonaceae, Nymphaceae, Leguminosae,


Euphorbiaceae, Caricaceae, Myrtaceae, Cucurbitaceae, Asteraceae, dan Solananaceae

a. ciri-ciri familia Magnoliaceae

 Tumbuhan berkayu, daun tunggal, tersebar.


 Bunga banci atau kelamin tunggal, aktinomorf, hiasan bunga dapat dibedakan antara

kelopak dengan mahkotanya, tetapi tidak jarang terdapat tenda bunga dalam jumlah besar

yang tersusun secara spiral tanpa perbedaan yang jelas antara kelopak dan mahkotanya.

 Benang sari banyak, tersusun dalam spiral.

 Bakal buah banyak, tersusun dalam spiral terletak di ujung sumbu bunga

 Buah kandaga, buah kurung, atau buah buni, yang terkumpul merupakan buah ganda.

 Biji dengan banyak endosperm dan lembaga kecil.

 12 marga, + 100 jenis

 Contoh : Magnolia macrophylla, Michelia alba

KLASIFIKASI

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Magnoliales

Family : Magnolioceae

Genus : Michelia

Spesies : Michelia alba

DESKRIPSI TANAMAN

Pohon cempaka adalah tanaman pekarangan yang sangat populer bukan saja di Indonesia,

namun hampir di seluruh negara-negara Asia Timur, dan dihargai untuk bunganya yang memiliki

aroma yang kuat. Di negara-negara lainpun pohon ini dipanggil dengan nama yang hampir-hampir

mirip, menandakan sejak dahulu bunga dari pohon ini dimanfaatkan dan dihargai oleh keseluruhan

komunitas masyarakat di negara-negara Asia. Pohon ini dikenal dengan nama champaka, sampaka
(Filipina), champa (Laos), champa, champa-khao (Thailand) atau champak (Inggris). Bahkan

negara Laos, pada zaman dahulu dikenal dengan nama “negeri champa” (Qumairah, 2009).

Cempaka kemungkinan berasal dari India, kemudian menyebar ke berbagai tempat di Asia

hingga Cina Barat Daya, Indocina, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa dan Kepulauan Sunda

Kecil, tidak ditemukan di Sulawesi dan Papua. Kemungkinan awalnya tumbuhan ini merupakan

tumbuhan pekarangan, namun ternaturalisasi menjadi tumbuhan hutan yang sangat mudah

dijumpai di hutan-hutan primer atau tepi hutan, hingga ketinggian 2100 m. Di Jawa ditanam

sebagai tanaman penghijauan atau pohon peneduh di tepi jalan. Jenis ini juga ditanam sebagai

tanaman hias di belahan dunia lain.

Cempaka termasuk dalam suku Magnoliaceae, suku yang terdiri dari tumbuhan berupa pohon

atau semak yang mengandung terpenoid aromatik, dengan alkaloid yang biasanya tipe benzil-

isoquinolin atau aporfin. Alkaoid aporfin adalah alkaloida yang mengandung inti aporfin dalam

struktur kimianya (Anonim).

Cempaka sering mengakumulasi silika terutama pada dinding sel dari epidermis daun, kristal-

kristal kecuali ca-oksalat sering terdapat pada parenkim, terdapat sel-sel minyak atsiri terutama

pada parenkim daun (Darmadi, 2009). Daun berseling atau spiral, tunggal, kadang bercuping, tepi

rata, dengan bintik transparan; daun penumpu menyelubungi kuncup daun. Perbungaan dengan

bunga tunggal yang terminal, sering kelihatan aksiler. Bunga biseksual, aktinomorf, dengan

reseptakulum yang memanjang. Daun tenda (tepal) 6 hingga banyak, jelas, kadang 3 yang terluar

termodifikasi seperti daun kelopak (sepal), menyirap. Benang sari banyak, tangkai sari tebal,

pendek, tidak terdiferensiasi menjadi kepala sari yang jelas; serbuk sari monosulkat (monosulcate).

Bakal buah banyak, jelas, pada reseptakulum yang memanjang, menumpang, dengan plasentasi

lateral. Bakal biji biasanya dua tiap bakal buah, kadang-kadang banyak. Tidak ada kelenjar madu.
Buah ganda atau bumbung, kadang berdaging. Biji dengan selaput biji berdaging berwarna merah

atau jingga, embrio kecil, dan endosperma homogen (Qumairah, 2009).

Bunga cempaka putih (Michelia alba D.C) selama ini dikenal sebagai bahan campuran

pembuatan minyak wangi parfum dan wangi-wangian lainnya. Tanaman cempaka putih

merupakan habitus pohon, berkayu tinggi dengan ketiggian mencapai 30 meter, berdaun tunggal

berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian pangkal dan ujung runcing. Bunga berdiri sendiri

dengan mahkota berwarna putih dan berbau harum (Anonim, 2008).

Kayu cempaka berkualitas cukup baik dan sering digunakan sebagai furniture karena memiliki

struktur yang indah, namun di Indonesia kayunya jarang diperdagangkan karena orang lebih

menghargai bunganya yang harum. Kayu yang dipergunakan biasanya berasal dari pohon yang

sudah tidak berbunga.

b. ciri-ciri familia Annonaceae

 Tumbuhan berkayu, daun tunggal, tersebar atau berseling tanpa daun penumpu.

 Bunga tunggal, aktinomorf, biasanya berbilangan 3, sering kali mempunyai 2 lingkaran

daun mahkota

 Benang sari banyak, bakal buah 1 sampai banyak bebas satu sama lain, masing-masing

berisi banyak atau 1 bakal biji.

 Buah kebanyakan berupa buah buni, kadang-kadang berupa buah ganda.

 Biji dengan endosperm berbelah dengan lembaga kecil.

 80 marga, 800 jenis, daerah tropis.

 Contoh : Anona muricata(sirsak), A. squamosa(srikaya), A. Reticulata(buah nona),

Cananga odorata (bunga kenanga), Stelechocarpus burahol(kepel).


KLASIFIKASI

Divisio : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Annonales

Famili : Annonaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona squamosa L.

DESKRIPSI TANAMAN

Srikaya atau Annona squamosa merupakan tanaman dari famili Annonaceae yang memiliki

sejuta manfaat. Hampir semua bagian tumbuhan sikaya, mulai dari akar, kayu, kulit, daun, buah,

hingga biji, memiliki berbagai manfaat. Buah srikaya yang masak pun dapat dikonsumsi langsung

dengan rasa yang legit dan menyegarkan. Meskipun bukan termasuk tumbuhan asli Indonesia,

keberadaan tanaman ini di Indonesia cukup dikenal luas.

Tanaman srikaya dalam bahasa Melayu kerap disebut juga sebagai buah nona. Dalam bahasa

daerah di Indonesia disebut juga dengan beberapa sebutan berbeda seperti di Sumatera dinamai

sebagai delima bintang, serba bintang, sarikaya, dan seraikaya. Di Jawa disebut dengan sarikaya,

srikaya, serkaya, surikaya, srikawis, sarkaya, serakaya, dan sirikaja. Di Kalimantan disebut sebagai

sarikaya. Di Nusa Tenggara dinamai sirkaya, srikaya, garoso, dan ata. Di Sulawesi disebut sebagai

atis soe walanda, srikaya, sirikaja, perse, atis, delima srikaya, atau srikaya. Di Maluku disebut juga

sebagai atisi, hirikaya, atau atis.

Dalam bahasa Inggris, nama umum tumbuhan ini adalah sweetsop atau sugar-pineapple.

Sedangkan nama latin tumbuhan ini adalah Annona squamosa L. yang memiliki beberapa nama
sinonim seperti Annona asiatica L., Annona cinerea Dunal, Annona distincta Raeusch., Annona

forskahlii DC., Annona glabra Forssk., Annona squamosa Delile, Guanabanus squamosus M.

Gómez, dan Xylopia glabra L.

c. ciri-ciri familia Nymphaceae


 Tumbuhan air, tumbuh di rawa-rawa atau daerah yang tergenang air, terapung atau

mempunyai akar yang dapat mencapai dasar air

 Daun terapung di permukaan air atau tenggelam, tetapi ada juga yang muncul di atas air

 Bunga terpisah-pisah, aktinomorf dengan tenda bunga berbilangan 3 sampai banyak yang

berfungsi sebagai kelopak, atau hanya 6 daun tenda bunga yang tersusun dalam 2 lingkaran

 Bersifat steril dan berubah menjadi bagian-bagian yang menyerupai daun-daun mahkota.

 Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, berjumlah 3 atau banyak, bebas satu

sama lain, atau berlekatan

 Buah kurung atau menyerupai buah buni. Biji mempunyai salut biji, kebanyakan dengan

endosperm dan perisperm, lembaga lurus

 Contoh : Nymphaea lotus, Nelumbo nucifera

KLASIFIKASI

Regnum: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Magnoliidae

Ordo: Nymphaeales
Famili: Nymphaeaceae

Genus: Nymphaea

Spesies: Nymphaea nouchali Brum F

DESKRIPSI TANAMAN

Teratai merupakan nama umum untuk genus Nymphaea yang merupakan tumbuhan air.

Tanaman teratai memiliki ciri khas dengan daun yang mengambang di permukaan air yang tenang.

Tanaman teratai pun menghasilkan bunga mempesona yang memiliki warna beraneka ragam.

Di beberapa daerah di Indonesia teratai dikenal dengan beberapa nama yang hampir mirip

seperti teratai, dan terate. Dalam bahasa Inggris, bunga dari genus Nymphaea ini dikenal sebagai

water-lily atau waterlily.

Terdapat lebih dari 50 jenis (spesies) teratai di dunia yang tersebar mulai dari daerah tropis

hingga subtropis. Konon spesies-spesies teratai tropis berasal dari Mesir. Berikut ini adalah

klasifikasi dari bunga teratai.

d. ciri-ciri familia Leguminosae


 Tumbuh dengan cara merambat atau menjalar (herba) dan pohon (perdu)

 Tanaman dikotilledon dengan bijinya terdiri dari dua kotiledon atau disebut berkeping dua

 Sistem perakaran bercabang dan tumbuh jauh kedalam tanah

 Daun berbentuk kupu-kupu

 Mudah tumbuh dengan baik pada berbagai kondisi tana

 Contoh : Pubescen, Phaseloides, Mucunoide


KLASIFIKASI

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Bangsa: Rosales

Suku: Cesalpiniaceae

Genus: Centrosema

Jenis: Centrosema pubescens

DESKRIPSI TANAMAN

Di Indonesia hijauan makanan ternak ini disebut centro, sedangkan di Inggris disebut dengan

Butterfly pea. Tanaman centro berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini menyebar

pesat di kawasan tropis lembab dan mulai masuk ke kawasan Asia Tenggara (Introduksi) pada

abad ke 19. Di Indonesia Legum Centro ada beberapa spesies yakni Centrosema pubescens dan

Centrosema Macrocarpom, serta centrosema plumieri yang dikenal sebagai kacang ketopong

memiliki kandungan protein yang lebih tinggi.

Centro mudah tumbuh di daerah tropis lembab dengan ketinggian 600 – 900 m dpl dengan

dengan curah hujan berkisar 800- 1.500 mm. Centro pada dasarnya dapat tumbuh pada semua tipe

tanah, yaitu dari tanah pasir berhumus hingga tanah liat. Centro akan tumbuh dengan optimal pada

tanah yang tingkat keasamannya relative. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah yang kering, namun

hanya berlangsung 3 – 4 bulan, melebihi itu maka akan mati.

e. ciri-ciri familia Euphorbiaceae

Kelompok tumbuhan ini juga sering disebut suku getah-getahan. Suku ini mempunyai ciri,

antara lain, batangnya mengandung getah berwarna putih, tulang daun menjari, dan umumnya

mempunyai buah kotak.


Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini adalah jarak, karet, dan ubi kayu. Jarak

(Ricinus communis) berfungsi sebagai bahan pembuatan sabun, lilin, dan semir sepatu. Karet

(Hevea brasiliensis) yang getahnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan ban,

mainan anak, bola, sandal, dan produk lain. Umbi kayu (Manihot utilissima), umbinya

merupakan sumber makanan pokok yang banyak mengandung karbohidrat dan tanaman tentir

yang getahnya dapat digunakan untuk obat luka.

KLASIFIKASI

DESKRIPSI TANAMAN

Euphorbia adalah salah satu genus tumbuhan berbunga terbesar yang memiliki 2.420

spesies.[1] Jenis bunga dari genus ini banyak yang memiliki peran penting bagi manusia.[1] Fungsi

penting tersebut diantaranya adalah sebagai tanaman hias, obat-obatan dan juga gulma.[1] Orang

Afrika menggunakan tumbuhan ini untuk kandang ternak.[1] Di Meksiko tumbuhan dari genus

Euphorbia digunakan sebagai bahan pembuat lilin, pelumas, dan kertas waterproofing.[1]

Genus ini juga sering disebut spurge.[1] Euphorbia memiliki getah susu.[1] Jenis tanaman dari

genus ini bervariasi mulai dari tumbuhan yang tumbuh merayap herbal, datar, sekulen, semak, dan

juga berupa pohon.[1][2] Euphorbia memiliki satu bunga betina terdiri dari satu struktur
reproduksi betina yaitu putik serta dikelilingi oleh banyak bunga jantan dari masing-masing satu

benang.[1] Genus ini mempunyai struktur bunga yang unik yaitu terdiri dari bracts daun yang

berwarna mencolok seperti warna kuning, merah, ungu, coklat, atau hijau, dengan kecil.[2] Genus

ini memiliki banyak spesies yang terkenal karena bunganya yang aneh, dedaunan tampan atau

bentuk tanamannya sendiri yang aneh.[2] Spesies dari Euphorbia yang berupa tanaman herba

sangat cocok untuk taman batu, tanah campuran, atau naturalizing. Spesies yang berbentuk cocok

untuk taman tropis kering dan beriklim sedang.[2] Getah susu Euphorbia dapat menyebabkan

iritasi pada kulit, dan ketidaknyamanan parah jika tertelan.[2]

f. ciri-ciri familia Caricaceae


 Akar (Radix) papaya merupakan akar serabut(radix advencita).

 Batang (Caulis) pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang

yang memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu

jika arahnya lurus keatas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya

berongga, biasanya tidak bercabang, dan tingginya dapat mencapai 10 m.

 Daun (folium) pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, juga mempunyai

bagian-bagian daun lengkap (falicum completum) berupa pelepah atau upih daun

(vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun pepaya dikatakan

mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun

panjang dan berongga. Dilihat dari sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk

daun-daun yang bertulang menjari (palmineruis).

 Bunga (flos) Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus),karena pada

satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Buah (fructus)

Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati)tunggal. Buah papaya

juga bentuknya bulat sampai lonjong.


 Biji (semen) pepaya termasuk putih lembaga dalam (endospermium).

KLASIFIKASI

Kingdom: Plantae

Filum: Tracheophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Brassicales

Famili: Caricaceae

Genus: Carica

Spesies: Carica papaya L.

DESKRIPSI TANAMAN

Carica papaya L. adalah semak berbentuk pohon dengan batang yang lurus dan bulat. Bagian

atas bercabang atau tidak, sebelah dalam berupa spons dan berongga, sebelah luar banyak tanda

bekas daun. Tinggi pohon 2,5-10 m, tangkai daun bulat berongga, panjang 2,5-10 m, daun bulat

atau bulat telur, bertulang daun menjari, tepi bercangap, berbagi menjari, ujung runcing garis

tengah 25-75 cm, sebelah atas berwarna hijau tua, sebelah bawah hijau agak muda daun licin dan

suram, pada tiap tiga lingkaran batang terdapat 8 daun. Bunga hampir selalu berkelamin satu atau

berumah dua, tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin dua pada karangan bunga

yang jantan. Bunga jantan pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang, berkelopak

sangat kecil mahkota berbentuk terompet berwarna putih kekuningan, dengan tepi yang bertaju

lima, dan tabung yang panjang, langsing, taju berputar dalam kuncup, kepala sari bertangkai

pendek, dan duduk bunga betina kebanyakan berdiri sendiri, daun mahkota lepas dan hampir lepas,

putih kekuningan, bakal buah beruncing satu, kepala putik lima duduk,. Buah buni bulat telur
memanjang, biji banyak, dibungkus oleh selaput yang berisi cairan, didalamnya berduri. Berasal

dari Amerika, ditanam sebagai pohon buah (Steenis, 1992).

Tanaman ini dapat dijumpai hampir di seluruh kepulauan Indonesia. Di Jawa tengah dikenal

dengan nama kates, di Sunda dinamakan gedang, orang sulawesi menyebutnya kapaya dan di

Ambon dikenal dengan nama papas.

g. ciri-ciri familia Myrtaceae,


 Pohon atau perdu, daun tunggal, bersilang berhadapan pada cabang-cabang mendatar

seakan-akan tersusun dalam 2 baris pada 1 bidang, tanpa daun penumpu

 Bunga banci dan aktinomorf Kelopak dan mahkota masing-masing terdiri dari 4-5

daun kelopak dan daun mahkota

 Benang sari banyak, kadang-kadang berkelompok berhadapan dengan daun mahkota,

tangkai sari dengan warna cerah (menjadi bagian bunga yang menarik)

 Bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik, beruang 1 sampai banyak dengan

1-8 bakal biji dalam tiap ruang

 Buah bermacam-macam, pada ujungnya masih jelas tampak kelopak yang tidak gugur,

sisa tangkai putik dan sisa-sisa benang sari yang tertinggal di dalam kelopak

 Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm

 Contoh : Eugenia aromatica( cengkeh), Eugenia cumini (duwet, jamblang), Eugenia

equea (jambu air), Psidium guajava (jambu biji).

KLASIFIKASI

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)


Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Rosidae

Ordo: Myrtales

Famili: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)

Genus: Psidium

Spesies: Psidium guajava L.

DESKRIPSI TANAMAN

Tumbuhan ini berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris,

permukaanya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), batang berwarna coklat

muda, percabangan dikotom. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar.

Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang-cabang

kecil dengan ruas-ruas yang pendek.

Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai (petiolus) dan

helaian (lamina) saja disebut daun bertangkai. Dilihat dari letak bagian terlebarnya jambu biji

bagian terlebar daunya berada ditengah-tengah dan memiliki bangun jorong karena perbandingan

panjang : lebarnya adalah 1½ - 2 : 1 (13-15 : 5,6-6cm).

h. ciri-ciri familia Cucurbitaceae


Paria tumbuh merambat dengan membentuk sulur spiral. Paria adalah sejenis tumbuhan

merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan

bergerigi. Paria tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah

terlantar, tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di

pagar. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral banyak

bercabang, berbau tidak enak serta batangnya berusuk isma. Daun tunggal, berbulu,

bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, dengan panjang 3,5 - 8,5 cm,
lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta warnanya hijau tua.

Bunga merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang,

mahkotanya berwarna kuning. Buahnya bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang,

berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila

masak menjadi oranye yang pecah dengan tiga daun buah.

KLASIFIKASI

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Violales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Momordica

Spesies : Momordica charantia

i. ciri-ciri familia Asteraceae


Tinggi tanaman bunga matahari 3m-5m tergantung varietasnya. Daun tunggal lebar, batang

biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang, bunga tersusun majemuk.

Terdapat dua tipe bunga yaitu, bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak

besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan

menghasilkanbiji.Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu

tandan bunga. Buahnya bertipe buah kurung (achene). Buah kering berdinding agak keras

dan tak terlalu tebal ini sering disangka ‘biji’ bunga Matahari, karena memang tidak dapat

dengan mudah dibedakan. Biji yang sesungguhnya terletak di dalam, terlindung oleh buah

yang serupa tempurung.


KLASIFIKASI

Kingdom : Plantae

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Mangoliopsida

Ordo : Asteridales

Famili : Asteraceae

Genus : Helianthus

Spesies : Helianthus annuus L.

j. ciri-ciri familia Solananaceae

Sebagian besar anggota Solanaceae tumbuh tegak atau memanjat, herba annual atau perennial,

berupa semak tidak biasa dan sedikit berupa pohon. Bentuk daun sangat bervariasi namun

biasanya sederhana meski kadang kala bertoreh sangat dalam. Daun tersusun alternate

(berseling) dan tidak memiliki stipula. Perbungaan umumnya samosa dan aksiler, tapi dapat

pula tereduksi menjadi bunga tunggal. Bunga bersifat biseksual, biasanya bersimetri radial, 5

helai. Kaliks menyatu setidaknya pada bagian dasar dan kadang memanjang kearah buah.

Korola juga menyatu tapi bentuknya bervariasi mulai dari panjang tubular sampai rotate atau

campanutae. Biasanya bersimetri radial, kadang ada pula yang bilateral. Ada sekitar 5

epipetalus stamen yang bergantian dengan lobus korola. Ginesium terdiri dari pistil tunggal

dengan 2 lokulus dan ovula berjumlah banyak. Tipe buah beri (tomat) tetapi lebih sering berupa

kapsula kering.
KLASIFIKASI

Kingdom : Plants

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliphyta

Class : Magnoliopsida

Subclass : Asteridae

Order : Solanales

Family : Solanaceae
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berkeping dua (memiliki dua daun lembaga), akar tunggang, batang kerucut panjang,

bercabang dan berkambium. Daun tunggal atau majemuk, tulang daun menyirip atau menjari, dan

bagian bunga kelipatan dua, empat atau lima. Memiliki kambium sehingga dapat mengalami

pertumbuhan sekunder (pertumbuhan melebar), xilem dan floem tersusun dalam lingkaran.

Contoh kelas dicotyledoneae : Mangifera indica (mangga), Manihot utilissima (ketela pohon), dan

Psidium guajava (jambu biji).

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Sudarnadi, H. 1995. Tumbuhan Monokotil. Jakarta: PT. Penebar Swadaya

Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press. Tjitrosoepomo, G.,

1993. Taksonomi Umum (Dasar-Dasar Taksonomi

Tumbuhan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Gembong Tjitrosoepomo. 2005. Taksonomi Umum (Dasar-dasar taksonomi tumbuhan). Cetakan

ketiga. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta.

http://kuplukluntur.blogspot.co.id/2012/10/makalah-angiospermae.html.Diakses26-11-2018
http://stealsblog.blogspot.co.id/2011/10/makalah-pengenalan-tumbuhan.html Diakses26-11-2018

Anda mungkin juga menyukai